Alisha Putri Wijaya adalah gadis cantik, pintar,ramah dan juga taat beribadah salah satu mahasiswa semester akhir yang saat ini sedang sibuk membuat skripsi sambil bekerja part time di sebuah cafe yang cukup terkenal di kota X,dia tinggal di sebuah kos-an yg tak jauh dari kampus tempat dia kuliah.Alisha putri Wijaya dia adalah putri dari pasangan tuan Aditya Wijaya dan nyonya Anggi Wijaya mereka memiliki sifat yang baik,ramah dan juga taat beribadah mereka memiliki 2 org anak di mana alisha memiliki seorang kakak laki-laki yang saat ini bekerja sebagai polisi berpangkat Briptu yaitu Briptu Abimana Wijaya.
Bagas Alexander adalah pria tampan juga kaya raya dia seorang CEO sekali gus pemilik perusahaan Alexander grup,dia termasuk pria dingin dan kejam kepada siapa saja yang berani mengusik ketenangannya.Bagas Alexander merupakan keturunan dari tuan Kusuma Alexander dan nyonya Indri Alexander kedua orang tuanya terkenal dengan sikap baik dan dermawannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kembary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
Setelah mendengar perkataan Bagas, alisha jadi penasaran apa saja yang ayahnya dan keluarga Bagas bahas kenapa dia merasa kalo pembicaraan mereka begitu serius,tapi kenapa juga orang tuanya tidak memberitahunya kalo orang tua Bagas dari rumahnya.
" Kenapa ayah sama bunda bahkan Abang tidak bilang-bilang kalo keluarga mas Bagas dari rumah.pada hal kan biasanya mereka selalu kasih kabar tentang hal kecil apa pun\* batin alisha, atau mungkin bunda lupa kali ya,memberi tahu aku.\* batin alisha lagi
sedangkan kan Bagas dan Andra tadi langsung pulang setelah dia makan dan berbincang sebentar dengan alisha karena mereka tidak mau mengganggu alisha yang sedang bekerja.
" Gas, sepertinya orang tua alisha Belum membicarakan soal perjodohan Lo sama dia deh." ungkap Andra saat melihat raut wajah alisha
" Iya memang mereka belum membicarakan soal itu karena mereka menunggu alisha selesai sidang skripsi baru dia di minta pulang oleh ayahnya." jawab Bagas
" Kok Lo bisa tau kalo mereka nunggu alisha selesai sidang skripsi?" tanya Andra
" Karena kemarin pas Lo ambil belanjaan di mobil ayah Alisha bilang ke papa kalo dia akan membicarakan semuanya setelah alisha selesai sidang skripsi, supaya alisha tidak banyak pikiran." jelas Andra
" Emang kapan alisha akan sidang skripsi?" tanya Andra
" Kayaknya 2 Minggu lagi soalnya kemarin itu sudah skripsinya sudah ACC tinggal nunggu sidangnya saja." terang Bagas
" Berarti sebentar lagi dong!! ujar Andra
Sepanjang perjalanan mereka hanya ngobrol santai sehingga perjalanan pulang mereka tidak terasa, setelah 40 menit akhirnya sampai juga di rumah orang tua Bagas karena memang perjalanan dari cafe alisha bekerja kerumah orang tua Bagas memang tidak terlalu lama.
