NovelToon NovelToon
Dibalik Topeng Sang Brandal

Dibalik Topeng Sang Brandal

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: xy orynthius

Di kota kecil bernama Harapan Senja, beredar cerita tentang sosok misterius yang dikenal sebagai "Sang Brandal." Sosok ini menjadi legenda di kalangan warga kota karena selalu muncul di saat-saat genting, membantu mereka yang tertindas dengan cara-cara yang nyeleneh namun selalu berhasil. Siapa dia sebenarnya? Tidak ada yang tahu, tetapi dia berhasil memenangkan hati banyak orang dengan aksi-aksi gilanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xy orynthius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 5

Zed merasa jantungnya berdegup kencang. "Toko ketiga itu… kita bisa akses rekamannya, kan?" tanyanya dengan penuh harap.

Kenshin mengangguk perlahan. "Gue udah cek sistem keamanannya. Nggak terlalu rumit, tapi kita nggak bisa sembarangan. Kalo ketahuan, bisa jadi masalah besar."

Kai mengangguk memahami. "Toko itu di mana tepatnya?"

Kenshin membuka peta digital di laptopnya, menandai sebuah titik. "Nama tokonya *Radiant Tech*, letaknya di ujung gang sebelah timur. Pemiliknya seorang pria tua yang nggak terlalu paham teknologi canggih, jadi kemungkinan besar dia nggak sadar betapa berharganya rekaman itu."

Zed merasa sedikit lega, tapi masih ada kekhawatiran yang tersisa. "Jadi rencana kita apa? Apa kita bakal masuk ke sana dan ngambil rekamannya langsung?"

Kenshin tersenyum tipis, menunjukkan ekspresi penuh perhitungan. "Gue nggak akan nyaranin kalian buat masuk secara fisik, terlalu berisiko. Kita bisa coba cara lain. Gue bakal coba nge-hack sistem CCTV mereka dari sini, ngakses rekamannya, dan ngilangin bukti yang lo khawatirin."

Zed merasa sedikit ragu. "Lo yakin bisa ngelakuin itu tanpa ninggalin jejak?"

Kenshin menatap Zed dengan pandangan yang tenang dan penuh kepercayaan diri. "Gue udah ngelakuin ini lebih dari yang bisa lo bayangin. Lo tenang aja."

Kai menepuk bahu Zed, mencoba menenangkan sahabatnya. "Percaya sama Kenshin. Dia orang yang tepat buat pekerjaan ini."

Zed akhirnya mengangguk, menyerahkan sepenuhnya pada Kenshin. "Baiklah, lo lakuin apa yang lo perlu."

Kenshin kembali fokus pada laptopnya, mulai mengakses sistem keamanan toko *Radiant Tech*. Kai dan Zed menunggu dalam diam, hanya suara ketikan dan alunan jazz yang samar-samar terdengar di latar belakang.

Setelah beberapa menit yang terasa seperti selamanya, Kenshin akhirnya berhenti dan tersenyum. "Got it," katanya pelan, suaranya penuh kepuasan. "Gue berhasil ngakses server mereka dan ngedownload rekaman dari hari yang lo butuhin. Sekarang gue bakal cek rekaman itu buat liat apa yang sebenarnya terekam."

Zed menahan napas saat Kenshin mulai memutar rekaman. Gambar dari CCTV muncul di layar, menampilkan sudut pandang sebuah gang yang sepi di malam hari. Waktu di pojok layar menunjukkan sekitar tengah malam, dan dalam beberapa detik, sosok berhoodie abu-abu muncul di layar, berjalan cepat keluar dari gang.

Zed merasakan detak jantungnya semakin kencang. "Itu gue," gumamnya pelan, hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya. "Sial, mereka beneran punya rekaman ini."

Kai menatap layar dengan serius. "Kenshin, bisa lo hapus rekaman ini dari server mereka? Pastikan nggak ada yang bisa nge-recover."

Kenshin mengangguk tanpa bicara, mulai mengetik cepat lagi. "Gue bakal ngapus rekamannya dan semua log yang terkait, jadi nggak ada yang bakal sadar kalo rekaman ini pernah ada."

