Nadira adalah anak tunggal kaya raya yang sudah tidak memiliki ibu, ia tinggal bersama ayahnya.
Hidup Nadira sangat sepi untung saja ia memiliki sahabat bernama Tania. Nadira lebih sering tinggal di rumah Tania.
Tidak ada yang menyangka kalau Nadira menyukai Kakak sahabat nya itu.
Seiiring berjalan nya waktu mereka memiliki hubungan, namun hubungan terlarang itu tidak berlangsung lama, semuanya terbongkar sehingga semua keluarga mengetahui nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34 : Gana menagih janji papah nya.
Untuk sejenak Agam mendengarkan Nadira mengomel tampa henti, ia sangat terdengar sangat kesal.
"Kakak minta maaf karena tidak memberikan kabar, kakak berniat mengabari kalau sudah sampai," ucap Agam.
"Apa kakak tidak bisa mengirimkan pesan atau menelepon walaupun hanya sebentar? Aku cuma memastikan kakak baik-baik saja," ucap Nadira masih kesal.
"Kedengarannya kamu sangat kesal, tapi sebenarnya kamu mengkhawatirkan kakak kan?" ucap Agam.
Nadira terdiam. "Makasih yah sudah mengkhawatirkan Kakak," ucap Agam.
"Mungkin nanti malam Kakak sampai di kota, Kakak akan segera menghubungi kamu, sekarang kakak masih di perjalanan," ucap Agam.
Telpon pun segera mati. Nadira menghela nafas panjang.
"Kok aku gak semangat yah, jadi terasa sangat sepi banget," batin nya. Ia keluar melihat ke arah villa Agam sebelum nya.
"Biasanya tiap pagi pasti kak Agam menyapa ku, walaupun aku terlihat kesal tapi aku sangat senang," ucap nya.
"Pamali pagi-pagi udah ngelamun Neng," ucap ibu pemilik Vila. "Eh ibu, tumben ke sini pagi-pagi banget," ucap Nadira.
"Ini Neng, Vila paling ujung ada yang mau tempatin sekitar satu Minggu tamu dari kota, jadi ibu mau bersihin dulu," ucap Ibu itu.
"Oohhh, ya udah Bu silahkan."
"Neng Nadira tidak melihat Nak Dafa ke rumah nya?" tanya ibu itu lagi.
"Enggak Bu, kami baru ketemu kemarin sore," jawab Nadira. Setelah selesai berbincang-bincang ibu itu pun pergi.
Tidak beberapa lama mobil mewah lewat dari depan Vila nya.
"Tunggu, mobil itu kenapa tidak asing yah," batin nya sambil memerhatikan mobil Civic warna putih dan memerah kembali plat mobil tersebut.
Karena takut asal tebak ia menunggu yang menumpangi mobil tersebut keluar.
Saat keluar ia heran kenapa tebakan nya salah, yang keluar adalah Pria bukan wanita yang ia tebak.
Namun ternyata pria itu tidak sendiri, ia membuka kan pintu mobil yang ada di samping.
"Mbak Farah, dia dengan siapa itu?" ucap Nadira.
Nadira memerhatikan lebih jelas lagi. "Apa itu adalah suami baru Mbak Farah? Berarti benar kalau kak Agam sudah bercerai dengan nya," kata Nadira.
Melihat betapa romantisnya mereka membuat Nadira sedikit cemburu ia memutuskan untuk masuk.
Di malam hari nya Agam baru saja sampai di rumah nya, namun ternyata anak nya tidak di rumah melainkan sudah di bawa ke rumah sakit.
Demam nya semakin tinggi. Agam tidak kefikiran untuk mengabari Nadira ia langsung ke rumah sakit.
"Akhirnya kamu sampai nak, tadi panas Gana tiba-tiba naik, bunda sangat khawatir jadi bawa ke rumah sakit, namun saran dari dokter harus segera di rawat di sini untuk beberapa hari," ucap Bunda Jihan.
Agam masuk dan memeluk Gana yang masih lemas, melihat Agam datang, Gana sangat gembira ia memeluk Agam dengan erat.
"Papah dari mana? Mamah nya mana?" tanya Gana. Agam terdiam sejenak ia melihat ke arah bunda nya dan juga Hani.
"Kami minta maaf Kak, Gana terus bertanya jadi aku bilang Kakak mencari Mbak Nadira dan pulang dengan mbak Nadira," kata Hani merasa bersalah.
Agam menghela nafas panjang. "Nanti Mamah nya nyusul, Papah buru-buru jadi mamah gak bisa ikut," jawab Agam.
"Papah bohong, Mamah mana?" tanya Gana mulai kesal.
"Papah pergi lama katanya mau jemput Mamah, buktinya mana?" tanya Gana walaupun kurang jelas dan masih lemas tapi Agam paham..
