NovelToon NovelToon
The Killer?

The Killer?

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Cherry_15

Sebuah kasus pembunuhan berantai terus saja terjadi di tempat yang selalu sama. Menelan banyak nyawa juga membuat banyak hati terluka kehilangan sosok terkasih. Kasus tersebut menarik perhatian untuk diselidiki. Namun si pelaku lenyap tanpa sebab yang jelas dan justru menambah kekhawatiran penyelidik. Kasus ini menjadi semakin rumit dan harus segera dipecahkan!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cherry_15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09. Arwah Nakal!

Taira mengajak— lebih tepatnya memaksaku untuk kembali pada gunung tempat pertama kali kami bertemu. Ia bilang, di sana adalah sarang para korban yang menghantuiku menetap, akan lebih mudah jika ingin menanyakan sesuatu pada mereka dengan cara mendatangi markasnya. Tentu saja aku sempat menolak, menurutku ini adalah ide yang percuma! Bulan lalu saja, arwah-arwah tak tahu diri itu menghinaku, untuk apa lagi aku bertanya pada mereka!?

Malas rasanya harus ke gunung itu lagi di malam yang dingin ini, namun gadis yang memaksaku ke sana tampak tak memiliki harapan atau jalan keluar selain melakukan hal menyebalkan tersebut. Dengan berat hati dan perasaan tak tega, aku pun akhirnya mencoba menuruti ajakannya. Kami ke gunung yang jauh itu dengan berjalan kaki, dan menghabiskan waktu satu setengah jam perjalanan, seharusnya sih begitu.

Namun anehnya saat berjalan bersama Taira, gunung itu terasa dekat, bahkan lima menit pun sampai. Apa aku saja yang tidak merasakan waktu yang lama? Entahlah, yang ku tahu pasti hanyalah gadis ini penuh dengan misteri yang tak ku mengerti, terkdang menambahkan misteri baru, namun juga bisa membantuku memecahkan misteri yang lainnya.

Sesampainya pada gunung tersebut, Taira menyuruhku untuk menutup mata dan fokus pada isi hatiku, menanyakan hal yang ia tanyakan lalu mendengarkan jawaban mereka, namun tetap harus mampu menjaga kendali diri agar tidak terpengaruh oleh bisikan yang mengajak pada keburukan. Rasanya agak mengerikan juga sih sebenarnya, ini pertama kalinya aku melakunakan hal aneh seperti ini. Tapi Taira mengatakan bahwa ini hanyalah simulasi, hal yang lebih mengerikan belum terjadi.

Aku menuruti semua perkataan Taira walau masih banyak pertanyaan dalam diriku, aku tetatap menanyakan pertanyaan-pertanyaan wanita yang selalu menggengam tanganku untuk menjaga kestabilan kendaliku itu. Semakin dalam aku mencoba fokus, kepalaku terasa pening dan semakin berat. Mulai terdengar suara bisikan yang seolah sedang menertawakanku.

“Eh lihat! Si ganteng datang lagi!”, “Makin gondrong saja rambutnya!”, “Ada apa dia kemari lagi? Ingin menanyakan sesuatu pada kita? Setelah sekian lama dia mencampakkan kita? Tak tahu malu sekali manusia satu ini!”

“Apa yang mereka katakan?” Tanya Taira, ingin mendengar juga pembicaraan menyebalkan mereka.

“Mereka bilang aku tak tahu malu, karena masih berani datang kemari untuk menanyakan sesuatu pada mereka, setelah cukup lama mencampakkan mereka!” Jawabku dengan ketus, sudah terlanjur kesal pada ejekkan para arwah menyebalkan itu. Masih dalam keadaan mata terpejam.

“Begitu rupanya? Mereka tak mau menjawab? Dasar arwah nakal! Sepertinya motif mereka menghantuimu bukanlah untuk hal yang baik,” ucapnya ikut merasa kesal sepertiku. “Kau sudah boleh membuka matamu, percuma juga kita fokus tanya pada mereka,” lanjutnya.

“Sejak awal juga sudah ku katakan, bahwa ini bukanlah ide yang baik!” Gerutuku kesal, sambil perlahan membuka mataku.

“Kan tak ada salahnya mencoba!?” Belanya.

“Sejak bulan lalu juga sudah ku coba, mereka menghinaku ‘manusia bodoh’!”

“Sudahlah, daripada bertengkar sebaiknya kita cari cara keluar lain,” ujarnya.

“Kau punya acara lain?”

