NovelToon NovelToon
I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

I Like Fighting But Also Lazy To Fight.

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Reinkarnasi
Popularitas:73.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: This is ME!

Dia berjalan-jalan di kekosongan dengan kedua kakinya, para dewa membungkuk dan gemetar ketakutan.

Dia yang bergelar sebagai Death King, Life King, Supreme Overlord, King Of Destruction, Conqueror, God Slayer, True God King.

"Bisakah kau tidak memiliki terlalu banyak gelar."

Seorang teman lama bertanya padanya.

Dia menjawab dengan acuh.

"Aku tidak meminta, mereka yang datang sendiri."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon This is ME!, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23. Hinagi POV?

Sasaki Hinagi POV...

Menghela nafas, Hinagi berjalan ke sekolah dengan langkah kaki antara berat, takut, bersemangat dan berharap.

Dengan langkah itu, dia terus berjalan ke sekolah, Hinagi sebenarnya adalah gadis yang cantik, dia juga populer, karena itulah banyak yang mengirimkan surat cinta kepadanya.

'Haah, ini adalah hari pertama sekolah, semoga saja aku bisa kembali dekat dengan Ley, aku tidak bisa terus seperti ini, aku harus berubah.'

Dan akhirnya, dia sampai dikelas barunya, kelas 1-A, tidak ada teman tapi ada satu gadis yang dia kenal, tapi dia tidak ingin berbicara dengannya saat ini, dimatanya gadis itulah yang mencoba untuk mengambil Ley darinya.

Dia langsung saja mengambil tempat duduk dan duduk dengan tenang.

'Ley pastinya berada dikelas S, atau mungkin dia akan secara sengaja berada dikelas C lagi? Aku tidak tahu, pikirannya terlalu sulit untuk ditebak.'

Hinagi tersenyum kecil mengingat betapa sulitnya Ley ditebak.

Mengingat kembali masa lalu tentang keduanya, Hinagi mau tidak mau tersenyum, tapi kemudian senyumannya berubah menjadi ekspresi sedih.

"Senpai di tahun ketiga mengaku padaku dan sekarang kami pacaran."

Awalnya Hinagi mengatakan itu untuk membuat Ley cemburu, tapi dia tentu saja salah langkah dengan mengatakan kalau "Kami pacaran". Karena itu berarti Hinagi sudah menerima pengakuan Senpai itu.

Dan tanggapan Ley yang seperti ini...

-Oh... selamat kalau begitu, tadinya aku ingin mengaku padamu saat kita pergi ke taman hiburan yang kamu sebutkan, tapi sepertinya aku tidak perlu lagi mengatakannya, selamat tinggal.-

Hanya membuat Hinagi merasakan rasa bersalah dan menyesal.

'Jika saja aku bisa bersabar, aku harusnya tahu kalau Ley tidak begitu mengerti tentang hal-hal seperti itu. Aku seharusnya mengambil inisiatif, tapi aku terlalu bodoh dan pengecut.'

Bisakah ini disebut kilas balik dalam VOP?

Hinagi hanya bisa terus menyalahkan dirinya sendiri, kemudian saat dia berpacaran dengan Senpai itu, Hinagi sama sekali tidak pernah menatap matanya, bahkan saat tangannya akan dipegang, Hinagi langsung menarik tangannya.

Setelah beberapa hari pacaran, Hinagi kemudian bertemu dengan Senpai itu setelah sekolah berakhir, keadaan saat itu sepi, Senpai itu menekan Hinagi ke tembok dan akan menciumnya.

Hinagi kaget, takut dan marah. 'Hanya Ley yang boleh menyentuh dan menciumku, memangnya dia pikir dia siapa?' Itulah yang ada dikepala Hinagi waktu itu.

Karena itulah Hinagi mendorongnya menjauh dan berlari, setelah sampai dirumah dia mengetik pesan kepada Senpai itu dan mengatakan. "Mari kita putus."

Sepertinya marah dan tidak terima, Senpai itu mulai menyebarkan rumor kalau dia sudah melakukan hal itu dengan Hinagi, rumor menyebar dengan cepat, mereka masih remaja yang bodoh jadi penasaran menguasai mereka.

Hinagi terus ditanyai tentang bagaimana rasanya, Hinagi yang frustasi akhirnya tidak sekolah selama beberapa hari.

Akhir kilas balik... mungkin.

'Seperti yang diharapkan, laki-laki kecuali Ley benar-benar menjijikan, jika bukan karena orang bodoh itu, aku pasti sekarang tidak akan dimusuhi oleh adikku. Ah, ini juga merupakan kebodohan ku.'

Hinagi dengan sedih menghela nafas, penyesalan tidak berguna setelah semuanya terjadi, seolah tenggelam dalam kesedihan, suara teman sekelasnya bahkan tidak terdengar sama sekali baginya.

