NovelToon NovelToon
MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

MENIKAHI BIDADARI KAMPUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Arisha Langsa

Demi salah satu proyek besar yang sedang ia rencanakan....Devan..pria tampan dari keluarga kaya raya terpaksa menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak ia kenal, bahkan ia belum pernah melihat seperti apa wajah wanita yang akan ia nikahi tersebut.

" Tuan muda saya menginginkan lahan anda tuan,dan pihak kami bersedia memberikan harga tinggi" Ferdy

" Saya tidak akan pernah menjual lahan saya dengan harga berapapun dan pada siapapun,kalian bisa mengambil lahan saya tanpa harus membelinya,namun dengan satu syarat" Al- Habib... Abdullah.

" Katakan?" Ferdy.

" Salah satu dari kalian, yang benar-benar memiliki tanggung jawab dalam proyek tersebut...saya ingin salah satu dari kalian, menikahi cucu perempuan saya" Al- Habib.. Abdullah.

" Akan saya sampaikan pada tuan muda saya" Ferdy.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9

" Bagaimana nak apakah kamu bersedia,kakek tidak memaksa jika kamu berkeberatan" tanya habib Muhammad lembut.

" Boleh Ica pikirkan terlebih dahulu kek,Ica minta waktu,dan saat orang itu sudah datang menemui kakek tolong kakek telfon Ica terlebih dahulu " jawab Annisa sopan, hatinya begitu bimbang.

Bagaimana tidak,ia masih sangat muda, usianya baru saja memasuki 16 tahun, bagaimana ia sudah akan masuk kuliah? Itu karena sata SD ia mengikuti kelas Ekslarasi hingga dari kelas 4 ia langsung lompat ke kelas 6,saat SMP dari kelas 7 ia langsung melompat ke kelas 9 dan saat SMA juga sama,dari kelas 10 ia melompat ke kelas 12.itulah yang membuat ia sudah akan lulus Madrasah Aliyah saat usianya baru memasuki 16 tahun.

" Baiklah.. apapun keputusan kamu nanti kakek ingin yang terbaik untuk kamu,kamu segalanya untuk kakek" jawab habib Muhammad lembut.

" Insyaallah.." jawab Annisa lirih.

Annisa kembali ke kamar nya saat obrolan nya dengan sang kakek sudah selesai, sedangkan sang kakek memutuskan untuk langsung kembali ke kota mereka,beliau sangat jarang menginap di pesantren An-nisa,beliau sangat mewaspadai jika ada yang curiga dengan kepergian beliau.

Didalam kamar Annisa menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan berwudhu,ia ingin menjalankan shalat sunat,guna untuk menenangkan hati dan pikiran nya yang tiba-tiba terasa kacau.

Annisa ingin mengadukan keluh kesah nya pada sang pencipta yang maha tau segalanya,tempat ternyaman bagi nya untuk ber keluh kesah hingga menangis sekalipun.

Annisa kini tengah bersimpuh di atas sajadah miliknya,sajadah kesayangan nya,kado dari kedua orang tuanya saat ia berusia 11 Tahun,tahun terakhir ia merayakan ulang tahun nya bersama kedua orang tuanya.

Saat itu sang Ayah dan bundanya memberikan hadiah seperangkat alat sholat,itu sekaligus oleh-oleh mereka yang baru pulang dari beribadah umroh,dan sebuah tasbih kecil berwarna hijau muda,kata kedua orang tuanya warna hijau adalah warna kesukaan Rasulullah.

" Ya Allah... bantulah hamba MU ini untuk menyerahkan keseluruhan diri ini, hingga hamba dapat menerima semua yang Engkau ingin berikan pada hamba.

Ya Allah.. bantulah hamba untuk melepaskan beban keraguan dan berjalan dengan lapang dalam iman,bahwa rencana yang Engkau berikan untuk hamba akan selalu lebih besar dari impian terbesar hamba.

Ya Allah... hamba mohon.. ampuni segala kesalahan yang telah hamba buat dan yang akan hamba buat.. Amiiiin "

Annisa bersimpuh disertai dengan deraian air mata, hingga ia tak menyadari bahwa sahabat nya telah beberapa kali mengetuk pintu kamar nya.

" Annisa" panggil Aisyah lembut seraya menepuk pelan pundak gadis yang tampak tengah menangis tersedu di atas sajadah nya.

" Eh..iya kak Ais,ada apa?" tanya Annisa seraya berusaha tersenyum, dengan cepat tangan nya mengusap air matanya menggunakan mukena yang masih ia pakai.

" Maaf kakak lancang masuk,dari tadi kakak ketuk pintu kamar kamu tapi ga ada jawaban,kakak khawatir makanya langsung masuk, teman-teman sudah menunggu kita untuk makan malam" ucap Aisyah sedikit sungkan.

" Ga pa pa kak, sebentar Ica pakai hijab dulu ya,maaf sudah buat kalian menunggu " ucap Annisa Marasa tak enak.

