Takdir sungguh begitu menyesakkan bagi diriku . Takdir membuat hidup ku berubah total . Kamu datang membawa kebahagiaan atau luka aku pun tidak tau itu . Tapi saat kehadiran mu , semua nya berubah . Bahagia, hanya di awal nya saja , hingga luka itu datang seiring berjalan nya dengan waktu . . Tapi ini semua bukan salah mu, tapi ini semua salah ku , yang terlalu terburu-buru menilai sesuatu . Bahkan aku tidak pernah peduli dengan nasihat orang . Waktu itu aku terbuai dengan cinta manis mu . . Ini Kisah ku, kisah Khairunnisa yang mengalami kepahitan setelah aku menikah . . Note : cinta itu tidak selama nya indah , jika kamu mencintai seseorang bukan karena Allah , melainkan karena nafsu dunia mu, tapi cinta itu akan berkali-kali indah , jika kamu mencintai seseorang karena Allah . Karya asli ... No plagiat . . Di larang keras meniru . .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
Plak
" Dasar perempuan tidak tau diri . Berani - berani nya kamu bertingkah seperti tadi Nisa ! Aku tidak akan pernah memaafkan kamu ! Ternyata semua yang di katakan oleh ibuk itu benar adanya ! " Pekik Doni sambil melayang kan tamparan di pipi Nisa .
Sakit, sungguh sangat sakit , hati dan raga nya sakit bukan main . Tega sekali suami nya itu mengatakan hal-hal seperti ini pada diri nya .
Nisa sudah tidak mampu mendefinisikan lagi bagaimana perlakuan Doni kepada nya .
Doni dengan gampang nya bermain tangan dengan dirinya .
"Rupanya kalau aku enggak ada di rumah kamu kayak gini selalu ya . " Ucap Doni , masih saja meluapkan emosi nya . Mengambil kesimpulan sesuai apa yang dirinya lihat , tanpa mau mendengar penjelasan dari Nisa .
"Bang , aku enggak kayak gitu . Aku tadi cuman ngobrol sama Tiar . Itu juga cuman bahas hal biasa. Aku --"
"Eleh ! Alesan terus , kalau kamu itu emang pinter banget cari alesan . Suami capek kerja , dia enggak tau nya selingkuh . Emang munafik banget kamu Nis ." Sela Doni.
Nisa menangis mendengar nya . "Aku harus bagaimana lagi coba , supaya kamu percaya sama aku. Aku enggak kayak gitu bang . Kamu kenapa tega banget sama aku ? Kamu tuduh aku seperti ini ? "
"Emang kenyataan nya kan ? Aku lihat pake mata kepala aku sendiri loh Nis ! Kamu mau menyangkal nya seperti apa lagi coba ? Aku sendiri yang menyaksikan nya . Kalau orang lain yang mengatakan nya , aku masih bisa tidak percaya , tapi ini ? Aku lihat sendiri ! " Pekik Doni .
"Bang , aku enggak seperti itu . Aku juga enggak ngapa-ngapain sama Tiar . Kami cuman ngomong , itu juga di depan bang. Banyak orang yang lewat. " Nisa masih saja mencoba menjelaskan kepada Doni , namun Doni seakan tutup telinga dengan semua penjelasan dari Nisa .
"Sudah ! Aku udah tau kelakuan kamu sekarang . Pokok nya apa yang di katakan oleh ibuk itu ternyata benar adanya . Kamu perempuan murahan ! Dasar , aku enggak nyangka kamu seperti itu Nis . Ku pikir kamu perempuan baik - baik, "
Nisa hanya menggeleng-gelengkan kepala nya. Sungguh dirinya tidak tau harus bagaimana lagi menjelaskan nya kepada Doni .
"Atau jangan-jangan , kamu hamil anak orang lagi , bukan anak aku ! Begini rupanya kedua orang tua kamu mendidik mu ya "
Plak
Tidak tahan ,Nisa dengan tangan bergetar hebat sambil menangis langsung menampar pipi Doni . Sungguh perkataan yang terlontar dari mulut pria itu sudah sangat kelewatan sekali .
Tega sekali Doni berbicara seperti itu . Bagaimana pun , hal itu tidak benar .
Doni sampai meneleng kan kepala nya , sungguh dirinya tidak pernah menyangka , istrinya yang lemah lembut itu bisa berbuat seperti ini kepada dirinya .
"Kamu bisa menghina ku dengan sebutan apa pun Bang ! Tapi asal kamu tau ya . Anak ini anak kamu ! Dan aku tidak pernah selingkuh sama sekali .
"Terserah kamu mau percaya dengan ku apa enggak , aku enggak peduli lagi bang . Kamu memang seperti ini selalu . Kamu selalu tutup mata dengan diriku . Dan kedua orang tua ku, ? Kedua nya bahkan jauh lebih baik mendidik ku bang. Mereka sangat baik, mereka banting tulang untuk ku ... Jadi jangan sekali-kali nya kau menghina mereka . " Pekik Nisa . Entah keberanian dari mana , tapi Nisa sangat tidak suka jika ada seseorang yang menjelek-jelekkan kedua orang tua .
