Transmigrasi Aletta ( Antara Kebebasan Dan Komitmen )

☆☆☆♡♡☆☆☆

Semenjak pertemuan terakhir dengan Alettha kemarin , Rafka selalu teringat perkataan yang di katakan Alettha waktu itu , hingga kemudian dia memilih beranjak dari tempat duduknya yang sejak tadi dia duduki di kursi yang ada di kamarnya.

Kemudian dengan membawa secarik kertas yang di berikan oleh Alettha kemarin , Rafka bergegas pergi dari rumah menuju tempat yang di maksud oleh Alettha.

Ketempat dimana semua kebenaran akan dia lihat nantinya.

**£££££**

**Malam harinya di klub Moonlight**.

Seorang wanita cantik yang mengenakan pakaian seksi , terlihat sedang menikmati alunan musik sambil melenggak lenggokkan tubuhnya mengikuti iringan musik DJ malam itu.

Lalu tak berselang lama , beberapa orang pria hidung belang terlihat sedang meraba tubuh wanita itu yang mengenakan gaun berwarna hitam dengan belahan dada yang rendah hingga membuat sesuatu yang seharusnya tertutup dengan rapat itu terlihat dari balik gaun yang dia kenakan.

Dan hal itu sukses membuat pria hidung belang yang ada di sana terlihat kesulitan menelan salivanya saat melihat pemandangan yang indah itu.

Tetapi sepertinya , apa yang dilakukan beberapa pria yang menyentuh tubuhnya itu tidak membuat si wanita senang sama sekali , padahal hal itu sering terjadi dan menjadi hal yang biasa bagi wanita itu , tetapi sekarang dia memilih untuk berjalan ke tempat duduknya , yang disana sudah ada seorang pria bertubuh kekar dengan rahang tegasnya sedang menatap intens wanita itu.

"Sudah cukup bersenang senangnya?"ucap pria itu sambil menikmati minuman di tangannya.

"Ya , itu karena mereka merusak suasana"sambil duduk di sebelah pria tadi.

"Bukankah kamu sudah terbiasa dengan orang orang seperti mereka Alissya , lalu kenapa kau terlihat kesal"sambil menatap wanita di sampingnya yang teryata adalah Alissya.

"Itu dulu , sebelum aku kenal om Angga"sambil mendekatkan tubuhnya pada lengan kekar pria paruh baya yang duduk di sampingnya.

"Benarkah"sambil menyeringai melihat Alissya.

"Tentu saja , sebab mereka tidak ada apa apanya di banding dengan om .."ucap Alissya dengan sedikit nada manja , hingga hal itu membuat Angga terkekeh dengan apa yang di katakan Alissya.

"Lalu bagaimana dengan tugasnya?"tanya Angga sambil menatap serius pada Alissya.

"Karena aku tidak sekolah di situ lagi , aku jadi kesulitan untuk mengawasinya , tetapi kemarin Mommy Carina bilang jika dia akan mengatakan pada Alettha mengenai siapa Alettha sebenarnya dan tentunya setelah Mommy meminta tanda tangan dari Alettha"terang Alissya mengenai tugas yang di berikan Angga untuk mencari informasi mengenai Alettha.

"Tetapi Om , kenapa kau tidak meminta bantuan Rafka untuk mengawasi Alettha , bukankah itu jauh lebih efisien"ucap Alissya lagi.

"Anak itu tidak akan mau melakukan apa yang kuinginkan , karena sifatnya itu sama seperti Ibunya yang tidak ingin ikut campur urusan orang lain"jawab Angga sambil meminum lagi minuman yang memabukkan itu.

"Lalu apa rencana Om sekarang , apa Om akan membiarkan Mommy Carina mendapatkan apa yang dia inginkan?"penasaran Alissya dengan rencana dari Angga.

"Biarkan Carina melakukan tugasnya , dan setelahnya aku akan merebut apa yang dia ambil dari Alettha"ucapnya sambil tersenyum evil saat mengingat rencana jahatnya nanti.

