Seorang wanita yang suka berganti-ganti pasangan. Dia penggila pria. Dan pria tergila-gila padanya. Takdir baik apa yang akan terjadi padanya. Apakah dia akan berhenti menjadi penggila pria? Atau dia selamanya akan mempermainkan cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hwany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 25
Setelah aku menghabiskan makanan ku
"terimakasih aku sudah kenyang." senang ku
"Aku akan mencuci piringnya."Kata ku sambil beranjak dari duduk ku dan mencuci piringnya.
Tiba-tiba ponsel ku berdering, kulihat layar ponselku itu dari Bram. Dan aku membiarkannya.
"kenapa tidak di jawab?" tanya Vincent
"Sudahlah, jangan dipedulikan." kata ku
"oh... Kalau kau haus minumlah. Cari saja di kulkas. " kata Vincent
Aku pun menuruti perkataannya.
Aku mengambil sebotol air putih dan meneguknya
Lagi-lagi ponselku berdering
"Apa mau ku bantu menjawabnya?" kata Vincent
"tidak usah. Ini dari Bram." kata ku
"tumben kau mengabaikannya, apa kau sudah mulai bosan lagi?"
"kami belum sempat pacaran. Dia sedang mencari pasangan hidup." jelas ku
"sudah ku duga."sahut Vincent
"Lagian aku sudah menolaknya. Nanti juga dia akan berhenti dengan sendirinya." kata ku.
"jadi apa kau akan cari lagi yang lain?" tanya Vincent
"Aku mulai muak. kemarin malam setelah bertemu Bram, aku bertemu Alex, kau tahu dia bilang apa?"
"apa?" tanya Vincent
"Dia tertarik padaku, dan bilang kalau aku putus dengan mu, aku boleh mencarinya."
"YAAHH....apa-apa dia itu." marah Vincent
Aku terkejut dengan reaksinya
"kenapa kau marah?" tanya ku
"itu itu, kau tahu sendiri dia orang seperti apa. bukanya kau muak dengannya?"kata Vincent gugup
"kau ini aneh sekali. Aku tidak akan lakukan itu. Lagian sekarang aku muak berhubungan dengan pria.Setelah mendengar rayuan manisnya, aku akan rehat sejenak. Sangat muak mendengar mereka mengatakannya." kesal ku
"memang mereka mengatakan apa?" tanya Vincent
"mereka bilang tulus memiliki rasa pada ku, meskipun jika aku memiliki masa lalu yang kelam mereka bisa menerimanya."
"Mungkin saat ini hati mu masih tertutup, tapi suatu saat kamu akan mengerti dan bisa merasakan ketulusan itu dengan sendirinya." kata Vincent
Aku menatapnya
"kenapa kau jadi puitis begini?" ejek ku
"yah.. Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Kamu hanya belum menyadarinya saja." kata Vincent sambil menatap ku tajam.
Tatapan matanya membuatku heran.
"kenapa menatapku seperti itu?" tanya ku
"ah... Tidak.." kaya Vincent gugup
"Kau ini aneh sekali." gerutu ku
"HM..kalau butuh bantuan ku katakan saja." kata Vincent
"Tidak usah, aku masih bisa mengatasinya." kata ku
"jika dia terus menelpon mu, blok saja nomornya." kata Vincent
"sudahlah, kenapa kau ini. Biar aku yang urus sendiri."
"Bukanya apa-apa, aku hanya tidak ingin kau kenapa-kenapa. ah... Maksudku aku khawatir dia akan bertindak lebih dari ini." kata Vincent
"kita lihat saja nanti." kata ku
"dan lagi jangan terlalu dengan Alex." kata Vincent
"kau ini terdengar seperti pacar sungguhan saja." ejek ku
"yah.. Aku hanya memberi tahu mu. Terserah saja kamu mau dekat dengannya atau tidak. Jangan salah paham." bantah Vincent
"iya iya aku tidak salah paham. Lagian aku dia saja yang mendekatiku. kau tahu sendirian aku buka. Tipe wanita yang mendekati pria duluan."
"hah....yang benar saja." tawa Vincent mengejek
"yah.. Apa kau baru saja meledek ku?' kesal ku
"lalu saat SMA apa yang kau lakukan padaku? Apa kau lupa kau terus saja muncul dimana-mana, seperti sedang mengejar-ngejar ku." ledeknya.
"yah.. Aku tidak mengejar-ngejar mu, aku hanya ingin menjadi teman mu. Yah.. meskipun caraku berlebihan. Tapi tetap saja, intinya aku tidak mengejar-ngejar." sahut ku dan menahan malu entah kenapa aku malu. Padahal tidak ada yang membuat ku malu.
" benarkah?" ledek Vincent
"yah.. Sudah lah .. Aku mau pulang. Kau ini menyebalkan sekali terus saja meledekku." kesal ku dan bergegas pergi
"hati-hati di jalan." kata Vincent
"hah.. Apa pedulimu." kataku pelan
