NovelToon NovelToon
Saudara Tiri

Saudara Tiri

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menjadi Pengusaha
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: ATAKOTA_

menceritakan seorang anak bernama Alfin dirinya selalu di benci bahkan menjadi bahan olok-olokan keluarganya karena dirinya tidak terlalu pintar akhirnya dirinya berjuang mengungkapkan potensinya hingga dirinya menjadi seorang pengusaha kaya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ATAKOTA_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ketabahan hati

Alfin yang pada saat itu masih belum sadarkan diri. merasa dirinya seperti berada di tengah-tengah ruangan kosong yang hampa dan gelap gulita. tidak ada apa-apa Disana, selain dirinya sendiri. hingga membuatnya mulai kebingungan dengan tempat itu?

"Haaah..Tempat apa ini?,"Gumam Alfin di dalam hatinya yang tidak bisa bersuara.

tiba-tiba dirinya dikagetkan berada di suatu tempat hampa yang gelap gulita, Alfin sangat kebingungan dengan tempat itu? Berlari kesana-kemari seperti tidak ada ujungnya, hingga terlihat setitik putih cahaya di penghujung jalan bersaman dengan sosok seorang perempuan paruh baya yang tampak membelakanginya berdiri di penghujung cahaya Bersamaan dengan biasan cahaya sontak membuat Alfin sangat terkejut dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Kamu siapa? apakah aku perlu mengikuti mu untuk keluar dari sini?" tanya Alfin pada sosok perempuan misterius itu.

"Tidak nak! belum saatnya kamu datang kesini, kamu harus bisa menjawab segala kegundahan di dalam hatimu itu." ucap perempuan itu yang tetap berdiri di penghujung cahaya, mulai terurai bersamaan dengan bisan cahaya yang terlihat semakin menyilaukan matanya. hingga terdengar suara kak Doni menggema-gema memanggil namanya, di tengah biasan cahaya itu.Yang seketika membangunkan Alfin dari pingsannya.

"Loh, kak Doni kenapa menangis," ucap Alfin lemas menatap raut wajah saudaranya Doni.

Terlihat kak Doni menangis tersedu-sedu karena sangat menghawatirkan kondisi saudaranya Alfin, hingga terlihat banyak meneteskan air mata di atas wajah Alfin.

"Kakak ngak tega liat kamu seperti ini Fin, sakit hati kakak Fin," lirih Doni memeluk saudaranya.

"Hmm.. maafkan Alfin ya kak, karena Fin kakak sampai nangis-nangis begini," Balas Alfin seraya menghapus air mata kakaknya yang membasahi pipinya.

"Minta maaf gimana Fin? Harusnya ibu dan ayah yang harusnya minta maaf sama kamu, bukan kamu yang minta maaf sama mereka,"Balas Doni dengan sangat tegas karena sangat tidak terima dengan perlakuan buruk orang tuanya.

"Ngak papa kok kak, bentar lagi Alfin sembuh juga, cuma sekarang bantuin Fin berdiri ya kak soalnya punggung Fin sakit banget kak," Balas Alfin dengan senyuman terukir indah dari raut wajahnya seolah-olah dirinya tidak terjadi apa-apa meskipun punggung dan bahunya sudah sangat memar akibat penganiayaan itu.

"Kalau begitu kamu kakak gendong ya?," ucap Doni kepada Alfin.

"Hmm... Ngak papa nih kak? Soalnya Alfin berat Lo kak!" Balas Alfin.

"Sudah jangan mikirin itu Fin, Kamu naek saja disini kakak sanggup kok, mengendong Kamu," ucap Doni meyakinkan saudaranya Alfin.

kak Doni dengan sangat serius mengendong saudaranya itu meskipun berat badan mereka tidak jauh berbeda. akan tetapi kak Doni sangat yakin bahwa dia bisa membantu saudaranya itu meskipun di setiap langkah kakinya selalu saja bergetar hebat saking tidak sanggup nya menopang berat badan Alfin.

...****************...

Terlihat mentari sore pada hari itu menguraikan sinar yang sangat cerah. di iringi dengan gelapnya malam, yang mulai memperlihatkan sedikit-sedikit indahnya Cahaya rembulan, yang timbul diantara bayang-bayang Awan. hingga membunyikan senandung nyanyian indah jangkrik-jangkrik kecil yang memecah keheningan malam itu.

"Kamu istirahat dulu ya Fin, pakaian yang basah tadi nanti biar kakak saja yang nyuci kan. dan sekalian kakak juga mau buatkan kamu bubur. kamu tunggu sebentar ya," ucap kak Doni.

