NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Kakak Ipar

Mengandung Benih Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:100.5k
Nilai: 5
Nama Author: LichaLika

"Aku hamil! Tidak mungkin ..." Ayana terkejut saat melihat garis dua pada testpack yang ia pegang. Setelah kejadian bersama sang kakak ipar sebulan yang lalu, Ayana dinyatakan positif hamil.
Wisnu Aditama adalah pria yang tidak sengaja melakukan hubungan terlarang di saat malam pengantinnya yang seharusnya ia lakukan bersama sang istri. Nyatanya, Wisnu justru melakukannya dengan seorang wanita yang merupakan adik dari istrinya sendiri yang bernama Ayana.
Tak ingin menghancurkan rumah tangga sang kakak, Ayana memutuskan untuk menggugurkan kandungannya. Namun, Wisnu melarangnya dan menginginkan Ayana agar tetap melahirkan anak itu.
"Sebagai bentuk tanggung jawabku, aku akan menikahimu dan kamu akan tetap melahirkan anak itu! Setelah anak itu lahir, kau akan aku ceraikan!" (Wisnu Aditama)
"Aku sudah melahirkan anakmu dengan selamat dan aku akan meninggalkan kehidupan kalian. Tapi kenapa kamu memberikan aku benih kedua dalam rahimku?" (Ayana Pratistha)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LichaLika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana ke luar kota

Aya benar-benar dibuat panik dengan keadaannya, sungguh ia tidak bisa menerima makanan apapun di perutnya, bahkan mencium aromanya saja sudah tidak suka selalu saja ingin memuntahkannya.

"Enggak! Aku nggak mungkin hamil! Aku nggak boleh hamil! Aku nggak mau hamil ya Allah, aku nggak mau ...," Aya menangis di dalam kamar mandi. Gadis itu benar-benar ketakutan. Secara tidak langsung Ia sudah membuat sang kakak kecewa apalagi dengan sang Mama. Meskipun bukan Mama kandungnya tapi Bu Aida sangat menyayanginya.

Tiba-tiba saja Aya dikejutkan dengan suara ketukan pintu dari luar. Iya, bi Asri secara tidak sengaja melihat Aya masuk ke dalam kamar mandi namun tak kunjung keluar. Apalagi terdengar Aya yang sedang menangis dari dalam.

"Non Aya, buka pintunya, Non! Non Aya kenapa? Cerita sama bibi!" seru bi Asri sambil terus mengetuk pintu.

"Bi Asri!"

Saat ini, Aya sedang membutuhkan sandaran bahu untuk masalahnya. Gadis itu pun membuka pintu dan melihat wajah seorang wanita yang sedang mengkhawatirkan dirinya, dialah bi Asri yang selalu mengerti tentang bagaimana dan apa yang terjadi pada gadis itu. Bahkan, bi Asri juga mengetahui semua rahasia dan seluk beluk keluarga itu.

"Non Aya nangis!" seru Bi Asri yang ikut bersedih. Aya langsung memeluk wanita itu, ia seolah butuh seseorang yang bisa dipercaya untuk merasakan apa yang saat ini ia rasakan.

"Bi Asri ... Tolong bantu aku, Bi! Aku butuh bantuan Bibi!" ucap gadis itu sembari sesenggukan.

"Ada apa, Non? Apa yang terjadi?" tanya Bi Asri yang mulai ikut cemas.

"Aku takut, Bi. Aku takut sekali!"

"Katakan, Non! Apa yang terjadi kepada Non Aya?" Bi Asri terus mendesak Aya untuk berbicara. Pada akhirnya, gadis itu tidak bisa menahan rahasia yang ia pendam sendirian. Sambil memperhatikan sekeliling bahwa tidak ada yang mendengar obrolan mereka, akhirnya Aya mulai menceritakan kejadian yang menimpanya secara runtut. Bi Asri adalah orang yang sangat dipercaya, Aya sangat percaya kepada wanita itu bahwa Bi Asri pasti bisa membantunya.

Bi Asri mendengarkan secara seksama apa yang Aya ceritakan. Wanita itu sangat terkejut ketika Aya mengatakan sesuatu yang tentunya akan membuat hidup gadis ini terancam.

"Astaghfirullah, Non Aya. Kenapa Non nggak cerita sama Bibi! Jangan dipendam sendiri, Non. Kasihan sekali nasib Non Aya!" ucap Bi Asri dengan kedua matanya yang berkaca-kaca.

"Sekarang, Bibi sudah tahu semuanya, katakan Bi! Apa yang harus aku lakukan? Hal yang paling baik adalah aku pergi dari rumah ini, tapi Mama dan Mbak Anna selalu menghalangiku, belum lagi mereka selalu menyuruh Mas Wisnu untuk menjagaku, aku semakin gila di rumah ini. Apalagi sekarang, Bibi bisa lihat apa yang terjadi padaku, aku takut jika mengandung anak Mas Wisnu! Aku nggak mau, Bi!" Suara Aya bergerak ketika mengungkapkan semuanya.

