NovelToon NovelToon
JANGAN AMBIL ANAKKU

JANGAN AMBIL ANAKKU

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Single Mom / Hamil di luar nikah / Pernikahan Kilat / kelahiran kembali menjadi kuat / Fantasi Wanita
Popularitas:23.9k
Nilai: 5
Nama Author: Anita Jenius

Berawal dari kesalahan Mike dan Sandra yang menyebabkan Sandra harus hamil di luar nikah. Mike pun di usir dari rumah. Lalu Mike membawa Sandra kabur dari rumah orang tua Sandra dan menikah tanpa restu orangtua. Lalu papa Mike berusaha membuat hidup mereka menderita agar Mike meninggalkan Sandra dan balik padanya.
Suatu saat Sandra kontraksi. Tak satu pun warga mau menolong mereka. Mike hanya menemukan gerobak dan membawa Sandra dalam kondisi hujan ke rumah sakit. Mike meminta tolong pada pihak rumah sakit untuk menolong Sandra dengan kekuatan terakhirnya lalu Mike pun pingsan. Lalu keduanya langsung di tangani. Mike pun meninggal. Sandra melahirkan bayi laki-laki yang lucu.
Mengetahui anaknya meninggal, Pak Anwar pun mengambil mayatnya Mike beserta anak mereka. Sandra yang masih lemah tidak dapat mengejar Pak Anwar dan terjatuh.
“Jangan Ambil Anakku” Ucap Sandra saat dia terjatuh .
Bagaimanakah nasib Sandra dan anaknya? Apakah Sandra masih bisa bertemu dengan anaknya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anita Jenius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9. Perjuangan Mike Di Depan Orangtua Sandra.

“Nggak om. Saya tetap pada pendirian saya yakni tetap akan menikahi Sandra apapun resikonya kelak akan terjadi pada kami. Saya yakin om.” Mike tetap bersikukuh pada pendirian tidak mau tahu apapun yang akan mereka akan alami kelak. Menurut Mike urusan apa yang akan terjadi setelah pernikahan tidak di bahas saat ini. Itu adalah urusan belakang saja yang penting sekarang dia dapat menikahi Sandra.

“Astaga..!! Ini anak benar-benar nggak bisa dibilangin ya. Mau gimana pun, saya sebagai papa nya Sandra tetap akan menolak kamu menikahi Sandra sampai kamu bisa menunjukkan kalau kamu itu bisa bertanggung jawab sebagai kepala keluarga kalian nanti.”Pak Riko memutuskan.

“Tapi pa, kalau menunggu sampai Mike bisa mendapat pekerjaan untuk kehidupan kami nanti, gimana dengan kehamilan Sandra pa? Perut Sandra nantinya pasti akan membesar seiring perkembangan janin yang ada di perut Sandra pa. Jangan terlalu keras gitu dong pa. Apa papa nggak kasihan sama Sandra dan calon cucu papa ini?” Sandra memohon pada papanya itu.

Pak Riko terdiam sejenak dan melihat putrinya itu. Sebenarnya dalam keadaan biasa, Pak Riko tentu nggak akan tega memperlakukan Sandra seperti itu. Namun menurut Pak Riko masalah kali ini berbeda dengan masalah sebelumnya. Dia nggak boleh lembek. Karena apapun keputusannya sekarang akan menentukan nasib Sandra ke depannya.

“Papa nggak melarang kamu menikah dengan Mike. Tapi nggak sekarang. Kalian bisa menggugurkan anak itu dulu dan masing-masing kembali ke bangku kuliah meneruskan perkuliahan kalian sampai sarjana. Lalu mendapatkan pekerjaan sebagai bekal kehidupan kalian kelak. Setelah itu kalian boleh menikah kalau kalian masih saling cinta.” Saran Pak Riko dengan suara yang lembut pada Sandra putrinya.

“Tapi pa, Sandra takut menggugurkan kandungan. Sandra pun nggak mau menambah dosa lagi dengan membuang anak yang nggak berdosa ini dari kandungannya Sandra. Sandra ingin anak ini lahir dan Sandra akan membesarkan dan mendidiknya seperti kalian mendidik Sandra sejak Sandra kecil pa.” Pinta Sandra lagi.

