Tidak Ada Maaf Untuk Ibu Mertua
" Maura!! Maura? Kamu dimana sih lamban sekali aku sudah memanggilmu dari tadi telinga mu sudah rusak ya makanya tidak mendengar panggilan ku!!" Mertuaku meninggikan suara memanggil nama ku dengan keras seakan aku ini babu di rumah ini.
"Ada apa bu,aku sedang menyuapi mas Surya." Jawabku menahan rasa kesal terhadap mertuaku yang sombong.
"Alah.... Itu saja alasan mu setiap hari,sesekali kamu biarkan saja suami mu tidak makan,dia kayak anjing saja makan,minum dan buang kotoran,itu saja setiap hari yang bisa dilakukan anak tidak berguna itu." Ucapnya dengan nada tinggi tanpa menjaga perasaan mas Surya sedikit pun.
Aku hannya bisa diam,hannya itu yang bisa kulakukan untuk saat ini karena keadaan keuangan kami sangat di uji untuk saat ini.
" Kami mau pergi jalan-jalan,bereskan rumah dan pakaian yang ada di kamar mandi,kamu lihat baju-baju kotor sudah menumpuk.Jangan hannya makan gratis saja taunya kalian semua,disini tidak ada yang gratis jangan lupa kalau sudah kering di setrika." Ucap mertuaku memerintah ku seperti yang dia lakukan setiap hari.
Setelah mengantar mertua dan kakak ipar ku masuk ke dalam mobil,serta membawa beberapa keperluan mereka,aku kembali masuk ke dalam rumah.Aku memandangi mobil yang mereka bawa sampai menghilang dari pandanganku,lalu masuk ke dalam rumah.
Aku duduk di sopa sambil mengelus dada makian dan cacian sudah biasa ku dengar dari mulut pedas mertuaku,bahkan lebih dari itu pun aku sudah mendengarnya jadi aku sudah lelah untuk menagis karena memang saat ini aku tidak mampu melakukan apa pun kecuali jadi babu di rumah mertuaku sendiri.
Sejak suamiku tidak bekerja dua tahun yang lalu sikap mertua ku berubah tiga ratus enam puluh derajat kepada kami,setiap hari ada saja kata makian yang di lontarkan mertuaku baik kepada suami ku atau pun kepadaku.
Sebenarnya aku sudah lelah,ingin rasanya aku bekerja agar bisa membiayai keluargaku dan membeli obat untuk suamiku tapi semua terhalang karena aku memiliki dua anak yang masih kecil yang harus ku rawat.
Mertua ku sendiri tidak mau mengurus anak-anakku,jangankan untuk menjaganya sekedar mengajaknya bermain saja dia tidak mau sangat berbeda perlakuannya dengan cucunya yang lain.
Sementara kami tidak punya tabungan sama sekali sudah habis sejak suamiku sakit,aku juga tidak tau kenapa suamiku tiba-tiba tidak bisa menggerakkan tubuhnya yang bisa dia lakukan hannya berbaring.Sejak kami kehabisan tabungan suamiku berhenti mengkonsumsi obat,aku pernah meminta mertuaku untuk membantu kami membelikan obat,bukannya memberikan obat yang ada dia malah memaki kami habis-habisan padahal dia punya pensiunan papa mertuaku.
Rasanya aku sudah lelah dengan semua ini,satu tahun sudah aku hidup menderita di rumah mertuaku,terkadang aku sangat kasihan melihat suamiku yang selalu di rendahkan kedua abangnya yang punya pekerjaan mapan dan istri mereka juga punya pekerjaan yang bagus.
"Dek!!! dek!!!" Panggil suamiku tiba-tiba mengagetkan ku,aku segera beranjak dari tempat duduk ku lalu menghampiri suamiku yang ada di kamar.
"Iya mas kenapa,kamu ingin ke toilet?
"Tidak,aku ingin teh dek,rasanya mulutku pahit sekali." Ucap suamiku dengan suara yang lemah.
"Oke aku akan buatkan teh untukmu,tunggu disini ya." Ucapku lalu segera pergi ke dapur untuk membuatkan teh untuknya.Maklumlah disaat mertuaku tidak adalah kami bisa makan sedikit lebih kalau mereka ada tentu saja kami tidak berani karena sudah pasti ibu mertuaku marah-marah yang ujungnya akan menghina kami sesuka hatinya.
