NovelToon NovelToon
Diujung Rindu

Diujung Rindu

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Kabar Jerri kembali terdengar sampai ketelinga Zahira,mereka pernah berteman namun harus terpisah oleh jarak dan keyakinan,kabarnya Jerri sudah mualaf saat ini.
Apa ada kemungkinan mereka bertemu lagi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28

Setelah merasa aman Martin menghidupkan mesin mobilnya,dia kembali melaju dengan kecepatan penuh menuju kantor,namun karena masalah Aira yang sulit dihadapi membuatnya memutar balik mobilnya setelah menghubungi Jerri.

"Bos,aku kearena balap sekarang."kata Martin

"Baik,aku akan menyusul."kata Jerri

"Kemana?"tanya Zahira yang sedang bersama dengan Jerri

Mendengar suara Zahira membuat Martin langsung mengakhiri panggilannya,dia tidak ingin Zahira tahu masalalu Jerri sebelum mengenalnya,karena yakin Zahira akan khawatir.

Jerri menggigit bibir menahan kata terakhir yang keluar dari mulutnya,lalu tersenyum kearah Zahira yang masih penasaran dengan Jerri.

"Tadi bilang mau langsung istirahat."kata Zahira

"Ada urusan penting diluar."kata Jerri

"Tentang menantu pilihan Mama?"tanya Zahira

"Bukan."jawab Jerri dengan menahan senyum melihat wajah Zahira yang dilipat-lipat.

"Masuk!"bentak Zahira

Jerri menuruti kemauan istrinya kali ini karena hari ini Zahira sudah dibuat pusing dengan ulah Mama mertuanya yang masih mengharap Jerri bersama dengan Aira.

Zahira menata beberapa baju milik Jerri,dia baru saja menambah lemari baju meski tidak semewah dirumah Jerri,buktinya sekarang Jerri memilih tinggal bersama dengan orang tua Zahira.

Diarena balapan Martin siap kembali meski hanya latihan setelah sekian lama vakum,ponselnya berbunyi beberapa kali,dia hanya tersenyum melihat kelayar karena yakin Jerri tidak akan datang saat ini.

"Apa Zahira tidak mengijinkanmu?"tanya Martin

"He hem,dia terus melototiku dari tadi."jawab Jawab Jerri

"Ya sudah,biar aku sendiri tanpa lawan."kata Martin

Dirumah Zahira masih sibuk dengan baju-baju milik Jerri,meski sebenarnya dia merasa lelah namun karena Jerri sudah memutuskan untuk tinggal,dia hanya bisa mengikuti keinginannya.

Sore hari ini biasanya ada latihan basket di fasum perumahan Zahira,Ayah sebagai pengurus juga aktif kali ini dia mengajak Jerri karena kebetulan Jerri keluar dari kamar.

"Jerri,ayo ikut Ayah."ajak Ayah

"Kemana Yah?"tanya Jerri

"Main basket atau voli difasum,minggu ini jadwal rt sini yang latihan."jawab Ayah

"Boleh Yah,aku ganti baju dulu."kata Jerri

Jihan dan Zahira membantu Bunda diwarung,biasanya menjelang sore warung selalu ramai karena kebutuhan untuk makan malam.

Melihat suaminya keluar hanya dengan memakai kaos tanpa lengan dan celana pendek membuat Zahira menahannya,namun Ayah malah menarik tangan Jerri karena sudah buru-buru.

"Maaf,Ayah pinjam Jerri dulu sore ini."kata Ayah

"Mau kemana sih?"tanya Zahira

"Kefasum."jawab Ayah

Mendengar Jerri diajak kefasum membuat Zahira menarik tangan Jerri,dia meminta kepada Jerri untuk ganti baju namun Jerri keburu ditarik kembali oleh Ayah.

"Apaan sih Ra,sebentar aja."kata Ayah

Jerri hanya tersenyum melihat perdebatan antara Ayah dan anak,Zahira tidak ingin Jerri menjadi idola diperumahannya,meski sebenarnya Ayah juga paham maksud Zahira.

Jerri menjadi perbincangan hangat,apalagi banyak pasang mata yang melihat,puluhan gadis berkumpul difasum setelah melihat postingan seseorang diakun media sosial,beberapa ibu-ibu yang biasa nongkrong diwarung Zahira juga berbondong-bondong menuju fasum karena ada Jerri.

****

Malam ini dirumah Murni kedatangan tamu yang akan meminang Aira,meski tidak setampan dan setajir Jerri bagi Murni sudah cukup karena mampu menghidupinya.