“Belum. Ku kira kita mencari caranya bersama, mengapa hanya aku yang berfikir?”

“Aku kan tak memahami apapun tentang hal gila ini! Saat ku ingin menanyakannya padamu bulan lalu, kau malah menghilang entah kemana, membiarkan kepalaku dipenuhi misteri-misteri baru yang membuatnya sakit! Kemana kau selama ini!? Mengapa jadi aku yang kesannya meninggalkanmu sendiri!?”

Ah… Aku kelepasan menyentaknya dengan kasar, setelah sekian lama aku berusaha menghadapi segala hal dengan tersenyum manis. Hanya dihadapan Taira, juga Leo lah aku bisa menunjukan emosiku yang sesungguhnya. Tapi jika aku memarahinya seperti ini, perasaanku jadi tak enak. Ditahan pun, justru akan membuat dadaku semakin sakit.

Aku kesal dengan cara bicaranya yang seakan menganggapku tak melakukan apapun dan hanya dia yang pusing sendiri memikirkan kasus pembunuhan berantai ini, tanpa memahami bahwa sesungguhnya aku pun hampir gila memikirkan semua keanehan ini sendirian tanpa bantuannya. Perasaanku jadi meledak-ledak.

Nampaknya, setelah mendengarku meledakkan amarah, Taira cukup terkejut dan terpaku ketakutan. Entah apa yang ada dalam fikirannya sekarang, kami hanya larut dalam hening bersama lamunan masing-masing. Melihat netra Taira yang berkaca-kaca menahan tangis, aku jadi sedikit merasa bersalah padanya. Namun siapapun yang dihadapkan pada kondisi sepertiku, pasti juga akan marah kan? Reaksi marahku ini adalah hal yang normal!

“Picho, maaf membuatmu resah dalam waktu yang cukup lama. Aku tidak bermaksud meninggalkanmu, sebenarnya sejak hari itu aku mencari keberadaanmu namun tak menemukannya. Itulah yang membuatku memutuskan untuk fokus dulu memikirkan tentang para bisikan yang mungkin ada hubungannya dengan kasus ini sambil terus mencoba mencarimu, dan aku baru bisa menemuimu lagi sekarang,” penjelasannya panjang lebar, ikut merasa bersalah sempat menelantarkanku.

Aku menghela nafas pasrah sebelum berkata “Sudahlah, Taira… Aku juga yang salah terlalu banyak minyimpan fikiran buruk selama ini. Maaf telah membentakmu,” sambil tersenyum manis. Taira hanya mengangguk lemas dengan wajah murungnya. Tanpa sadar tanganku bergerak mengusap surai lembutnya sambil menambahkan kadar gula pada senyumanku.

“Sudahlah, malam sudah larut. Sebaiknya kita pulang. Kau sudah tahu rumahku kan? Rajin-rajin mampir ya, aku punya banyak menu spesial untukmu,” lanjutku dengan ramah dan hangat, masih setia dengan senyum manisku. Lagi-lagi Taira hanya mengangguk pelan. “Tapi sebelum pulang, boleh aku meminta kontak hp-mu?” Tanyaku singkat.

Kali ini wanita itu menatapku heran lalu berkata “Apa itu hp?”

“Hah!? Kau tak tahu benda bernama hp!? Apa kau tidak memiliki benda tersebut!? Orang cerdas sepertimu? Tak mengerti tentang hp!?” Tanyaku, tanpa sadar menaikan frekuensi suaraku sambil terbelalak terkejut ke arahnya. Dia ini sebenarnya makhluk jenis apa!? Fikirku. Gadis itu menggelengkan kepalanya lagi, aku sempat mengerjap melihat responya.

Setelah kedua kalinya aku menghela nafas pasrah, dengan sabar dan mepertahankan senyuman manis, aku berkata “Yasudah, mumpung besok aku libur, datanglah ke rumahku. Akan ku belikan kau hp juga mengajarimu cara pakainya.” Ia hanya mengagguk dan tersenyum manis. Manis sekali. Jarang aku melihatnya tersenyum semanis ini. Yah, aku memang jarang melihatnya sih. Ku harap setelah ini aku akan lebih sering bertemu Taira, juga melihat senyumnya yang semanis ini.

Kami pun akhirnya sepakat untuk pulang, sesampainya di rumah aku tak bisa segera terlelap. Banyak hal yang menghantui fikiranku, terutama tentang Taira. Semakin aku mengenalnya, semakin banyak misteri baru yang ku temukan. Mulai dari dia yang menghilang bersama sepedaku, dan sekarang dia malah tidak mengerti soal ponsel.