Aku mengambil gelas dan juga sendok,lalu membuka lemari tempat gula dan kopi di simpan tapi betapa kagetnya aku saat aku membuka lemarinya ternyata semua lemari di kunci dan kuncinya di bawa oleh mertuaku.
Tidak terasa air mata ku jatuh,aku tidak menyangka sekalipun aku melakukan semua pekerjaan di rumah ini mertua ku masih saja tega menyimpan semua makanan di dalam lemari.
" Dasar mertua jahat,aku akan membalas semua kekejaman mu kepada kami kelak kalau aku punya uang,kamu sangat kejam kepada anak kandung mu hannya karena dia tidak bisa memberikan apa pun kepada mu." Ucapnya lalu dia menyeka air matanya.Dia menyimpan kembali sendok dan gelas ke tempatnya lalu dia kembali ke kamar,dia berusaha menutupi kesedihan di wajahnya,dia tidak ingin suaminya semakin terpuruk atas sikap ibunya yang sangat kejam.
" Mas sepertinya gula habis,kayaknya ibu lupa membeli gula,kamu minum air putih saja." Ucapnya lalu dia membantu suaminya untuk minum air putih.
" Tidak usah kamu tutupi dek,mas tau kalau ibuku menyimpan gula dan kopi,sudahlah biarkan saja aku juga tau diri aku tidak mampu seperti Abang memberikan apa yang dia inginkan,mas minta maaf karena telah menyusahkan kamu." Ucap Surya dengan mata berkaca-kaca.
Sebenarnya Maura ingin sekali menangis tapi dia tidak ingin suaminya semakin merasa rendah diri,dia pura-pura tersenyum lalu memeluk suaminya dengan penuh cinta.
" Tenang saja mas,semua pasti berlalu,kamu pasti sembuh dan Tuhan akan mengangkat derajat kita,yang penting kita tidak pernah lupa berdoa kita sabar dengan ujian ini." Ucap suami Maura memberi semangat untuk suaminya.
" "Mas aku ke belakang dulu,aku mau bekerja." Ucap Maura setelah melepaskan pelukannya dari tubuh suaminya.Sementara kedua anaknya kecilnya masih tertidur pulas mungkin karena tadi malam keduanya terlambat tidur.
Saat Maura sampai di ruang tengah,dia mendengar pintu di ketuk dari luar,Maura segera berjalan menuju pintu lalu membukakan pintu.
" Maura,kamu di rumah seharian ini kak? mertuamu tidak ada di rumah kan,aku bisa minta tolong jaga anakku,aku ada urusan sebentar nanti aku kasih uang beli bakso deh." Tetangganya Yanti tiba-tiba datang minta tolong kepadanya dan dengan senang hati dia menerima tawaran itu.
Maura membawa gadis kecil berumur empat tahun ke dalam rumah lalu menyuruhnya duduk d i ruang tamu.
"Sayang kamu duduk disini ya,tante mau cuci baju ke kamar mandi." Ucap Maura.Dia bersyukur karena anak itu sangat penurut dan sopan.
Tidak terasa waktu sudah siang,dan orang tua anak itu sudah kembali untuk membawa putrinya.
"Maura terima kasih sudah menjaga anakku."
"Dia sangat baik mbak,dia sama sekali tidak merepotkan aku." Jawab Maura jujur.Yanti memberinya satu bungkus bakso di tambah uang lima puluh ribu membuat Maura sangat bersyukur bahkan saking bahagianya dia hampir memeluk wanita itu.
" Sekali lagi terima kasih mbak,uang ini sangat berarti untuk keluargaku." Jawab Maura dengan penuh haru.
"Makanya Maura kamu pindah rumah saja,mertua mu itu orang tidak punya perasaan,dia sangat kejam untuk apa bertahan disini." Ucap Yanti memberi nasihat.
🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Capricorn 🦄
keren
2024-08-20
0
Silvi Vicka Carolina
wow keren anak sendiri di katain ....wow luar biasa
2024-08-16
0
Firman Firman
astagfirullah ,mertua iblissssssssssssssss 😈 sabarlah setiap perjuangan akn ada hasil dan hikmah nya,,semoga kalian sekeluarga kuat dan selalu Istiqomah 🤲amin
2024-07-31
0