NovelToon NovelToon
Cinta Annisa

Cinta Annisa

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:193.1k
Nilai: 5
Nama Author: Umi Fia

Cerita ini hanya khayalan Author semata ya...

Menerima kritik dan saran ya namun yang membangun bukan menjatuhkan.

Bercerita tentang Cinta Annisa (36 tahun) harus menikah dengan Rafael Ibrahim (27 tahun) karena sebuah keadaan.

Keadaan seperti apa yang mengharuskan mereka menikah?.

Apa saja yang harus mereka lalui untuk bisa hidup bahagia bersama?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umi Fia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Episode 5

Rafael memasang wajah marah saat mengambil alih Husein dari tangan Yulia. Kemudian ia memberikannya pada Annisa. Mereka saat ini berada di salah satu ruangan yang dipenuhi layar monitor yang memperlihatkan setiap sudut Mall.

Mama mertua masih menangis walau tidak sekencang tadi. Ia masih khawatir bagaimana nasib cucunya yang satu lagi.

Rafael dan petugas ruangan CCTV sedang mengamati setiap tempat yang didatangi oleh Mama mertua dan Yulia. Mulai dari lobby yang masih menujukkan adanya Hasan dalam stroller yang didorong Mama mertua. Sampai lah di lantai enam tempat makan tadi. Di sana lah baru Mama meninggalkan stroller dan berjalan menuju kamar mandi. Tanpa Yulia tahu kalau dibelakangnya ada stroller berisi Hasan, perempuan itu pun berkeliling melihat beberapa menu makanan yang akan dibawanya pulang.

Stroller Hasan masih ada di tempat yang sama hampir lima belas menit sampai ada seorang pria yang melihatnya tanpa ada orang dewasa. Pria itu langsung membawa stroller Hasan dan menuju lift.

"Kalau itu Pak Evan." Seru petugas.

Annisa menatap pria yang sama. Kenapa bisa kebetulan seperti ini?.

"Bapak kenal?."

"Sangat kenal, Pak Evan tinggal di apartemen sini."

"Bisa antar kami ke sana atau Bapak beritahu no dan lantai apartemen nya saja?."

"Baik, saya akan mengantar Bapak ke sana." Pak petugas bangkit lalu meminta temannya yang lain yang berjaga.

Rafael memerintahkan Yulia untuk membawa pulang Mama nya. Ia dan Annisa yang akan mengambil Hasan dan pulang bersama mereka.

Yulia yang ingin melayangkan protes pun tidak bisa, sebab Rafael sudah membawa Annisa keluar yang diikuti oleh petugas. Alhasil Yulia terpaksa membawa Mama mertua pulang sesuai perintah Rafael.

Rafael, Annisa dan petugas sudah berada di depan apartemen. Petugas sudah menekan bel dan pemilik apartemen pun membuka pintunya lebar.

"Selamat malam, Pak Evan."

"Selamat malam, Pak. Ada apa?."

"Begini, Ibu dan Bapak ini adalah orang tua yang kehilangan bayinya di lantai enam. Dan saya melihat bayi itu diamankan oleh Pak Evan."

Evan menatap Annisa yang mengenakan baju yang serba tertutup, menggendong bayi yang tertidur. Lalu berpindah pada Rafael yang tampak tegang.

"Baik, bayi itu ada di dalam. Kalian masuk dulu." Si pemilik apartemen membuka pintunya lebar.

Rafael mempersilakan Annisa masuk lebih dulu kemudian disusul olehnya. Mereka langsung melihat Hasan yang tidur pulas di atas stroller.

Annisa langsung menghampirinya, sementara Rafael berbicara dengan Evan. Meyakinkan Evan kalau itu bayi Hasan itu adalah miliknya. Tentu saja Evan sangat percaya setelah Rafael memperlihatkan foto-foto kedua bayinya.

Tanpa berlama-lama lagi, Rafael segera pamit setelah mengucapkan banyak terima kasih terhadap Evan. Begitu juga terhadap petugas.

Saat ini Rafael sudah membawa pulang Annisa dan kedua bayinya.

"Jangan berikan izin pada Mama atau siapapun yang mau membawa keluar si kembar." Kata Rafael saat memelankan laju mobilnya. Malam ini cukup macet jalanan Ibu kota.

"Iya, saya mengerti." Sahut Annisa dengan cepat.

"Kalau mereka memaksa, segera hubungi saya."

"Iya" sahut Annisa lagi.

Rafael melirik Annisa sekilas, hanya iya dan iya jawaban yang diberikannya.

Mobil Rafael sudah meningkatkan laju mobilnya karena sudah tidak macet dan mereka tiba di rumah saat sudah pukul sebelas malam.

Annisa langsung naik ke atas dan segera mengganti diapers dan pakaian Hasan Husen. Supaya kedua bayi itu tidur dengan nyenyak. Kemudian menyiapkan beberapa botol susu yang nantinya akan diminum saat mereka terbangun.

Ia segera masuk ke kamar mandi, membersihkan diri sekaligus mandi wajib.

Sedangkan di bawah, Rafael menemui sang Mama yang kini ditemani Papa di dalam kamar.

"Ini yang pertama dan yang terakhir ya, Ma. Jangan sampai kejadian hari ini terulang lagi." Rafael mengingatkan sang Mama untuk tidak membawa Hasan dan Husein tanpa seizinnya.

