Ara , gadis berhijab yg sangat cantik, yg kemana2 selalu di tutupi masker , gadis 22 tahun yatim piatu yg terpaksa menikah muda karena tidak sengaja menolong seorang nenek yg terkilir kakinya ,
bismillah, yuk simak untuk kelanjutannya, semoga menarik, karena ini novel pertamaku, mohon dukungannya teman2, 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
024 malam yang panjang
Hari sudah mulai sore, tetapi dua anak manusia yang tertidur di bawah selimut sambil memberikan kehangatan itu tidak ada yang terusik, sampai suara alarm di handphone Ara berbunyi, Ara yg mendengar itu hanya sedikit menyipitkan matanya untuk meraih handphone nya , bukan berniat untuk bangun, melainkan hanya untuk mematikan suara alarm yang mengganggu tidur nya, Adam yang melihat tingkah istrinya tak kuasa menahan rasa gemasnya, di raihnya tubuh sang istri, mencium nya bertubi-tubi,
" sayang, ayo kita bangun, hari sudah mulai sore, kita belum sholat, nanti keburu habis waktu nya," lembut nya suara Adam, dalam membangun kan istrinya, " iya mas, sebentar" sambil mengucek matanya malas, Ara pun bangun langsung berjalan ke arah kamar mandi, Adam yang melihat istrinya hanya menggeleng kan kepalanya,
setelah semua selesai, Adam mengajak Ara untuk makan malam di luar, didalam mobil hanya terdengar suara musik klasik yang menenangkan hati , Adam sekilas melirik Ara, dan sesekali tersenyum, menggenggam tangan Ara erat-erat , untuk mengusir kecanggungan pun Ara bertanya " sebenarnya kita mau kemana mas?".
" rahasia, nanti juga kamu tahu!'" dengan kerlingan matanya, Adam menjawab pertanyaan Ara
" ih gak asik lah, main rahasia-rahasiaan segala" sambil mengerucutkan bibirnya sebal.
" kalau aku kasih tahu sekarang, namanya bukan kejutan dong!" balas Adam sambil tersenyum menggoda .
"hemmmm" sambil melihat jalanan lewat jendela samping Ara tersenyum penasaran.
" kejutan apa ya, kok aku jadi deg-degan ya, jangan-jangan" aw , Ara memukul kepala nya sendiri, Ara menghilang kan pikiran kotornya, Adam yg melihat pun segera mengelus kepala Ara .
Setelah beberapa saat berlalu, tibalah mereka di sebuah hotel yang sangat mewah, Adam menuntun Ara menuju rooftop , betapa terkejutnya Ara melihat keindahan yang ada di depan matanya, Ara menutup mulutnya, saat melihat deretan lilin yang menghiasi jalan menuju ke arah dinner,
Adam berjalan menggandeng tangan istrinya menuju ke arah meja makan yang sudah di sulap begitu indah, Adam mendudukkan Ara di kursinya, Adam berjalan ke seberang nya , duduk sambil berhadapan, menatap wajah Ara yang cantik, Adam begitu memuja kecantikan istrinya
" gimana sayang dengan kejutan nya?" tanya Adam tanpa menghilangkan senyuman nya
" MasyaaAlloh , ini sangat luar biasa indahnya " kagum Ara dengan raut wajah yang berseri-seri.
mereka menikmati makanannya dengan diam, sesekali Adam menyuapi Ara , begitu pun sebaliknya, setelah selesai, Adam tidak lupa mengelap bibir Ara dengan tisu,"terimakasih"ucap Ara malu-malu.
" Ara "
"Ya" jawab Ara mendadak tegang
"ada yang ingin aku katakan kepada mu sayang" deg deg deg , dengan jantung yang berdebar-debar Adam meraih kedua tangan Ara yg terasa dingin.
" iya, katakan saja , ada apa" " jawab Ara gugup.
" sebelum hubungan kita semakin jauh, aku ingin mengatakan yang sejujurnya, karena sebuah hubungan akan terasa indah bila kita saling terbuka" Ara menganggukkan kepalanya
" sebenarnya, sebelum kamu menjadi istri ku, sudah dari lama , aku mencintaimu!"
deg deg deg , "jantung kuh, kenapa dengan jantung kuh , kenapa berdetak lebih cepat " ucap Ara dalam hati , memerah lah wajah Ara, untung suasana nya tamaran , jadi Adam tidak terlalu melihat wajah Ara yg memerah.
