NovelToon NovelToon
Hamil Diluar Nikah

Hamil Diluar Nikah

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Wanita Karir / Keluarga / Romansa
Popularitas:442.6k
Nilai: 4.7
Nama Author: Butterfly93_

Nadia Nata hamil diluar nikah tanpa sepengetahuan kekasihnya. Mereka sudah menjalin hubungan selama satu tahun. Karena janji manis dan rayuan sang kekasih, mereka melakukan hubungan yang tidak sepantasnya hingga Nadia mengandung.

Aditya Bima Mahendra, seorang CEO salah satu perusahaan terkenal milik keluarganya. Dia sudah satu tahun menjalin hubungan dengan sekretarisnya bernama Nadia Nata.

Tetapi saat mantan kekasihnya Nindi muncul kembali, satu tahun pengorbanan Nadia seolah-olah tidak berarti bagi Aditya. Dia lebih memilih Nindi dan berencana menikahinya tanpa tahu jika Nadia sedang mengandung anaknya.

Merasa dibuang dan tidak dihargai lagi. Lagi pula hubungan Aditya dan Nadia tidak mendapat restu dari orang tua Aditya karena alasan asal usul Nadia yang tidak jelas, membuat Nadia akhirnya memilih menyerah dan pergi.

Bagaiman kisah mereka selanjutnya? Ikuti ceritanya hanya eksklusif di NOVELTOON saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24. Pergi Menemui

Aditya yang sedang di dalam mobil sudah mulai merasa bosan. Mobil yang membawanya dari tadi untuk menemui seseorang tidak kunjung tiba.

"Apa masih jauh tempatnya?" tanya Aditya dari kursi penumpang di belakang. Dia melonggarkan dasinya yang terasa mencekiknya sedari tadi.

"Jauhnya lumayan, pak" jawab sang sopir memberitahukan. Dari pada dia bilang nanti sebentar lagi, tapi mereka belom sampai-sampai bisa nanti dia yang diamuk.

"Aaah, lebih cepat lagi" titah Aditya kepada sang sopir.

Akhirnya setelah satu jam lama di perjalanan, Aditya sampai di depan rumah Pak Bayu dan Ibu Imah. Melihat rumah bagian depan yang terlihat mewah itu, Aditya mengira kalau Nadia sudah menjalani hidup lebih baik ketimbang di Jakarta dulu.

Dengan percaya diri Aditya pun menekan tombol bel rumah. Tidak perlu menunggu lama, si empunya rumah langsung keluar. Aditya melihat pria paruh baya dengan masih memakai pakaian dinasnya keluar menghampirinya.

"Mau cari siapa?" tanya Pak Bayu tanpa basa-basi.

"Maaf pak, saya mau cari Nadia. Apa dia ada di dalam?" ujar Aditya sambil bertanya.

Pak Bayu yang mengira Aditya adalah teman kerja Nadia dan juga tidak berpikiran apa-apa menjawab, "Oh, Nadia. Dia lagi pergi mendaftarkan anaknya sekolah."

"A-apa? Me-mendaftarkan anaknya sekolah? Apa Nadia sudah punya anak?" Aditya sangat kaget mendengar apa yang barusan Pak Bayu katakan.

Sementara Pak Bayu yang melihat laki-laki tampan dengan balutan jas mahal yang melekat di badan Aditya, tidak terlalu memikirkan jika wajah anak muda yang berdiri di depannya memiliki kemiripan dengan si bocil, Leonel.

Pak Bayu memang mengetahui jika Nadia pindah ke kontrak rumahnya di belakang dalam keadaan hamil. Dan sampai sekarang beliau belum pernah melihat ada keluarga Nadia atau laki-laki yang menghamili Nadia yang sudah dia anggap seperti putrinya itu datang sekali pun.

Pak Bayu juga tidak berani bertanya atau langsung menodongkan pertanyaan yang agak sensitif tersebut. Takut beliau salah ngomong dan jatuhnya nanti malah fitnah dan pencemaran nama baik orang lain.

Jadi, selama kebenaran siapa laki-laki yang sangat mirip dengan cucunya itu, Pak Bayu hanya akan ngobrol sewajarnya saja.