"Iya, Mama enggak mau lagi. Repot juga pergi-pergi bawa bayi." Mama mertua mengeluhkan jalan-jalannya malam ini.

Rafael mengusap kasar wajahnya lalu menatap sang Papa yang tidak ikut campur apalagi membela sang Mama.

"Apa tidak bisa kerja sama Papa dengan perusahaan orang tua Yulia dibatalkan?" Rafael mencoba bernego dengan Papa nya.

"Kamu ini selalu begitu, kedua orang tuanya lurus dan baik-baik aja dalam berbisnis. Tidak tahu kenapa Yulia begini?" Papa tersenyum mesem ke arah istrinya. Tapi bagi sang istri, Yulia merupakan menantu yang ideal kalau saja Rafael menikahinya.

Namun untungnya tidak, Yulia suka melakukan apa-apa tanpa pikir panjang dan lebih banyak membuat orang lain susah. Seperti yang dilakukannya malam ini.

Rafael pun ikut menatap sang Mama yang menyudahi tangisnya. Lalu Mama menyadari jika kedua pria itu menatapnya sangat sinis.

"Kenapa? Apalagi dengan Mama?. Kamu kan tidak jadi menikahi pilihan Mama. Apa bagusnya juga Kakak nya Nesha itu?. Umur segitu pasti sudah kendor semua, keriput dimana-mana. Pasti sangat beda sama Nesha yang masih muda dan terawat semua. Makanya Annisa menutupi badannya hingga rapat seperti itu."

"Mama ini kenapa? Kenapa jadi menyerang Annisa?. Ini tidak ada sangkut paut dengan Annisa." Rafael dengan spontan membela sang istri yang dinikahinya secara siri. Karena bagaimana ia tidak ingin memiliki Annisa lebih jauh lagi.

"Iya Mama aneh aja kenapa kamu kepikiran menikah dengan Annisa? Padahal selain Yulia juga banyak yang antre buat kamu."

"Sudahlah, Ma. Aku sudah lelah. Selamat malam, Ma, Pa."

"Selamat malam." Sahut Mama dan Papa.

Rafael berjalan keluar dan menuju kamar, dari arah berlawanan berpapasan dengan Mbak Lastri.

"Makanannya sudah siap?" tanya Rafael sambil berhenti.

"Iya, sudah saya taruh di meja."

"Ada Ibu Annisa kan?."

"Sedang mandi."

"Hmmm" Rafael menganggukkan kepalanya.

Mbak Lastri pamit undur diri dari hadapan Rafael. Pria itu pun melanjutkan langkahnya dan sampai di dalam kamar, ia mendapati Annisa yang baru selesai menutup wajahnya dengan cadar. Tiba-tiba saja tuduhan-tuduhan sang Mama menganggu pikirannya.

Benarkan apa yang dikatakan Mama nya?.

"Ahhhh..." Cepat-cepat Rafael membuang pikiran-pikirannya tentang ragawai Annisa dibalik cadar dan baju-baju syar'i nya.

"Ayo, kita makan! Saya sudah lapar."

Annisa mengangguk lalu keduanya mengambil posisi duduk saling berhadapan. Rafael menatap mata bulat Annisa yang memiliki bulu mata panjang dan lentik. Kemudian Rafael dan Annisa mulai menyantap makan malamnya yang sudah sangat telat. Namun mereka begitu lapar. Hingga memutuskan untuk tetap makan walau sudah tengah malam.

"Apa sebelum kita menikah kamu memiliki kekasih atau ada pria yang dekat?" tiba-tiba saja pertanyaan pribadi itu meluncur dari mulut Rafael. Ia memang tidak terlalu tahu tentang Annisa sebelumnya. Terlebih Nesha hampir tidak pernah bercerita tentang sang Kakak.

Annisa menggeleng sebagai jawaban karena ia sedang asyik mengunyah.

Bersambung

Jangan lupa like, komen, gift dan vote. Terima kasih 🙏🙏

1
Novi Fajarsusianti
hasan Husain sama siapa ya
Rono Kustomo
perjalan hidup usahakan akad nikah untuk pertama kali nya untuk laki laki akan mendapatkan perempuan jodoh nya.
Sugiarti
Luar biasa
mahira
terima kasih kk di tunggu cerita selanjutnya
Atik Rahma
nggak ada ekstra part ka,udah Ending aja.....
mahira
siapa ya🤔
Endang Supriati
kenapa ya anisa diam aja tdk klarifikaai!
bodohhh
Endang Supriati
kenapa anisa tdk mati aja ya,, ketabrak container saking tololnya.
Endang Supriati
bisa batal pernikahan itu, klu faisal dan anisa blom melaksanakan ritual suami istri!!! goblog nih penulis!
Retno Harningsih
up
Watinih
selmt atas pernikahannya darwin dan fauziyah samawa sell
Maz Andy'ne Yulixah
Alhamdulilah,semoga bahagia selalu ya Fauzia😇😇
Maz Andy'ne Yulixah
Rina banyak yang suka juga Kakak Adik juga,sama Fero😅😅
Lala Fitriana
Luar biasa
Watinih
salsa bahgia punya papa seperti darwin
Retno Harningsih
up
Atha 😘😘
💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍😘😘
Asri Anna
lanjut kk jgn lama"👍👍
Riska Desi
bagus banget ceritanya ,,,
Watinih
sama fauziya aja darwin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!