NovelToon NovelToon
Peri Cintaku

Peri Cintaku

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / cintapertama / spiritual
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.

Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4

"Hahaha! Mampus kamu! Sebentar lagi kamu akan kuhabisi! Lalu Rio akan menangis sampai mengeluarkan air mata darah ketika melihat kamu dan bayi yang ada di kandunganmu mati di tanganku!" seru Fara.

Dia nampaknya sangat senang sudah menyakiti Tari yang tak sadarkan diri. Fara pun semakin bernafsu untuk menggugurkan kandungan Tari sekaligus membuat nyawa istri Rio melayang seketika.

Namum saat Fara ingin melakukan aksinya.

Terdengar deru motor di depam rumah itu.

Fara segera melongok ke jendela. Dia kaget ketika melihat Rio sudah tiba di rumah.

'Sial, dia datang di saat yang tidak tepat, gerutu Fara. Dia pun segera menghilang karena takut ketahuan oleh Rio kalau Fara ingin menghabisi Tari.

Saat itu juga, listrik pun menyala lagi. Rio pun merasa heran ketika dia tak melihat Tari yang biasa menyambutnya.

Bahkan saat Rio masuk ke rumah, Tari tak menjawab salam darinya.

"Tari, di mana kamu, Sayang?" seru Rio sambil memanggil Tari. Namun tak ada jawaban.

Rio segera mencari ke dapur dan ke kamar mandi. Tetapi Tari tetap tak ada di sana.

Ketika Rio ingin masuk ke kamar, ternyata pintu kamar itu malah terkunci.

"Apa kamu di dalam, Sayang?" tanya Rio.

Namun sama sekali tak ada yang jawaban dari Tari sehingga membuat Rio semakin khawatir dengan Tari.

'Ada apa dengan istriku?' pikir Rio yang terus berusaha membuka pintu kamar tersebut.

Rio yang semakin cemas memutuskan untuk membuka pintu iti secara paksa dengan cara mendobraknya.

Brak!

Pintu itu berhasil terbuka. Rio pun kaget bukan main ketika melihat Tari sudah terkapar di lantai kamar itu.

"Astaga! Apa yang terjadi denganmu, Sayang?" kata Rio yang memeriksa tubuh sang istri yang belum sadarkan diri.

Tanpa pikir panjang, Rio pun segera membawa Tari ke rumah sakit dengan memanggil ambulans.

Setelah ambulans datang, tubuh Tari langsung dibawa ke rumah sakit ditemani dengan suami tercinta.

Rio berharap tak ada sesuatu yang buruk menimpa sang istri dengan calon buah hati yang ada di dalam kandungan Tari.

'Ada apa denganmu, Tari? Kenapa kamu bisa sampai pingsan begini?' tanya Rio. Namun setelah sampai di rumah sakit, Tari masih belum sadarkan diri sehingga membuat Rio semakin cemas.

Tari pun segera dibawa ke Ruang Unit Gawat Darurat untuk ditangani lebih lanjut.

Rio berdoa dalam hatinya agar Tuhan menyelamatkan istri dan calon anaknya.

Namun saat Rio sedang merasa cemas, ponselnya berdering. Ternyata Leon yang menghubunginya.

"IHalo, Rio! Apakah kamu di rumah? Boleh aku mampir?" tanya Leon.

"Maaf Leon Aku sedang berada di rumah sakit,” jawab Rio yang membuat Leon kaget mendengarnya.

"Siapa yang sakit, Rio?" tanya Leon dengan nada terkesiap.

Rio pun menceritakan bahwa saat dia pulang ke rumah menemukan istrinya terkulai pingsan di kamar yang terkunci.

Tentunya Leon semakin kaget mendengar apa yang diceritakan oleh Rio.

"Apakah sekarang istrimu belum sadarkan diri?J" tanya Leon lagi.

"Belum, dia masih ditangani oleh dokter di ruang UGD" jawab Rio.

Leon pun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit menyusul Rio, karena Leon juga ikut khawatir dengan istri sahabatnya itu.

Tentu Rio sangat membutuhkan dukungan Leon. Leon pun berharap Tari dan bayi yang di dalam kandungannya dalam kondisi baik-baik saja tanpa kurang suatu apapun.

Nmun Rio masih merasa heran kenapa sang istri bisa sampai pingsan di kamar mereka.

