NovelToon NovelToon
Guru Dingin Itu Adalah Ayahku

Guru Dingin Itu Adalah Ayahku

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari dari Pernikahan / Konflik etika / Anak Kembar / Anak Yatim Piatu / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:13k
Nilai: 5
Nama Author: Gywnee

"Untuk sementara waktu menyamarlah jadi guru disana, entah kenapa aku merasa orang itu juga berada di sekolah itu." Ucap seorang pria 35 tahun, dia bernama Leon, dia adalah ketua kepolisian.
"Tenang saja Axel, tidak ada yang mengenalimu aku akan mengganti identitasmu. Namamu akan aku ubah menjadi Gavin Alexander." Jelas Leon sambil menyentuh pundak Axel, lalu Axel menatap Leon dengan tatapan dinginnya.

"Tujuanku bersembunyi dari orang-orang, kenapa malah menyuruhku jadi guru disana?" Tanya Axel dengan kesal.
Leon menatap Axel dengan kesal, "Aku tidak mau membicarakan ini tapi putra dan putrimu sekolah disana, apa kau tidak takut jika terjadi sesutu dengan mereka?" Tanya Leon.
"Ini saatnya kau bekerja sebagai polisi sungguhan bukan polisi bayangan lagi Axel." Ucap Leon sambil tersenyum.

Axel hanya diam, dia sebenarnya lebih memikirkan tentang kedua anaknya daripada orang itu.

"Leon, apa kau tahu siapa nama anak-anakku?" Tanyaa Axel dengan raut wajahnya yang sedih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gywnee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 09

"Aku...aku ma-"

"Mama!" Panggil Vyan, mereka menoleh ke Vyan, dan Axel merasa kesal karena belum bisa tahu apa jawaban dari Keara.

"Pak Eric lho kok bisa sama mama disini?" Tanya Vyan dengan heran.

"Iya ini teman sekolah mama dulu," Jawab Keara sambil tersenyum.

Vyan sontak terkejut mendengarnya, dia tidak menyangka teman mamanya adalah direktur di sekolah ini.

"Vyan kita sering ngobrol kan, maaf ya tidak bilang padamu." Ucap Eric sambil tersenyum.

"Kalian sering ngobrol?" Tanya Keara dengan heran.

"Iya Keara, aku rasa dia lebih sosial butterfly daripada dirimu." Jawab Eric.

Keara tersenyum kecil menoleh ke Vyan.

"Enggak kok pak, ma kita sering ngobrol saat aku memenangkan lomba gitu," Jelas Vyan.

"Putramu ini benar-benar hebat, dia pandai dalam segala hal pantas saja ya banyak cewek-cewek naksir sama dia." Ucap Eric sambil tersenyum kecil.

"Bapak bikin malu aja." Jawab Vyan dengan malu.

Axel tersenyum kecil, dia bangga dengan semua pencapaian putranya itu. Diam-diam Axel juga mencari tahu tentang itu, Vyan paling banyak dibicarakan di ruang guru karena prestasinya.

"Dia memang putraku," Gumamnya dengan senang.

Jam pulang sekolah. Vyan keluar dari kelas lebih dulu karena dia ingin mencari Axel. Vyan mencari Axel di ruang guru tapi dia tidak ada.

"Dimana pak Gavin ini," Gumam Axel dengan heran, lalu dia lanjut mencarinya. Dan Vyan melihat Gavin sedang berjalan di lobi sendirian.

"Pak Gavin," Panggil Vyan.

Axel menoleh ke belakang, dan Vyan berlari ke arah Axel.

"Kenapa?" Tanya Axel dengan heran.

"Bapak kemana saja sih hah..hah..." Tanya Vyan dengan ngos-ngosan.

"Ada apa?" Tanya Axel dengan heran.

"Tadi mama saya kesini cari bapak tapi bapak enggak ada, mama saya menyuruh saya bilang ke bapak kalau dia ingin mengganti uang bapak. Mama saya tidak enak karena bapak membiayai ruangan semahal itu." Ucap Vyan.

"Tidak perlu. Pulanglah!" Jawab Axel dengan dingin, dia tidak tahu harus menjawab apa, lalu Axel pergi meninggalkan Vyan.

"Bapak kok pergi," Gumam Vyan dengan heran, lalu dia mengejar Axel lagi.

"Saya mohon ya pak jangan begini, mama saya nanti kepikiran terus...mama saya tuh orangnya enggak enakan pak." Ucap Vyan dengan memohon-mohon.

Axel diam dan menatap putranya itu.

"Sebenarnya itu ruangan buat saudaraku, karena dia sudah pindah ke luar negeri jadi ruang itu tidak jadi di pakai tapi aku sudah bayar." Ucap Axel.

"Benarkah?" Tanya Vyan dengan heran.

"Bilang ke mamamu, jangan memikirkan apapun cukup fokus ke Vina." Ucap Axel sambil tersenyum kecil, lalu dia pergi meninggalkan Vyan.

Vyan terkejut melihat perlakuan Axel, dia merasa aneh dengan ucapan Axel itu.

"Kenapa dia terlihat peduli banget ya," Gumam Vyan dengan heran.

"Oh iya paman Ivan menungguku." Gumam Vyan lalu dia segera keluar dari gedung sekolahan karena Ivan bilang ingin mengajaknya basketan sekarang.