"Kalau begitu biar Bibi pergi ke apotek untuk beli testpack untuk mengetahui Non Aya hamil atau tidak, jika hasilnya negatif nanti Bibi usahakan ngomong sama Nyonya supaya Non diizinkan untuk tinggal di rumah Nyonya Halimah, adiknya Nyonya Aida, supaya Non bisa menjauh dari Tuan Wisnu." Bi Asri mencoba memberikan bantuan untuk Aya.

"Kalau positif?" sahut Aya dengan kedua matanya yang penuh kekhawatiran.

"Kalaupun positif, Bibi akan tetap bicara sama Nyonya, Bibi akan usahakan Non Aya bisa tinggal di tempat lain, bila perlu Non Aya bisa tinggal di rumah Bibi di kampung sampai Non Aya melahirkan, setidaknya mereka tidak tahu jika Non Aya sedang hamil anaknya Tuan Wisnu!" ucap Bi Asri yang tak cukup membuat Aya puas.

"Hah! Entahlah, Bi. Aku nggak yakin itu bisa berhasil, Mas Wisnu selalu mengintaiku, gerak-gerikku dia selalu tahu!" ungkap Aya.

Sementara itu di luar, Anna segera pergi ke kantor, pagi ini ia harus menghadiri rapat untuk kepergiannya besok ke luar kota.

"Aku berangkat dulu! Oh ya, Mas. Ini uang untuk bayar ke dokter, jangan lupa nanti kamu bawa adikku ke dokter, apa masih kurang?" ucap Anna sembari memberikan pecahan uang 100 ribu sebanyak 3 kepada suaminya.

Wisnu cuma melihat uang yang diletakkan Anna di atas meja. Pria itu terlihat tenang dan tidak menunjukkan sikap frontalnya kepada sang istri. Ia hanya menggelengkan kepalanya pertanda jika uang yang diberikan oleh Anna sudah cukup.

"Ya sudah, aku pergi dulu, oh ya mungkin nanti aku pulang agak malam, dan besok siang aku berangkat ke Bali selama satu bulanan kira-kira, tapi tidak menutup kemungkinan lebih lama!" ungkap Anna yang seketika membuat Wisnu terkejut.

"Kamu ke luar kota selama itu?" tanya Wisnu.

"Iya, kenapa? Kamu nggak suka? Ini cuma urusan pekerjaan, Mas, bukan aneh-aneh. Kamu tahu sendiri bagaimana posisiku di perusahaan. Kamu di rumah saja jangan ikut, nanti ngerepotin, bikin malu! Kamu di rumah aja, jagain Mama dan adikku, awas kalau terjadi sesuatu sama mereka!" sahut Anna yang tidak pernah bersikap lembut kepada suaminya.

Bu Aida pun mendukung ucapan putrinya. "Anna benar, kamu di rumah saja, rumah ini nggak ada laki-lakinya. Mama khawatir ada perampok atau pencuri yang masuk tiba-tiba. Kalau kamu ikut, kasihan sama Anna, pasti dia malu sama teman-temannya karena dapat suami yang cuma seorang karyawan!" ucap wanita itu sambil tertawa mengejek.

Wisnu cuma terdiam, kali ini ia tidak ingin menunjukkan siapa dia sebenarnya sebelum mengungkap jati diri sang istri.

"Tertawakan aku sepuasnya, aku tidak peduli. Aku lebih memilih diam daripada harus menghadapi manusia bodoh seperti kalian. Mungkin benar kata Mama, ternyata wanita yang selama ini aku gilai, bukanlah wanita baik-baik. Tapi sebelum aku pergi, aku ingin tahu siapa sebenarnya Anna!"

***

Akhirnya, Anna pergi ke kantor, sedangkan Wisnu hari ini ia ditugaskan sang istri untuk membawa Aya ke dokter. Sementara itu, Bu Aida juga bersiap untuk pergi bersama circle nya sesama ibu-ibu sosialita.

Bu Aida dandan cukup berlebihan, dengan memakai baju dan emas yang menempel pada tubuhnya. "Wisnu, Mama pergi dulu! Kamu jaga Aya, ya! Mama mau pergi arisan!"

"Pergi arisan! Bukannya kemarin sudah ke arisan, Ma? Masa setiap hari Mama pergi ke arisan?" tanya Wisnu heran.

"Heh! Terserah Mama dong! Bukan urusanmu ikut campur masalah Mama, toh yang ngasih duit itu si Anna, bukan kamu. Jadi mantu kere nggak usah sok deh. Udah, Mama mau pergi bersenang-senang, jaga rumah!" ucap Bu Aida sembari berjalan keluar menenteng tas merek 'Kremes' berwarna hitam.

Wisnu tertawa kecil sembari menggelengkan kepalanya saat melihat kepergian ibu mertuanya. "Astaga, udah tua ngga ingat umur, lucu sekali ibu mertuaku satu ini!" ledek Wisnu sambil kembali menutup pintu.

Sekarang, tinggal dirinya dan Aya di rumah, tentu saja bukan mereka berdua saja, ada dua pembantu lagi yang ada di dalam rumah. Wisnu terkejut saat melihat bi Asri pamit pergi sebentar.