"Tidak biasanya Tari seperti ini, apakah Tari mengalami sakit?' pikir Rio.

Tidak terbesit di benaknya jika Tari sehabis diganggu oleh Fara saat itu.

Setelah satu jam menunggu, akhirnya ada dokter yang menghampiri Rio.

"Anda suami dari Bu Tari?" tanya dokter itu. Rio pun mengiyakannya.

"Bagaimana kondisi istri, Dokter?" tanya Rio dengan wajah yang begitu antusias menatap dokter itu.

"Istri Anda baik-baik saja, Pak. Tetapi sebaiknya jangan sampai terjatuh lagi. Bisa fatal untuk kandungannya" Jawaban dari dokter itu membuat Rio sedikit lega.

Namun ada pertanyaan yang begitu mengganjal di hatinya.

"Lalu bagaimana dengan calon anak saya, Dok? Kenapa istri saya bisa pingsan?" cecar Rio.

"Kondisi janin dalam rahim istri Anda tidak apa-apa, Pak," ujar dokter itu.

"Mungkin istri Anda pingsan karena tak kuat menahan sakit. Tetapi tak ada yang perlu dikhawatirkan," jelas dokter itu yang membuat Rio semakin tenang.

Akan tetapi Rio masih merasa sangat penasaran kenapa Tari bisa sampai jatuh dan sadarkan diri.

Bahkan dengan pintu kamar yang terkunci.

'Apakah terjadi sesuatu kepada Tari, sehingga dia mengalami hal yang tidak mengenakan seperti sekarang? gumam Rio.

Kemudian Tari pun dipindahkan ke ruang rawat inap. Untungnya Tari sudah sadarkan diri.

Sehingga membuat Rio semakin lega. Namun Rio tidak mengutarakan tanya kepada Tari.

Da ingin membuat pikiran Tari lebih tenang terlebih dahulu. Setelah sampai di ruang rawat

inap. Rio segera menghampiri istrinya. Dia kemudian duduk di samping Tari lalu menggenggam tangan sang istri.

"Bagaimana kondisimu, Sayang? Apakah sudah membaik? Atau ada yang sakit?" tanya Rio.

"Masih sakit sekitar pinggang," jawab Tari.

"Tidak apa-apa, Sayang. Kamu bisa beristirahat di rumah sakit ini sampai kondisimu pulih," ujar Rio.

Tari hanya menganggukan kepalanya. Walau wajahnya sedikit pucat.

'Bagaimana dengan kondisi janinku, Mas?" tanya Tari yang begitu mencemaskan calon bayi yang ada dalam rahimnya.

Rio pun menyunggingkan senyumnya sambil membelai rambut sang istri.

"Kita harus bersyukur, Sayang. Sebab dokter mengatakan kandunganmu tidak bermasalah," jawab Rio sambil mengelus perut sang istro.

Tari pun mengalah nafas lega, namun dia kemudian menggenggam tangan sang suami dengan erat.

Sehingga membuat Rio merasa heran dengan tingkah sang istri. Apalagi Tari memutar kepala dan mengalihkan pandangannya ke seluruh sudut ruang rawat inap itu.

Seolah dia takut jika makhluk mengerikan itu ada di dekatnya saat ini.

"Ada apa, Sayang? Kenapa wajahmu tampak tegang begitu?" tanya Rio.

"Mas, kita pindah saja ya dari rumah itu!" pinta Tari dengan nada bergetar. Kening Rio pun berkerut merasa heran dengan permintaan Tari.

"Kenapa kita harus pindah, Sayang? Itu adalah rumah kita yang kubeli dari hasil jerih payahku untuk masa depan keluarga kecil kita," tanya Rio.

Tari pun terdiam sejenak sambil menggigit bibirnya yang masih bergetar.

"Kalau begitu selama aku hamil, kita tinggal saja di rumah orang tuaku!" pinta Tari lagi yang membuat Rio semakin bingung.

"Ada apa ini, Sayang? Kenapa mendadak kamu tidak ingin menempati rumah it Pertanyaan Rio menimbulkan rasa curiga di hatinya.

Rio merasa khawatir jika sang istri diganggu oleh makhluk halus.

"Ada makhluk jahat yang menggangguku, Mas," ungkap Tari.

1
Rembulan009
belum baca, tapi kaya nya seru
Star Kesha
Suka banget endingnya!
Odette/Odile
Mantap lah!
Beatrix
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!