Penjara CEO Dingin

Bukan Leo kalau kalah dengan keadaan atau situasi.

Diam-diam ia memasuki lantai atas tanpa diketahui semua orang, Kanaya yang baru saja akan terlelap di buat terkejut dengan kedatangan seseorang yang tak lain adalah Leo.

" Lee, kau di sini"

Kanaya beranjak dari tidurnya saat tiba-tiba saja ia merasa ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

" Aku sangat merindukanmu, itu sebabnya diam-diam aku kesini?"

" Lee, tapi bagaimana jika sampai Nenek tahu kau disini? ia pasti akan sangat marah"

" Sudah, jangan pikirikan itu, yang penting sekarang kita sudah bersama, apa kau tidak merindukan aku?"

" Lee, tentu saja aku sangat merindukanmu...sangat malah , sepertinya ada sesuatu yang aneh dengan diriku saat ini Lee..." gumam Kanaya.

" Ada apa? "

Leo panik mendengar perkataan Kanaya dengan cepat ia memeriksa keadaan dan tubuh Kanaya , namun tak ada yang aneh hanya saja Kanaya tampak lebih segar dan juga cantik lebih dari biasanya.

" Lee...aku...aku....."

Kanaya berkata -kata dengan wajah tertunduk raut wajahnya pun berubah bersemu merah, membuat Leo menatapnya heran tapi ia jug merasa ada yang aneh dengan Kanaya saat ini.

" Ada apa sayang? Ayo katakan apa yang kau inginkan? "

Leo menarik dagu Kanaya untuk melihat ke arahnya, Kanaya menatapnya sendu dengan napas yang mulai memburu dan suhu tubuh Kanaya tiba-tiba berubah menjadi panas padahal udara saat ini tidak panas malah cenderung dingin mengingat mereka berada di roptoof.

Leo kemudian ingat semua yang di lakukan sang Nenek, ia melihat ke arah gelas bekas susu juga gelas ramuan yang masih tersimpan di atas meja kecil di salah satu sudut.

" Ya Tuhan, Nenek apa yang kau lakukan?"

Leo mengambil gelas dan ia coba menghirup aroma dari gelas tersebut, dengan segera Leo mendekati Kanaya kembali.

Leo sadar jika saat ini, Gayatri juga sudah tahu jika saat ini ia tengah bersama Kanaya, rupanya ini sudah di rencana sang Nenek.

Leo mendekati Kanaya yang masih mencoba untuk mengatur suhu tubuhnya yang semakin panas, dan meronta-ronta di atas tempat tidur nya dengan meliuk-liukan tubuhnya terlihat cantik dan menggoda.

" Sayang...."

" Lee.... Tolong aku" lirih Kanaya

Leo melepaskan semua pakaian yang ia kenakan dan segera menutup kelambu dengan segera ia meraup tubuh Kanaya dan mengungkungnya dalam kekuasaannya, di kecupnya kening Kanaya dan perlahan ia mulai menciumi dan menjelajahi seluruh wajah Kanaya dengan ciumannya.

Tak seinci pun terlewati begitu saja oleh Leo, dengan penuh kelembutan namun membuai, membuat Kanaya mendesah dan menyebut namanya berulang kali di bawah kepemimpinannya Leo menikmati suguhan yang di persiapkan Gayatri dengan penuh antusias.

" Lee.... emmmhhhh.... aaaaaaahhhhh..."

Kanaya semakin tak terkendali saat ini dengan lihainya Leo bermain di bawah sana menikmati surga kenikmatannya dengan penuh semangat.

Sementara kedua tangan Leo dengan lincah bermain di kedua bukit kembarnya, membuat Kanaya mengerang dan meremas rambut Leo dengan penuh puja dan mendamba .

" Lee.... emmmhhhh....aaahhh..."

" Yes, honey I'm here ''

" Please, right now... emmmhhhh.... aaahhhh... ahhhh"

" Ok...I'm going "

Dengan segera Leo memposisikan dirinya dan melakukan penyatuan mereka dengan perlahan dan membuat Kanaya memeluk tubuh Leo dengan erat , dibawah kungkungan Leo, Kanaya merasa bahagia dan nyaman dengan kenikmatan yang luar biasa Leo berikan.

Kali ini Leo bermain dengan lincah dan penuh kelembutan membuat Kanaya merasa di inginkan dan dinikmati dengan penuh semangat ia pun berusaha mengimbangi permainan Leo.

Menjelang pagi Kanaya baru bisa tenang dan rileks setelah Leo berhasil melakukan penyatuannya dan membuat Kanaya bebas dari pengaruh minuman yang di berikan Gayatri.

Leo mendekap erat tubuh Kanaya, keduanya saling berpelukan dengan selimut yang menutupi tubuh mereka, Leo menghujani Kanaya dengan kecupan dan mendekapnya erat seolah ia merasa takut akan kehilangan Kanaya.

☘️☘️☘️☘️☘️

Pukul enam pagi Leo segera turun dari tempat , ia segera memakai pakaian tidurnya dan juga kembali memakaikan baju tidur sutera yang harus Kanaya pakai atas perintah Gayatri.

Leo beranjak dan menyelimuti Kanaya yang masih terlihat terlelap tanpa merasa terganggu dengan aktivitas Leo, rupanya Kanaya benar-benar kekalahan setelah semalaman Kanaya seolah tak merasa letih untuk memuaskan hasratnya.