" Lo nggak mampir dulu ndra?" tawar Bagas
" Nggak usahlah gw langsung ke apartemen aja lagian gw masih ada kerjaan juga yang harus di selesaikan buat rapat besokkan." tolak Andra
" Oh iya, hampir aja gw lupa kalo besok kita ada meeting dengan investor asing." ujar Bagas saat baru ingat kalo besok dia ada meeting dengan investor asing
" Astaga Bagas Lo benar-benar ya masa meeting sepenting itu Lo lupa sih ini kalo kita berhasil bakal dapat untung miliaran loh." kesal Andra kepada Bagas
" Sorry Ndra soalnya kamu Lo tau sendiri kan kalo kemarin-kemarin kita sibuk nyari dalang dari penggelapan uang perusahaan." Kila Bagas
" Iya sudah lah, tapi ingat Lo harus pelajari tuh berkas ntar gw kirim lewat email." ujar Andra sebelum pamit pulang
" Iya ntar gw pelajari. Eh tunggu yang bos di sini siapa kenapa Lo yang perintah gw anj\*r." kesal Bagas
" Eh Gas, gw cuma ingatin aja ya." ujar Andra. ya udah gw pamit dulu salam buat Tante sama om. assalamualaikum." pamit Andra tak lupa mengucapkan salam
" wa'alaikum salam,iya ntar gw sampaiin dan hati-hati Lo." ujar Bagas tak lupa membalas salam Andra
Setelah melihat kepergian Andra,Bagas pun berjalan masuk kerumahnya tak lupa mengucapkan salam tapi tak dapat jawaban dari orang rumah, sehingga Bagas langsung berjalan ke arah tangga karena dia tau di jam segini semua orang sibuk denga pekerjaan masing-masing. Apa lagi ini sudah sore sudah pasti mereka pada sibuk di dapur termasuk sang mama.
Saat berjalan kearah tangga Bagas berpapasan dengan pak Kusuma yang baru saja keluar dari ruang kerjanya.
" Baru pulang kamu Gas?" tanya pak Kusuma
" Iya pa, tadi mampir di cafe tempat alisha bekerja untuk sekedar makan saja tapi pas nunggu pesanan kami tiba-tiba ada kejadian tidak baik pa." terang Bagas setelah mencium tangan papanya
" Memangnya kejadian seperti Gas?" penasaran pak Kusuma
Bagas pun mulai menceritakan semua kejadian yang terjadi di cafe tempat alisha bekerja tanpa ada yang di tutupin dari sang papa sampai di germ sendiri karena ulah wanita itu.
" Tapi semuanya sudah bereskan?" tanya tiba-tiba Bu indri yang tak sengaja mendengar pembicaraan suami dan anaknya, sedangkan Bagas dan pak Kusuma dia di buat kaget pasalnya mereka tak melihat dri mana kedatangan Bu indri kenapa bisa tiba-tiba ada di samping mereka tanpa mereka sadari.
" Loh mam bikin kaget aja.' ujar Bagas sambil mengusap dadanya karena kaget begitu juga dengan pak Kusuma
" Lah memang mama hantu bikin kalian kaget gitu." kesal Bu Indri
" Bukan gitu ma kok kami tidak liat mama bisa ada disini." timpal pak Kusuma
" Kalian saja yang terlalu serius sampai tidak sadar kalo mama ada di samping kalian." kesal Bu Indri,,, Terus gimana pertanyaan mama yang tadi gas?" tanya ulang Bu Indri
" Semua sudah beres kok mama." ujar Bagas,,,,,ya sudah ma ,pa. Bagas ke kamar dulu ya mau bersih-bersih dulu habis itu mau ke ruang kerja." pamit Bagas
" Kami nggak istirahat dulu nak, kamu kan baru sampai loh?" tanya Bu Indri
" Nggak bisa ma besok aku ada rapat sama investor asing jadi berkasnya harus aku pelajari dulu." terang Bagas
" Ya sudah tapi jangan di paksakan.mau di bawakan kopi atau teh Gas keruangan kerja kamu tidak?" tanya Bu indri
" Boleh ma suruh bawakan Bagas kopi Sama cemilan ya ma keruangan kerja Bagas." pinta Bagas
" Iya nak." Singkat Bu Indri,,,,kalo papa mau kopi juga tidak? tanya Bu Indri pada pak Kusuma
" Kopi aja ma tapi bawa ke gazebo dekat kolam ikan ya ma." pinta pak Kusuma
" Iya pa." ujar Bu Indri mengiyakan keinginan suaminya sambil berjalan kearah dapur untuk membuat kopi kesukaan anak dan suaminya.
