NovelToon NovelToon
Rahim Sewaan

Rahim Sewaan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:4.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana Hutabarat

Raina harus rela menyewakan rahimnya demi membiayai pengobatan putranya yang menderita gagal ginjal pada seorang konglomerat bernama Adry dan istrinya Nita.
Selidik punya selidik ternyata pria itu adalah ayah dari anaknya. Leon akhirnya diperebutkan oleh Adry dan Raina hingga akhirnya Raina mengalah untuk memberikannya seorang bayi lagi asal Leon tidak diambil Adry.
Menukar seorang anak, demi kehidupan satu anaknya yang lain. Akankah seorang ibu tega melakukannya?

Area dewasa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Hutabarat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebersamaan

Adry mengalihkan pandangannya ke kopi yang ada di depannya. Dia tidak boleh mengagumi wanita lain selain Nita, istrinya. Hanya Nita.

Adry mengambil kopi itu dan menyesapnya. Dia lalu menatap ke arah Raina yang sedang melihat padanya sembari meringis.

"Aku hanya memberikan sedikit gula agar tidak terlalu pahit."

"Tidak buruk, mungkin aku harus membiasakan diri dengan itu."

"Ya, karena aku tidak tega membuat kopi pahit untukmu," kata Raina mencoba menjelaskan bahwa dia tidak akan bisa membuatkan kopi pahit untuknya.

"Kau belum menjawab ku mengapa kau tidak mengajakku?"

"Karena kau sedang emosional tadi jadi aku berpikir kau butuh waktu untuk sendiri," terang Adry.

"Kau benar, akan buruk jika aku bertemu dengan Leon dalam pikiran kacau," ujar Raina.

Raina lalu menutup wajahnya lagi dan mulai menangis. Adry tidak tega melihatnya. Bagaimanapun dia yang menyebabkan tangisnya padahal wanita itu sudah mencoba yang terbaik untuk membesarkan Leon.

Dia mendekat ke arah Raina dan merengkuh tubuh wanita itu. Raina menjauhkan tangan Adry. Adry menundukkan wajahnya dekat dengan Raina.

"Cobalah berbagi perasaanmu dengan seseorang agar tidak terasa berat," bujuk Adry. "Mungkin kau bisa menganggapku sebagai sahabat atau teman? Atau keluarga?"

Raina lalu mengusap air matanya. "Terima kasih tetapi tidak! Aku kira lebih baik kita membatasi kedekatan ini."

Adry menghela nafasnya.

"Ini sudah malam sebaiknya kita makan," ajak Raina mengambil tissue dan menyapukannya ke wajah.

"Aku belum makan semenjak pagi," ujar Adry.

Raina menatapnya terkejut. Padahal dia sendiri juga belum makan sesuap nasi atau roti sedari tadi.

"Kalau begitu kita makan sekarang." Mereka akhirnya bangkit menuju ke ruang makan yang ada di sebelahnya sedangkan di depan ruang makan itu ada dapur, semuanya tidak bersekat hanya di batasi oleh meja bar saja.

Adry lalu duduk di kursinya sedangkan Raina menyiapkan semuanya.

"Kau masak apa hari ini?"

"Aku memasak daging asap dan cah brokoli, aku memberi masakan ini cabai hanya saja bijinya kubuang terlebih dahulu agar kau tidak kepedasan," terang Raina.

"Terlihat cantik dan menarik," kata Adry.

"Masakan harus di tata dan dibuat seperti itu, cantik, menarik agar nampak menggiurkan."

"Seperti wanita. Tapi ini banyak sekali cabainya," ujar Adry menjauhkan diri dari makanan itu.

"Coba dulu ini tidak pedas," ujar Raina mengambil helaian irisan daging tipis itu dengan sumpit hendak menyuapinya.

"Coba kalau kau tidak suka tidak usah dimakan," kata Raina.

"Apa kau akan memaksaku seperti kau memaksa Leon," tanya Adry.