Hingga hal itu membuat Alissya menjadi merinding saat melihat senyum evil Angga , dan kemudian tiba tiba Angga melihat kearah Alissya dengan kabut gairah yang menyelimutinya.

Alissya yang pahampun , lalu melakukan tugasnya , dan hal itu tak luput dari tatapan tajam seorang pemuda yang duduk di kursi bartender.

Apa yang di lakukan pasangan berbeda generasi itu , sangat terlihat dengan jelas dari tempatnya duduk , dan saat melihat mereka melakukan hal yang sudah kelewat batas itu , membuat pemuda yang menyaksikan itu langsung beranjak pergi meninggalkan klub tersebut.

**¥¥¥£££££¥¥¥**

**Keesokan harinya di kediaman Ryan**.

Dengan diantar oleh Dika , Alettha pergi mengunjungi sang Ayah yang sekarang sibuk memulai bisnisnya dari nol lagi.

Alettha senang saat melihat Ryan mau berusaha lagi , dan sepertinya Ryan terlihat menikmati hidupnya yang sekarang , hal itu sangat jelas Alettha lihat saat melihat Ryan yang sedang membantu gotong royong tetangganya , dan tanpa rasa canggung Ryan bisa bergaul dengan para warga yang tinggal di lingkungan itu.

"Hai dad ..."sapa Alettha saat melihat Ryan yang langsung bergegas pulang saat melihat Alettha datang kerumahnya yang sederhana itu.


"Hai sayang , kok tiba tiba datang kesini?"sambil mengecup kening Alettha saat dia sudah berdiri di depan Alettha.

"Memangnya salah kalau aku jenguk Daddy , lagian kakek ngijinin kok"jawab Alettha sambil tersenyum

"Jadi kakek sudah pulang?"tanya Ryan yang tahunya jika Sebastian sedang ada urusan diluar negeri bersama dengan Riko.

"Iya , tadi malam kakek pulangnya"

"Kalau begitu ayo masuk , kamu juga ikut masuk Dika"sambil melihat kearah Dika yang setia menemani Alettha.

"Saya duduk di luar saja tuan , takut menganggu kebersamaan kalian"tolak halus Dika

"Baiklah , kalau begitu saya akan ambilkan minum"sambil berjalan masuk kedalam rumah , diikuti oleh Alettha yang berjalan di belakangnya.

Kemudian Alettha duduk di sebuah kursi yang terbuat dari kayu jati yang ada di ruangan itu sambil melihat sekitarnya yang mengingatkan dia dengan rumah Danita , Ibu angkat yang sudah dianggap Alettha seperti orangtua kadung bagi Alettha.

"Ini minumanmu sayang"sambil meletakkan orange jus di meja yang ada di hadapan Alettha setelah tadi memberikan Dika minuman yang sama.

"Daddy tidak perlu seperti ini , Alettha kan bukan tamu di rumah ini , jadi jika Alettha haus maka Alettha akan ambil sendiri , karena itu Daddy tidak perlu melakukan ini"ucap Alettha yang tidak nyaman saat Ryan melakukan hal itu.

"Anggap saja Daddy sedang menebus kesalahan Daddy sama kamu , dulu Daddy sering mengabaikanmu saat kamu ingin meminta bantuan Daddy"ucap sedih Ryan saat ingat mengenai Vanesha yang sedang ingin mencari perhatian Ryan , namun Ryan selalu mengabaikan Vanesha dengan beralasan sibuk , hingga membuatnya menyesal seperti sekarang.

Dan hal itu terlihat jelas dimata Alettha , hingga hal itu membuat Alettha juga merasa sedih saat ingat jika Vanesha tidak akan bisa kembali lagi , namun Alettha masih berharap jika Vanesha bisa kembali lagi ketubuhnya , sebab Alettha tahu jika Vanesha juga pasti ingin merasakan hal yang sama yang dirasakan oleh Alettha sekarang.

"Jika begitu , bisakah Daddy jujur padaku .. dan tolong katakan padaku mengenai Ibu kandungku"

**£££¥£££**