Siapa sangka malam pertama yang seharusnya indah bagi pasangan yang baru saja menikah justru menjadi malam yang sangat mengerikan sekaligus menyakitkan karena suaminya tak sengaja terbunuh dalam perkelahian menyelamatkan dirinya.
Apa motif pembunuhan yang sebenarnya,siapa yang membunuh dan bagaimana nasib istrinya itu?
Ikuti kisah selengkapnyaa karna akan ada ketegangan,air mata,cinta dan juga dendam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 21
Plap
Azra terbangun kala mendengar suara adzan subuh berkumandang.
Ia tersentak kala mendapati tangan sang suami sudah melingkar diperutnya.
" Ck,bisa-bisanya dia cari kesempatan!" gerutu Azra sembari menyingkirkan tangan Natan.
Azra yang sudah terbiasa mandi sebelum subuh lantas pergi kekamar mandi,kurang dari 20 menit Azra sudah bangun dan ia mendapati suaminya masih tertidur pulas.
Puk
Puk
puk
" Bangun bang solat!" Ucap Azra.
Plap
" Duluan aja masih ngantuk." jawab Natan membuat Azra menggelengkan kepalanya.
" Abang boleh gak kalau kita solat jama'ah." Mendengar permintaan istrinya Natan langsung bangun dan lompat dari kasur.
" 10 menit lagi Abang siap,tunggu!" Ucap Natan sembari berlarian menuju kamar mandi.
Setelah kurang lebih 10 menit Natan sudah kembali dan ia langsung mengganti pakaiannya dengan baju Koko,sarung dan peci.Sementara Azra mulai mengenakan mukenanya.
" Ca-cantik sekali!" Puji Natan lirih namun masih bisa didengar oleh Azra.
Azra pura-pura tak mendengar dengan menyibukkan diri menyiapkan tempat solat.
" Udan siap istriku?" Tanya Natan yang hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Azra.
" Astaga,kenapa dia sangat tampan saat berpakaian seperti itu.Eling Azra eling,kamu nikah hanya 100 hari jangan terbawa suasana.Mana tau bang Natan sudah punya kekasih kan diluar sana." Gumam Azra dalam hati sebelum akhirnya Natan iqomah dan segera melakukan kewajiban umat muslim.
Setelah selesai solat Azra mencium punggung tangan Natan dengan takzim.Sungguh siapapun yang melihat mereka saat ini takkan pernah mengira jika pernikahan mereka hanya pernikahan diatas kertas.
" Za!" panggil Natan kala mereka sudah selesai dengan doa-doa yang mereka panjatkan masing-masing.
" I-iya bang!"
" Kamu sangat cantik saat memakai jilbab seperti itu dan seperti yang kamu kenakan kemarin.Dulu Abang pernah punya keinginan jika Abang menikah nanti Abang ingin istri Abang mengenakan pakaian tertutup,berhijab maksud Abang.Hem,sayangnya kita nikah cuman 100 hari ya za,kalau tidak pasty Abang sudah memintamu mengenakan hijab." Ucap Natan sedikit menyentil hati Azra.
Mendengar ucapan Natan,Azra hanya diam tak bergeming namun ia tetap melepas mukenanya.Setelah itu Azra berpamitan kedapur untun membuat sarapan pagi karna kebetulan didapur sudah ada bahan-bahan makanan dikulkas.
Entah bagaimana Natan menyiapkan semuanya,namun Azra merasa sedikit heran karena begitu pindah kontrakan sudah penuh dengan barang-barang dan keperluan rumah tangga padahal menurut Natan ia baru menempatinya satu hari.
" Bang Natan pandai belanja juga,em kira-kira dia dapat uang dari mana ya sampai beli barang sebanyak ini.Dia kan cuman kerja dibengkel,apa dia menguras semua tabungannya untuk ini,atau dia minta sama ayah bundanya?Ah kasian sekali bang Natan,besok aku harus cari kerja biar aku gak terus-terusan nyusahin bang Natan!" Batin Azra.
Keluarga Natan memang donatur tetap panti asuhan dari tempat Azra tinggal yang kini sudah tutup karna beberapa hal.Namun Abrar yang lebih dekat dengan Azra selalu menceritakan tentang Natan yang hanya lulus SMK dan bekerja dibengkel.Semua keluarga Natan tak ada yang tau tentang pencapaian apa saja yang sudah Natan dapatkan.
45 menit Azra berkutat didapur dan ia sudah menyelesaikan masakan sederhananya.
