Mertua Egois Dan Suami Hebatku.

Tuan Jem yang mendengar aturan dan peraturan dari perusahaan Sanjaya sedikit berfikir, dan mendiskusikan dengan sekretaris pribadinya.

"Bagaimana menurutmu Rudi? Tanya tuan Jem pada sekretaris pribadinya.

"Menurut saya itu tidaklah baik tuan, jika keuntungan di bagi 40/60 persen sama saja kita tidak menambah keuntungan di perusahaan kita, tapi jika kita tidak menerima tawaran dari mereka tambang batu bara kita akan di ambang kebangkrutan tuan!. Jelas Rudi dengan pikiran dingin.

"Kau benar, sebaiknya saya menerima semua aturanya, soal pendapatan kita bisa atur dengan cara dulu! Jelas tuan Jem yang sudah mendapatkan ide, agar dirinya bisa dapat keuntungan besar selain pembagian Royalti dengan perusahaan Sanjaya Group.

"Bagaimana tuan!? Tanya Ardi

"Baiklah, saya menerima kerja sama ini dan semua peraturan dari tuan muda Kevin. Dengan menjabat tangan Kevin dan Ardi tuan Jem segera permisi keluar karena acara meeting sudah selesai.

"Kalau begitu saya dan sekretaris saya izin pamit tuan! Jelas tuan Jem dan tersenyum ramah.

"Hm, saham yang saya tanam akan saya kirimkan 2 hari kedepan setelah survei tambang! Jelas Kevin yang tidak ingin di permainkan atau di curangi.

"Baik tuan, kami akan tunggu kehadiran tuan muda! Jelas tuan Jem dan segera berjalan keluar dari dalam ruangan meeting menuju lift khusus pegawai biasa yang di ikuti sekretarisnya Rudi dari belakang.

"Tuan, ini waktunya untuk makan siang! 'Apa anda ingin saya pesankan atau makan di luar saja!? Tanya Ardi dengan membereskan semua berkas dan laptop miliknya.

"Pesan kan saja Ar, aku lagi tidak ingin keluar! Jelas Kevin dan segera berjalan keluar menuju ruangan pribadinya.

Dengan cepat Ardi memesan makanan dari Gofood atau ( Online ).

☆☆☆☆☆

Nyonya Magdalena yang saat ini sedang tiduran di kasur yang ada di fila milik suaminya.

"Mah, papah mau keluar, 'Apa mama mau ikut? Tanya tuan Danil yang melihat istrinya yang sedang memejamkan mata di atas ranjang yang berukuran King size.

"Mamah lagi malas pah. Ucap nyonya Magdalena yang masih setia menutup matanya.

"Yaudah, kalau begitu papah pergi dulu ya! Jelas tuan Danil dan segera keluar dari dalam fila menuju ke warung milik Tania.

Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 02:00 siang menjelang sore. Tania dan Keira saat ini sedang asik membereskan semua peralatan dapur yang sudah kotor, dengan telaten Keira membersihkan semuanya karena dagangan mereka sudah habis terjual.

"Eh Kei, bukan nya itu tuan Sanjaya ya!? Tunjuk Tania yang melihat tuan Sanjaya berjalan menuju ke arah warung makan miliknya.

"Sepertinya iya Tan. Jawab Keira yang masih fokus pada peralatan dapurnya.

"Selamat siang menjelang sore tuan! Sapa Tania setelah tuan Danil duduk di kursi yang ada di rumah makan milik Tania.

"Siang juga. "Oya, apa saya bisa menanyakan satuhal sama kamu nak? Tanya tuan Danil yang tidak ingin bertele-tele.

"Bisa tuan, apa yang ingin tuan tanyakan!? Jawab Tania dan segera duduk di bangku yang berhadapan dengan tuan Danil.

"Gadis yang bernama Keira itu, apa dia sudah memiliki kekasih? Tanya hati-hati tuan Danil.

"Hahahah..., tuan, tuan, bagaimana sahabatku itu punya kekasih. "Jangan kan kekasih, gebetan saja dia tidak punya! Jelas Tania yang merasa lucu dengan pertanyaan tuan Danil Sanjaya.