Tak pernah bosan aku bertanya, wanita ini sebenarnya makhluk jenis apa sih? Manusia mana yang tak mengerti ponsel? Apa dia adalah manusia dari masa lalu? Teori mana yang bisa menjelaskan manusia dari masa lalu hadir di masa kini? Memangnya ini kartun Doraemon!? Sudahlah! Sejak awal aku bisa mendengar bisikan juga, kisah hidupku tak ada yang masuk akal! Jalani saja dulu dengan senyum manis sambil mencari tahu jawabannya, nanti juga akan terungkap dengan sendirinya.

1
Amelia
waduh bahaya enggak tuh 😰😰
Amelia
salam kenal ❤️🙏 semangat terus
Cherry: Salam kenal juga, Terimakasih, kamu juga semangat 🥰
total 1 replies
Husna Alifah
akhirnya author update, udh ditunggu tunggu.. btw happy birthday ya thor 🥳🥳🥳
Cherry: Makasih 🥰
total 1 replies
Husna Alifah
senang nya dpt kabar dah mau update, di tunggu ya thoor🥳
Cherry: Makasih masih mau nungguin Author yang ga konsisten ini huwuuh… 😭🙏🏻
total 1 replies
Mpit
bilang aja pemiliknya itu gk mau bayar karyawan nya ahahah
Cherry: Bisa jadi 😁😂
total 1 replies
Mpit
Iyah ayolah,, MC jngn naif/Sweat/
Mpit: rada" wkwk
Cherry: Naif kah dia?
total 2 replies
Mpit
ga tau knp, gw ngerasa Phico punya kepribadian ganda,, nebak doang 🗿
Cherry: Hayo, Picho jenis orang seperti apa? 😄
total 1 replies
Mpit
selagi enak ya gaskennn🗿
Cherry: Tim penyuka pedas, gaskeun 🤩
total 1 replies
Mpit
loh,, gak telpon polisi/manggil warga sekitar gitu?? :(
Cherry: Namanya orang panik, mana kepikiran ke situ? 😁
total 1 replies
Mpit
kan emang jatoh dari sepeda :v ga salah sih
Cherry: Ga salah kan? Hehe 😁
total 1 replies
Mpit
bisa disebut "gadis kecil" aj sih haha
Cherry: Hehe, memang kecil dan mungil sih dia
total 1 replies
Mpit
daripada koma, lanjut dialog,, lebih enak dibacanya klo ditulis dialog, lanjutannya di bawah aja
Cherry: Terimakasih atas sarannya kakak, akan ku jadikan pelajaran di karya-karya berikutnya. 😊🙏🏻
total 1 replies
Mpit
dijadiin bakso enak tuh daging
Cherry: Kalau jual bakso daging manusia, ada yang mau beli ga ya? 😂
total 1 replies
Mpit
Hooo ku kira cewek wkwk

tipe cowok gondrong, kah? /Hey/
Cherry: Hehe, aku emang suka cowok gondrong 😁
total 1 replies
Husna Alifah
huhuu, di tunggu kelanjutannya thorr
Husna Alifah: ehehe, iya maaf ya thor, lama udah ga baca, karena terlalu sibuk 🙏🏻
Cherry: Eh? Kamu masih baca karyaku? Yaampun! Aku rindu banget, udah beberapa hari tak tinggalkan jejak di sini, huhu… 😭 Makasih masih setia menunggu 😊🙏🏻
total 2 replies
Husna Alifah
gapapa thor, tetap semangat yahh
Cherry: Siap, makasih 🥰🙏🏻
total 1 replies
Husna Alifah
aku Thaira thoor...
Cherry: Ok Ok, kita coba tunggu komen dari yang lain ya… kalau belum ada yang komen lagi sampe besok, aku bakal coba bikin Picho sama Taira, hehe. Makasih dah komen
total 1 replies
Husna Alifah
terus up thor.. sedih bngt sama episode ini TwT
Cherry: Besok up lagi. Sedihnya ini episode malah kejadian beneran sama dunia nyataku. Mirip tapi ga persis. #malah curhat /plak/ 😂
total 1 replies
Husna Alifah
update terus thor.. ga sabar kelanjutannya
Cherry: Terimakasih… Jangan bosen baca ceritaku ya 🥰🙏🏻
total 1 replies
Anita Jenius
Lanjut baca dulu
Cherry: Ok, selamat membaca 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!