Zed menghela napas lega, merasa beban berat yang menekan dadanya mulai terangkat. Tapi ada sesuatu yang masih mengganjal di benaknya. "Tapi gimana dengan blognya Rico? Orang-orang mungkin udah baca artikel itu, dan mereka bisa mulai nyari rekaman ini juga."

Kai berpikir sejenak sebelum menjawab. "Gue bakal urus itu. Kita bisa minta Rico buat nulis pembaruan, bilang kalo ternyata informasinya nggak valid. Dengan begitu, orang-orang nggak bakal terlalu serius nyari rekaman ini."

Kenshin menghentikan ketikannya dan tersenyum puas. "Selesai. Rekamannya udah gue hapus, dan nggak ada jejak yang tersisa. Kalian aman, setidaknya untuk sementara."

Zed merasakan kelegaan yang mendalam, seolah-olah dia baru saja lolos dari bahaya besar. "Terima kasih, Kenshin. Lo bener-bener nyelametin gue."

Kenshin mengangkat bahu santai. "No problem. Tapi lo harus hati-hati lain kali. Kota ini makin bahaya, dan lo nggak bisa terus-terusan lolos kayak gini."

Kai menepuk bahu Kenshin dengan rasa terima kasih. "Lo emang jenius, bro. Kita nggak bakal bisa ngelakuin ini tanpa lo."

Kenshin tersenyum tipis. "Lo tau gue selalu ada buat bantuin, selama itu nggak ngerugiin orang yang nggak bersalah."

Setelah beberapa saat lagi berbicara dan memastikan bahwa semua sudah beres, Zed dan Kai akhirnya meninggalkan bar itu. Mereka berjalan keluar ke jalanan kota yang masih ramai, merasa lebih ringan daripada sebelumnya.

"Jadi, apa rencana kita selanjutnya?" tanya Zed sambil menatap langit malam yang mulai gelap.

Kai merenung sejenak sebelum menjawab. "Kita harus lebih hati-hati. Ini peringatan yang jelas buat kita. Mungkin kita harus ngurangin aktivitas buat sementara, biar nggak ada yang curiga."

Zed mengangguk, setuju. "Lo bener. Kita nggak bisa terus-terusan ambil risiko kayak gini. Tapi gimana dengan Sang Brandal? Lo pikir kita harus berhenti?"

Kai tertawa kecil. "Berhenti? Gila lo. Kita cuma perlu lebih pinter dalam mainin game ini. Kalo lo nggak mau ketangkep, lo harus lebih lihai. Gue nggak bakal berhenti sampe kita bener-bener dapet apa yang kita cari."

Zed tersenyum kecil, merasa semangatnya kembali. "Oke, gue ikut lo, bro. Kita lanjutin ini, tapi dengan cara yang lebih pintar."

Mereka berdua berjalan menyusuri trotoar yang mulai sepi, suara langkah mereka hampir tak terdengar di tengah gemuruh kota. Di kejauhan, lampu-lampu jalan mulai menyala, menerangi jalan yang akan mereka tempuh selanjutnya. Meskipun bahaya baru saja mereka hindari, Zed tahu bahwa ini bukanlah akhir dari tantangan yang akan mereka hadapi. Ini baru permulaan.

Namun, dengan Kai di sampingnya, Zed merasa siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang. "Gue nggak bakal jatuh secepat itu," batinnya. "Gue akan terus maju, apapun yang terjadi."

Dan di balik topeng Sang Brandal, sebuah rencana baru mulai terbentuk, penuh dengan misteri dan teka-teki yang menunggu untuk dipecahkan.

Malam itu, Zed dan Kai bersumpah untuk tetap berada di jalur mereka, meskipun mereka tahu bahwa jalan di depan akan semakin gelap dan berbahaya. Karena dalam kegelapan itu, mereka menemukan siapa mereka sebenarnya.

1
Ana@&
lanjut thor
anggita
kenshin... 😁kya nama kartun samurai.
anggita
ok Thor👌moga novelnya lancar banyak pembacanya.
xy orynthius: Aamiin
total 1 replies
anggita
like👍buat Zed brandal.☝iklan utk author.
anggita
namanya panjang banget.. dowo tenan yoh🤔.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!