"Ngak papa nih kak, takutnya Alfin ngerepotin kakak,"ucap Alfin yang masih menghawatirkan kakaknya tanpa memikirkan dirinya sendiri.

"Kamu tidak usah mikirin kakak Fin, pokoknya kamu istirahat saja di sini," ucap kak Doni dengan senyuman.

"Iya deh kak, kalau kakak bilang begitu,"

"Oh i-ya Fin, itu kak tutup sekalian jendelanya ya, takutnya lilin di kamar ini nanti mati soalnya angin di luar berhembus sangat kuat," ucap Doni seraya menutupi jendela kamar tersebut.

"I-ya deh kak,"

"Fin kamu Ngak takut kan?" tawa Doni seraya meninggalkan tempat itu untuk menuju ke dapur.

"Heeh, siapa yang takut," Balas Alfin yang merasa kesal atas kejahilan kakaknya.

Malam itu merupakan malam yang sangat indah dengan ribuan bintang-bintang bagaikan menari-nari di sekeliling cahaya rembulan. Alfin yang pada saat itu menatap kearah luar jendela tersenyum kecil memikirkan kelucuan kakaknya yang masih saja berusaha menghiburnya, meskipun di dalam pikirannya juga timbul banyak pertanyaan apa makna dari mimpinya waktu itu.

"Heeh Ayah sudah capek Bu, di kantor tadi ayah Barusan di bentak-bentak sama bos karena pembelian barang bulan ini menurun," ucap sang Ayah yang sedang duduk di sofa sembari membuka kemejanya.

"Haah Yang benar yah? Tanya ibu.

"I-ya Bu, makanya ayah jadi semakin kesal dengan permintaan konsumen yang mulai menurun bulan ini," Geram suaminya.

"Haah," keluh ibu kepada suaminya.

" Lah Ibu kenapa ngeluh?"

"Sebenarnya ibu juga capek yah, barusan tadi sore Ibu abis marah-marah sama Alfin. karena dia pulang sekolahnya tadi telat banget, ngak bantuin ibu bersihkan rumah. ibu jadi kecapean yah." ucap istrinya seraya memijat-mijat pundak suaminya.

"Eeeh..Yang bener bu? Bukannya tadi pagi Alfin sudah bilangin sama kita ya, kalau dia bakalan pulang telat karena ada kegiatan projek sekolah," tanya sang suami kepada istrinya.

"Ngak tau lah yah, pokoknya ibu capek yah bersihkan rumah sendiri, karena anak kamu itu ngak bantuin ibu," balas istrinya dengan wajah yang terlihat sangat kesal.

"Trus ibu apain Dia? sampai ibu mengeluh gini?" tanya sang suami kepada istrinya.

"ya ibu pukuli lah, tapi kok ayah yang sewot sih?" tanya istrinya yang mulai merasa tersudutkan dengan perkataan suaminya.

"Astaga Ibu, bukannya Ibu ngak tau apa? mantan ibu mertuaku aku. akan datang ke rumah ini, dia sudah menelfon ayah siang tadi dan juga ibu sudah tahu kan apa tujuannya datang ke sini," gertak ayah kepada istrinya yang mulai tersulut emosi disertai dengan wajahnya yang terlihat panik.

"Mau gimana lagi yah, tapi kan ini semua kan salahnya anak kamu," Balas istrinya yang memulai merasa kesal dengan gertakan dari sang suami.

"Alfin dimana sekarang?" tanya ayah dengan sangat tegas.

"Anak kamu itu di kamarnya lah, dimana lagi," balas istrinya yang sepertinya tidak memperdulikan apa permasalahan suaminya.

"Kamu ini Agh...," gertak sang suami menahan emosinya sembari melangkah cepat untuk memastikan kondisi Alfin di dalam kamarnya.

Bersamaan dengan itu di depan pintu kamar Alfin terlihat mangkok yang pecah bersamaan dengan bubur yang berserakan di pintu kamarnya Alfin. terlihat putranya Doni sudah ada Disana tampak sangat panik seraya mengompres kening saudaranya Alfin yang sepertinya terkena demam tinggi.

Agus yang pada saat itu sibuk bermain game dengan headphone di telinganya seketika merasa terganggu dengan kebisingan ibu dan arahnya di ruang tamu. hingga dirinya memutuskan keluar dari kamarnya untuk memastikan kebisingan itu.

