NovelToon NovelToon
Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Ibu Palsu Untuk Anak-anak Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / BTS / Blackpink / CEO / Percintaan Konglomerat / Ibu Tiri
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: zahra xxx

Victor Winslow, seorang CEO sukses, terlibat dalam kecelakaan tragis saat terburu-buru menjemput anak-anaknya, menabrak seorang wanita yang kehilangan ingatannya dan tidak memiliki identitas. Sementara itu, putrinya Kayla mengalami penurunan kesehatan yang drastis dan menginginkan seorang ibu. Victor, dengan keputusan yang ekstrem, memberikan ingatan dan informasi palsu kepada wanita itu agar bisa menjadi ibu bagi anak-anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zahra xxx, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 8

Daniel berjalan di area parkir rumah sakit, matanya mencari di antara mobil-mobil yang tersusun rapi. Setelah memeriksa setiap kendaraan, matanya akhirnya terfokus pada mobil McLaren hitam milik Victor. Tanpa ragu, Daniel berjalan menuju mobil tersebut.

Anak buah Victor yang berada di mobil segera keluar dan mendekati Daniel dengan sikap yang sopan. "Tuan Daniel, ini kunci mobilnya," ucap pria berpostur kekar itu.

Daniel menerima kunci mobil tersebut, lalu menatap pria itu dari atas sampai bawah sebelum bertanya dengan tegas, "Siapa namamu?"

"Panggil saja saya Ray, tuan," balas pria tersebut dengan hormat.

"Apakah kau juga akan ikut menjaga wanita itu?" tanya Daniel lagi, terlihat bahwa ia sangat tertarik dengan wanita tersebut.

Ray mengangguk perlahan. "Kau boleh mengawasinya, tapi hanya dari luar ruangan. Dan jangan masuk ke dalam, mengerti," jelas daniel dengan tegas.

Daniel memberi peringatan dengan nada serius, "Jangan sampai ada yang berani masuk dan mendekatinya, aku tidak akan membiarkan pria lain menikmati wajah cantiknya." guman Daniel dalam hatinya.

Daniel memandu mobilnya keluar dari parkiran rumah sakit, melaju menuju apartemen yang terletak di pinggiran kota California. Perjalanan mobilnya melintasi lingkungan yang terlihat kumuh, dengan lapangan bisbol tua yang sudah pudar catnya, dikelilingi oleh anak-anak yang bermain dengan riang.

Setelah tiba di gedung apartemen, Daniel membawa mobilnya masuk ke basement. Ia keluar dari mobil dengan perlahan, langkahnya mantap menuju ke arah lift. Namun, ketika sampai di depan pintu lift, Daniel membaca peringatan bahwa lift tersebut sedang rusak.

Tanpa ragu, Daniel beralih menuju tangga, mempercepat langkahnya melewati anak-anak tangga dengan agak terburu-buru. Ia sampai di lantai 8, di mana apartemennya terletak. Dengan nafas yang ngos-ngosan karena menaiki tangga, Daniel lantas memasukkan kode untuk membuka pintu apartemennya.

"Sepertinya sudah lama aku tidak berolahraga," ucap Daniel pada dirinya sendiri sambil memasuki apartemennya.

Di dalam apartemennya, terlihat ruang tamu yang dipenuhi dengan piagam penghargaan tinju serta gambar-gambar Daniel bersama sang kakak pada saat Daniel memenangkan lomba tinju, juga terdapat foto-foto kenangan bersama kakaknya.

Daniel masuk ke dalam apartemen, segera melepas jasnya dan meletakkannya di atas sofa. Dengan cepat, ia Melangkah menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang sudah lengket karena menghabiskan malam di rumah sakit.

Di taman kanak-kanak, khususnya dalam ruang lukis anak-anak, sekelompok anak sedang asyik melukis sebuah vas bunga tulip yang diletakkan di depan mereka. Kayla juga tampak begitu fokus memperhatikan detail bunga yang ada di depannya, mencoba keras untuk melukisnya dengan sempurna. Namun, meskipun usahanya sungguh keras, hasil lukisan Kayla terbilang jauh dari kata bagus. Ia tampak kesulitan mengendalikan kuasnya dan mencapai tingkat detail yang diinginkannya.

"Sungguh, lukisan Aurora begitu indah," puji ibu guru setelah melihat lukisan Aurora yang tampak begitu mirip dengan aslinya.

Gadis kecil itu tersenyum senang mendengar pujian tersebut.

"Tentu saja, bu. Ibu saya sendiri yang mengajariku cara melukis," balas Aurora dengan suara lembut, penuh kebanggaan akan prestasi lukisannya.

Ibu guru mengusap lembut kepala Aurora sebelum meninggalkAnnya, memberikan pujian dan dukungan yang menghangatkan hati gadis kecil tersebut. Beberapa teman Aurora pun mendekatinya, mengagumi lukisannya.

"Itu benar-benar bunga tulip yang cantik," ujar salah satu anak perempuan.

"Benarkah? Terima kasih," balas Aurora dengan senyum manis, mengucapkan rasa terima kasihnya atas pujian tersebut.