Nisa lalu menyeka air mata yang berada di wajah nya dengan kasar . "Kalau memang kamu anggap aku beban , kalau begitu lepaskan saja aku . Aku sudah siap kamu lepaskan . Toh kamu enggak mengharapkan anak ini kan . Aku yang akan membesarkan nya. " Ucap Nisa dan langsung berlari masuk ke dalam kamar yang di tempati oleh nya. . Beruntung mertua nya sedang tidak ada di rumah , jika ada , mungkin wanita itu akan ikut-ikutan memarahi Nisa .
Doni terpaku di tempat saat mendengar perkataan dari istri nya itu . Sebab , baru kali ini Nisa mengatakan hal tersebut, sebelum nya Nisa tidak pernah berbicara sampai sejauh itu , walaupun Doni menyakiti nya.
•
"Loh, Nisa nya kemana Tiar , kok enggak ada ?" Tanya Sira saat pulang , dirinya sudah tidak mendapati Nisa lagi di depan warung nya. Di sana hanya ada anak sulung nya yang duduk sambil menundukkan kepala nya .
Tiar langsung bangkit dari duduk nya , meraih beberapa kresek yang ibu nya bawa . "Nisa sudah pulang buk , tadi di jemput sama suami nya . "
Sira menghela nafas nya dengan kasar , padahal tadi dirinya belum sempat memberikan Nisa makan , Sira bisa tebak , Nisa akan menahan lapar nya sampai besok pagi . Tadi juga Sira membelikan beberapa baju dan hijab untuk wanita itu .
"CK, pasti bang Doni itu yang maksa mbak Nisa nya pulang. Emang ya dasar laki-laki brengsek . Kalau aku jadi mbak Nisa aja , udah pergi enggak mau tinggal di neraka kayak gitu. " Celetuk Desi berapi-api . Sungguh Desi sangat benci dengan keluarga Mirna itu yang suka sekali melakukan hal semena-mena kepada Nisa . Walaupun Nisa tidak pernah cerita , tapi mereka tau , karena rumah mereka juga bersebelahan .
"Hus mulut nya Des , enggak boleh ngomong kayak gitu . Kalau bibik mu dengar , bisa marah , ya sudah ayo masuk . Nanti biar ibuk datang ke sana, panggil mbak Nisa kemari . " Ucap Sira .
Tiar mengerutkan kan kening nya saat mendengar perkataan dari adiknya itu . Berbagai macam pertanyaan pun bercocol di kepala nya. Sungguh dirinya penasaran sekali dengan kehidupan wanita yang masih ada di hati nya sampai sekarang ini.
"Buk, mau di letakkan dimana ?" Tanya Tiar .
"Di sini saja , nanti biar ibuk tengok-tengok dulu" tunjuk Sira di sebuah meja .
"Desi ke kamar dulu ya buk, mau ngetes baju nya. " Pamit Desi .
Sira mengangguk kan kepala nya .
Setelah Desi pergi , Tiar menarik kursi yang ada di depan ibu nya lalu duduk di sana , sambil menatap sang ibu yang sibuk melihat-lihat isi di dam kresek itu .
"Buk , Tiar mau bertanya ." Ucap Tiar .
"Ya tanya silahkan tanya loh Tiar. Ibuk akan menjawab nya . " Sahut Sira masih dengan santai , tangan nya bahkan masih sibuk kepada kresek di depan nya.
Tiar menghela nafas nya dengan kasar . "Emmm Nisa , Nisa apakah selalu mendapatkan perlakuan semena-mena dari suami dan keluarga nya buk ?"
Deg
Sira langsung menghentikan gerakan tangan nya , wanita itu langsung menatap ke arah anak nya itu dengan tatapan bertanya .
"Apa kamu melihat sesuatu tadi ? "
Tiar mengangguk kan kepala nya . "Aku lihat buk . Doni memperlakukan Nisa dengan tidak baik. Buk bagaimana mungkin Doni bisa melakukan hal itu, istri nya sedang hamil besar. " Ucap Tiar .
Sira menghela nafas nya dengan kasar , "ibuk juga sudah menasehati Abang mu itu Tiar , tapi sayang , Doni bebal orang nya . Dia enggak mau denger nasihat dari ibuk "
Tiar mengepalkan kedua telapak tangan nya dengan kencang .
jual diri kamu 🤭
setelah 🤰 ditelantarkan Joko gemblung
nyohok Lo
keluarga toxic keluarga semleng 🤦
ayo kakak" yg baik 👍 dipencet
bakal menyedihkan melebihi apa yg Nisa rasakan
Joko edan