Untuk mendapatkan kekuatan, Yu Huang Pageran dari kerajaan Huang Tai Yi harus menyamar sebagai seorang perempuan dan berguru pada Dewi Xuanwu, putri dari Dewa Perang.
Kekuatan Yu Huang meningkat dan menguasai kekuatan pengendali Kipas Zonggua (kipas besi). Saat usianya sudah cukup, dia kemudian jatuh hati kepada Dewi Xuanwu dan saat itu Dewi Xuanwu sudah mengorbankan dirinya untuk menutup gerbang dunia Iblis yang terbuka.
Yu Huang sedih dan menghabiskan waktunya untuk berkelana hingga dia di jodohkan dengan Putri Langit Guan Yin, cucu Kaisar Langit yang akan menjadi penerusnya.
Yu Huang menolak pernikahan itu, begitupun dengan Putri Langit Guan Yi karena mereka berdua sudah mencintai seseorang dan menyimpannya nama mereka dalam hati.
Mereka adalah takdir yang harus bertemu dengan melewati banyak cobaan takdir. Untuk menambah Kultivasi mereka berdua hingga menduduki puncak tahta tetinggi langit dan akhirnya saling jatuh cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuhume, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Semua orang bergegas, tiba-tiba Dewi Xuanwu mendengar Fengyi mengigau. Dia menghentikan langkahnya dan mendekati Fengyi. Dia menepuk pundak Fengyi kemudian dia terdengar kembali mengigau hingga tertidur pulas.
“Guru… Guru… “ igauan Fengyi.
Dewi Xuanwu tersenyum mendengar hal itu.
Entah apa yang dirasakannya, tiba-tiba Dewi Xuanwu melepaskan mantra manipulasi wajah Fengyi, menjadi Yu Huang. Dia terlihat sangat pulas dengan wajahnya yang masih lugu. Dewi Xuanwu merasa damai hanya dengan melihat wajahnya saja.
“Apa yang aku pikirkan,” gumam Dewi Xuanwu.
Dia kemudian mengibaskan selendangnya di wajah Yu Huang dan kembali merubahnya menjadi Fengyi si wanita berkulit putih dengan banyak lemak yang bertumpuk di tubuhnya.
Xuanwu kemudian meninggalkan tempat tersebut.
Dia berjalan kembali ke tempatnya tapi seberkas cahaya muncul di hadapannya dan berubah wujud menjadi seorang pria. Dia adalah pangeran Baihua, putra tertua Kaisar Langit. Dia memberi hormat kepada Dewi Xuanwu dengan menundukan kepalanya.
“Salam Dewi Xuanwu…”
Mendengar itu, Dewi Xuanwu hanya menundukan kepalanya sebagai tanda menerima salam hormat tersebut.
“Ada apa pangeran datang ke tempat ini?”
“Saya mendapatkan perintah dari Kaisar Langit untuk menanyakan perihal undangan pertarungan antara Dewi dengan Raja Zhurong Klan Sayap, Kaisar Langit meminta anda menghentikan semuanya, anda dengan Raja Zhurong berteman baik. Anda pernah bersama dengannya membasmi Klan Iblis, bagaimana mungkin anda bertarung dengannya karena seorang pelayan istana yang dikirim Raja Dong Huang. Itu terdengar tidak pantas, mungkin saja anda bisa mempertimbangkannya kembali sebagai seorang Dewi yang agung,” jelas Pangeran Baihua.
“Aku harus bertarung. Kalau tidak, aku tidak akan bisa memberikan jawaban kepada semua muridku di Lembah Lotus. Tempat ini, tempat yang suci. Bagaimana mungkin seseorang diizinkan untuk menerobos masuk dan menculik siapa pun yang dia inginkan!” timpal Dewi Xuanwu.
“Bagaimana menurut mu Pangeran?” tanya Dewi Xuanwu kembali dengan menatap tajam ke arahnya.
Xuanwu kemudian meminta Pangeran Baihua menyampaikan kepada Kaisar Langit untuk tidak mencemaskan apapun, karena pertarungan itu hanya urusan pribadi dan tidak akan melibatkan pasukan atau pun membuat kekacauan.
Pangeran Baihua tidak bisa membantah sedikit pun, dia kemudian menunduk memberi hormat kemudian pergi meninggalkan tempat tersebut.
...----------------...
Di Istana Langit, Aula Istana Naga.
Kaisar Langit merasa sedikit kesal dengan informasi yang disampaikan oleh Pangeran Baihua, dia benar-benar tidak mengerti jika Dewi Xuanwu yang mendapat gelar Dewi Tertinggi memihak kepada muridnya dan memutuskan hubungan persahabatannya dengan Raja Zhurong. Dua orang yang sangat berpengaruh dalam Klan Dewa.
“Aku hanya selalu mendengar tentang kekacuan dan peraturan yang dilanggar oleh murid ke 16-nya itu. Jika ada waktu, aku sendiri yang akan berkunjung dan melihat. Letak istimewa muridnya berada dimana sehingga dia ingin bertarung daripada berdamai dengan Raja Zhurong,” jelas Kaisar Langit.
Semua menteri dalam ruangan tersebut terdiam. Mereka saling menatap dan berbisik, jika identitas murid ke 16 Xuanwu pasti memiliki keistimewaan. Karena dia membelanya.