Leo menutup kelambu begitu ia mendengar langkah kaki seseorang yang memasuki roptoof.

" Tuan Muda, selamat pagi! Anda disini?"

Tanya asisten pribadi Gayatri, yang terkejut mendapati Leo berada disana.

" Kalian, jangan ganggu istriku biarkan dia beristirahat, dan jika kalian tetap mengusiknya, bersiaplah menerima hukuman ku" titah Leo.

" Baik Tuan Muda"

Asisten pribadi Gayatri dan dua orang lainnya nampak ketakutan dengan apa yang di katakan Leo, terlihat jelas jika Leo saat ini tengah dalam kemarahan .

Leo segera memakai jubah tidurnya dan berjalan menuju ruangan Gayatri dengan amarah yang siap meledak.

" NENEK!!!"

Leo membuka pintu kamar sang Nenek dengan penuh amarah, membuat semua pelayan di rumah besar ketakutan namun berbeda dengan Gayatri yang nampak santai dimana saat ini ia tengah menikmati sarapan dan teh hijau kesukaannya

" Ada apa? Ini masih pagi untuk marah-marah"

" Nenek, apa yang kau lakukan pada istriku? Kenapa Nenek memberikan ramuan itu padanya?" tanya Leo dengan penuh emosi.

" Nenek, hanya ingin tahu dia sanggup tidak untuk mendampingimu? Ingat kau seorang Arya Wiguna, dan kau tahu sendiri bagaimana kuat dan perkasanya keturunan kita, hanya wanita yang memiliki tubuh dan fisik yang kuat bisa mengimbangi dan memuaskan hasratmu, Nenek hanya melakukan tes sederhana tidak sampai melukai dia kan?" Gayatri dengan menatap tajam Leo

Leo terdiam , tapi ia juga tak bisa memungkiri jika yang dilakukan Gayatri ada benarnya namun ia juga cemas melihat bagaimana kondisi Kanaya semalam jika malam tadi dia tak datang entah apa yang terjadi pada sang istri.

" Iya, tapi Nenek telah membahayakan kesehatan Naya, dia wanita pilihanku dia yang butuhkan dan dia yang ku inginkan, tanpa Nenek beri ramuan itu pun Kanaya selalu bisa memuaskanku , dimana pun dan kapanpun aku menginginkannya dia selalu ada dan selau bisa membuatku bahagia dan memberikan aku ketenangan juga kepuasan yang aku inginkan"

Gayatri mengulas senyum tipis mendengar perkataan Leo, jadi dirinya pun tidak salah telah berhasil menemukan sosok yang sesuai untuk Leo seperti kriteria yang ditetapkan oleh keluarga Wiguna.

" Kau benar -benar di buat tergila-gila oleh wanita itu Leo, kau harus bersikap selayaknya seorang Wiguna jangan bersikap bucin atau lunak jadikan dia pendampingmu dan pantas bersanding denganmu, dan Nenek yakin Kanaya mampu melakukan hal itu, dia akan menjadi penerusku di masa depan" ucap Gayatri dengan bangga.

Leo membulatkan matanya lebar-lebar mendengar perkataan yang Gayatri katakan dengan penuh kebanggaan itu, Leo mulai panik ia yakin jika Gayatri akan membuat Kanaya sibuk dengan aturan dan kedisiplinan yang di terapkannya itu akan membuat Kanaya sibuk dan jauh darinya.

Kali ini saja Leo harus menyelinap diam-diam agar bisa bersama dengan Kanaya, jika ia menyetujui permintaan Gayatri ia akan di buat repot nantinya.

" Tidak, Leo tidak akan membiarkan Nenek mengatur bagaimana dan harus seperti apa Kanaya menjalani hidup, Leo ingin Kanaya hidup seperti yang diinginkannya bebas tanpa aturan dan kekangan siapapun"

Leo teringat bagaimana kerasnya kehidupan yang ia lalui dengan semua aturan yang di terapkan Gayatri, meskipun itu demi Leo sendiri, ia tak ingin Kanaya sampai merasa terbebani nantinya.

" Apa maksudmu Leo? Jadi kau pikir yang Nenek lakukan untukmu salah selama ini? Dan kau tidak percaya pada Nenek?"

" Bukan begitu Nek, Nenek tahu jika Leo sangat menyayangi dan mencintai Nenek, tapi jangan buat Kanaya terbebani dengan permintaan Nenek, hanya itu maksud Leo"

Leo menggaruk kepalanya meskipun tidak gatal saking bingungnya.

" Kau suka atau tidak, dia akan Nenek ajarkan menjadi seorang Wiguna , penerusku!!"

" Nenek!!"

Leo pun beranjak ia sadar jika ia tak akan bisa menang bicara dengan sang Nenek, dengan kekesalannya ia kembali ke roptoof di bopongnya Kanaya dan membawanya dalam dekapannya.

" Tuan Muda, anda mau membawa Nona kemana?" tanya pelayan yang di tugaskan Gayatri untuk menjaga Kanaya.

" Diam kau!!!" bentak Leonard membuat sang pelayan menunduk diam tak berani berkata ataupun bergerak diam di tempat mematung saking takutnya.