NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Daddy Mafia

Terjerat Cinta Daddy Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Duda / Cinta Terlarang / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:43.3k
Nilai: 5
Nama Author: SyaSyi

Anabela Velove gadis cantik yang kini beranjak dewasa. Selama ini dia hanya hidup berdua dengan daddy angkatnya. Dia tak pernah tahu, kalau laki-laki yang selama ini menyayanginya, adalah orang yang menyebabkan dia kehilangan orang tuanya.


Sampai suatu malam, akhirnya dia tahu kalau Benigno Amstrong adalah orang yang menyebabkan dia kehilangan kedua orang tuanya untuk selamanya. Anabela pun akhirnya tahu, kalau Daddy angkatnya seorang Mafia kejam.


Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Mampukah takdir menyatukan mereka? Akankah Anabela memaafkan Benigno, menghapus rasa dendamnya atas kematian kedua orang tuanya? Ikuti kisahnya di karya "Terjerat Cinta Daddy Mafia."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SyaSyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Niat Jahat Dave

Selama di kampus, Ana terlihat murung, dan tak bersemangat. Ana terlihat melamun. Meskipun saat ini dia sedang bersama Angelica, Alice, dan juga Dave di kantin.

"Kenapa Daddy tak ada kabar? Apa saat ini Daddy sedang bersenang-senang dengan wanita lain, sehingga melupakan aku?"

Tiba-tiba saja Dave melingkarkan tangannya di pundak Ana. Ana langsung menghempaskan tangan Dave, agar melepaskan rangkulannya.

"Jangan seperti ini Dave!" ucap Ana ketus.

"Sebenarnya, kamu ini kenapa sih? Memangnya, aku salah seperti itu? Kamu itu kekasihku, wajar saja aku berbuat mesra kepadamu. Aku hanya ingin, kamu itu tak merasa sendiri di sini. Sejak tadi aku perhatikan, kamu terus melamun. Seakan kami bertiga tak ada artinya untukmu," tegur Dave.

"Itu urusan aku, bukan urusan kamu! Lagipula, kamu itu salah. Kamu bukan kekasihku lagi! Kita sudah putus." Sahut Ana ketus.

"An, jangan emosi seperti itu! Dave mencintai kamu, dan dia ingin menghibur kamu. Apa yang dikatakan Dave benar. Sejak tadi, kamu memang hanya melamun. Apa yang sebenarnya kamu sedang pikirkan? Apa kamu sedang memikirkan Daddy kamu yang sedang pergi?" Ucap Angelica dan di iyakan oleh Alice.

Ana merasa tak terima. Dia berpikir, tak ada satu orang pun yang mengerti perasaannya saat ini. Dia semakin sedih. Namun, berusaha untuk menahan tidak menangis di hadapan mereka.

Dia seperti orang yang mengalami trauma, merasa takut kehilangan yang berlebihan. Dia takut, kalau nantinya akan kehilangan daddynya. Seperti yang dia rasakan saat harus kehilangan orang tuanya.

"An—Ana! Kamu mau kemana?" panggil Alice.

Ana tak mampu menahan air matanya lagi, dia memilih pergi meninggalkan tempat itu. Melihat Ana seperti itu, tentu saja Dave tak diam begitu saja. Dave langsung mengejarnya.

"Ana, tunggu!" Panggil Dave.

Dave berlari mengejar Ana, dan kini dia berhasil menghentikan Ana. Dia sudah berdiri di hadapan Ana.

"Lepaskan aku, Dave! Aku ingin pulang." Ana memberontak, berusaha melepaskan dari cengkraman tangan Dave.

Namun, Dave tak juga melepaskan. Dia justru menarik tangan Ana menuju mobilnya. Dave ingin membawa Ana ke apartemennya.

"Masuk!" pekik Dave.

"Kita mau kemana, Dave?" Tanya Ana.

"Nanti kamu akan tahu sendri, kita mau kemana!" Sahut Dave sinis.

Ana terlihat panik, karena Dave begitu menakutkan. Dave tak menjawab, dia justru langsung melajukan mobilnya keluar dari kampus. Kemudian fokus menyetir menatap ke arah jalanan. Tak ada sepatah katapun terlontar dari bibirnya. Meskipun Ana kini menatap ke arahnya.

