Suamiku Menikahiku Lagi

Beberapa jam setelahnya, Miko dan Kyara akhirnya sampai di kota tujuan. Mereka sudah berada di kamar hotel, tempat mereka tinggal beberapa hari ke depan.

"Sayang, Kamu sedang memikirkan apa?" tanya Miko.

Miko melihat Kyara tampak murung duduk di sofa. Sesaat kemudian Kyara bangkit, melangkah sambil memperhatikan keadaan sekitar melalui kaca jendela kamar hotel.

"Sayang, katakan padaku? Ada yang mengancammu?" Miko menghampiri istrinya Kemudian dia memeluk erat istrinya dari belakang. Miko juga menempelkan dahinya di pundak Kyara sambil sesekali menciumi wajah cantik Kyara dari samping.

"Suamiku, jangan menggodaku di sini! Aku sedang tidak bernafsu untuk melakukannya," ucap Kyara sambil menoleh menatap wajah tampan suaminya.

"Kenapa dia, biasanya dia yang selalu rajin menggodaku dan meminta berhubungan denganku, sikapnya juga dari tadi aneh," batin Miko, merasa aneh dengan penolakan yang dilakukan oleh Kyara, sebab biasanya wanita itu sangat senang ketika dirinya mengajak melakukan hubungan intim.

"Apa sekarang saja Aku katakan kepada Suamiku tentang siapa Leon? Ya, sepertinya ini waktu yang tepat, lagi pula sekarang Leon sedang tidak bersama Kami. Jadi apapun yang akan Aku bicarakan pada Suamiku, Leon pasti tidak mengetahuinya," ucap Kyara dalam hatinya.

"Sayang!" panggil Miko, Kyara langsung sadar dari lamunan sesaatnya.

"Akh, iya Sayang? Aku hanya sedang memikirkan tentang supir baru Kamu, Leon. Di kehidupan sebelumnya, Aku sangat mengenal dia. Dia adalah salah satu orang kepercayaan Om Soni yang selalu diperintahkan oleh Juan untuk melakukan hal-hal kotor," kata Kyara, sambil menatap wajah Miko dengan lekat. "Leon yang menangkapku dan mengikatku di tiang, agar Aku dicambuk oleh Juan dan Mulan," lanjut Kyara.

"Aku curiga kalau kedatangannya ke sini menjadi supir Kamu karena perintah Juan yang ingin memata-matai Kita. Juan pasti sedang merencanakan sesuatu dan dia mengirim Leon untuk memantau apa saja yang kita lakukan di sini," sambung Kyara, mengutarakan dengan jelas apa yang ada di dalam hatinya, mengutarakan semua kegelisahan dan kecurigaan yang tersimpan dalam hati terhadap sosok Leon yang menjelma menjadi supir suaminya.

Bukankah di kehidupan sebelumnya orang yang menjadi mata-mata untuk Miko adalah orang yang sudah dekat dengannya?

Jadi di kehidupan kedua ini bukan tidak mungkin kalau orang yang menjadi mata-mata adalah orang baru yang sengaja didatangkan oleh Juan. Mengingat saat ini yang menjadi musuh mereka adalah Juan dan Mulan, maka Kyara pun berpikir bahwa Leon adalah utusan Juan atau Mulan.

"Sayang, Aku baru ingat. Saat kejadian itu Aku ada di sana sebagai arwah. Wajahnya mirip Leon. Dia pasti orang suruhan Juan. Aku memang sedikit curiga padanya, ternyata kecurigaanku benar. Kita harus waspada pada Leon untuk saat ini. Dia tidak bisa di anggap remeh," jawab Miko.

"Tapi, sepertinya Kita juga bisa memanfaatkan keberadaan Leon di sekitar untuk menjebak Juan. Dia mendatangkan pria itu untuk memata-matai kita kan? Bagaimana kalau Kita membalikkan keadaan dan Kita yang menggunakan dia untuk menjebak tuannya," usul Kyara.

"Ide bagus! Kita bisa menggunakan Leon untuk menjebak Juan," sahut Miko, setuju.

Kyara merasa bersemangat karena idenya diterima baik oleh suaminya.

Cup

Cium Kyara singkat di bibir suaminya.

"Suamiku baik sekali. Besok kita mulai memanfaatkan Leon," ucap Kyara.

"Istriku nakal sekali," kata Miko. Tanpa aba-aba Miko langsung menggendong Kyara dengan kedua tangannya.