"Apa Nadia sudah menikah? Ma-maksud saya apakah suaminya a..."

"Iya, Nadia sudah menikah dan suaminya masih bekerja di kantor" jawab Pak Bayu bohong setelah melihat gelagat Aditya yang aneh.

Pak Bayu juga tidak kenal dengan siapa sebenarnya anak muda yang sedang mengobrol dengan dirinya itu. Jadi, lebih baik dia mencari aman saja.

Pak Bayu berpikir, seandainya pun lelaki yang di depannya ini adalah ayahnya Leonel, tapi karena dia tidak pernah melihat dia datang dan membiarkan Nadia dan Leonel hidup menderita menganggap pria ini bukan siapa-siapa Nadia lagi.

Mendengar jawaban Pak Bayu, Aditya langsung terdiam. Sekujur tubuhnya terasa kaku dan tidak bertenaga. Memang benar, empat tahun bukan waktu yang singkat. Wajar kalau Nadia sudah menikah. Apalagi dulu Nadia tahu kalau dirinya sendiri juga akan menikah.

Wanita secantik Nadia tidak mungkin tidak ada yang mengejarnya.

Aditya memejamkan matanya mencoba meredam hatinya yang remuk. Rasanya dia tidak bisa terima dengan apa yang dia dengar barusan. Ya, Aditya memang laki-laki egois.

"Maaf, anda siapanya Nadia?" akhirnya Pak Bayu pun bertanya siapa sebenarnya anak muda itu. Penasaran juga kenapa dia mencari Nadia hingga membuat ekspresi wajah sedih begitu.

"Saya kek..." Kalimat itu tertahan di tenggorokannya. Siapa dirinya? Bahkan dia sendiri saja tidak yakin siapa dirinya bagi Nadia sekarang.

"Saya temannya" jawab Aditya dengan terpaksa.

Tapi, mantan kekasihnya lebih tepatnya. Kekasih yang saat itu membuang Nadia demi bisa dia menjalin hubungan dengan wanita cinta pertamanya yang sudah kembali.

Lelaki bodoh yang sudah menyia-nyiakan wanita sebaik Nadia. Dia malah membuat berlian demi mendapatkan sampah. Ya, sampah yang sesungguhnya adalah Nindi.

Empat tahu telah berlalu bukan berarti Nyonya Sinta diam saja. Wanita paruh baya itu ingin sekali melihat Aditya menikah, memiliki keluarga dan dia juga menginginkan cucu. Apalagi teman-teman sosialitanya selalu membangga-banggakan para anak mereka dan sudah punya momongan.

Setiap dia menghadiri perkumpulan mereka, Nyonya Sinta kerap kali merasa terasing karena yang dibahas bukan lagi tentang barang-barang mewah, brand-brand ternama yang lagi ngeluarin produk baru mereka. Aaah, itu sudah nggak laku lagi. Zamannya sekarang sudah waktunya menimang cucu.

Walaupun kerap kali Nyonya Sinta menjodohkannya dan memperkenalkan gadis-gadis anak dari teman seperkumpulan nya, tetapi tidak ada satu pun gadis yang bisa menggantikan posisi Nadia di hatinya saat ini.

Yah, walaupun bisa dibilang Aditya sangat terlambat menyadarinya.

"Oh, ternyata temannya Nadia. Dianya masih di luar, tidak tahu jam berapa nanti pulang" balas Pak Bayu walaupun tidak sepenuhnya percaya dengan apa yang dikatakan Aditya barusan.

Pak Bayu melirik jam tangannya sudah menunjukkan jam sembilan lewat. Sudah waktunya dia berangkat ke kantor. Beliau sebenarnya sudah berangkat tadi ke kantor. Tapi karena ada barangnya yang ketinggalan, makanya dia balik lagi.

"Maaf, saya harus berangkat kerja sekarang" ujar Pak Bayu. Waktu keluar dari dalam rumah sebenarnya dia akan langsung berangkat lagi. Tapi melihat tamu tak diundang, tidak mungkin beliau mengabaikan begitu saja.