"Selama ini aku selalu sabar menghadapi kamu, An. Tapi, tidak untuk saat ini," Dave berkata dalam hati.

Dave tak tahu, kalau Ana dalam penjaga ketat. Dia juga tak tahu, sedang berhadapan dengan siap. Sekarang, mereka sudah sampai di parkiran apartemen Dave.

"Ayo turun! Aku ingin menjadikan kamu milikku seutuhnya, agar kamu tak pergi dari hidupku!"

Dave tertawa seperti orang yang tak waras.

"Kau gila, aku tak mau! Aku ingin pulang," ucap Ana.

Ana memberontak, mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Dave. Dia hendak kabur meninggalkan tempat itu

Melihat Ana seperti itu, kedua bodyguard suruhan daddynya langsung turun dari mobil. Dia ditugaskan untuk melindungi Ana. Mereka memberikan bogeman di wajah Dave, membuat Dave jatuh tersungkur. Sudut bibir Dave juga terlihat mengeluarkan darah. Mereka berhasil melepaskan Ana dari Dave.

"Siapa kalian?" Tanya Ana. Dia tampak bingung, karena Ana tak mengenalnya.

"Ayo ikut kami! Kami adalah bodyguard kamu," ucap Maxel.

Mereka membawa Ana. Tak ada penolakan dari Ana, dia langsung ikut bersama kedua bodyguard itu ke dalam mobil.

"Arghhh ...." Dave merasa kesal. Rencananya gagal lagi. Dia hanya bisa menatap kepergian mobil Ana, meninggalkan dia.

"Suatu hari nanti, aku pasti berhasil mendapatkan kamu," Dave berkata. Dia terlihat mengepalkan tangannya.

Kini Ana sudah dalam perjalanan menuju pulang.

"Sejak kapan kalian bekerja menjadi bodyguardku? Mengapa Daddy tak bicara kepadaku sebelumnya?" Ana bertanya.

"Maaf Nona, kami tak bisa menjawabnya. Silakan Nona tanyakan langsung kepada Tuan Benigno," jawab Maxel singkat.

"Ya, kalian memang benar. Namun, bagaimana aku bisa bertanya. Jika sampai sekarang Daddy tak ada kabar beritanya. Apa kalian tahu, di mana Daddyku berada?" Ana bertanya kembali.

Kedua bodyguard itu memilih diam, membuat Ana merasa kesal.

"Hei, Mengapa kalian diam? Aku ini sedang bertanya kepada kalian," tegur Ana sedikit keras.

Kedua bodyguard itu tetap saja diam. Ana hanya bisa menghela napas panjang, menghadapi kedua bodyguardnya.

"Sepertinya, percuma saja bicara dengan patung," sindir Ana.

Ana mencoba menghubungi daddynya kembali. Tapi, Lagi-lagi Benigno tak menerima panggilan telepon dari Ana.

Sesampainya di Mansion, Ana langsung masuk ke kamarnya. Dia langsung membaringkan tubuhnya ke ranjang. Perasaannya tak karuan saat itu.

"Apa aku ini tak penting untuk Daddy? Baiklah, jika seperti itu. Aku akan pergi meninggalkan Mansion ini. Biar Daddy sadar, kalau selama ini Daddy punya aku!"

Ana berniat pergi meninggalkan Mansion itu, pergi dari kehidupan Benigno. Dia langsung memasukkan pakaian dan barang-barangnya ke dalam koper.

Dia tak sadar, kalau selama ini Benigno telah memberikan kehidupan yang mewah untuknya. Jika Benigno tak mengangkatnya sebagai anak, pasti saat itu dia terlantar di jalan.

"Selamat tinggal, Dad! Ini 'kan yang kamu minta? Kamu memang membuat aku tak betah, dan akhirnya pergi meninggalkan Mansion ini? Aku akan buktikan sama Daddy, kalau aku bisa hidup tanpa Daddy," ucap Ana yang sedang terbawa emosi.

Benigno baru saja mendapatkan laporan dari orang suruhannya. Kini tatapannya mengarah ke CCTV MacBook miliknya. Dia tampak mengerutkan keningnya.

