NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Cewe Matre

Mengejar Cinta Cewe Matre

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Eka Nawa

Jihan dikenal sebagai cewe matre, namun apa jadinya jika seorang yang matre ini jatuh cinta pada seorang pria yang notabennya sudah mempunyai istri.
Alex pria kejam yang sudah beristri menjalin hubungan gelap dengan Jihan, di awal hubungan mereka baik-baik saja, namun berakhir dengan kekejaman Alex yang menyingkirkan Jihan dari kehidupannya saat Jihan bersikeras memberitahukan hubungannya pada istrinya.
Di sisi lain karena pertemuan yang tidak terduga di sebuah desa kecil tempat Alex menyingkirkan Jihan, seorang pria bernama Aditya diam-diam mencintai Jihan walaupun berkali kali dia mendapatkan penolakan dari gadis matre itu, Aditya tidak pernah menyerah untuk mendapatkan cinta nya.
Akankah suatu saat Jihan akan menerima Aditya yang begitu tulus atau bertahan dengan perasaannya bersama Alex.
Ikuti terus kisahnya ya🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Nawa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9

“Hahah … jadi kau ingin mengancam ku? Silahkan saja … yang ada kau akan mempermalukan kakak mu sendiri jika semua orang tahu cerita yang sebenarnya,” tukas Jihan mengancam balik Via.

“Dasar kau wanita …” Ucap via terhenti saat tangannya dihentikan seseorang saat ia hendak menampar Jihan.

“Kak Oliv?”

“Jangan lakukan itu, apa yang dia katakana benar, Via, cepat minta maaf padanya,” bujuk Oliv namun penolakan yang ia terima.

Sang adik tidak ingin meminta maaf karena menurutnya, Jihan juga membuatnya kesal karena mencoba mendekati Saka kekasihnya, padahal Saka lah sendiri yang lebih dulu menyapa Jihan dan hanya ingin berteman saja.

“Aku tidak butuh permintaan maaf dari adik mu! dan kau jangan sok membela ku, dasar wanita perebut!” tekan Jihan lalu menarik Elisa untuk segera pergi meninggalkan mereka.

“Jihan sebenarnya ada apa? Kenapa Via bilang kau merebut suami kakaknya?” tanya Elisa penasaran dan memang sebelumnya ia tidak pernah tahu kehidupan Jihan dulu.

Mereka baru bertemu saat kuliah bersama, Elisa adalah gadis polos yang semasa hidupnya berada di panti asuhan saat lulus sekolah, ia berusaha keras ingin mendapatkan bea siswa agar bisa kuliah, ia gadis yang sangat pintar namun saat di kampus ia selalu di manfaatkan banyak orang untuk menyuruhnya mengerjakan tugas kuliah, bahkan Elisa juga selalu di bully, itu yang membuat Jihan gadis yang sangat pemberani ingin melindungi Elisa dan kini mereka berdua tinggal di kos san yang sama.

“Nanti aku ceritakan, yang pasti sekarang aku ingin segera pulang,” tukas Jihan berjalan masih menahan emosinya.

***

Sebuah mobil mewah berhenti di universitas X, pria berjas hitam bertubuh tinggi, putih dengan kaca mata hitam bertengger di hidung mancungnya turun dari mobil mewah berwarna hitam.

“Mao sampai kapan kau di dalam, cepat turun!” ucap Alex membungkukkan tubuhnya dan menyuruh sang adik turun keluar dari mobil

“Cerewet,” gumam Aditya.

“Jangan kecewakan papa kali ini, pelajari kerjasama hari ini agar kau becus mengurus perusahaan,” cibir Alex yang di respon Aditya dengan tatapan sinis.

Mereka berjalan masuk kedalam, bak model yang sedang berjalan di red carpet semua mata tertuju pada Alex dan Aditya yang dua-duanya sangat tampan dan terlihat sempurna. Semua orang tidak terkecuali wanita yang mereka lewati mengangkat ponselnya memfoto mereka diam-diam dan bahkan terang-terangan sambil mengikuti dari belakang dengan kekaguman yang sangat luar biasa.

“Ck, menjijikan … ingin rasanya aku lari dari sini. Tapi tidak mungkin,” gerutu Aditya sambil melihat satu persatu pengawal yang di tugaskan Antonio begitu sangat banyak berada di belakangnya.