" Belum lama kok,ayo" ajak Aisyah lembut,ia tau gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu tengah kurang baik.

" Ayo kak" ajak Annisa setelah ia selesai merapikan perlengkapan shalat nya dan meletakkannya di tempat nya,ia juga sudah memakai hijab instan miliknya.

Kedatangan nya selalu mampu mencuri perhatian teman-teman nya yang lain,bagi mereka Annisa adalah salah satu wanita yang memiliki kecantikan bak Dewi Yunani, seolah -olah ia wanita yang mewarisi kecantikan Cleopatra sang Dewi kecantikan.

" Assalamualaikum..maaf sudah buat kalian menunggu" ucap Annisa tulus,mata sayu nya menatap bersalah pada beberapa teman nya yang selalu ikut makan malam di kediaman pimpinan ponpes An-nisa tersebut.

" WaalaikumSalam...santai aja Ca,kami juga baru selesai kok,ayo kita mulai" jawab salah satu dari mereka yang duduk di atas tikar tersebut.

Para santri maupun sang pimpinan ponpes An-nisa selalu memilih menggunakan tempat lesehan untuk mereka makan, mereka merasa lebih nyaman di bandingkan dengan duduk di kursi makan.

Annisa juga langsung duduk bergabung bersama yang lainnya, mereka memang selalu makan setelah sang pimpinan selesai makan, itulah salah satu cara mereka menghormati pasangan yang telah memberikan mereka banyak ilmu yang sangat bermanfaat.

*****

Sedangkan di lain tempat.

Beberapa anak muda tengah asyik menikmati kerlap merlip lampu disko di salah satu club mewah di ibukota,club yang hanya bisa di masuki oleh para kaum jet set yang hobi mencari hiburan di tempat tersebut.

" Gimana proyek Lo yang di Sumatra? Lancar?" tanya seorang pemuda yang akrab disapa Aldo.

" Iya bro gimana? Udah lumayan lama juga ,tumben Lo lama kelar nya?, biasanya juga Lo ga butuh waktu lama" komen Alex yang juga merasa sedikit heran.

" Kepincut kembang desa Sumatra mungkin dia" ledek Dewa salah satu sahabatnya yang paling kocak.

" Udah hampir rampung, tinggal sekitar 30 persen aja lagi,itu juga karena ada sedikit kendala" jawab pemuda tampan yang sejak tadi lebih banyak diam,ia seakan larut dengan pemikirannya sendiri,bahkan anggur merah dalam gelas nya yang sejak tadi ia pegang belum sedikitpun terlihat berkurang.

" Kendala apa? tumben Lo keliatan lesu gitu,jangan bilang asisten andalan Lo ini udah ga jago lagi" ledek Alex, matanya menatap mengejek pada Ferdy sang asisten terpercaya sahabat nya itu.

" Ada satu lahan yang pemiliknya ga mau menjual lahan nya, apesnya lahannya berada tepat di tengah-tengah antara villa dan lapangan golf,gue maunya dua tempat itu menyatu,biar lebih estetik aja gitu,dan pengunjung juga ngerasa lebih nyaman" jawab Devan sedikit menjelaskan.

" Ya Lo bayar mahal aja dikit, bukannya Lo udah yakin banget ya tempat itu bakal banyak peminatnya,secara lokasinya indah dan juga masih asri banget, lingkungan nya juga aman " tanya Aldo merasa heran.

" Masalahnya pemilik nya ga mau di bayar berapapun,dia minta ketemu sama gue atau siapapun yang paling bertanggung jawab atas proyek tersebut " jawab Devan lagi.

" Ya tinggal Lo jumpai aja kali Van,repot amat,kan itu proyek Lo,Lo juga yang ping semangat buat bangun villa di daerah sana,Lo bilang pengen jalan-jalan ke daerah ujung Sumatra " ucap Dewa santai.

" Atau Lo mau kita-kita temanin? Mumpung free ini" tanya Aldo serius dan juga di angguki oleh kedua sahabatnya yang lain, mereka memang baru saja menyelesaikan pendidikan S1 mereka di inggris,dan mereka di beri waktu satu tahun untuk bersenang-senang.

Dan ini adalah proyek pertama Devan, walaupun sebelum-sebelumnya ia sering membantu sang papa di kantor,tapi ia belum pernah memegang secara langsung, semuanya melalui sang papa.

" Boleh juga,sekalian kalian coba pengalaman liburan di sana" jawab Devan pasti.

" Fer..siapkan penerbangan kita besok siang ya, secepatnya kita temui pemilik tanah itu" ucap Devan memberi perintah pada asisten pribadi nya.

" Baik Tuan muda" jawab Ferdy sopan.

" Cek... Ferdy..Lo ga harus terlalu formal gitu lah kalau kita lagi diluar gini,lagian juga ini bukan lagi jam kerja" protes Dewa santai.

" Baik Tuan " jawab Ferdy patuh,namun masih bernada sopan.