"Cepat Aira,kenapa lama lagi."kata Murni

"Ibu,aku gak mau sama dia aku hanya mau menikah dengan Jerri."kata Aira

"Hampir setahun kamu bersamanya,tapi melirik kepadamu saja tidak,malah dia menikah diam-diam."kata Murni

Aira hanya bisa diam,meski hatinya masih mencintai Jerri namun apa yang di bilang ibunya benar,selama ini Aira hanya peduli kepada dirinya sendiri,setiap bersama dengan Jerri dia hanya memintanya menemani shoping atau hanya sekedar jalan,berbeda dengan Zahira,dia tidak pernah menuntut apapun dari Jerri,itu sebabnya Papa Jerri juga menyetujuinya.

"Ayo cepat malah melamun!"bentak Murni

Aira keluar dari kamar setelah selesai dandan,dia berjalan menuju ruang tamu dimana Damian menunggunya,dia datang sendiri karena ingin langsung bertemu dengan Aira.

"Aira."sapa Damian

"Iya."jawab Aira sedikit ketus karena belum mengenal

"Ini untukmu,malam ini aku melamarmu."kata Damian

Melihat cincin berlian membuat mata Aira terbuka lebar,meski pandangannya masih datar,namun dia ambil dan dipakainya sendiri dijari manisnya.

Damian tersenyum melihat gadis matre didepannya,bergaya selangit namun tidak sadar diri,biasanya gadis seperti Aira selalu menjadi parasit,berdasarkan dari yang Damian tahu Aira sangat mencintai Jerri yang pernah menjadi saingannya didunia balap.

"Apa kamu hanya bawa ini?"tanya Aira

"Apa itu masih kurang?"tanya Damian memancing lebih dalam

"Aku mau naik mobil sport,apa kamu punya?"tanya Aira

"Ayo."ajak Damian

Damian mengajak Aira keluar rumah,untuk sementara dia akan tahan dengan mulut Aira yang bawel,Demian membawa Aira kearena balap,dia ingin menunjukkan kepadanya kalau dia juga memiliki mobil balap.

"Aku bilang aku mau mobil..."kata Aira

"Kamu bisa diam atau tidak?pantas Jerri tidak pernah melirikmu karena kamu memang egois dan hanya memikirkan diri sendiri."kata Damian

"Kamu tidak mengenal Jerri,jadi tidak usah bawa-bawa namanya."kata Aira

"Kamu itu gadis paling bodoh dan tidak tahu apa-apa,aku kenal baik dengannya,dia sudah lama mengenal Zahira dan dia juga selalu menang disini."kata Damian

Aira diam tanpa kata setelah mendengar dari Demian,dia tidak percaya,yang dia tahu Zahira hanya pegawai dikantor Jerri,Aira merasa ingin berteriak kencang,mengapa dirinya merasa tidak tahu apa-apa.

"Apa kamu baru sadar?"tanya Demian

Aira tidak menjawab dia keluar dari mobil dan berlari menjauh,tanpa sengaja dia menabrak Martin yang masih mamakai baju lengkap dengan memegang pelindung kepala.

"Duk."Aira menabrak Martin

Martin yang baru saja merasakan kegembiraan harus kembali merasa kesal karena bertemu dengan Aira,dalam hatinya sangat ingin memakinya namun masih sangat menghargai Tante Lintang.

Martin melihat Damian mendekati Aira,dia hanya menggelengkan kepala dan berjalan menuju ruang ganti.Setelah Martin keluar dia bertemu dengan Damian tidak jadi masuk arena balap,meski pernah berselisih sebelumnya mereka masih saling sapa.

"Martin."panggil Damian

"Eh,kamu latihan disini?"tanya Martin

"Damian,sudah selesai apa belum sih?"tanya Aira

Martin dan Damian menoleh kearah Aira,bagitu melihat Aira berjalan menuju Damian membuat Martin tersenyum sinis kearah Damian,Martin hanya mendekat kearah Damian dengan menepuk bahu dan membisikkan sesuatu.

"Apa kamu berkencan dengannya?"tanya Martin

Damian hanya menggeleng kepala dengan senyum tipis,Martin sendiri sudah tahu kehidupan seperti apa yang dijalani Damian hingga dia bisa mencapai sukses seperti sekarang.

"Jika bukan karena wanita tua itu,aku juga tidak mau meski hanya menggandeng tangannya."jawab Damian

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!