NovelToon NovelToon
Istriku Canduku 2

Istriku Canduku 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Contest / Badboy / Cintamanis
Popularitas:43.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Elis Kurniasih

Seorang gadis mandiri yang bernama Permatasari Anindya atau biasa dipanggil Sari, selalu gagal dalam menjalin hubungan.

Namun saat, ia mantap dengan pilihannya, tiba-tiba malapetaka itu terjadi, persis di tengah keraguan pada kekasih pilihannya yang tertangkap basah tengah bersama wanita lain.

Malapetaka yang membawanya pada seorang pria brengsek, yang telah mengikatnya diam-diam. Pria brengsek yang mulai candu akan tubuh Sari.

Siapakah pria brengsek itu? Siapakah pria yang Sari pilih? dan apakah ia akan bahagia?

Simak lagi ya guys
"Istriku Canduku 2"
Part David Sari

sebelumnya "Istriku Canduku" Part Mario Inka.

Novel ini novel dewasa, mengandung unsur 21+
Mohon untuk bijak membacanya 🙏

Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elis Kurniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

aku akan memiliki bayi

Satu minggu, dua minggu berlalu, Sari benar-benar menikmati aktifitas barunya. Ia seperti seorang koki yang mondar mandir menyelesaikan masakan tepat waktu, agar pelanggan yang memesan makanan buatannya tidak kecewa.

“Sar, kamu pucat banget. Kamu kelelahan, Sar. Besok istirahat saja dulu.” Ucap Salsa yang tak tega melihat temannya yang masih gigih memasak pesanan pelanggan di restorannya.

Sari mengusap bulir-bulir keringat di dahinya. memang akhir-akhir ini ia mudah sekali lelah.

“Tidak apa kok, Sa. Aku suka dengan pekerjaan ini. Senang aja, ketika orang yang makan masakan aku dan bilang enak.” Senyum Sari.

“Lah, emang rawon buatanmu tuh enak, Sar.”

“Makasih, ya Sa.” Sari tersenyum dan langsung di balas oleh Salsa.

“Pokoknya, nanti di flat langsung istirahat ya.” Ucap Salsa sambil menepuk bahu Sari dan meninggalkannya.

Sari masih mengusap keringat di dahinya. Ia memang lelah, tapi ia pun tak kunjung berhenti mengerjakan pekerjaannya. Tiba-tiba pandangannya kabur, Sari memegang ujung meja marmer, tempatnya berdiri. Ia menarik nafasnya dalam, lalu di keluarkan perlahan. Tapi kepalanya semakin pusing, hingga pandangan semakin gelap dan ia pun pingsan.

Salsa, terkejut melihat Sari yang tergeletak di lantai. Ia dan satu orang karyawannya ikut membantu membawa Sari ke rumah sakit terdekat.

“She is pregnant.” Ucap dokter yang memeriksa keadaan Sari, membuat Salsa terkejut dan menutup mulutnya.

“Take care your friends, her gestational age is still very vulnerable.” Ucap dokter itu lagi, lalu meninggalkan Salsa yang masih mematung di sana.

Sari mengerjapkan kedua matanya. Lampu di ruangan itu menyilaukan pandangan matanya.

“Sa..” Panggil Sari dengan suara yang masih sangat lemah.

“Sar.” Salsa menghampiri tempat tidur pasien yang Sari gunakan.

“Sa, tolong jangan kabari keluargaku dengan kondisiku yang seperti ini.”

Salsa menggeleng.

“Kamu sudah tau, Sar? Kamu tau kalau kamu sedang hamil?”

Sari menangis. “Baru dua hari yang lalu, aku tahu, Sa.”

Salsa memeluk erat tubuh Sari yang sedikit kurus, dari saat pertama kali ia bertemu dengannya di Bandara dua minggu yang lalu.

“Tamu bulananku tidak pernah telat, Sa. Malah lebih sering maju. Tapi bulan ini telatnya jauh. Aku khawatir, dan kemarin pagi aku mengeceknya ternyata positif.” Ia kembali menangis tersedu-sedu.

“Minta pertanggung jawaban padanya, Sar. Pada lelaki itu. Katamu dia juga mau menikahimu.”

Sari menggeleng. “Aku tidak mau, Sa.”

“Aku tidak kenal dia, aku juga sangat membencinya. Aku tidak pernah lupa bagaimana dia memperlakukanku pada malam menjijikkan itu.”

“Sar.” Salsa kembali memeluk Sari.

Di luar sana, David mendengar pembicaraan Sari dan Salsa dari balik pintu ruang perawatan itu. Sudah satu minggu David berada di negara ini, ia mencari dan melacak keberadaan Sari. Akhirnya, hari ini ia menemukan Sari di sebuah rumah sakit, berdasarkan informasi dari orang suruhannya yang tak kenal lelah mencari wanita yang David maksud.

“I will have baby?” Gumam David dengan mata berbinar.

“I will have baby.” Ia terus tersenyum. Lalu melangkahkan kakinya keluar.