Aditya hanya menghela napas panjang lalu menghembuskannya kasar, serasa tertekan saat ini terlebih lagi ia harus belajar dengan Alex untuk bisa mengelola perusahaan kembali, belajar dengan Alex sama saja membuat dirinya selalu terhina dengan ke angkuhan kakak nya itu.

Satu jam berlalu mereka telah selesai meeting dengan pemilik universitas X, saat sudah di parkiran Aditya membuka pintu mobil tepat saat itu seseorang melewati nya.

“Dia”

Aditya menghirup wangi parfum wanita yang tadi lewat dan ternyata parfum yang sama yang di pakai jihan saat bertabrakan dengannya waktu di toilet restoran. Aditya menatap wanita itu yang sedang tertawa bersama temannya, tanpa sadar ia ingin menghampiri wanita itu namun ia lupa dengan pengawal yang setiap saat menjaganya.

“Tuan muda mau keman?” tanya Arthur sambil menghadang tubuh Aditya merentankan kedua tangannya.

“Sebentar saja, aku ingin menghampiri gadis yang di sana itu!” tunjuk Aditya Tapi tetap saja Arthur melarangnya tanpa menoleh ke arah yang di tunjuk tuan mudanya itu.

Karena Arthur berpikir jika Aditya ingin mengelabuinya lagi, ia tidak ingin kecolongan untuk yang kesekian kalinya karena akan berakibat fatal jika Antonio tahu.

“Eh, Ji, lihat deh pria itu dari tadi menatap kamu terus!” tegur Elisa membuat mereka berhenti kemudian Jihan berbalik.

Tepat saat Jihan menoleh, Aditya sudah masuk ke mobil dan ia malah melihat Alex yang baru sampai mobil menarik pintu mobilnya membuat Jihan terpana melihat pria tampan yang bernama Alex.

Elisa menepuk pundak Jihan yang melamun menatap pria yang baru saja masuk ke dalam mobil.

“Ji, bukan dia tapi pria yang sebelumnya tadi, menatap mu terus,” panggil Via membuyarkan lamunan Jihan.

Mobil mewah berwarna hitam itu pun melaju melawati jihan dan Elisa, pintu kaca mobil terbuka memperlihatkan Aditya dan Alex, namun yang terlihat jelas adalah Alex karena posisi Aditya di pojok sebelah sang kakak.

Sambil memakai kaca mata hitamnya tepat di depan Jihan yang sedari tadi menatap Alex, diikuti Aditya yang balik menatap Jihan memastikan apa benar dia adalah wanita yang sama, tetapi Jihan malah terfokuskan dengan Alex, sedangkan Alex hanya melihat sekilas Jihan kemudian perlahan menutup kaca mobilnya.

“Oh my good, pria itu benar-benar tampan,” puji Jihan dalam hatinya dan merasa berbunga-bunga seperti habis bertemu seorang pangeran saja.

Elisa pun menggelengkan kepalanya heran melihat tingkah laku sahabatnya itu, yang selalu berubah-ubah mood nya, Tetapi baginya senyuman yang terukir di sudut bibir sahabatnya yang cantik itu sangat beharga untuknya dan ia ingin sahabatnya itu selalu bahagia, karena ia sangat berjasa untuk Elisa yang sudah begutu sangat baik padanya.

***

Di sebuah kamar VIP terlihat dua wanita yang saling bersitegang menatap satu sama lain, Clara yang masih berbalut selimut setelah menemani tamu di kagetkan dengan kedatangan Sena di hadapannya di pagi yang masih terlihat gelap tepatnya pukul lima tiga pulu menit waktu Amerika.

“Bersihkan tubuh mu, lalu segera ke ruangan ku!” perintah Sena seraya menatap Clara dengan tatapan sulit di artikan.

“Aku masih ngantuk, bisa kah nanti saja menemuimu, madam!” ujar Clara dengan suara parau , belum sepenuhnya sadar.

Tidak menjawab Sena pun menghentakan kakinya keluar dari kamar ViP tersebut mendengus kesal berjalan menuju ruangannya.

“Madam, apa kau ingin memberikan hukuman pada Clara?” tanya David melihat sang madam yang terlihat sangat marah.