"Kau harus mencoba sesuatunya dulu baru katakan kau tidak suka atau tidak mau. Aku sudah memasaknya lama tadi, setidaknya sedikit hargai perjuanganku," kata Raina tersenyum geli.

Adry lalu menggigit suapan Raina. Wanita itu menunggu tanggapan Adry.

"Sedikit pedas namun tidak terlalu pedas bisa untuk kumakan, ini rasanya manis dan legit. Lumer di mulut," ujar Adry.

"Aku bilang apa, kau harus mencobanya terlebih dahulu baru menolaknya kalau memang tidak suka."

Raina melayani makan Adry dengan baik. Seperti halnya, dia melakukannya untuk Leon. Pria itu juga terlihat lebih santai dari kemarin walau masih terasa jarak antara mereka.

Mereka lalu membereskan bekas makan itu bersama.

"Bagaimana keadaan Leon?" tanya Raina.

"Sudah tidak terlihat pucat lagi. Dokter tadi memberitahu jika kemungkinan besar Minggu ini Leon akan mendapatkan donor ginjalnya dan akan sekalian dilakukan operasinya."

Wajah Raina langsung berseri bahagia dia memeluk Adry dan melonjak bahagia.

"Setelah sekian lama, aku menantikan hal ini, akhirnya berita ini datang juga. Terima kasih banyak," ucap Raina.

Raina melihat wajah kaku Adry, dia lalu merenggangkan pelukannya.

"Maaf!" Raina mundur. "Aku terlalu senang tadi," ujarnya canggung.

"Tidak apa-apa, aku juga senang ketika mendengar berita ini tadi dari dokter yang kutemui."

Raina kembali meneruskan cucian piring mereka.

"Berarti Leon akan berada di rumah sakit hingga operasi itu berlangsung?" tanya Raina tanpa melihat ke arah Adry.

"Ya, sampai masa pemulihan dia baru boleh pulang," ujar Adry. Berdiri bersandar di wastafel menemani Raina.

"Aku senang dengan hal ini tapi sayangnya tidak boleh menunggunya selama dua puluh empat jam," kata Raina.

"Itu memang peraturan di sini."

"Hmm, setelah itu aku harus kembali kemari? Sendiri," gumamnya tetapi masih terdengar oleh Adry.

"Malam aku akan ada rumah, jadi kita bisa berbicara," ucap Adry. Raina tersenyum tipis lalu kembali lagi ke sofa menyalakan televisi. Adry mengikutinya.

"Istrimu, kapan dia kembali?" tanya Raina.

"Aku tidak tahu?''

"Kau itu suaminya dan tidak tahu kapan istrimu kembali?" Raina heran seperti apa rumah tangga Adry.

"Aku belum menghubunginya semenjak bersamamu, mungkin dia sedang sibuk sehingga tidak menghubungiku. Biasanya tidak seperti ini!"

"Berarti itu karena aku," ungkap Raina. Adry menaikkan kedua alisnya ke atas.

"Sudah kukatakan sangat berat bagi wanita berbagi suami dengan wanita lain walau itu hanya untuk formularitas saja," terang Raina.

"Mungkin? Memang kami biasa sibuk dengan pekerjaan masing-masing tetapi komunikasi tetap berjalan terus. Hanya saja, saat ini berbeda, dia belum menghubungiku."

"Kau kurang peka terhadap wanita. Istrimu itu butuh perhatian. Seharusnya kau berinisiatif menghubunginya terlebih dahulu dan memberikan banyak pesan padanya seperti selamat pagi, sudah makan atau apalah."

"Itu terasa aneh untuk ku lakukan," ungkap Adry membuat Raina membuka matanya lebar. Dia tidak percaya ada seorang suami berlaku dingin pada istrinya.

"Kau tahu mengapa harus melakukan itu? Agar dia tidak merasa kau telah mengabaikannya," terang Raina.

"Aku tidak pernah melakukan itu," kata Adry.

"Memang jelas terlihat kau itu pria cuek dan dingin. Kau juga jarang tersenyum dan sekalinya tersenyum tidak terlihat tulus. Aku yakin kau lupa cara tertawa."