" Oya Dev..gimana hubungan Lo sama Luna? Masih lanjut? Keliatannya Lo serius sama yang satu ini" tanya Aldo tiba-tiba mengalihkan pembicaraan mereka dari yang awal nya tentang pekerjaan kini beralih tentang asmara.

" Biasa aja,Lo semua kan tau gue punya hutang budi sama almarhum Abang nya" jawab Devan lirih.

" Ga harus berkorban diri juga bro,kalo Lo ga suka Lo bisa lepas dan Lo bisa dengan cara lain buat balas budi Abang nya Luna ke Lo,dan lagian ni ya,kalau menurut gue,itu ga termasuk utang budi, karena kejadian itu murni kecelakaan " ucap Alex yakin.

" Ya tapi gara-gara nolongin gue kan Abang nya harus jadi korban kebakaran di mobil itu" jawab Devan galau.

" Ya tapi kan yang nabrak mobil Lo juga dia kan, salahnya juga ngapain belajar nyetir di jalan raya gitu" protes Alex lagi.

" Tapi Luna juga masih trauma dan juga sering sakit-sakitan gara-gara di tinggal Abang nya satu-satunya " jawab Devan .

" Bilang aja Lo udah jatuh cinta beneran ma tu perempuan,cantik si,tapi sorry bro gue ngerasa kok dia kayak manfaatin banget kebaikan Lo" tambah Dewa tanpa di sembunyi - sembunyikan.

" Tau ah pusing gue,lagian dia perempuan baik,pinter juga,ga mungkin dia manfaatin gue" jawab Devan yakin.

" Serah Lo Van" balas Dewa,ia memang kurang menyukai gadis cantik yang bernama Luna tersebut,bahkan sejak awal mereka bertemu.

Sedangkan Alex dan Aldo bukan tak peduli, mereka lebih memilih diam selama mereka belum melihat secara langsung keburukan kekasih dari sahabat mereka tersebut.

Beda hal nya dengan Dewa yang seorang pecinta wanita, pengalaman nya dengan banyak wanita membuat ia begitu cepat bisa menyimpulkan seperti apa karakter wanita-wanita yang ia kenal dan temui.

1
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut thor,ketemuin Anisa SM Devan donk Thor,,Devan jenguk kakeknya Anisa,,trs ketemu deh
Khoirun Ni'mah
gimana ya kalau rizki tau kalau papanya yang menyebabkan ortu Annisa meninggal secara kan dia polisi,,, apakah dia akan memperkarakan papanya atau diam saja
Catur Wahyuningrum Ningrum
iy kak,,kayanya iya
Khoirun Ni'mah
sepertinya pemuda tadi anak pembunuh ortu Annisa polisi alif klau g salah
Khoirun Ni'mah
akhirnya tabir kematian ortu Annisa terbongkar siapa pelakunya,,,
Tele Vi
update banyak napa kak, GK sabar sama cerita selanjutnya/Grimace/
Khoirun Ni'mah
dinda adiknya devan bukan si
Catur Wahyuningrum Ningrum
yang banyak kak up ny,,udah g sabar pingin lihat Anisa ketemu sama devan
Catur Wahyuningrum Ningrum
jangan2 lluna mau jebak Devan,,semoga aja Devan g terjebak deh SM luna
Catur Wahyuningrum Ningrum
lanjut thor,,semangat💪🏻💪🏻
Khoirun Ni'mah
g sabar Annisa ketemu dg devan,,, penasaran reaksi devan seperti apa setelah mereka bertemu,,, apakah devan tetep melanjutkan pernikahannya apa tidak
Catur Wahyuningrum Ningrum
udah g sabar deh pingin lihat reaksi Dave saat bertemu anisa
Catur Wahyuningrum Ningrum
iy bikin gemes ya kak,,kenapa g bicara ,,kan jd kesannya kaya bisu beneran
Catur Wahyuningrum Ningrum
karyanya bagus,,alur ceritanya sangat bagus
Khoirun Ni'mah
kok gemes ya lamaa aq,,, kenapa Annisa g bicara sekedar menghargai tamu...
Catur Wahyuningrum Ningrum
siap2 patah hati Ferdy,,kenapa g Devan aja yg jemput,,biar surprise😄
Catur Wahyuningrum Ningrum
semangat kak,suatu saat karya kakak pasti sukses2 semua
Khoirun Ni'mah
pasti nanti ferdi akan syok liat yang jadi istri devan... patah hati deh
Khoirun Ni'mah
loh kok g dipertemukan saat ijab qobul,,, mereka g bisa ketemu dong setelah sah menikah... padahal aq tunggu momen pas devan kaget kalau gadis yang membuat penasaran pas di masjid waktu di kapal
Khoirun Ni'mah
kamu pasti senang deh devan kalau tau siapa yang akan kamu nikahi.. dan untuk ferdi akan patah hati
Catur Wahyuningrum Ningrum: iya betul bgt
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!