Queen Of Mafia

Masih di tempat yang sama, aslan masih sibuk dengan pikirannya sendiri sedangkan caca diam membisu menatap aslan dengan tatapan yang sulit di artikan.

" Saya harus balik sekarang, sepertinya sudah tidak ada lagi yang akan di bicarakan ".

Aslan berdiri, masih banyak pekerjaan yang harus dia selesaikan di negara ini, dia masih ingin berlama-lama dengan caca namun dia tidak ingin sikapnya terlalu kentara di depan caca.

Namun satu hal yang tidak di sadari oleh aslan tapi caca terlalu peka, ternyata sedari tadi mereka ngobrol ada seseorang yang sedang mengawasi mereka dari kejauhan tapi masih di tempat yang sama.

" Hmm ".

" Jangan bocorkan identitas saya pada siapapun, kakak saya bisa marah karna musuh-musuhnya pasti akan mengincar saya seperti kejadian tadi ". Ucap caca terlihat meyakinkan.

Apa yang sebenarnya terjadi ? Tak di sangka caca malah mengaku dia adalah adik dari ketua mafia DS bukan mengakui dirinya sebagai ketua mafia DS, dia sengaja berbohong karna terlalu gila jika dia mengatakan hal yang sebenarnya pada aslan dan ternyata aslan mempercayai tipu daya caca.

" Hmm ". Balas aslan berdehem saja.

Aslan berlalu pergi meninggalkan caca di cafe tersebut, caca tersenyum tipis, ada yang aneh darinya.

" Pria yang unik, ternyata masih ada pria sebodoh dirinya di dunia ini ". Batin caca merasa lucu mengingat pembicaraan konyol dia dan aslan tadi.

Di detik kemudian mimik wajah caca kembali berubah, yang tadinya tersenyum kini berubah sangat datar, tatapannya pun berubah dingin.

" Kalian tidak ada kapok-kapoknya mencari masalah denganku ".

Klik.

" Renata, singkirkan tikus kecil yang berani mengawasi ku sedari tadi ". Ucap caca baru saja memberikan perintah pada renata.

" Baik Queen ".

Caca pun meninggalkan restoran tersebut dengan santainya seakan dia tidak menyadari kehadiran orang yang mengawasinya.

" Lapor tuan, gadis itu baru saja meninggalkan cafe, apa saya harus mengikutinya lagi ? ". Pria yang mengawasi caca memberikan laporan pada tuannya.

" Tidak perlu, kembali lah sebelum dia menyadari keberadaan mu "

" Baik tuan ".

****

Di apartemen, caca memutuskan kembali ke apartemennya saja, dia tidak jadi nyusul velina ke perusahan.

" Akhirnya kalung ku kembali ". Batin caca.

Dia memainkan kalung milik nya di tangan, satu-satunya peninggalan kedua orang tuanya yang dia miliki, akhirnya bisa di dapatkan kembali setelah hilang 2 tahun lamanya.

Caca pun memakai kalung itu di lehernya, terlihat indah dan cantik di pakai nya, mungkin karena kalung itu turun temurun di pakai keluarga rolan.

Di tempat lain di italia.

" Apa kau yakin gadis incaran mia itu putri olivia ? ". Tanya seorang pria paruh baya sembari asik dengan sebatang rokok di tangannya.

" Kau tau sendiri istrimu seperti apa jika menyangkut mantan kekasihmu itu, apalagi dia tau putri dari mantan mu masih hidup ". Jawab berliana adik perempuan Rudi Fernandes.

" Selidiki apapun yang dia rencanakan pada putrinya olivia, sudah cukup dia membuat kekacauan ". Rudi menyuruh berliana, dia harus menghentikan istrinya sebelum muncul kekacauan besar.

" Apa aku perlu menyelidiki putri oliv ? Setidaknya aku harus tau seperti apa wajahnya agar suatu saat mia bertindak bodoh aku bisa menggagalkannya ".

" Tentu saja, aku juga penasaran seperti apa wajah putrinya ". Ujar rudi.

Rudi Fernandes, pria paruh baya berusia 50 tahun pemilik perusahan Fernandes grup perusahan yang sukses di italia, dia orang asli indonesia tapi dia menikah dengan wanita bernama Mia Georgia yang berasal dari italia sehingga dia memutuskan untuk tinggal di negara yang di juluki Lo Stivale atau sepatu bot tersebut.

Ternyata rudi adalah mantan kekasih mendiang Olivia atau Stella olivia ibu caca, rudi terbiasa memanggil stella ibu caca dengan panggilan olivia, mereka sempat menjalin hubungan selama 5 tahun sebelum kejadian yang mengharuskan mereka berdua berpisah sehingga pada akhirnya olivia ibu caca menikah dengan andre rolan ayah kandung caca.

Mia istri rudi sangat cemburu karena selama kehidupan pernikahannya dengan rudi berjalan, rudi terlihat belum bisa melupakan sosok olivia sehingga mia terus melakukan segala cara demi menyingkirkan olivia.

