CINTAMU MENJADIKAN AKU YANG KEDUA

Flashback#

Tring.. suara gelas saling beradu

"Untuk kesuksesan acara hari ini”.

Ara mengangkat gelas wine nya

"Lusa kita akan berangkat ke kota kabupaten menemui kepala dinas PUPR, Bu.. untuk membahas progres dan spesifikasi mengenai bahan bahan yang kita gunakan."

Alwin mulai melaporkan jadwal kegiatan Ara yang akan dilakukan selama mereka di Aceh.

"Tadi beliau bilang lebih baik menggunakan bahan bahan tambang lokal agar bisa membantu mengangkat nilai ekonomi daerah juga katanya"... lanjut Alwin

" Yaa selama kwalitas sumberdayanya masuk dengan spek kita sih gapapa,, kenapa tidak.. lagian bagus kita gak usah pusing pusing mendatangkan bahan material dari supplier luar daerah."

Ara menjawab sambil menuangkan wine kembali kedalam gelasnya.

"Tadi Tama menghubungi saya,, katanya dia akan datang kesini minggu depan.... kamu yang menjadwalkannya Win...?”

" Mmm nggak Bu,, saya hanya fokus untuk jadwal ibu saja dan mendampingi semua kegiatan ibu disini... semua kegiatan pak Tama sudah saya serahkan sementara sama Yogi."

"Ooh ." Ara hanya ber ooh ria

"Tapiii kalau pak Tama akan datang, seharusnya Yogi koordinasi dulu dengan saya"... Alwin bergumam, merasa heran dengan informasi yang baru saja dia dapatkan.

Ara hanya melirik tanpa respon.

Sesaat suasana hening, sebelum akhirnya Alwin kembali menyambung obrolan.

"By the way, bagaimana kesan pertamanya tadi Bu,, waktu ketemu pak Satria Anjar..?"

"Eehh,, kok jadi bahas itu..? ”

" Kepo aja Bu, barangkali ibu berkenan memberi tau saya"... wkwkwk Alwin mulai berkelakar.

"Gak ada yang istimewa, biasa aja"..jawab Ara

" Tapi tadi saya perhatikan yah Bu yah, beliau sering curi curi pandang loh"... mode Alwin sudah berubah menjadi seperti ibu ibu yang sedang bergosip.

"Iyaa saya juga tau"

"Tapi lagi nih yah Bu, kok kadang-kadang beliau seperti lagi bingung gitu yah."

"Tau dari mana kamu kalau dia sedang bingung..? ”

" Yaa dari tatapannya ke ibu,, kadang tatapannya dalaam kadang juga tatapannya tajam gitu. "

"Ish, kok kamu sempet sempetnya memperhatikan dia sampai seperti itu. "

"Kan saya udah bilang,, saya kepo Bu,.. hehe"

gaya tengil si Alwin akhirnya keluar.

Kedekatan Alwin dan Ara tidak terjalin hanya saat ini saja, tapi semenjak Ara bergabung dengan perusahaan,, Alwin adalah orang terdekat kedua Ara setelah Tama... Bukan hanya karena Alwin sebagai asistennya Tama, tapi memang Ara sudah mengenalnya sejak Alwin masih berada di bangku kuliah.

Kakaknya Alwin merupakan sahabat satu kantor Ara saat dulu masih tinggal di luar negeri. Tidak heran kalau hubungan Ara dan Alwin seperti ikatan kakak dan adik.

Bisa di bilang kehadiran Ara dan Alwin di perusahaannya Tama adalah hasil Nepotisme versi halal... Wkwkwk

”Sebenarnya beliau itu siapa sih Buu?.. apakah teman, sahabat, mantan, saudara atau mungkiiin... ah masa iya musuh gitu..??".. Alwin kembali bertanya

"Menurutmu siapa..? "

"Kalau teman, sahabat atau saudara sih saya rasa bukan... apalagi musuh,, kemungkinan terbesarnya menurut saya adalah mantan. "

"Yes that's right. "

"Saya nggak kaget,, tapi lebih ke heran aja sih.. mantan tapi kok gitu yah..? ”

" Maksudnya? " tanya Ara dingin.

"Yaa normalnya sih kan kalau mantan mah biasanya saling sapa lah walaupun mungkin ada kenangan yang menyakitkan...

wait! wait apa mungkin ada hal yang menyakitkan antara Ibu dan dia..? "

"No,, ngak ada hal hal seperti itu. "

"So whyyy..?? ”.. Alwin terus bertanya dengan mode memasang wajah polosnya.

" Karena dia ragu, dia tidak yakin kalau itu saya"... seraya menjawab Ara kembali mengisi gelasnya.

"Why did it happen? "

"Nama yang saya gunakan saat ini bukan nama yang dia kenal,, dia hanya tau dengan nama depan saya. "

" Oohh ... i see i see... seperti yang ibu bilang ini akan menjadi sesuatu hal yang menarik,, tentunya untuk saya juga. "

" kenapa menarik juga buat kamu? "

"karena saat ini saya asisten ibu, jadi hal apapun yang menarik untuk anda begitupun juga untuk saya. "

***

ooohh begitu toh ceritanya....

pantes aja mas mas tentara begitu bingung pemiarsahhh 🤭🤭😆😆