“Maaf Sandra. Keputusan papa sudah bulat. Pilihannya hanya dua itu. Pertama, kamu boleh mempertahankan anak kalian itu tapi kalian hanya boleh menikah setelah Mike mendapatkan pekerjaan sebagai bekal hidup kalian nanti atau yang kedua, kamu gugurkan anak itu dan kalian sama-sama melanjutkan kuliah kalian. Kedepannya apabila kalian berjodoh papa janji nggak akan melarang kalian menikah. Hanya itu pilihannya. Kalian sendiri lah yang menentukan apa yang terbaik untuk kehidupan kalian.”

Mike dan Sandra pun belum bisa memutuskan apapun. Mereka pun jadi dilema memilih satu diantara dua pilihan sulit yang dikatakan papanya itu. Sandra pun melihat ke mamanya untuk meminta pertolongan mamanya itu. Bu Mira yang mengerti dengan tatapan mata Sandra pun mencoba buka suara membujuk suaminya untuk meringankan pilihan yang dia berikan pada keduanya.

“Papa.. Jangan terlalu keras pada anak-anak ini. Papa harusnya bersyukur kalau Nak Mike mau bertanggung jawab dengan apa yang dia lakukan pada anak kita pa. Kenapa mempersulit mereka pa? Di sini yang menerima akibat yang lebih banyak adalah anak kita sendiri pa. Karena kita ada di pihak perempuan pa. Kitalah yang dirugikan pa. Gimana kalau mama mengusulkan pilihan ketiga pa?” Bujuk Bu Mira berusaha menengahi permasalahan yang sedang keluarga mereka hadapi.

“Pilihan ketiga?” Pak Riko mengernyitkan keningnya ingin mendengar apa pilihan ketiga yang dimaksudkan istrinya itu.

“Iya pa.”

“Coba mama katakana apa pilihan ketiganya?” Titah Pak Riko pada istrinya itu.

“Pilihan ketiga adalah papa memberikan salah satu usaha papa untuk dikelola Mike agar bisa menghidupi Sandra dan calon anak mereka. Biarkan mereka menikah pa. Biar mereka tahu menjadi orangtua seperti kita sulit. Bukan hanya status ecek-ecek. Seingat mama kan kita ada usaha kelontong yang terbengkalai karena papa nggak sempat mengelolanya lagi. Kita kasih saja ke mereka pa. Masalah usaha yang papa kasi itu akan berkembang atau nggak biar menjadi tanggung jawab Mike dan Sandra. Gimana menurut papa?” Bu Mira mengatakan apa yang ada di pikirannya yang menurutnya adalah penyelesaian yang paling benar dilakukan saat ini.

Pak Riko mencerna apa yang dikatakan istrinya itu. Menurutnya ada benarnya juga apa yang dikatakan istrinya itu. Memang di satu sisi Pak Riko kesal karena masalah kehamilan Sandra ini dan ingin memisahkan mereka dengan pilihan sulit yang diberikannya pada mereka. Namun di sisi lain, Pak Riko menilai bahwa apa yang dikatakan istrinya itu juga benar. Dari apa yang terjadi memang benar kalau dari masalah ini pihak perempuan lah yang dirugikan kalau Mike tidak bertanggung jawab. Setidaknya saat ini Mike memang menunjukkan rasa tanggung jawabnya pada Sandra walau dia belum memiliki rencana apapun di masa depan untuk menghidupi Sandra dan calon anak mereka itu.

“Gimana pa? Apa papa setuju dengan usul mama?” Tanya Bu Mira lagi karena suaminya itu nggak kunjung bersuara menyatakan dia setuju atau nggak.

“Tapi ma, banyak barang-barang di toko kelontong tersebut yang sudah kadaluarsa dan perlu pengecekan ulang ma.”

“Ya kita kasih modal saja mereka pa untuk memulai kembali toko kelontong itu. Masak sih kita bisa menolong orang lain namun nggak mampu menolong anak sendiri?”

Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Pak Riko pun mulai memutuskan apa yang akan dia lakukan.

“Baiklah. Saya belum mengatakan apakah saya setuju atau nggak. Hal ini nggak boleh dibicarakan sepihak saja. Saya butuh kedua orangtua kamu juga Mike.” Pak Riko mengatakan hal itu setelah memikirkannya matang-matang.

“Maksudnya apa om?” Mike langsung menanyakannya untuk memastikan apakah yang dia pikirkan sama dengan maksud perkataan dari Pak Riko.

“Maksud saya, sekarang kamu pulang dan cari waktu kamu dan orangtua kamu datang ke sini untuk melamar Sandra. Kita lihat dulu apa yang menjadi keputusan mereka nantinya.” Titah Pak Riko menjelaskan maksud perkataannya tadi.

“Bawa orangtua..???”

“Ya iya dong. Melamar anak orang itu nggak bisa main barbar kayak gini. Ada tata cara kesopanan yang harus kamu lakukan. Termasuk membawa orangtua kamu kemari dan melamar Sandra secara resmi pada saya selaku papanya.”

“Tapi om..!!” Muncul ketakutan di diri Mike mengingat betapa sadisnya papa kandungnya kalau dia sedang marah. Mike pasti nggak berani mengatakan yang sesungguhnya pada papanya.

“Kenapa? Kamu takut?” Pak Riko dapat membaca ekspresi wajah Mike tersebut.

Mike diam dulu sebelum menjawab pertanyaan Pak Riko yang tepat sasaran.

“Nggak om. Mike nggak takut. Walau papanya Mike memukuli Mike sampai babak belur karena kesalahan yang Mike lakukan ini, Mike rela om. Asal Mike bisa menikahi Sandra.” Mendengar ucapan Pak Riko yang seakan merendahkan Mike dengan mengatakan Mike takut, Mike pun memberanikan dirinya untuk membantah pendapat Pak Riko itu.

“Bagus kalau kamu berani. Om tunggu kamu dan orangtua kamu datang ke sini lagi untuk melamar Sandra paling lama tiga hari setelah ini.” Titah Pak Riko.

“Ba.. Baik om. Mike akan membawa orang tua Mike secepatnya.”

“Bagus. Om tunggu kamu di sini.”

“Siap om.”

Mike pun berusaha mengambil hati Pak Riko dengan menunjukkan sikap patuhnya pada Pak Riko. Pak Riko pun hanya mengangguk dan tersenyum dingin melihat Mike. Dalam hati Pak Riko memang ingin menguji keberanian Mike untuk menyampaikan hal ini pada orangtuanya dan membawa orangtuanya ke rumah Sandra untuk melamarnya.

1
Lukalama
kirim /Rose//Rose/ untukmu 😘
Lukalama
/Rose//Rose/meluncur..../Pray/
Pena dua jempol
more like 👍🏿 and 1 🌹 for you ❤️
Pena dua jempol
kejamnya bapak mertua melebihi emak mertua 🤣😭
Pena dua jempol
seriusan ini /Sob//Sob/
Pena dua jempol
ya Allah pak Anwar... jaharaaaa sekali 😭😭
Zara Rahmi
update lagi
Elisabeth Ratna Susanti
tiga like plus iklan 👍
November
lanjut
Elisabeth Ratna Susanti
like 👍
Lukalama
5 iklan untukmu thor 🫰
Lukalama
pasti si Mike ini...😂
Dewi Payang
5 🌹buat kak Anita🙏🫰
Dewi Payang
Gemes sama pak Riko
Dewi Payang
Ucapan pak Riko ada benarnya sih
Dewi Payang
Keras kepala.si pak Riko, terus gimana calon anak perutnya Sandra
Pena dua jempol
5 like + 2 🌹 untuk kakak 🫰🏿 ceritanya semakin menegangkan ❤️
Syiffitria
semangat dia mawar untukmu
Lukalama
5 iklan meluncur
Lukalama
/Rose//Rose/untukmu thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!