"Bi Asri mau kemana?" tanya Wisnu heran.

"Saya mau pergi sebentar, Tuan. Ke apotek seberang jalan!" jawab wanita itu.

"Beli apa? Bibi sakit?" tanya Wisnu sekali lagi.

"Bukan saya yang sakit, tapi Non Aya, ini mau belikan Non Aya test ... Eh maksudnya beli obat maag, ya sudah Tuan, saya pergi dulu, permisi!"

Hampir saja Bi Asri keceplosan mengatakan jika dirinya sedang membeli testpack untuk Aya.

"Oh, ya sudah. Nanti siang saya akan bawa dia ke dokter. Sekarang, di mana dia?" tanya Wisnu yang seketika membuat Bi Asri cemas, lantaran ia sudah tahu rahasia antara Aya dan Wisnu. Bi Asri khawatir Wisnu akan berbuat macam-macam lagi kepada Aya.

"Emm Non Aya sedang istirahat di kamar, lebih baik Tuan tidak usah mengganggunya dulu, biarkan saja dia!" ucap Bi Asri agar menghindari Wisnu bertemu dengan Aya.

"Oh di kamar, ya sudah Bibi pergi saja. Aku tidak akan mengganggunya!" jawab Wisnu sembari mengeluarkan ponsel miliknya dari saku celana. Bi Asri pun segera pergi, sedangkan Wisnu tampak sedang menghubung Boy, orang kepercayaannya.

Sayangnya, hari ini ia mendapatkan berita jika Boy sedang sakit sehingga Wisnu tidak bisa mendapatkan kabar dari Boy informasi tentang rahasia istrinya.

"Sorry, Bro. Aku sedang sakit, sepertinya aku belum bisa membantumu memata-matai Anna, aku harus berobat dulu ke luar kota untuk sementara waktu sampai aku pulih kembali, kamu nggak apa-apa, kan?" ucap Boy dari seberang telepon.

"Kamu sakit? Astaga! Oke oke, tidak apa-apa, aku bisa mengerti. Ya sudah, kamu berobat dulu sampai kamu benar-benar pulih. Untuk saat ini aku akan melakukannya sendiri!" ucap Wisnu yang terpaksa harus mencari tahu sendiri informasi istrinya.

BERSAMBUNG

1
Sari Rahayu
oh ... ternyata papa'a ana nikah sama mama'a Wisnu.
sedangkan Anna pacaran sama boy. seperti'a boy iri sama Wisnu....
sedangkan bima Uda punya tambatan hati lain
begitu ya alur'a....
PheeNa
kok lama ga up Thor?
Rossmawar
lanjut
Rossmawar
lanjut dong seru../Kiss//Kiss//Kiss/
La Na
bagus
Sri Siyamsih
d lanjut thor upnya yg byk...
kaylla salsabella
Alhamdulillah akhirnya Wisnu tahu Anna dan boy atau Bobby sepupu Wisnu berselingkuh
Reni Anjarwani
doubel up thori
yuning
semoga cepat terungkap
Rahmi Miraie
emang ya si fery ga ada bedanya sama wisnu sama"omesh🤭
Kotin Rahman
eeeeemmm bkal ketahuan belang kmu anna.....siap" aja kmu d sepak wusnuu....🤔🤔🤔🤔🤔

si ferry jdi kompor demi kbaikan hubungan wisnu aya tpi mna tahan wisnu sruh marahan dn nyuekin aya wong dia lgi menikmati masa" indah brsama aya.....yg ada tk biso bobok tnpa guling yg ada nyawanyaa 😀😀😀😀

smgat Thoorrr 💪💪💪💪
Reni Anjarwani
doubel up thor
Ila Lee
apa yg ingin di bgutahu Fadly
Ila Lee
secepatnya Wisnu dpt membongkar kelakuan Anna sebenarnya biar ayam tu siapa kakak angkat nya
Rahmi Miraie
semoga aja perselingkuhan anna dan sepupunya wisnu cepat terbongkar
emang bener kata fery orang kalau lg kasmaran dunia berasa milik berdua yg lain ngontrak🤣
Rahmi Miraie
aku doain deh wisnu biar kmu cepetan cerai sama anna..🤭cie ada yg cemburu nih suaminya ngobrol sama istri tua🤣🤭
asih
vibes nya orang yg lagi jatuh Cinta emang TDK main² ya bisa jedag jedug,cengar-cengir,mesam-mesem,ketawa sendiri dan efek sampingnya sungguh bahaya bisa tergila- gila,Bisa JD psikopat,Bisa JD terbucin bucin ,,dan org yg angkuh Hati keras kyk Batu JD meleleh KTM es cream suka mellow 🤣🤣🤣🤣🤣 wisnu wisnu kosplay Jadi ABG yg lagi falling in love 😘😘
Ninik
ketebak selingkuh sama Roby kan Anna
Dwi ratna
lagi lagi upnya...
yuning
emmm,apaan tu 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!