Aku tidak tahu rencana nenek sebelum nya, tapi aku tahu nenek melakukan itu semua demi kebaikan ku, kalau waktu itu bukan kamu orangnya, pasti aku akan menolak secara tegas, karena berhubung itu kamu ya, dengan senang hati aku menerima,
Ara menundukkan kepalanya malu, " aku jadi bingung, harus senang atau sedih, ini terlalu mendadak" umpat nya dalam hati , hufft', Ara menghela nafasnya panjang
"sejak kapan kau mengenal ku mas?" tanya Ara ragu-ragu
" apa kamu tidak ingat?, setahun yang lalu kita pernah bertemu saat acara seminar di kampus mu, Adam mengerutkan keningnya
" emm, aku ingat, kebetulan kau adalah narasumber nya " sambil mengetuk kepala nya
" tepat sekali, sejak saat itu aku menunggu mu, dan beberapa waktu yang lalu, setelah aku pulang dari negara c pergi ketempat mu kuliah, ternyata sudah tidak ada, saat di perusahaan aku melihat mu betapa bahagianya aku, meskipun penampilan mu berubah, tetap saja aku mengenalimu " ucap Adam panjang lebar.
Ara tersenyum malu, karena penyamaran nya di ketahui
" bagaimana , saat ini , apa perasaan mu padaku?" tanya Adam
Ara hanya menundukkan kepalanya malu, " aku juga menyukai mu" jawab Ara malu-malu,
"sejak kapan?" tanya Adam dengan mengembangkan senyum nya
" entah, akhir-akhir ini , aku nyaman di dekatmu, kalau jauh, aku rindu, seperti saat insiden penculikan itu, hanya namamu yang aku ingat" Ara mengungkapkan perasaan nya, tanpa ada yg di tutupi.
Adam mendekat dan merengkuh tubuh Ara, memeluk Ara, menciumi seluruh wajahnya, mengungkapkan betapa bahagianya dia, karena cintanya terbalas.
Sementara Ara tidak bisa berbuat apa-apa, selain pasrah, malu sungguh malu Ara di perlakukan seperti itu
Adam menggendong Ara ala bridal style, berjalan menuju sebuah kamar president suite , Ara yang kaget langsung mengalungkan tangannya ke leher Adam karena takut jatuh,
Adam membuka pintu dengan finger print, kalu menutup lagi dengan kakinya yang otomatis terkunci , di kamar yang sangat mewah ini Adam mendudukkan Ara di ranjang big size yang di atasnya terdapat banyak kelopak bunga mawar.
Deg deg deg, Ara sangat gugup, bingung, apa yang akan terjadi nanti,
Adam menggenggam kedua tangan Ara, "boleh kah aku meminta hakku sayang" tanya Adam lembut.
"duh kenapa harus bertanya sih, kan aku malu jawab nya, "gerutu Ara dalam hati.
Ara hanya mengangguk kan kepalanya tanda setuju, Adam mendekat dan berdoa " bismillahirrahmanirrahim, Allohumma jannibnaasyyaithaana wa jannibi syaithoona maarazaqtana ( dengan nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari gangguan syaitan dan jauhkan lah syaitan dari rezeki yang Engkau anugerah kan kepada kami) ,ammiin
Adam mendekat, mencium bibir Ara dengan penuh perasaan, dan , , , , , , , , , , , ,, ,, , , , , , terjadi lah apa yg di pikirkan, (bayangin sendiri saja reader )😀😀😀
keesokan harinya setelah subuh, mereka mengulangi nya lagi dan lagi, sampai Ara tidak tahan dengan rasa kantuknya, dan tertidur dengan pulasnya, Adam mengelus rambut Ara penuh cinta, "terimakasih sayang , kau telah menyerahkan kesucian mu padaku, aku sangat bahagia" sebelum menutup mata, Adam sempat berpesan pada Teo , kalo hari ini ia dan Ara tidak berangkat ke perusahaan, karena ada urusan mendadak , ( yah urusan membuat anak 😅😅😅)
hari sudah semakin siang, Ara yg memang kelaparan pun segera bangun, duduk sambil bersender di dashboard , Adam yang melihat istrinya akan bangun, segera beranjak dari tempat tidur nya, tanpa aba-aba Adam membopong istrinya, "ayo sayang, aku bantu membersihkan diri" dengan raut wajah merah Ara hanya diam, pasrah seperti patung, karena memang Ara sangat lelah,
Adam dengan telaten memandikan istrinya, sambil sesekali memegang bagian-bagian tertentu untuk menggoda istrinya, " terserah kamu saja mas, aku sangat lelah" pasrah Ara ketika Adam menggoda nya
Adam yang merasa bersalah pun meminta maaf" maafkan aku sayang, aku hanya bercanda " sambil sesekali mencium bibir Ara,
setelah selesai mereka membersihkan diri mereka sekarang tiba saatnya untuk sarapan sekaligus makan siang, dengan telaten Adam menyuapi istrinya,
,
,
,
Bersambung
Terimakasih reader