GemURUh ombak yang selalu ingin aku dengar jika aku sedang ingin kedamaian dan ketenangan jiwa
Perkenalkan namaku Guruh Prakosa Abimanyu
Aku adalah seorang yang tidak percaya adanya cinta
Menurutku cinta adalah sesuatu yang membuat orang gila dan sakit hati
Jika nanti aku bisa jatuh cinta aku anggap wanita itu sangat hebat
Dan sekarang yang aku inginkan adalah hidup dengan kedamaian tanpa adanya cinta dan wanita
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon puja indraswari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21
Mereka sekarang telah berada di rumah Mahendra kembali
Kemudian Mahendra meminta Guruh untuk menceritakan semuanya
"BR**K!!" Teriak Mahendra dengan mengepalkan kedua tangannya
Caroline meminta agar Mahendra untuk bersabar karena Riko dan Maya telah mendekam di penjara
"Elena, apakah kamu sudah mengingatnya?" Tanya Mahendra
"Elena tidak ingat apa-apa" Jawab Elena sambil memandang wajah Guruh yang ada di hadapannya
Disaat mereka sedang mengobrol tiba-tiba ponsel Mahendra berdering
Mahendra langsung mengangkat dan memberitahukan kalau Elena akan berangkat sekarang
"Kamu mau kemana?" Tanya Guruh
"Aku akan audisi"
Guruh meminta Mahendra untuk mengijinkannya untuk mengantarkan Elena
"Aku akan menjaga Elena, Pa" ucap Guruh
Mahendra memberikan kunci mobilnya dan segera ia mengantarkan Elena ke tempat audisi
Elena memandang wajah Guruh yang sedang fokus menyetir
"Apakah kamu sudah mengingatku?" Tanya Guruh
"Belum"
Guruh menggenggam tangan Elena dan memberitahukan kalau ia akan selalu ada disamping Elena
Sesampainya di sana, banyak penggemar Elena yang telah menunggunya dari tadi
"Semoga berhasil sayang"
Penggemar Elena langsung melihat ke arah Guruh yang memanggil Elena dengan panggilan sayang
"Siapa kamu? Kenapa kamu memanggilnya sayang?" Tanya salah satu penggemar Elena
"Dia istriku" Jawab Guruhk
"Pasangan yang serasi" ucap mereka serempak
Elena sudah masuk di dalam ruang audisi dan ia spontan menyanyikan sebuah lagu waktu dia bersama Guruh
Bayangan semuanya kembali muncul dimana ia dan Guruh bertemu di lift lalu menikah dan akhirnya kejadian mengerikan terjadi pada dirinya
Elena menangis dengan air mata yang mengalir dan Elena langsung berlari keluar ruang audisi
Elena melihat suaminya yang masih berdiri di tempat yang sama
Guruh menghampiri Elena yang berdiri mematung melihat dirinya
"Ada apa? Kenapa kamu menangis?" Tanya Guruh
Elena memandang wajah suaminya tanpa mengedipkan matanya dan membuat Guruh menjadi cemas
"Sayang, ada apa?"
Elena langsung memeluk tubuh suaminya yang masih berdiri kebingungan
"Mas Guruh, aku sudah mengingat semuanya" ucap Elena
"Alhamdulillah akhirnya kamu telah ingat siapa aku"
Banyak sekali orang yang merekam keromantisan mereka berdua
"Andaikan saja aku yang ada disana, pasti aku langsung meleleh" ucap salah satu penggemar Elena
Guruh melepaskan pelukannya dan bertanya kepada Elena tentang audisinya
"Apakah sudah selesai audisi kamu?" Tanya Guruh
"B-belum selesai, tadi aku langsung berlari keluar" Jawab Elena
Kemudian Guruh mengajak Elena untuk masuk kembali ke ruang audisi
"Saya minta maaf, jika ingin mendiskualifikasi saya siap" ucap Elena
Semua juri langka berdiri dan memberikan tepuk tangan
"Kamu lolos, kamu lolos Elena" ucap salah satu juri
Guruh memberikan tepuk tangan dan setelah itu Elena menjabat tangan semua juri yang ada disana
"Apakah dia pria yang ada di lagumu?" Tanya salah satu juri
"Iya, dia Mas Guruh suamiku" Jawab Elena dengan menggandeng tangan Guruh
Mereka berdua langsung keluar dan segera pergi meninggalkan tempat audisi
Guruh menghubungi Mahendra dan memberitahukan kalau Elena sudah mengingatnya
"Apakah Guruh boleh membawanya untuk bulan madu?" Tanya Guruh
"Bawa dia, bahagiakan putriku" jawab Mahendra
"Papa, aku sangat menyayangimu. Tolong jaga Leticia"
Caroline mengambil ponsel Mahendra dan ia mengatakan kalau akan menjaga Leticia
"Elena, apakah aku boleh menikah dengan Papa kamu?" Tanya Caroline yang sudah lama mencintai Mahendra
"Iya Caroline, lekaslah menikah dengan Papa"
Setelah itu Elena langsung menutup ponselnya dan segera mereka berdua menuju villa pribadi milik Mahendra
Mahendra memandang wajah Caroline yang sedang menggendong Leticia
"Apakah kamu serius? Kamu ingin menikah denganku?" Tanya Mahendra
Dengan wajah yang sumringah, Caroline menganggukkan kepalanya dan ia mengatakan kalau sudah dari dulu menyukai Mahendra
"Apakah kamu mencintaiku?" Tanya Caroline
"Mulai saat ini aku akan belajar mencintaimu dan sekarang kita taruh Leticia di tempat tidurnya" ajak Mahendra
Aldi dan Raga saling pandang ketika Mahendra dan Caroline masuk ke dalam kamar
"Ayo kita keluar saja" ajak Raga
Aldi dan Raga keluar dan mereka duduk di halaman depan rumah
Aldi mengambil ponselnya dan segera menghubungi Farida
"Assalamualaikum Mas Aldi"
"Wa'alaikumsalam Farida, Mas ingin memberitahukan....."
Aldi menceritakan semuanya kepada Farida kalau Elena masih hidup
"Alhamdulillah, sebentar aku beritahu Ibu Tutik" ucap Farida yang langsung menutup ponselnya
Ibu Tutik yang masih berada di dapur langsung terkejut mendengar teriakan Farida
"Ada apa nduk? Kenapa kamu berteriak-teriak seperti itu?" Tanya Ibu Tutik yang langsung mematikan kompornya
"Mbak Elena masih hidup Bu, dia masih hidup.Mas di yang memberitahukan semuanya tadi"
Ibu Tutik langsung memeluk Farida dan mereka berdua saling berpelukan dengan air mata yang mengalir
Farida juga mengatakan kalau Elena sekarang sedang bersama Guruh sedang berbulan madu
"Alhamdulillah, semoga mereka lekas dapat momongan"
"Aamiin..
Kemudian Ibu Tutik meminta Farida untuk ikut ke pasar
Ibu Tutik ingin mengadakan syukuran karena Elena masih diberi umur panjang