" Lama kamu meninggalkan aku tapi kenangan tentangmu masih saja bermunculan, karma ini terlalu sulit aku hadapi oliv ". Batin rudi merenungkan semua kesalahannya di masa lalu.

Kembali pada caca, dia menghabiskan waktu bersantai di apartemen dan sama sekali tidak berniat keluar walaupun hanya sekedar jalan-jalan.

" Queen ". Sapa velina yang baru saja pulang dari perusahan.

" Bersihkan dirimu, aku ingin makan malam di luar saat ini ". Ucap caca datar.

" Baik queen ".

Velina bergegas pergi ke kamarnya untuk membersihkan dirinya, sedangkan caca sedang fokus memeriksa file yang di kirimkan oleh renata.

Drett.

Dreett.

" Ada apa ? ". Tanya caca setelah dia menjawab panggilan masuk di ponselnya.

" ---- ". Entah apa yang di laporkan renata kali ini.

" Hmm, selidiki saja ". Ucap caca datar.

Panggilan berakhir, tatapan caca berubah dingin entah apa yang renata katakan dalam panggilan tersebut.

" Tikus-tikus kecil ini selalu saja mengusik ku, tidak jerah sama sekali ". Gumam caca dengan malas.

Dia beranjak dari duduknya, dia pergi ke kamarnya mengganti pakaian sebelum velina selesai bersiap.

45 menit kemudian.

Caca dan velina telah tiba di restoran yang akan menjadi tempat untuk makan malam mereka malam ini, setelah memesan makanan mereka berdua sibuk dengan pemikiran mereka sembari menunggu pesanan datang.

" Queen ". Tiba-tiba velina memanggil caca.

Caca merespon dengan tatapan saja tanpa menjawab.

" Saya punya firasat buruk, semalam saya mimpi ada seorang wanita yang menghampiri queen berniat membunuh queen hanya karena merebut perhatian suaminya ".

Caca tampak lucu mendengarkan cerita mimpi yang velina ceritakan, sedangkan velina jelas serius dengan firasat buruknya.

" Apa secara tidak langsung kamu bilang saya sedang mencoba menggoda suami orang ? ". Tanya caca tak habis pikir, dia tidak marah dan malah menanggapi hal ini dengan santai.

" Bukan seperti itu queen, maaf ". Velina langsung meminta maaf, mengira disa salah bicara.

" Lupakan mimpi konyol mu itu, besok kita harus segera kembali ke indonesia ". Ucap caca datar.

Pesanan mereka pun datang, mereka menyantap hidangan makan malam dengan tenang tanpa ada pembicaraan apapun.

Tanpa velina ketahui, cerita mimpinya di tanggapi baik oleh caca.

" Ya, dia memang akan menghampiriku tapi belum saatnya, mungkin sebentar lagi ". Batin caca sejenak melirik velina kemudian kembali menyantap makanannya.

Caca tau siapa wanita yang di maksudkan oleh velina, sejak awal pun caca memang menunggu kedatangan wanita itu karena wanita itu adalah alasan utama caca mendirikan dark shadows dan berusaha menjadi wanita yang kuat.

Waktu terus berjalan, makan malam telah selesai dan waktunya mereka balik ke apartemen untuk beristirahat karena besok harus melakukan penerbangan di pagi hari.

Namun saat mereka berdua dalam perjalanan pulang, mobil mereka di hadang sekitar 5 mobil di jalan pintas yang sengaja mereka lalui, posisi jalan tersebut memang di penuhi pohon-pohon di sekitarnya apalagi di tempat itu sangat sunyi kendaraan berlalu lalang.

" Aku akan turun dan menghadapi mereka, queen diam dan duduk saja ". Ucap velina sangat marah.

" Biarkan saja, mereka tidak bisa mendekati mobil ini ".

Velina menautkan kedua alisnya kebingungan, dia tidak mengerti maksud queennya.

Dan benar saja, ketika pria-pria berpakaian hitam keluar dari 5 mobil di depan sana, tiba-tiba..

DUAR.

DUAR.

DOR.

DOR.

DOR.

Velina spontan terlonjak kaget, ledakan yang begitu dahsyat baru saja terjadi di depan matanya, kelima mobil musuh seketika meledak hancur lebur, bahkan semua pria yang hendak mendekati mobil mereka langsung di tembak mati.

" Queen ? ". Ucap velina menatap terkejut.

" Renata sudah menduga hal ini akan terjadi, dia memerintah beberapa mafioso di area jalanan ini ". Ucap caca dengan santainya.

Renata selalu cepat tanggap, itu lah yang membuat caca menjadikan renata orang pertama yang paling dia percayai dan selalu dia andalkan.

Akhirnya mereka berdua kembali melintasi jalanan itu, melewati puing-puing mobil juga mayat musuh yang berserakan di jalan itu dan mereka kembali ke apartemen dengan aman.