NovelToon NovelToon
Tidak Ada Maaf Untuk Ibu Mertua

Tidak Ada Maaf Untuk Ibu Mertua

Status: tamat
Genre:Tamat / Suami Tak Berguna / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:496.8k
Nilai: 4.7
Nama Author: Agustina Pandiangan

Terlalu sakit hati atas semua perbuatan ibu mertuaku di saat kami masih miskin.Hinaan demi hinaan aku terima setiap saat hannya karena aku tidak bisa seperti menantunya yang lain.Di bandingkan di jadikan babu bahkan anak-anakku kerap mendapat perlakuan tidak baik dari mertuaku membuat ku dendam sampai mati.

Sekarang saat aku sudah sukses dan dia sudah penyakitan dia ingin aku merawatnya layaknya seorang mertua tentu saja aku menolak dan suamiku mendukung atas sikap ku yang jahat untuk saat ini.

Ikuti kisah rumah tanggaku yang begitu banyak cobaan hingga pada akhirnya Tuhan membuka pintu rejeki kepadaku dan suamiku sembuh dari penyakit yang di deritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agustina Pandiangan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 ~ Di tuduh ~

Maura menggeleng kepalanya lalu pergi begitu saja meninggalkan mertuanya di ruang tamu bersama cucunya menikamti cemilan yang baru saja dia beli.

"Andai saja aku punya uang mungkin aku bisa membeli cemilan untuk kedua anakku."Ucapnya dalam hati.Dia sangat sedih karena tidak pernah bisa memberi makanan yang layak kepada kedua anaknya seperti anak-anak kakak iparnya.

Mertuanya yang pilih kasih juga tidak pernah sekalipun mau memberikan uang kepada kedua anaknya,dia hannya peduli kepada cucunya yang dari Siska dan Laura padahal mereka juga punya uang untuk membeli kebutuhan anak-anak mereka berbeda dengan dirinya yang tidak punya apa pun.

" Maura apa kamu sudah menyetrika pakaian kami,pakaian itu mau dipakai besok?" Tanya Laura yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Belum,aku masih sibuk kamu sendiri dulu yang menyetrika!!" Jawab Maura sambil berlalu.

"Maura!! kamu bilang apa barusan?"Hardik Rena dengan nada tinggi.

"Aku masih sibuk bu,lagian dia kan punya tangan sekali-kali dia saja yang melakukannya." Jawab Maura.

"Memang kamu tidak tau diri ya,kamu lupa kalau kamu ini menumpang di rumah ini bersama anak dan suamimu tanpa membayar belanja? memangnya siapa yang memenuhi kebutuhan rumah ini kalau bukan Laura dan Siska? Kamu hannya tinggal makan saja,tapi melakukan pekerjaan kecil saja kamu keberatan." Rena berjalan menghampiri mereka dengan tatapan yang tajam ke arah Maura.

" Bu,aku juga kerja di rumah ini,bisa tidak ibu menghargai semua pekerjaan ku selama ini,aku tau aku memang belum mampu seperti mereka membayar belanja bulanan,tapi aku menggantinya dengan bekerja."Kali ini Maura berani berbicara tegas kepada mertuanya berharap mereka sadar kalau dia juga berperan penting di rumah ini.

"Diam..!!! sudah berani kamu menjawab ya,apa kamu sudah bosan di rumah ini,kalau sudah bosan silahkan pergi bawa anak dan suamimu."

"Sudah!! sudah bu,jangan di perpanjang lagi,kebetulan hari ini aku terlalu capek makanya minta tolong pada Maura." Laura berpura-pura tersakiti membuat Maura sangat muak.

" Aku akan membayar tenagamu hari ini Maura,aku betulan sangat lelah." Laura menyodorkan uang seratus ribu,tetap berpura-pura di hadapan mertuanya.

"Apa ini Laura?,tidak usah membayarnya,pekerjaan rumah sudah kewajibannya,lebih baik uang ini untuk jajan Kaila." Rena mengambil uang dari tangan Laura lalu menyimpannya.Maura hannya bisa tersenyum kecut melihat kelakuanku mertua dan kakak iparnya.

"Maura cepat lakukan apa yang di suruh Laura,kalau kamu masih ingin tinggal di rumah ini dan makan." Hardik mertuanya dengan wajah sinisnya yang khas.

" Aku akan melakukannya,semoga kalian selalu bahagia." Ucapnya lalu segera pergi dari hadapan orang-orang yang sudah merendahkan harga dirinya.

"Harga diri?jangan sebut harga diri Maura,orang miskin sepertimu tidak akan pernah punya harga diri,lihatlah sudah berapa lama kamu jadi budak tanpa di gaji bahkan kamu masih di hina." Ucapnya berbicara sendiri.

Sementara itu di dalam kamar Surya menunggu Maura masuk karena sudah lama dia diluar,kedua anaknya sudah mulai rewel.

"Maura!!! Maura!! " Surya memanggil istrinya tapi sudah beberapa menit yang di panggil belum juga kembali sementara kedua anaknya semakin rewel.

"Kemana Maura kenapa dia belum kembali juga."

"Ada apa? kenapa kamu terlalu berisik? Istrimu masih menyetrika pakaian Laura,memangnya kamu punya uang untuk memenuhi kebutuhan kalian?" Tiba-tiba saja ibunya datang dan berdiri di depannya.

"Bauk sekali di kamar ini? dasar manusia tidak berguna!!"

"Bu!!! kenapa kamu begitu kejam,dulu saat aku masih sehat dan bisa bekerja aku juga memberimu uang kenapa setelah aku sakit ibu malah merendahkan aku bahkan memperbudak istriku tanpa gaji."Ucap Surya dengan nada gemetaran.Terlihat jelas wajahnya yang penuh amarah dan kecewa kepada ibunya yang matre.