Setelah bertemu dengn Reyhan dua hari lalu dan menceritakan semua kejadian yang tidak terduga pada keponakannya, Sena begitu sangat geram pada Clara yang sudah sangat keterlaluan dan tidak bisa di toleran lagi.

“Entahlah, David kita lihat wanita itu akan mengaku atau tidak, jika tidak akan aku berikan ia hukuman yang dia sendiri tidak akan bisa melupakannya,” murka Sena dengan wajah yang penuh amarah.

“Tapi madam … aku hanya mengingatkan jika ia pernah membantumu saat rumah bordil ini hampir tutup dan mengalami kebangkrutan,” ucap David mengingatkan seketika raut wajah Sena berubah muram.

“Aghhh … itulah kenapa aku tidak bisa bersikap tegas padanya! Walaupun tahu perbuatan jahat nya selama ini pada Jihan!” pekik Sena kebingungan.

“Tenanglah Madam, rileks, jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal berat,” bujuk David perlahan mendekati Sena.

Sena yang sudah terbiasa dengan sikap David yang mulai lemah lembut menandakan sesuatu yang ingin di lakukan David guna menenangkan pikiran Sena yang saat ini sedang kalut. Wanita yang berumur tiga puluh lima itu menerima dengan senang hati setiap sentuhan yang diberikan David pada tubuh seksinya itu.

David memang sudah lama mengenal Sena saat ia hampir saja terbunuh oleh orang-orang yang tidak ia kenal yang ingin ia tiada. Sampai sekarang ia pun tidak tahu siapa sebenarnya orang-orang itu, sampai Sena yang saat itu tidak sengaja lewat saat pulang kerja ia melihat seseorang yang sudah siap mengangkat sebuah pisau yang ingin mengeneai David yang sudah sangat lemah.

Dengan sekuat tenaga Sena menghajar laki-laki tersebut lalu tidak sengaja malah membunuhnya, ia tidak peduli dan langsung membawa David ke rumah sakit. Saat itu Sena baru berumur dua puluh lima tahun dan masih bekerja di sebuah perusahaan ternama dan menjalin hubungan dengan bosnya sampai rela memberikan segalanya pada laki-laki tersebut kemudian dengan gampangnya pria itu memutuskan hubungannya dengan Sena demi perjodohan orang tuanya ia pun sangat marah dan tidak ingin jatuh cinta lagi.

Sena memutuskan keluar dari pekerjaannya dan mendapat kabar pernikahan kekasihnya dengan wanita yang di jodohkan itu, ia sangat membenci para pria dan dari situ lah ia mendirikan rumah bordil bersama David yang sudah mengobati luka di hati Sena walaupun tidak semudah itu.

David hanya membalas kebaikan Sena padanya, dia rela memberikan apa saja termasuk kebahagian walau hanya di jadikan pemuas nafsu saja oleh Sena. Karena ia juga sangat menyayangi Sena walau tidak tahu perasaannya seperti apa, karena ia belum pernah sama sekali merasakan yang namanya jatuh cinta.

“Ah, David, kau memang selalu tahu apa yang aku butuhkan,” lirih Sena yang mulai menikmati sentuhan pria yang sepuluh tahun lebih muda darinya.

“Apa aku boleh melakukannya sekarang, sayang?” goda David yang memanggil kata saya saat berhubungan saja di luar itu ia kembali memanggil Sena dengan sebutan madam.

Dengan persetujuan Sena, David menggendong tubuh seksi wanita itu tanpa melepas ciumannya, saat sudah sampai ranjang, pergulatan pun di mulai. Tidak ada pemanasan bagi David karena sudah beberapa minggu tidak melakukannya bersama Sena itu membuatnya tersiksa, karena Sena sangat sibuk dengan pekerjaannya.

“Ya, kau sangat tidak sabaran, baby!” rintih Sena yang sangat menikmati permainan David.

Saat ingin mencapai puncaknya David melihat tetasan air mata yang tidak di sadari Sena dengan cepat ia menyelesaikan nya kemudian melepaskan miliknya berbaring di samping Sena yang entah menikmati atau teringat sesuatu.

Tidak banyak bertanya David langsung merangkul tubuh sena masuk ke dalam pelukannya.

“Maaf”

“Hmm, aku mengerti!”

*

*

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!