"Bagaimana kau tahu itu?"

"Sudah jelas tercetak di wajahmu."

"Kau dan Leon sangat berbeda. Leon selalu tersenyum walau sakit sedang dirasakannya dan suka tertawa akan hal remeh," ucap Raina.

Adry menatap Raina. "Mungkin sifat itu menurun darimu."

Sejenak mereka terdiam menatap layar televisi tetapi larut dengan pikiran masing-masing.

"Apa istrimu akan pulang apartemen ini atau dia kembali ke Indonesia?"

"Kami punya hunian sendiri di tempat lain, dalam kota ini juga. Apartemen ini kusewa khusus untukmu dan Leon."

Raina menghela nafas panjang.

"Berarti kau akan kembali ke rumahmu jika istrimu kembali ke rumah?"

"Sudah malam apa kau tidak mengantuk?" Adry mencoba mengalihkan pembicaraan. Dia mulai menguap.

"Tadi siang aku sudah tidur lama," terang Raina.

"Kalau begitu aku ke kamarku," ujar Adry berdiri.

"Tunggu, aku ingin bicara padamu soal tadi," ucap Raina dengan ekspresi serius memegang satu tangan Adry.

Adry lalu duduk lagi menghadap ke arah Raina.

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Apa kau akan mengambil Leon setelah dia sehat nanti?" tanya Raina cemas menatap manik mata hijau Jamrud. Wanita itu telah menahan diri untuk tidak menanyakan ini sedari tadi.

1
Syahna Amira sy
so sweet bgt Adry...ada LG nggak stok suami model Kya Adry di dunia nyata???
Syahna Amira sy
wow .....gas lah Roy jgn bnyk adu argumen
Yolia Agustina
Luar biasa
sarah shen
apa mungkin suruhan ortunya ardy
Syahna Amira sy
ibu Janeta penuh dgn mysteri...ada rahasia besar yg ditutupi yg Adry nggak tau ya???
Syahna Amira sy
Raina Mao lahiran kali ya.... Karena terlalu stres akibat kelakuan kluarga Adry....
Syahna Amira sy
rasa benci dan cinta beda tipis.... walaupun Raina bilang benci pada Adry tp rasa cinta itu masih ada...tp rasa sakit dan kecewa pada Adry yg bikin Raina jadi harus lebih menjaga hatinya agar tidak mudah terbuai dgn Adry
Syahna Amira sy
miris bgt nasib Raina.... nggak tega Thor kasian bgt...ini semua ulah mertua'a si Janet....oh kezel bgt bacanya
Syahna Amira sy
diaduk aduk perasaan ku Thor...baca cerita ini gregetan bgt emosiku terbawa😭😭😭
Syahna Amira sy
ibunya blm berubah ya...
Syahna Amira sy
terkuras emosi Thor bacanya
Syahna Amira sy
mulai drama
Syahna Amira sy
waduh... mertua'a ternyata jelek jg ya pemikiran'a... kasian Raina... semoga km kuat dan terus berjuang... syeru Thor👍🏻👍🏻
Syahna Amira sy
sabarlah Raina.... semoga kelak dpt kebahagiaan...hanya masalah waktu kya'a..
KL terungkap si Nita nggak bner maka Raina akan menjadi ratu buat Adry
Syahna Amira sy
bagus Raina...berani dan tegas lah... walaupun hatimu sakit dan perih...jgn tunjukkan kelemahan mu tp berjuang dan tegarlah agar jadi kuat melawan apapun
Syahna Amira sy
berad
Syahna Amira sy
syedih thor
Syahna Amira sy
syeru Thor..
mengharu biru bacanya
Syahna Amira sy
ternyata Raina jg menginginkan Adry...
kasian Raina harus menahan diri karena dia merasa pihak ketiga dan tidak ingin menyakiti orang Laen... semoga kalean bisa bersama dlm ikatan cinta yg sebenarnya
Syahna Amira sy
nyesek jg Raina...KL terbawa perasaan dan mulai ada rasa suka dan cinta ke Adry
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!