"Kenapa begitu? Padahalkan dia cantik! Jelas tuan Danil, mana mungkin gadis secantik Keira tidak memiliki kekasih atau gebetan. Pria mana yang tidak akan jatuh cinta saat melihat paras cantiknya, tutur katanya lembut dan sopan, menjunjung tinggi kejujuran dan sangat mandiri.

"Sebenarnya Keira tidak menyukai pria yang ada di desa Sekar Wangi tuan. "Keira hanya ingin sosok pria yang baik hati dan bisa menerima kekurangannya, dan terutama menjunjung tinggi kejujuran! Jelas Tania dan beranjak dari kursinya saat melihat Keira sudah membawa satu gelas teh hangat untuk tuan Danil Sanjaya.

"Tuan, 'Silahkan di minum teh nya! Dengan menaruh teh yang berisi di dalam gelas, Keira ingin berjalan pergi menuju dapur, namun suara tuan Danil menghentikan langkahnya.

"Nak Keira tunggu sebentar! Panggil tuan Danil dengan nada ramah nya.

Keira yang di panggil segera berbalik arah melihat ke arah tuan Danil yang meminta dirinya untuk duduk di kursi yang berseberangan dengan tuan Danil.

Dengan perasaan gugup dan sedikit canggung, Keira duduk dengan meminta izin terlebih dahulu kepada tuan Danil Sanjaya.

"Saya boleh duduk di sini tuan!? Tanya Keura dengan nada sopanya.

"Duduklah nak! Pinta tuan Danil yang merasa gadis yang ada di hadapan nya itu sangatlah sopan dan renda hati.

Dengan cepat Keira duduk di kursi yang berhadapan dengan tuan Danil.

"Begini nak, apa saya bisa bertanya sama kamu! Jelas tuan Danil dan menatap kagum dengan kecantikan dan kepolosan Keira gadis pertama yang di temuinya di desa Sekar Wangi mampu membuat nya merasa memiliki anak perempuan.

"Tuan ingin menayakan apa? Jika saya bisa menjawab saya akan jawab tuan! Jelas Keira dan menatap ke arah tuan Danil.

"Maaf sebelumnya nak, 'Apa kamu sudah punya kekasih? Tanya tuan Danil yang berharap gadis yang ada di hadapan nya itu menjawab tidak.

"Saya tidak memiliki kekasih tuan! Jelas Keira dengan berkata jujur apa adanya tampa menambah atau mengurangi perkataan nya.

Tuan Danil yang mendengar penuturan dari gadis yang ada di hadapan nya itu merasa sangat bahagia karena Keira belum memiliki tambatan hati, jadi rencana tuan Danil untuk menikahkan Kevin dan Keira sudah bulat.

"Begini nak, saya memiliki satu putra tunggal, yang bernama Kevin Sanjaya. "Saya ingin mencarikan menantu untuk putra satu-satunya milik saya, dan menurut saya kamu adalah tipe wanita yang sangat cocok untuk putra saya!. Jelas tuan Danil yang berharap Keira mau menerima tawaran darinya.

Keira yang mendapat pertanyaan dari tuan Danil sedikit syok dan semakin merasa gugup, karena baru pertama kali ini untuk dirinya di minta orang kaya untuk menjadi menantu dari orang yang sangat berpengaruh dan terpandang di Negara A.

"Maaf tuan, bukan saya tidak mau, tetapi saya tidak bisa! Jelas Keira yang merasa takut karena dirinya tidak lah pantas untuk bersanding dengan anak orang kaya.

"Mengapa tidak bisa nak? Tanya tuan Danil yang merasa sedikit kecewa atas apa yang di katakan Keira.

"Saya hanyalah gadis desa yang tidak memiliki pendidikan, dan saya tidak memiliki orang tua dan kluarga lagi tuan. "Mana mungkin saya yang status nya gadis desa bisa bersanding dengan putra tuan yang sangatlah kaya, dan berpendidikan tinggi! Jelas Keira dengan nada bicara sedikit lirih.