'Tapi aku akan berusaha untuk kembali dekat dengan Ley, kali ini aku akan lebih terbuka dan jujur. Tidak, aku harus jujur dan terbuka, aku harus.'

Dengan tekad itu, Hinagi mulai memikirkan banyak hal, tentang bagaimana dia bisa kembali dekat dengan Ley, tapi sepertinya dia harus bekerja keras karena Ley bukan tipe orang yang suka mengacaukan hubungan orang lain.

Ley masih menganggap Hinagi berpacaran dengan Senpai itu, jadi jelas Ley akan menjaga jarak.

Kemudian perkenalan dimulai, seperti yang diharapkan dari Hinagi, dia menarik perhatian sebagian besar murid laki-laki dan beberapa murid perempuan dikelas, setelah perkenalan berakhir, para murid mendekatinya.

Ada yang hanya ingin berkenalan, ingin tahu lebih banyak, menanyakan tentang apakah sudah memiliki pacar dan beberapa pertanyaan yang bertujuan untuk menjadi lebih dekat dengannya.

Hinagi dengan sabar menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, tapi didalam hatinya, dia benar-benar merasa tidak nyaman.

Kemudian guru menyuruh semua murid baru untuk berkeliling sekolah agar semuanya mengenali lingkungan sekolah, dalam kesempatan ini, Hinagi terus melihat ke sekitar untuk mencari orang yang dia cari.

"Sasaki-san, apakah kamu mencari sesuatu?" Seorang murid laki-laki bertanya kepada Hinagi dengan percaya diri.

Hinagi sedikit tersentak sebelum tersenyum ringan dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku hanya melihat-lihat sekeliling."

Setelah itu, terjadi keheningan dan semua murid fokus hanya untuk melihat-lihat, mengunjungi berbagai klub, perpustakaan dan lainnya.

"Ruangan ini disebut sebagai Training Arena, sama seperti namanya, tempat ini untuk berlatih atau berduel untuk memperebutkan peringkat sekolah. Peringkat 100 teratas akan diberikan hadiah yang memungkinkan mereka untuk menaikkan kekuatan mereka, atau juga diberikan artefak."

Guru itu menjelaskannya didepan pintu Training Arena, setelah itu kemudian dia membuka pintu dan membawa Hinagi beserta yang lainnya masuk.

'Wah, aku tidak menyangka akan sebesar ini, ini lebih besar dari milik sekolah menengah pertama.'

Hinagi melihat Training Arena dengan tatapan kagum, dia kemudian melihat kesana-kemari tapi masih belum menemukan orang yang dia cari.

'Kemana dia? mungkinkah dia tidak melakukan tur?' Hinagi hanya bisa menggigit bibirnya frustasi. Mau bagaimana lagi, Ley memilih untuk tidur dikelas, Nona, berhentilah berharap.

Setelah beberapa jam tur disekitar sekolah untuk mengenali lingkungan, jam berbunyi untuk menandakan bahwa jam makan siang telah tiba, guru membubarkan muridnya dan menyuruh mereka pergi untuk makan siang.

Hinagi langsung populer diantara teman-teman sekelasnya, jadi dia tidak sendirian saat makan siang, dia pergi ke kafetaria bersama teman-temannya dan duduk bersama.

Meskipun Hinagi tidak lebih cantik dari ke Empat Tuan Putri Akademi Gerhana, dia tetap saja cantik, ke Empat Tuan Putri memang sangat cantik, tapi mereka hanya bisa dilihat dan tidak bisa didekati.

Tapi Hinagi berbeda, dia cantik dan juga bisa didekati, karena itulah beberapa murid senior mendatanginya dan berkenalan atau meminta nomornya, ini membuat Hinagi tidak nyaman tapi dia menyembunyikannya dengan senyum ramah.

Saat Hinagi dan teman-temannya duduk, sekelompok tujuh murid masuk ke kafetaria, mereka menarik perhatian karena mereka tampan dan cantik.

Yang paling menarik perhatian adalah yang menggunakan topeng, meskipun wajahnya tertutupi. Posturnya, cara dia membawa dirinya sendiri dan bagaimana dia menggendong seorang gadis yang tertidur di lengannya menarik perhatian.

Hinagi yang melihat itu tersenyum lebar tapi kemudian cemberut ketika melihat kalau dia menggendong seorang gadis, dia tidak bisa menahan perasaan cemburu.

Tapi kemudian seseorang mendatangi kelompok itu dan mulai menghina mereka, Hinagi tidak peduli dengan keenam lainnya, tapi baginya Ley tidak boleh dihina sedikitpun.

Hinagi hendak berdiri untuk membela tapi kemudian kembali duduk, mengingat hubungan keduanya sekarang cukup jauh, dia hanya bisa menggigit bibirnya.

