Nadira adalah anak tunggal kaya raya yang sudah tidak memiliki ibu, ia tinggal bersama ayahnya.
Hidup Nadira sangat sepi untung saja ia memiliki sahabat bernama Tania. Nadira lebih sering tinggal di rumah Tania.
Tidak ada yang menyangka kalau Nadira menyukai Kakak sahabat nya itu.
Seiiring berjalan nya waktu mereka memiliki hubungan, namun hubungan terlarang itu tidak berlangsung lama, semuanya terbongkar sehingga semua keluarga mengetahui nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17 : Hampir ketahuan
Beberapa hari kemudian...
*Kak hari ini aku tidak pulang ke rumah kita, aku pulang ke rumah ayah* pesan dari Nadira masuk ke handphone Agam.
Namun yang membaca pesan tersebut bukan Agam melainkan Farah karena kebetulan Agam lagi berbicara dengan klien nya sementara Farah datang ke kantor Agam.
Farah melihat nama kontak hanya bentuk emot bunga.
"Rumah kita?" tanya Farah.
"Mas Agam!" Setelah kembali ke ruangan Agam tiba-tiba Farah menghadang nya. Agam kaget karena Farah berdiri di depannya tiba-tiba.
"Ada apa Farah?" tanya Agam.
"Siapa ini?" Farah menunjukkan isi chat dari Nadira, Untung saja chat yang lain sudah di hapus.
"Rumah kita maksudnya apa? Jadi selama ini kamu selingkuh tidak pulang ke rumah namun pulang bersama perempuan ini?" tanya Farah emosi.
"Aku bisa jelasin, kamu tenang dulu," Agam berusaha menenangkan istrinya namun Farah tidak bisa, ia terus marah mengeluarkan semua yang di pikiran nya.
"Tega banget kamu mas, kamu tega menyelingkuhi aku," ucap Farah.
"Aku bisa menjelaskan semuanya, ini tidak seperti yang kamu pikirkan!" Agam menguatkan suaranya.
Tiba-tiba handphone nya berdering. Telpon dari Hani.
"Halo Hani?"
"Kak Agam, hari ini aku tidak pulang ke rumah yah," ucap Hani.
"Aku ada acara di luar malam ini, oh iya kakak tidak perlu khawatir aku gak akan macem-macem, aku juga nginep di rumah teman aku yang sudah kakak kenal, boleh yah," Hani langsung mematikan telpon setelah mendapat ijin.
"Kamu sudah dengar kan?" tanya Agam.
Farah terdiam sejenak. "Untung saja Hani kebetulan tidak pulang, terimakasih Hani sudah menyelamatkan kakak," batin Agam.
"Kamu jangan sembarangan menuduh Tampa bukti seperti itu," ucap Agam.
"Jadi kamu benar-benar tidak selingkuh?" tanya Farah.
"Ya mana mungkin lah, ayo kita keluar cari makan siang," ucap Agam.
Farah baru saja menangis histeris karena mengetahui itu, namun sekarang ia sangat malu karena menuduh Suami nya yang tidak-tidak.
"Kamu duluan pesan yah, aku mau telpon sekertaris ku," ucap Agam.
Agam ke toilet ia langsung menelpon Nadira.
"Apa maksud kamu tidak pulang hari ini? Kenapa?" tanya Agam.
"Kaju sudah janji sebelumnya kalau hari ini akan ke rumah kita! Sudah dua hari kita tidak bertemu," ucap Agam.
"Kenapa sih kakak langsung marah-marah gitu? Aku masih mau sama Ayah di sini," ucap Nadira.
"Kamu tidak merindukan kakak?" tanya Agam.
"Kak, aku di panggil Ayah. Nanti yah telpon lagi," ucap Nadira langsung mematikan telpon.
"Nadira sudah mulai berani," ucap Agam dalam hati.
Agam sudah menahan diri untuk tidak bertemu dengan Nadira dua hari, kini ia tidak lagi kuat menahan rindu nya.
Akhirnya Ia memutuskan untuk mendatangi rumah Nadira di malam hari.
"Permisi Om,"
"Eh Agam, tumben banget ke sini, ada apa?" tanya Ayah Nadira.
"Singgah saja Om, mau cari Nadira mau nitip barang," jawab Agam.
"Nadira nya lagi gak di rumah, ia tidak pulang hari ini," ucap Ayah Nadira.
"Tidak pulang Om?" tanya Agam.
Agam segera pamit dari sana.
"Jangan bilang dia menginap bersama Hani, kenapa dari tadi aku tidak kefikiran karena di mana ada Hani di situ pasti ada Nadira," batin Agam.
Ia segera menelpon Hani, Agam menanyakan di mana mereka menginap, dengan polos nya Hani memberikan alamat nya kepada Agam.