Azra membuat sambal goreng ati ampela dan juga perkedel kentang.
" Wah harum sekali bau masakan kamu za!" Puji Natan.
" Eh,kirain Abang tidur lagi.Mari sarapan bang!" ajak Azra.
Azra mulai menyendokan nasi dan lauk kepiting Natan dan juga kepiringnya.
Natan mulai melahap makanan yang Azra buat.
" Bang!"
" Hem! Kenapa tetap dimakan?" Tanya Azra membuat Natan meletakan sendoknya.
" Kamu sudah cape-cape masak buat Abang masa iya gak dimakan,lagi pula Abang sangat lapar." jawab Natan membuat Azra menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
" Tapi bang!"
" Abang tau harga garam sangat murah hingga kamu sampai memberikan banyak garam dalam maskanmu dan mungkin gula sangat mahal hingga kamu irit dalam menggunakannya.Kamu sangat pandai dengan berhemat sesuai isi dompet suamimu.Tapi terlepas dari semua itu,masakan istriku sangat nikmat dan apapun yang kamu masak itulah yang akan Abang makan.Terimakasih karna sudah mau repot-repot masak buat Abang walaupun tak seharusnya Kamu melakukan semua ini.Abang tau Abang hanya menjadi suamimu 100 hari saja maka,apapun yang kamu berikan dan apapun yang akan kita lewati selama 99 hari kedepan akan menjadi hari-hari yang indah dan takan pernah Abang lupakan seumur hidup Abang!" ucap Natan membuat Azra menitikan air matanya.
" Bang aku.."
" Tidak usah dimakan za,biar Abang keluar cari makanan buat kamu.Kemarikan piring kamu!" ucap Natan sembari menarik piring Azra yang masih terisi penuh.
" Buat apa bang?" Tanya Azra saat Natan mulai mengaduk-aduk nasi dan lauknya menjadi satu.
Dengan lahap Natan menghabiskan piring Azra hingga bersih tak bersisa bahkan Natan memakai sendok bekas Azra yang sempat Azra gunakan satu suapan.
Azra menghentikan aktivitas makannya karna satu suapan pertama Azra baru sadar jika ia terlalu banyak menambah garam dalam masakannya hingga masakan Azra sangat sangat asin.Namun entah mengapa laki-laki didepannya menghabiskan semua masakan Azra sampai tak tersisa.
Ting
Ting
Ting
Mendengar suara itu Natan lantas bangkit dari duduknya.
" Bang pesen satu porsi!" Teriak Natan dari teras pada penjual bubur ayam yang kebetulan lewat didepan kontrakannya.
...****************...
" Bun,mau kemana pagi-pagi begini?" Tanya Wisnu pada Wulan yang sudah rapih dengan tas mahal bertengger ditangannya.
" Em anu yah,bunda ada janji sama temen.Biasa lah,mau ngadain arisan lagi!" Dustanya dengan lancar.
Mendengar jawaban istrinya membuat Wisnu mengerutkan keningnya.
" Sepagi ini?" Tanya Wisnu lagi.
" Hm,iya yah.Ya ayah kan tau sendiri gimana temen-temen bunda kalau udah kumpul.Jadi mau sekalian sarapan gitu yah,ayah gapapa ya sarapan sendri.Tadi si bibi udah masak,bunda pergi dulu ya yah." Pamit Wulan cepat-cepat karna tak mau mendapatkan pertanyaan lagi dari Wisnu.
...****************...
Dibelahan bumi yang lain Amira dan Ahmad sedang dalam perjalanan menuju kerumah singgah yang dimaksud oleh Ahmad dalam obrolan sebelum tidur dengan Amira.
" Pih,nanti kita mau ketemu dengan siapa kalau pengelolanya gak pernah dateng,kita juga gak kenal kan sama mereka.Lalu gimana caranya kita mau kasih tau kalau kita mau ngadain santunan." Tanya Amira pada suaminya.
" Disana pasty ada orang yang dipercaya mengurus mih,kita dateng aja dulu!" Ucap Ahmad yang langsung dijawab dengan anggukan kepala oleh istrinya.
Bersambung dulu ya gaiiis....
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan
Like
Komen
gift dan vote
Terimakasih 🙏🙏🙏🙏
jangan jangan si Nathan bukan anak kandungnya deh
maaf nih klo koreksi/Facepalm/
mungkin maksudnya juga , Sadar Lan sadar