"Mau kemana Ana?" gumam Benigno yang masih tak berkedip melihat gerak-gerik yang Ana sedang lakukan.

"Jangan buat Ana pergi meninggalkan Mansion! Bawa dia ke kamar, dan kurung dia!" Titah Benigno.

Benigno langsung menghubungi bodyguard yang menjaga Ana, karena saat itu Ana terlihat membawa koper besar, dan pelayan mencoba mencegahnya. Namun, Ana tetap saja bersikeras.

"Lepaskan aku! Biarkan aku pergi dari sini. Untuk apa aku di sini, jika Tuanmu tak mempedulikan aku?"

Ana mencoba memberontak. Namun, dia tak bisa melepaskan diri. Mereka justru memasukkan Ana ke dalam kamar, dan menguncinya dari luar. Sesuai dengan perintah bosnya.

"Buka, aku ingin pergi! Jangan halangi aku pergi. Tak ada gunanya aku terus di sini." Ana terus berteriak dari dalam kamar. Dia juga menggedor-gedor pintu kamarnya. Berharap mereka melepaskannya.

Melihat sikap anak angkatnya yang berulah. Benigno akhirnya memutuskan untuk pulang. Pekerjaannya pun sudah selesai. Kini Benigno sudah dalam perjalanan menuju Mansion.

Rasa lelah mulai menyerang Ana. Percuma saja sejak tadi dia berteriak. Tubuhnya mulai terasa lemas, karena dia memang belum makan. Ana sudah mulai tenang, dia memilih untuk berbaring di ranjang, dan mencoba memejamkan matanya.

Benigno baru saja sampai di Mansion. Aura dingin terpancar dari wajahnya. Semua para pekerjanya tampak menundukkan kepalanya.

"Di mana Ana?" Tanya Benigno saat memasuki Mansion.

1
Siti Zuriah
akhir nya benigno mengungkap kn perasaan nya jg k ana dan mw menerima sebagai calon istri nya
Syalma Hendri Llg
makin bingung bis mafia nya
Gabutz
lanjut
Catur
tor kok lama ga up
Gabutz
kpn update lagi thor udh lama gk up
Siti Zuriah
benigno terlalu gengsi slalu aja perasaan nya k ana d pendam jd cinta ana bertepuk sblh tangan
Intan Wulandari
lanjut
sundusiyah86
deeuuhh gengsinya tinggi si Beniqno.... lanjut Thor hot hot
Siti Zuriah
ydh sih benigno ga usah gengsi klo sbnr nya benigno tuh emang cinta sm ana anak angkat mu sendiri jangan d gantung cinta nya ana dan jngn cuma mw tubuh nya ana aja
sundusiyah86
lanjut Thor ko sedikit mana ngak ada yg hot lagi wkwkwkwk lanjut lanjut
SyaSyi: iya yg satunya agak malam ya
total 1 replies
Siti Zuriah
maaf ya thor bkn aku ingin menumpuk membaca nya tp hp suka lemot klo udh buka aplikasi novel ini jd aku baca nya slalu ketinggalan sampe berbab lebih 🙏
SyaSyi: Iya bun
total 1 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Lastri
moga ada adegan panasy
sundusiyah86
gerah Thor wkwkwkwk lanjut
sundusiyah86
gerah Thor gerah wkwkwkwk lanjut semoga Beniqno sadar n mau Nerima ana jd pasangan hidup ny
SyaSyi: 🤣🤣🤣🤣😌😌😌
total 1 replies
sundusiyah86
knp Benigno nggak sadar siih kwl dia cinta juga SM ana....satuin aja ana SM Benigno Thor lanjut biar bisa hot lagi wkwkwkw
sundusiyah86
lanjut Thor gerah niih wkwkwkw
SyaSyi: 😁😁😁😁😁
total 1 replies
sundusiyah86
lanjut Thor...lanjut derruu lagi puanas puanas nya..
SyaSyi: Hehehehe
total 1 replies
sundusiyah86
cepat an do k Beniqno.....datang kasihan Anna...lanjut Thor
sundusiyah86
waduuhh bahaya ayu Benigno temuin ana...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!