Ia merancang segala banyak hal di kepalanya. Di mulai dari memasukkan Sari ke ruang perawatan ekslusif.

“Sa, kamu pulang saja, masih banyak perkerjaan di restoran. Jika kamu di sini terus, di sana berantakan.” Kata Sari, setelah selesai memakan separuh bubur di mangkuk itu.

“Tidak Sari, aku tidak mungkin tega meninggalkanmu sendiri di sini.”

“Tidak apa, Sa. Lagi pula ada pasien yang lain di sini.” Sari mengedarkan pandangannya ke arah pasien yang ada di depannya.

Tiba-tiba, dua orang suster masuk ke dalam ruang perawatan itu.

“Excuse me, Mam. We will move you.” Kata salah seorang suster itu.

Sari dan Salsa bingung dan saling melempar tatapan.

“Where will my friends be moved?” Tanya Salsa.

“VIP.” Jawab Salah seorang suter itu lagi, membuat Sari dan Salsa menganga.

Namun Sari, yang tak bisa berbuat apa-apa hanya bisa menurut.

“Sar, kamu punya teman di sini?” Tanya Salsa bingung.

Sari menggeleng.

“Keluarga?”

“Tidak, Sa.”

“Terus siapa donk yang pesan kamar VIP ini untukmu?”

“Mana aku tahu.” Jawab Sari bingung.

Keduanya terdiam, sesaat hening dan memikirkan siapa orang yang memesankan kamar ekslusif untuk Sari.

Tak lama kemudian ponsel Salsa berbunyi. Ia di beri kabar oleh salah seorang karyawannya karena ada touble di Restoran.

“Aku semakin tak tega meninggalkanmu sendiri, Sar.” Kata Salsa lagi.

“Sudah sana, aku tidak apa di sini sendiri.” Ucap Sari,

Salsa langsung meraih tasnya. “Sar, maaf ya aku tinggalin kamu, nanti aku suruh Erlin jagain kamu, kita bergantian.” Kata Salsa, yang ingin menyuruh salah seorang karyawannya untuk menemani Sari saat ia sampai di Restorannya nanti.

“Tidak usah, Sa. Erlin sibuk di dapur. Dia juga lelah. Aku bisa sendiri, bener deh.” Ujar Sari.

“Baiklah, cepat sehat dan jangan banyak pikiran!” Salsa memeluk tubuh Sari dan mninggalkannya.

Sari mengangguk. “Strong woman.”

Sari mengepalkan tangannya ke atas. Lalu, Salsa tersenyum sebelum ia membuka pintu ruang vvip itu untuk keluar.

Rasa lemah masih menggelayuti tubuhnya, di iringi kantuk akibat obat yang ia minum untuk membuatnya beristirahat total. Sesaat kemudian Sari memejamkan matanya.

Ceklek.

David membuka pintu ruangan itu, ia tersenyum melihat sosok wanita yang ia rindukan ini tengah meringkuk seperti bayi. Tubuhnya mungil dan agak sedikit kurus dari terakhir ia memeluk dan menciumnya.

David meraih kursi dan duduk persis di depan wajah mungil Sari. Ia mengelus wajah teduh yang sedang memejamkan matanya itu.

“Kamu akan menjadi ibu dari anak-anakku.” Gumamnya.

1
dzaky
Buruk
Ananda jaka Ideatama
Luar biasa
Nur Khikmah
bagus
Nur Khikmah
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Erna Suryani
Luar biasa
Erna Suryani
Lumayan
Azalea New
ceritanya bagus, luar biasa 👍
Ryeowook Anggara
ya wanita yg selalu elo jaga,tapi elo ga menjaga diri elo perbuatan zina
JandaQueen
itu huruf apa yg dibintangin... suka penasaran aqutu....kepooo🤭
Basaroh Basaroh
aq tega bacaya/Sob//Sob/
JandaQueen
sex mulu dipikiranya
Pije Saksena
kok gak jadi di rilis anaknya mario dan David?
pipin bagendra
Thor cerita met n Nina n Ardi kok ga ada
pipin bagendra
kok ga ada Thor aq cari novelnya
Savitri Eka Qodri
Luar biasa
Khairul Azam
aku gak suka model cewek quen entah di nyata atau novel
Khairul Azam
aku gak suka ardi, masih ada dinda aja dia kasih harapan si nina
Khairul Azam
wah ternyata ardi gak konsisten dulu pas kakaknya cerita habis diperkosa marah tp setelah ketemu sama david malah biasa aja malah senang lagi, skrng udah punya dinda tp memperlakukan nina begitu 🙃🙃🙃
Khairul Azam
walah si melihat udah malak si david gak taunya anaknya si rama 😁😁
Khairul Azam
menurutku salah klo sari ngasi tas hadiah dr suami malah dikasih keorang lain apa lg depan suami, gak menghargai , klo mau bls ibu nya rama masih banyak cara lain.

jd lah orang yg bisa menghargai pemberian orang lain, e tah itu ber harga (mahal) atau nggak (murah)
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!