Dan sampai di depan gerbang, Vyan langsung masuk ke mobil Ivan. Axel melihat mereka dari dalam mobilnya.

Dia baru tahu kalau Ivan masih berhubungan dengan Keara bahkan dia terlihat dekat dengan putranya.

Axel sedikit lega, setidaknya selama ini ada sahabatnya yang selalu menjaga anak-anak dan istrinya itu, dia percaya Ivan memperlakukan mereka dengan baik melebihi dirinya.

Dan selang beberapa menit, mobil Dion keluar, sebenarnya Axel menunggu Dion, dan diam-diam Axel mengikutinya.

Dion memarkiran mobilnya di dekat supermarket dan dia berjalan pergi, dan Axel pun mengikutinya.

Dion masuk ke dalam hotel, dia naik ke lantai 8.

"Dia tahu aku mengikutinya." Gumam Axel dengan heran, karena Dion memarkirkan mobilnya jauh dari hotel ini.

Tapi Axel tetap mengikutinya, dan Dion masuk ke kamar. Axel keluar dari lift dan dia melihatnya juga.

Setelah itu Axel langsung turun ke bawah, dia ingin mencari tahu lewat CCTV.

"Permisi pak," Ucap Dion.

"Bagaiamana, kau sudah pasang semua kan?" Tanya pria tua berusia 60 tahun itu.

"Sudah pak, semuanya sudah beres." Jawab Dion.

"Bagus...tidak ada yang tahu tentang dirimu kan, Eric tidak tahu apa-apa kan?" Tanya pria itu.

"Semuanya aman pak," Jawab Dion.

"Bagus.....pastikan kau juga tahu siapa saja yang dekat dengan Eric." Ucap pria itu.

"Yang saya lihat ada teman sekolahnya dulu, namanya Keara dia mempunyai anak kembar yang sekolah disana namanya Vyan dan Vani. Saya selidiki mereka cukup dekat dulu saat sekolah." Jelas Dion.

"Benarkah? apa dia tahu sesuatu lebih dalam tentang Eric?" Tanya pria itu.

"Saya akan mengawasi dia pak, saya akan cari tahu secepatnya." Jawab Dion.

"Jangan terlalu lama, aku tidak sabar melihat anak itu kehilangan segalanya." Jawab pria itu.

"Baik pak, lalu bagaimana dengan mereka yang di Turki pak?" Tanya Dion dengan heran.

"Mereka tidak tahu kalau saya disini, biarkan saja mereka tertangkap tujuan saya sekarang adalah Eric. Dia harus merasakan kehilangan." Ucap pria itu.

"Baik pak." Jawab Dion.

Axel diperbolehkan masuk ke ruang CCTV itu karena bantuan Leon, mereka baru percaya jika Axel juga termasuk polisi.

Dan akhirnya Axel menemukan rekaman CCTV orang di kamar yang Dion masuki itu, dia memotret di Hpnya dan mengirimkan ke Leon untuk mencari tahu siapa pria ini.

"Makasih ya pak," Ucap Axel lalu dia segera pergi agar Dion tidak tahu jika dia mengikutinya.

Dan setelah sampai di dalam mobil, Axel melihat Keara yang sedang belanja di supermarket itu. Keara membeli banyak snack untuk Vani.

"Keara," Lirih Axel dengan sedih.

Lalu Keara keluar setelah selesai belanja, dia pulang dulu di rumah dengan jalan kaki. Axel turun dari mobilnya dan dia mengikuti Keara dari belakang.

Axel memperhatikan tubuh mungil Keara itu. Axel merasa kasihan dengan tubuh sekecil itu Keara harus merawat 2 anak sendirian, dan menanggung beban itu sendirian.

"Keara...maaf." Gumam Axel.

Tiba-tiba Keara berhenti berjalan, Axel sontak terkejut, dia cemas jika Keara mendengar suaranya.

Keara menoleh ke atas karena langitnya mendung, "Enggak bawa payung lagi," Gumam Keara dengan kesal, lalu dia segera berjalan dengan cepat agar sampai di rumah. Dan Axel tetap mengikutinya, dia ingin tahu dimana mereka tinggal sekarang.

Dan Keara sampai di rumahnya dia langsung masuk ke dalam rumahnya, Vani sudah pulang dari rumah sakit siang tadi karena dia yang meminta sendiri. Dan akhirnya Keara pun memperbolehkannya karena jika Vani menginginkan sesuatu tidak ada yang bisa membantah keinginannya itu.

Axel merasa kasihan karena mereka bertiga harus tinggal di rumah sekecil ini, dia yakin lingkungan di rumah ini juga tidak aman.

Dan Axel melihat dari kaca jendela rumah itu, dia melihat Vani dan Keara sedang berbincang-bincang.

"Dia sudah pulang? apa dia sudah sehat," Gumam Axel dengan heran.

"Maaf kalian....harusnya ini bukan tempat kalian...tunggulah sebentar aku akan menjemput kalian secepatnya." Gumam Axel dengan sedih.

1
hitijahubessyjeane 01
keren
Mbak Thia
cerita nya bagus tapi tolong di tetap kan namannya Vina apa vani
Gywnee: namanya vina, kadang salah ketik ☺🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!