Menceritakan seorang gadis yang bernama Anna, putri dari pemilik perusahaan besar yang tiba-tiba hidupnya berubah drastis setelah orangtuanya mengalami kebangkrutan. Karna keadaan akhirnya Anna terpaksa harus menikah dengan laki-laki pilihan papanya yaitu asisten pribadinya. Awalnya mereka tidak saling mencintai, namun seiring berjalannya waktu rasa itu tumbuh perlahan.
Namun apa jadinya jika laki-laki yang telah di pilihkan papanya itu ternyata adalah anak dari lawan bisnis papanya sendiri yang telah menyebabkan perusahaan papanya bangkrut. Selama ini laki-laki itu menyembunyikan identitasnya karna suatu alasan. Mungkinkah hubungan mereka masih bisa bertahan?
Penasaran dengan ceritanya, baca yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natalia Okan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Roti Sobek
"Anna, kamu mau kemana..?" tanya Rayyan yang melihat istrinya sudah bersiap-siap untuk pergi.
Seketika Anna langsung menundukkan pandangannya karna Rayyan hanya mengenakan celana pendek tanpa baju sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk. Sepertinya Rayyan baru selesai mandi. "Aku mau pergi jalan bareng Icha..."
'Anna mau pergi bareng Icha, gimana jika nanti dia ketemu Elsa lagi? aku nggak mau Elsa terus-terusan menyakitinya'
"Kamu nggak boleh pergi.." Rayyan mendekatkan dirinya pada Anna. Dan Anna pun bisa merasakan aroma tubuh Rayyan yang begitu wangi.
Dug... jantung Anna berpacu dengan cepat. 'Mas Rayyan kenapa dekat-dekat gini sih?'
"Aku bosan di rumah terus, aku butuh hiburan..." jawab Anna tanpa mengangkat wajahnya.
"Ya udah, kalau gitu kamu ikut aku aja..?"
"Kemana...?" Anna mengangkat wajahnya.
"Ke tempat kerja..." Walaupun hari libur Rayyan tetap akan datang ke restorannya karna banyak pekerjaan yang harus segera di selsaikannya.
"Ngapain aku ikut mas ke tempat kerja..?" Anna mengernyitkan keningnya.
"Iyaa nggak apa-apa, biar sekalian belajar masak sama koki-koki di sana..." Rayyan mencari alasan. Sebenarnya Rayyan tidak mau Anna tau yang sebenarnya, tapi Rayyan juga tidak bisa membiarkan Anna pergi dengan Icha.
"Aku nggak mau mas. Masa iya aku ngikutin kamu kerja. Apa kata orang-orang di sana nanti..."
"Mereka tidak akan peduli..."
Tok..tok..tok... terdengar suara ketukan pintu dari luar.
"Tuuhh sepertinya Icha dah datang.." Anna senang.
Anna pun ingin membukakan pintu untuk sahabatnya, namun Rayyan menghalangi jalannya.
"Biar aku aja yang bukain pintunya. Kamu kembali ke kamar, pokonya nggak boleh pergi bareng Icha..." Rayyan merangkul pinggang Anna dan membawanya masuk ke kamar.
"Tapi mas..."
"Udah..., jangan ngelawan kata suami.."
Rayyan mendudukkan Anna di atas tempat tidur kemudian membukakan pintu untuk Icha.
Ceklek.. Pintu terbuka.
Icha sangat terkejut karna Rayyan yang membukakan pintu untuknya. Seketika Icha langsung terpaku melihat ketampanan suami dari sahabatnya itu. Apalagi Rayyan hanya mengenakan celana pendek tanpa baju yang menutupi tubuh bagian atasnya. Untung masih ada handuk yang bisa Rayyan gunakan untuk menutupi roti sobeknya.
'Aduh... mana lupa pakai baju lagi' gumam Rayyan dalam hati.
'Busyet..., suami Anna tampan banget sih..? Oh Tuhan sisakan yang seperti ini untukku satu'
"Masuk Ca..." ucap Rayyan.
Seketika Icha langsung tersadar dari lamunannya. "Ehh iya mas.." Icha cengengesan. "Anna ada mas...?"
"Anna masih tidur tuh, abis begadang semalaman..." ucap Rayyan dengan senyum jahilnya.
'Anna masih tidur? loh barusan dia kirim pesan suruh jemput. Gimana sih?'
"Tunggu bentar ya, aku bangunin dulu..."
"Eeehhh nggak usah mas, biarin aja Anna tidur. mungkin dia masih capek.. hehe.. Kalau gitu aku permisi dulu ya mas..." pamit Icha.
Icha pun langsung meninggalkan rumah itu.
'Iihhh Anna nyebelin banget sih, tega-teganya dia ngerjain gua mentang-mentang udah nikah' Icha kesal.
Anna hanya menatap kepergian Icha dari balik tirai jendelanya. Sebenarnya Anna merasa sangat bersalah karna dia lah yang sudah mengajak Icha pergi namun malah nggak bisa menemuinya.
Tak lama kemudian Rayyan kembali ke kamar dan langsung menuju lemari untuk mengambil pakaiannya.
"Mas tu bilang apa sih sama Icha? pasti sekarang dia mikir yang nggak-nggak..."
Rayyan hanya tersenyum, sesungguhnya dia sangat puas karna sudah mengerjai Anna
****