"Oh, iya. Saya minta maaf juga sudah menahan bapak" balas Aditya dengan suara lirih. Dia masih syok menghadapi kenyataan kalau katanya Nadia sudah menikah.

"Kalau begitu saya pamit, pak. Terima kasih sudah mengganggu waktu bapak" ujar Aditya sebelum pergi meninggalkan kediaman di mana informasi yang dia dapat kalau rumah itu adalah tempat tinggal Nadia.

"Iya, sama-sama."

Aditya pun langsung berbalik, berjalan di mana mobilnya terparkir. Tatapan kosongnya, hatinya yang remuk redam.

Di depan sana sang sopir sudah membukakan pintu untuknya. Aditya masuk ke dalam mobil dengan orang seperti tidak punya semangat hidup.

Dia menyandarkan kepalanya ke sandaran kursi. Lalu tatapannya lurus menatap langit-langit bak mobilnya. Pikirannya jauh berkelana memutar memori kenangan indah saat masih bersama. Dia hanya ingin memikirkan itu.

Karena untuk kenangan buruk yang terjadi di antara mereka berdua, Aditya berusaha memperbaikinya. Mengubahnya menjadi hanya kenangan yang indah saja mulai sekarang.

Dengan pelan-pelan Aditya mengeluarkan sebuah kotak kecil beludru berwarna merah dari dalam sakunya. Dengan sangat hati-hati Aditya membukanya. Sebuah cincin yang dia pesan secara khusus untuk Nadia, dua mingguan sebelum kedatangan Nindi.

Cincin yang rencananya akan Aditya berikan kepada Nadia. Waktu itu, saat Aditya dan Nadia sedang duduk bersantai di ruang TV apartemen mereka dulu, entah kenapa obrolan mereka sampai ke pembahasan pasangan yang tidak mendapat restu dari orang tua.

Malam itu juga Aditya berniat akan melamar Nadia walupun belum mendapatkan restu dari ibunya. Tapi untuk menepis rasa kekhawatiran Nadia, akan akan melamar Nadia.

Soal urusan meminta restu kepada ibunya, akan Aditya pikirkan bagaimana pun caranya. Tetapi kedatangan Nindi menghancurkan segalanya.

Aditya oleng dan begitu mudahnya membuang Nadia begitu saja. Hanya penyesalan yang dia rasakan sekarang.

1
Rossmawar
lanjut
Cahaya
bukannya paragraf sebelumnya sudah mengeluarkan semua kartu Thor?
Cahaya
lah bukannya dia suruh bunuh anaknya yang belum lahir jika hamil.
bahkan sebelum tau hamil Thor?
Cahaya
bukannya mau empat tahun Thor?
Queeny Geulitz Syahputri
up
Lee Mba Young
kasian nadia, dulu di buang sekarang ngotot mau di pungut lagi tanpa mikirin perasaan nadia yg hamil dan berjuang sendiri. bgitulah laki laki gk mikir mau menang sendiri.
semoga nadia dpt jodoh yg baik gk kayak aditya itu. buang dan pungut orang seenaknya.
Rizal Zal
Kecewa
Rizal Zal
Buruk
Jannah Mumtaz
Luar biasa
Rossmawar
lanjut dong
Noona Han
Peran bapaknya aditya gak ada apa, sampai istrinya keg lepas kendali gak ada yg mantau, udah kya binatang liar yg dilepas dari kandang, gak sadar²😂🙏
Hesti Bonitinho
alur ceritanya sama bngt SMA novel sebelah..
Ifan Richaniyah
q kok sedih y liat aditya , emak ny aditya egois bgt , pen tak hiiiiiiihhhh
RATNA
maaf Thor masih menyimak alur cerita nya,🙏🙏🙏
RATNA
Lumayan
RATNA
Kecewa
Rohmi Yatun
iihh dikit amat.. double up dong Thor 🙏👍
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa di waktu seru" nya malah kepotong muluu thour🥺🙏
Widi Widurai
halah mbelgedhes. ga kangen nindii?? kan jg pernah sempet tinggal bareng
Rossmawar
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!