"Yang Mulia, kami yakin Dewi Xuanwu memikiki tujuan tersendiri untuk murid ke 16-nya karena itu dia melindunginya, tapi Yang Mulia harus percaya, bahwa dia akan selalu menjaga perdamaian Klan," jelas salah satu menteri berusaha menenangkan Kaisar Langit.
...----------------...
Gunung Chang wu.
Kini Dewi Xuanwu tengah menunggu kedatangan Raja Zhurong. Tidak berselang lama, sebuah cahaya dengan sangat cepat melintas dan berada di hadapan Xuanwu menghunuskan pedangnya. Dengan seketika Xuanwu menghindar dan menghempaskan selendangnya menyerang ke arah Zhurong.
Tatapan mata Xuanwu menajam dengan mengeluarkan jurus yang sederhana, dia mencari titik kelemahan Zhurong yang menyerangnya secara membabi buta saat itu dengan pedangnya. Raja Zhurong mengeluarkan kekuatan pedang mata seribu dan cepat Xuanwu mengambil jarak mundur dan mengeluarkan kekuatannya sendiri.
Angin bertiup sedikit kencang dengan arahan telujuk Xuanwu, angin itu menyatukan pedang mata seribu, tangan Xuanwu berputar mengikuti arah angin yang diperintahnya, kemudian angin tersebut menghancurkannya seketika.
Zhurong terlihat sedikit kesal, dia kembali menyerang dengan kekuatan yang dimilikinya. Pedang Zhurong melayang tapi Xuanwu dengan cepat menghindari tiap gerakannya.
Zhurong tersenyum sekilas menyepelekan Xuanwu, dia yakin jika Xuanwu tidak pernah lagi melatih bela diri dan tenaga dalamnya. Zhurong tanpa berpikir lagi memberi banyak serangan dengan pedang membuat Xuanwu kehabisan kesabaran. Dia mengeluarkan kekuatan selendangnya hingga membuat pedang yang melayang yang menyerangnya itu terhenti.
Mata pedang milik Zhurong berhenti tepat di depan mata Dewi Xuanwu, dia tertahan dengan aura kekuatan yang dikeluarkan Dewi Xuanwu. Cahaya Putih terlihat, selendang Xuanwu menjuntai dan rambutnya dengan anggun pun terurai karena kekuatan tersebut. Dengan sekali gerakan tangan yang mengumpulkan energi, Dewi Xuanwu merentangkan tangannya dan pedang tersebut hancur lebur.
“Huwoeekk….” darah segar keluar dari sudut bibir Zhurong karena salah satu benda pusaka kesayangannya kini lebur menjadi abu karena kekuatan Xuanwu yang dahsyat.
Prokk…
Prokk…
Prokk…
Salah satu murid Lembah Lotus hilang kendali, dia bertepuk tangan membuat semua murid yang berada dibalik batu sedang mengintip pertarungan itu merasa tegang. Dia segera menutup mulut dan memegang tangan murid tersebut dan menyeretnya untuk bersembunyi.
Dewi Xuanwu melirik ke arah tersebut tapi Raja Zhurong berlari ke arahnya untuk kembali memberikan serangan yang bertubi-tubi. Xuanwu berusaha menghindar, dengan sangat anggun dia kemudian memberi pukulan tenaga dalam tepat di dada Zhurong dan akhirnya dia terpental ke belakang.
“Wah, guru kita memang sangat hebat, dia benar-benar putri dari Dewa Perang,” bisik salah satunya.
“Sssstttttttt” diam bisik murid lainnya. Mereka kemudian kembali fokus mengintip ke arah dua dewa yang sedang bertarung itu.
“Aku kalah,” ucap Zhurong.
“Kalau begitu, seluruh Klan Sayap harus pindah dari wilayah Lembah Lotus, aku tidak ingin bertetangga denganmu lagi!” jelas Xuanwu dengan melangkahkan kakinya pergi.
“Xuanwu, tunggu…”
Dia kemudian berbalik dan melihat Zhurong berjalan tertatih mendekatinya dengan tangan memegang dada dan aliran darah terlihat jelas mengalir dari sudut bibirnya.
“Ada apa lagi?”
“Apakah sekarang kita sudah tidak memiliki hubungan persahabatan lagi? Mengingat kita pernah bekerja sama melawan Klan Iblis,” jelas Zhurong dengan suara yang lemah.
“Aku tidak menganggap hubungan kita lebih dari kenalan biasa, jadi tidak usah berlebihan, aku pamit,” jelas Xuanwu cuek.
Sebelum dia benar-benar melangkah pergi, dia melirik ke arah batu besar yang di belakangnya bersembunyi beberapa muridnya yang menyaksikan pertarungan mereka.
“Hah?!!!!” Mereka semua menganga saat mata elang Xuanwu bertemu dengan mereka.
Semuanya kembali bersembunyi dengan wajah yang sudah pucat pasih.
“Sial! Guru melihat kita,” gumam mereka semua.
Xuanawu kembali melanjutkan langkahnya. Semua murid kembali mengintip keadaan tersebut, Chang’e yang juga berada dalam kerumunan itu menjelaskan jika guru mereka kembali mematahkan hati seorang pria. Dan kali ini dalam kasus yang berbeda, semua karena adik seperguruan mereka, Fengyi.