"Ibu, kenapa ibu sama ayah berisik sekali, ibu bertengkar ya sama ayah?" tanya Agus kepada ibunya.

"Ibu ngak tau Gus, tanya saja sendiri sama ayah mu itu," Balas ibunya yang sengaja menaekan volume suara televisi.

"Astaga Doni, kenapa kondisi Alfin biasa sampai begini," tanya ayah kepada Doni yang terlihat Doni menangis tersedu-sedu menghawatirkan kondisi Alfin.

"Gimana ngak seperti ini yah, dari tadi sore ibu tanpa ampun menyirami dan memukuli Alfin tanpa hentinya yah. harusnya ayah yang dari tadi sudah tahu bagaimana kondisi Alfin saat ini. kenapa ayah bertanya sekarang?," ucap Doni yang sudah tidak sanggup lagi menahan amarahnya kepada keluarnya sendiri.

Ayahnya yang telah mengecek suhu di kening Alfin yang sudah terkena demam tinggi, seketika wajahnya terlihat semakin panik merasa semakin emosi atas perlakuan kasar istrinya yang terlalu berlebihan. seketika membuatnya naek pitam berteriak memanggil sang istri.

"Bu! ibu! sini bu!," gertak ayah kepada istrinya yang sedang menonton televisi seolah-olah tidak mendengarkan apa-apa.

"hmm.. Apa sih yah berisik banget," balas istrinya dengan sangat angkuhnya melipat kedua tangannya.

"Kalau mantan ibu mertuaku datang malam ini gimana?"

"Ya mana ku tau itu, Tapi kan yang salah itu anak kamu bukan aku," balas istrinya yang masih saja tidak merasa bersalah atas segala perlakuannya.

"Haah ngak kedengaran? apa ini yang berisik ,"

Prak!...

Bunyi suara televisi setetika langsung rusak setelah di banting oleh suaminya

"Agh... Kamu ini," ucap suaminya yang hendak menampar wajah istrinya.

"Apa? mau nampar tampar saja nih," ucap istrinya yang langsung mengulurkan tangan suaminya ke arah wajahnya.

"Sudah yah," teriak Agus yang sudah sangat histeris berusaha mengehentikan perlakuan kasar ayah terhadap ibunya.

Karena mendengarkan suara teriakan putranya agus yang memintanya untuk berhenti, Seketika tangan ayahnya terhenti ketika hendak menampar wajah istrinya.

Pak Anton yang baru saja datang ke rumah Alfin seketika di kejutkan dengan suara pertengkaran di dalam rumah ini, dirinya terlihat ragu-ragu untuk mengembalikan seragam sekolah Alfin yang tertinggal di rumahnya.

"Astaghfirullah kenapa keluarga nak Alfin seperti ini yaa Allah," gumam lirih pak Anton dengan situasi tersebut.

"Ayah, kalau kamu berani mukulin aku! kamu!"

Tok! Tok! Tok!

"Assalamu'alaikum permisi,"

Tok! Tok! Tok,

"Assalamu'alaikum," salam sekali lagi yang diucapkan pak Anton supaya mengakhiri pertengkaran mereka dengan tujuan memastikan kondisi Alfin di dalam rumah ini

Sang ayah yang sedang bertengkar hebat dengan istrinya, seketika terdiam sejenak setelah mendengarkan bunyi ketukan pintu yang sepertinya berasal dari keluarga mertua almarhum istrinya. tampak wajah mereka berdua semakin panik dengan situasi itu.

"Sepertinya Sudah datang ya, pokoknya kamu jamu sendiri tamu kamu itu, aku harus merawat wajah dulu," ucap istrinya yang menyerahkan semua permasalahan kepada suaminya.

"Agh....Kamu ini!" Gertak sang ayah kepada istrinya yang merasa sangat kesal sekaligus pasrah atas segala keadaan yang ada dengan membuka pintu rumahnya.

Seketika sang ayah merasa terkejut ternyata yang datang bukan mantan keluarga almarhum istrinya, melainkan yang datang hanya orang biasa yang membuatnya kembali bersikap seperti biasa saja.

"Ya ada apa? Tanya sang ayah kepada bapak-bapak tersebut.

"Hmm perkenalkan nama saya Anton Bustami saya merupakan tetangga baru kampung ini, di sebuah bengkel di penghujung jalan ini pak," ucap pak Anton dengan senyuman.

"Ya trus ada tujuan apa anda datang ke sini," ucap sang ayah seraya melipatkan tangannya.