Tapi kemudian perkataan Ley tiba-tiba membuatnya dan semua murid kaget.

"Death Match!" Saat Hinagi mendengar suaranya lagi, dia tidak bisa tidak tersipu.

'Suaranya sangat enak didengar, ini pertama kalinya lagi aku mendengar suaranya setelah beberapa tahun.'

-Bagaimana? terima atau tidak?- Kata-kata itu mengirimkan sensasi kepada semua murid yang menyaksikan.

'Tidak, apa yang dia lakukan? mungkin bisa saja dia terluka, kumohon jangan lakukan sesuatu yang gegabah.' Hinagi panik.

"K-Kau gila, apakah kau ingin terlihat sangat keren sehingga menyebutkan tentang Death Match?"

Melihat orang itu gemetar, Hinagi mencibir didalam hatinya.

'Kau tiba-tiba menjadi penakut, tapi Ley masih keren seperti biasanya.' Hinagi kembali tersipu.

-Apa? kau sendiri yang bilang ingin berduel, perlu ku ingatkan, aku suka bertarung tapi tidak sudi bertarung dengan serangga lemah sepertimu, dan sekarang aku memaksakan diriku untuk menurunkan levelku hanya untuk bermain denganmu.-

Perkataan Ley itu membuat semua gadis benar-benar terpana.

'Ah, kesombongan itu, arogansi itu, dia masih belum berubah, aku menyukainya.' Hinagi sekilas melupakan tentang hubungan keduanya yang sekarang menjadi jauh.

"Sombong, apakah kau mengira kau sampah kelas 1-C benar-benar bisa bersaing denganku?" Badut itu menggertakkan giginya dan membalas dengan marah.

-Hooo, bagaimana menurutmu? apakah aku benar-benar sanggup untuk membunuhmu, RATUSAN kali?-

Diakhir kalimat, Hinagi merasakan menggigil di tulang punggungnya, perasaan ini tidak pernah dia rasakan, dan yang mengejutkan adalah itu keluar dari Ley, sosok yang biasanya sangat lembut padanya.

'Ley memiliki sisi ini? aku baru mengetahuinya, sepertinya aku benar-benar terlalu bodoh karena mengira mengenali Ley sepenuhnya.' Hinagi menggertakkan giginya.

Saat Ley melihat ke sekitar, Hinagi memiliki ekspresi cerah, tapi kemudian membeku karena Ley bahkan tidak bertahan untuk melihatnya, itu hanya sekilas seolah dia mencari sesuatu.

Seolah tidak cukup, Hinagi merasakan hatinya tertusuk ketika melihat ke Empat Tuan Putri datang dan langsung mendekati Ley.

'Aku... aku tidak layak untuknya, ya?' Hinagi hampir menangis tapi dia menahan agar airmata nya tidak keluar.

"Sasaki-san, kau baik-baik saja?" Murid laki-laki langsung bertanya dengan ekspresi khawatir.

"Aku baik-baik saja, hanya saja aura tadi sedikit menakutiku." Hinagi berbohong dengan sangat alami, dia memberi murid itu senyuman sopan.

Melihat ke kelompok Ley yang kini dikelilingi oleh empat gadis cantik, Hinagi hanya bisa menatapnya dari kejauhan dengan sedih.

1
Kazuma
tetap semangat jaga kesehatan thor
shirlllllllllllllyvxy
thor tolong jangan buat ku penasaran
Dewa~jodoh
ck, penasarankan
Amanda Saraazillah A
semangat thor
Ikmal
semangat thor 👍
Ikmal
sial lagi seru serunya
Fendi Kurnia Anggara
ok
Rendy
ley koplakkl/Joyful//Joyful//Joyful//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Ikmal
yang penting up thor 👍
Amanda Saraazillah A
semangat thor
Dewa~jodoh
hmm apakah arc pertarungan akan segera tiba?
shirlllllllllllllyvxy
enggak papa kok thor yang penting selalu ngasi khabar ama upnya 💗🤝🏻
ikka
seminggu sekali aja apdetnya bila perlu 1bulan sekali
Fendi Kurnia Anggara
up
Fendi Kurnia Anggara
ok thor
Dewa~jodoh
pak tua ini memaklumimu anak muda karena sebagai makhluk fana kita memiliki kehidupan pribadi yang harus di urus, yaah tetap semangat saja dan usahakan jangan berhenti hohoho.
Amanda Saraazillah A: se7 dengan perkataan dewa jodoh tapi gatau jodohnya kemana
total 1 replies
Dewa~jodoh
hmm, apakah ley mempunyai fetish tersembunyi?🤔.
Fendi Kurnia Anggara
up thor
Fendi Kurnia Anggara
up
shirlllllllllllllyvxy
terima kasih thor semangat 💗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!