"Astaga, Sayang Kamu mau apakan Aku?" tanya Kyara, terkejut karena digendong tiba-tiba suaminya.

Miko diam tidak menjawab, dia melangkah ke atas ranjang. Kemudian Miko merebahkan istrinya dengan pelan dan menindihnya.

"Aku mau semuanya," jawab Miko dengan nada menggoda.

Cup

Cium Miko singkat dileher Kyara. Membuat tubuh Kyara bagai tersengat listrik.

Cup

Cup

Cup

Ciuman Miko semakin membabi buta di seluruh wajah Kyara. Pipi Kyara memerah. Kyara akhirnya mengerti apa yang diinginkan suaminya.

"Malam ini mau berapa ronde?" tawar Kyara.

"Katanya sedang tidak bernafsu, kenapa Kamu sekarang yang bersemangat?" goda Miko.

"Kalau tidak mau ya sudah," Kyara pura-pura merajuk, dia membuang Muka tidak mau melihat Miko.

"Jangan dong Sayang. Punyaku bisa mati selamanya kalau tidak bertemu punyamu dalam waktu lama," sahut Miko, meredakan Kyara yang pura-pura merajuk.

"Jangan bilang mati lagi. Aku dan Kamu akan hidup bersama sampai tua."

"Gitu dong, jangan merajuk lagi."

"Ya udah, kapan mulainya?"

"Olahraganya Kita mulai sekarang ya? Besok Kita sibuk banyak urusan, jadi besok tidak bertenaga."

"Siap, Sayang."

Miko pun dengan cepat menutupi tubuh mereka dengan selimut. Dibalik selimut terjadilah pergulatan manis yang penuh keringat, antara Miko dan Kyara. Padahal diluar sedang panas-panasnya. AC saja tidak cukup meredakan keringat mereka yang bercucuran deras dibalik selimut. Tidak masalah, toh keduanya sangat menikmati momen ini. Bahkan suara-suara khas bercinta menggema merdu dikamar itu.

****

Malam harinya, Miko dan Kyara melakukan misi mereka untuk memastikan apakah kecurigaan mereka tentang Leon adalah mata-mata Juan itu benar atau tidak. Miko membayar pelayan hotel untuk menaruh alat sadap diam-diam di kamar Leon. Untunglah Leon tidak tau.

"Bos, besok Aku akan bertindak. Aku akan pura-pura menabrakkan mobil mereka ke mobil lain agar Miko dan Kyara mati seketika," kata Leon pada seseorang di seberang telepon.

Pembicaraan Leon dengan si penelpon di dengar oleh Miko dan Kyara dari kamar mereka, karena alat sadap itu. Miko dan Kyara sedang fokus mendengar suara Leon dari laptop di depan mereka.

"Lakukan dengan benar! Kirim secepatnya mereka keakhirat, agar Miko dan Kyara segera bertemu ibu mereka."

"Baik, Tuan Soni," jawab Leon.

Betapa terkejutnya Miko dan Kyara mendengar nama Soni disebutkan. Ternyata yang mengirim Leon adalah Soni bukan Juan.

"Jangan sampai identitasmu bocor!" titah Soni lagi.

"Tidak akan, Bos. Saya sangat profesional, sama seperti Bos. Mereka sampai sekarang tidak tau kalau yang membunuh Nyonya Rani dan Nyonya Sandriana adalah Bos. Mereka juga tidak akan tau, kalau Saya adalah mata-mata yang dikirim Bos."

"Tidak usah banyak bicara! Tunjukan hasilnya saja!"

"Baik, Bos," jawab Leon. Sambungan telepon di tutup.

"Jadi orang yang membunuh Mama adalah Om Soni? Bukan Juan? Juan tau betul hal itu, dan dia melindungi ayahnya? Malah dia menuduh Kamu yang membunuh Mama," ucap Kyara terkejut.

"Aku juga baru tau kalau Sonilah yang membunuh Mamaku. Ternyata Mama tidak jatuh dari tangga. Kurang ajar. Soni ternyata adalah dalang semua ini. Akan ku kirim dia ke neraka," tekad Miko. Kyara dan Miko sama-sama marah besar.

"Sekarang Aku tau kenapa Tuhan kasihan pada Kita. Kita bodoh. Dikehidupan lalu Kita tidak tau siapa penjahat sesungguhnya. Untunglah di kehidupan ini Kita tidak bodoh lagi," kata Kyara.

"Iya Sayang. Kita harus menuntaskan ini dengan cepat," jawab Miko.