"Aaaah itu pak, saya mau mengembalikan seragam sekolah Alfin yang ketinggalan di bengkel tempat saya bekerja. Ucap pak Anton yang berusaha mencari cara agar Alfin tidak dimarahi supaya tidak diketahui belajar di tempatnya.

"Emang kenapa bisa tertinggal di sana pak?" tanya ayahnya Alfin

"Aaa itu!. Kebetulan anak bapak yang namanya Alfin seangkatan dengan Putri saya yang bernama Rin, katanya pada saat di sekolah seragam Alfin ketinggalan pada saat kegiatan olahraga. jadinya karena sudah larut malam. saya saja yang mewakili putri saya untuk mengantarkan seragam sekolah ini pak," ucap pak Anton dengan sangat ragu memperlihatkan seragam tersebut seraya menoleh kearah bagian dalam rumah.

"Oh begitu ya pak, terimakasih biar saya saja yang memberikannya kepada putra saya Alfin," ucap ayahnya Alfin yang terlihat hendak mengambil seragam tersebut.

"Eeeh Bentar pak! sekalian ada baiknya di panggil saja anak bapak itu, supaya saya yang mengantarkan amanah dari putri saya ini sampai langsung kepada putra bapak," ucap pak Anton yang berusaha keras mematikan kondisi Alfin setelah mendengarkan pertengkaran keluarga mereka tadi.

Ayahnya Alfin yang mendengarkan permintaannya seperti itu seketika merasa sangat panik, karena putranya Alfin sudah demam tinggi akibat perlakuan buruk istrinya yang terlalu berlebih-lebihan.

"Hmm,a..anu!,"

1
Protocetus
Mampir ya ke novelku Bola Kok dalam Saku
ATAKOTA_: ok kak😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Ceritanya bagus, ngeri jg. Bs jd pembelajaran utk kita klo di luaran sana ada org2x kejam dan keji yg begitu tega terhadap anak2x. Anak2x butuh perlindungan dr org2x dewasa. Kita hrs selalu berdoa dan memohon perlindungan ALLAH.
Ita Xiaomi: Sama2x kk.
ATAKOTA_: terimakasih untuk dukungannya ya 😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Cepat bantu anak-anak tersebut jgn sampai jatuh korban. Gunakan semua peralatan lengkap dan canggih utk penyelamatan. Jgn sampai terlambat. Kasihan anak2x. Keji sekali mereka. Baru ini aku baca org yg begitu keji dan kejam terhadap anak2x. Ngeri.
Aulia Rahmatul Hasanah
Ya Allah lindungi alfin dan doni🥺🥺
Ita Xiaomi
Pak polisi penjahatnya malah lepas. Ndak punya helikopter ya pak utk ngejar? Aku jd mengharap ada hero lain yg bs nangkap tuh Rian. Kasihan anak2x yg jd korban.
Ita Xiaomi
Ndak kuat bacanya. Moga Doni dan Alfin selamat. Kasihan mereka dah banyak menderita. Segera lah mereka berdua bahagia.
piyo lika pelicia
wah cerita yang bagus
NoComent🇮🇩🇮🇩
/Facepalm/salah ternyata Kat Ibu.. ralat , komenku yg di atas. kalau nama boleh pake kapital
NoComent🇮🇩🇮🇩
setelah tanda koma harusnya huruf kecil tapi kalo pake titik pake kapital.
ATAKOTA_: terimakasih banyak atas sarannya 🙏 maklum pemula 😊
total 1 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Moga hingga dewasa mereka berdua tetap bersama. Mereka sukses, sehat dan bahagia.
Ita Xiaomi
Jahat sekali.
Alhamdulillah di tempat tinggal ku org2x nya ndak spt ini.
Ita Xiaomi
Ditunggu kelanjutannya kk. Semangat berkarya. Berkah&Sukses selalu.
Ita Xiaomi: Sama kk.
Insyaa ALLAH.
ATAKOTA_: terimakasih banyak mohon terus dukungannya ya😊
total 2 replies
Ita Xiaomi
Sedihnya. Aku klo dah baca tentang anak2x yg teraniaya ndak kuat rasanya😭😭😭
Ita Xiaomi
Lah si emak sibuk mengutuk. Gmn hidup anak jd berkah klo disumpahi melulu.
Ryohei Sasagawa
Gak kuat nahan tawa
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
Kaede Fuyou
Pulang kerja langsung baca cerita, seru banget!
ATAKOTA_: terimakasih atas dukungannya 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!