Aurora lantas melirik lukisan Kayla yang ada di sebelahnya, dan dengan nada sinis, ia menertawakan lukisan Kayla yang dianggapnya jelek. Aurora memang tidak menyukai Kayla, dan itu bisa dibuktikan dengan sikap aurora yang selalu ingin mempermalukan Kayla di depan teman-temannya.

"Apakah itu ilalang yang kamu berikan warna ungu?" ejek Aurora sambil melangkah ke arah lukisan Kayla, mencoba menunjukkan kepada yang lain, lukisan Kayla yang jelek.

Mendengar perkataan Aurora, beberapa anak lain juga melihat lukisan Kayla dan ikut menertawakannya. Seisi kelas dipenuhi gelak tawa mereka, membuat Kayla semakin kesal. Ia memegang erat kuas yang ada di tangannya hingga Akhirnya kuas itu patah menjadi dua bagian.

"Kayla, aku tidak bermaksud apa-apa. Hanya saja, lukisanmu memang tampak indah. Kalau itu memang lukisan ilalang, hahaha," ejek Aurora lagi dengan nada meremehkan.

Mendengar ejekan untuk adiknya, Key, kakak Kayla, merasa marah.

"Hentikan, Aurora! Kau memang terlalu kekanak-kanakan!" bentak Key dengan suara yang memenuhi ruangan, mencoba membela adiknya dari ejekan yang tidak pantas.

Suasana di ruang lukis anak-anak tiba-tiba menjadi tegang, dengan kebisingan tawa berubah menjadi hening karena interaksi yang tajam antara Aurora dan Key.

Aurora, dengan wajah yang penuh kemarahan, menatap tajam Key. "Key, aku memang masih anak-anak. Kalau kau tidak terima dengan tingkah lakuku, kau bisa membawa adikmu yang tidak berguna ini pindah sekolah saja," ucapnya dengan nada menantang.

Tiba-tiba, salah satu anak laki-laki di ruangan tersebut ikut bersuara dengan nada sinis, "Lagian, anak yang tidak punya ibu seperti kalian tidak berhak sekolah di sini."

Ketegangan semakin meningkat ketika Aurora melanjutkan dengan kata-kata yang lebih menusuk. "Aku dengar ayah kalian bahkan malu memiliki anak haram seperti kalian, Tuan Victor yang malang," lanjutnya, mencoba menyakitkan hati Key dan Kayla.

Ketika emosi sudah mencapai puncaknya, Kayla tidak bisa lagi menahan diri. Tanpa pikir panjang, ia mengambil palet cat dan melemparkannya ke arah wajah Aurora.

Sontak, wajah Aurora sudah dipenuhi dengan cat. Gadis itu terkejut dan mulai menangis, merasa terhina dan malu karena kejadian tersebut.

"Jangan berani menyebut nama ayahku! Ibu mu saja ingin menjadi istri kedua ayahku, jadi tutup mulutmu, Aurora!" bentak Kayla dengan nada marah yang memenuhi ruangan.

Guru yang tiba-tiba datang ke ruang lukis, terkejut melihat suasana yang tegang dan wajah Aurora yang sudah dipenuhi cat. Dengan ekspresi khawatir, ia bertanya kepada anak-anak, "Anak-anak, apa yang terjadi?"

Salah satu anak laki-laki dengan cepat menanggapi, menunjuk ke arah Kayla, "Kayla yang melakukannya, Bu Guru. Sepertinya ia iri dengan lukisan Aurora."

Ibu guru, tanpa berlama-lama, segera membawa Aurora ke toilet untuk membersihkan wajahnya. Ia mencoba menenangkan gadis kecil Tersebut, memastikan bahwa Aurora tidak terluka secara fisik maupun emosional.

Sementara itu, anak-anak yang menyaksikan insiden tersebut, terlihat puas dengan apa yang terjadi. Mereka tersenyum dengan penuh kepuasan, merasa bahwa Kayla dan Key akan mendapat masalah akibat perbuatannya.

Setelah membersihkan wajah dan baju Aurora dengan hati-hati, bu guru masuk kembali ke ruang lukis dengan perasaan yang agak terganggu oleh kejadian tadi.

"Kayla, bisa ikut saya ke ruangan guru sekarang?" ucap bu guru dengan suara lembut, berusaha menghindari agar Kayla tidak merasa tersinggung atau terluka lebih dalam.

"Ikut juga akan ikut," sela Key dengan cepat, menunjukkan dukungan dan kepeduliannya terhadap adiknya. Kayla dan Key kemudian berjalan bersama-sama menuju ruangan guru, dengan tatapan dari semua anak di ruangan yang menyiratkan ejekan untuk keduanya.

1
FeVey
wah... wah.... gak bahayata...??? ternyata victor punya niatan menjadikan korban kevelakaan mnjdi istrinya.... /Shy/
Dedi Aljufri
baru baca tp cerita nya buat penasaran .. . semangat Thor 😊
Dede Dedeh
okk masih nyimak!!
Anita Jenius
1 iklan buatmu
Mắm tôm
Mantap banget nih thor, jangan berhenti menulis ya!
Keyla: makasih, tenang aja gk bakalan berhenti
total 1 replies
Ryner
Ceritanya bikin nagih thor, terus lanjut ya!
Keyla: makasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!