"Sudah tidak usah banyak bicara,kamu pikir dengan kamu berbicara seperti itu aku akan lebih peduli,tidak sama sekali lebih baik kamu suruh anak-anak mu diam aku pusing mendengar keributan mereka." Jawabnya lalu segera keluar dari dalam kamar putranya.

Saat Rena keluar dari kamar,tanpa dia sadari salah satu cucunya mengikutinya dari belakang,Rena kembali ke dalam kamarnya sementara cucunya pergi ke ruang tamu.

" Maura!!Maura bagaimana ini,kenapa Brian keluar,aduh..!! Maura kemana sih Brian!!!" Surya memanggil nama anaknya tapi anak itu belum juga masuk sementara Maura belum juga muncul.

Sementara itu di luar brian anak kecil itu pergi ke ruang tamu,dia segera berlari ke meja saat melihat banyak makanan.Brian memainkan semua cemilan di atas meja sebagain di makannya dengan lahap.

Brian membuat semua ruang tamu berantakan,tidak ada yang menyadari kalau anak kecil yang belum mengerti keadaan itu sudah merusak semua ruang tamu membuat berantakan.

"Ya ampun Maura!!! lihat ini!! plak...!!" Rena menjerit keras dan berlari menghampiri brian dan memukul cucunya yang masih kecil itu.

"Huahhhhhhh mama!!!" Brian menangis keras,Maura yang mendengar mertuanya menjerit memanggil namanya langsung menyudahi pekerjaanya lalu dia segera keluar dari kamar setrika menuju ruang tamu.

"Brian!!! Apa yang ibu lakukan."Maura berlari menghampiri anaknya lalu memeluknya karena sudah menangis keras.

"Maura lihat perbuatan anakmu ini,memang ya kalian semua tidak ada satu pun yang bisa di andalkan,bahkan anak sekecil ini saja sudah membuat masalah sekarang ganti semua makanan ini aku tidak mau tau cepat." Rena menjerit keras,dia benar-benar lupa kalau anak kecil itu juga cucunya.

"Ibu...!!! kamu memang sangat kejam,aku masih bisa memaklumi semua makian mu terhadapku dan juga mas Surya,tapi aku tidak terima saat kamu menampar dan menghina anakku." Ucap Maura.Dia tidak bisa menahan tangis suaranya gemetaran dadanya naik turun terlihat jelas kalau dia sangat marah tapi tidak bisa melakukan apa pun.

Semua orang kembali masuk ke dalam kamar mereka,setelah tadi sempat keluar saat mendengar jeritan wanita itu.

" Berisik sekali sih,entah kenapa keluarga ini selalu saja membuat masalah tidak pernah sekali pun tidak membuat masalah." Romi Abang iparnya mencibir bahkan menatap mereka dengan tatapan merendahkan,lalu kembali masuk ke kamarnya.

"Aku tidak mau tau pokoknya bayar semua kekacauan ini dan bawa bawa anakmu masuk ke dalam kamar,kalau kamu tidak bisa menjaganya ikat saja dia dari pada membuat keributan di rumah ini." Makinya.

Maura terdiam mendengar ucapan mertuanya,dia sudah sangat kelelahan dengan semua masalah ini, rasanya dia sudah tidak mampu tinggal di rumah mertuanya yang sombong yang tidak pernah sekali pun menganggapnya.

"Jangan diam saja,pikirkan bagaimana kamu membayar semua ini,makanya kalau punya anak jaga dengan baik."

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

1
martina melati
menyesal kemudian tiada guna
martina melati
aneh... justru maura banyak berkorban
martina melati
blm bijaksana, coba berpikir lg jd dposisi maura...
martina melati
aneh... koq yg bekerja malah sibungsu thor... dmn2 yg bekerja tuh yg sulung.
beda kisah jika sulung sakit keras ato berkelakuan khusus (autis)
martina melati
gk usah sering datang bu... istirahat aja di rumah ibu/Facepalm/
martina melati
gk usah bujuk rayu bu... jika ibu ingin tinggal serumah mereka ibu harus rendah hati.
bolehkh ibu tinggal dirumah kalian, nak? gitu donk... pasti gengsiknnn
martina melati
nah, boleh dijawab spt gini... terima kasih atas ajakanny,bu... tapi, kami malu krn sdh pernah diusir dari sana. lebih baik kami dsini saja.
martina melati
sikap begini seharusny tidak dilakukan... yoh ibu mertuamu datang hanya berkunjung bukan merusak ato membuat onar
martina melati
dimana2 anak lelaki akan pergi meninggalkn ortuny dan hidup berkeluarga.
martina melati
oh ibu... jika kau melihat anak dan keluarga kecilny sdh hidup mapan dan mandiri seharusny turut ikut bahagia dan bersyukur
martina melati
seharusny dsapa aja... iy, sdh sembuh bu.
puji Tuhan/Pray/
martina melati
asbun.... asal bunyiii
martina melati
aneh... pdh cucu sendiri jg koq dbanding2kn
martina melati
jangan membenci ibu apalagi jika yang melahirkanmu. justru kasihanilah dia
martina melati
jangan2 bukan anak kandung, x aja anak adopsi
martina melati
keluar aja... sudah diusir lho!
martina melati
rumah mertua besar, masak tinggal bersama sih. ada ipar dan keluargany juga... jadi berapa kepala keluarga tuh.

jaman sekarang jarang ada lho tinggal bersama seperti di novel ini
Sudarti Aty
lanjut... seru
Chairisna
Luar biasa
Bude Yahman
ceritanya masih mbulet aja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!