NovelToon NovelToon
Terjerat Gairah Sang Pengawal

Terjerat Gairah Sang Pengawal

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:972.6k
Nilai: 4.4
Nama Author: sendi andriyani

"Aku kecanduan dengan tubuh mu, Nona." Juan berbisik sensual di telinga Syera.


"Kau begitu kurang ajar, mana ada pengawal yang menikmati tubuh anak majikan nya heh!" Ketus Syera sambil mengeratkan selimutnya.


Syera Alana Lurious gadis yang nakal dan susah di atur di pertemukan dengan Juan Karessa Mahendra yang di pekerjakan oleh ayah nya menjadi pengawal nya.


Karena suatu kejadian, membuat Syera dan Juan terlibat hubungan terlarang yang membuat sang ayah murka.


Bagaimanakah kisah cinta antara anak majikan dan pengawal nya? Apakah kedua nya bisa meluluhkan hati ayah Syera? Simak hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 - TGSP

Saat di belokan, Juan membelokan kendaraan nya. Sudah dia duga dari awal, kalau kedatangan nya dan Syera akan menyita perhatian para tetangga julid nya, tatapan sinis mereka membuat Syera tak nyaman seperti nya, Juan bisa merasakan nya karena Syera memeluk pinggang nya semakin erat.

"Yang.."

"Maaf ya, lingkungan aku begini."

"Gapapa kok." Jawab Syera, kendaraan Juan pun berhenti di depan sebuah rumah yang terlihat kecil, dari depan rumah sederhana itu terlihat sudah lapuk termakan usia. 

"Ini rumah aku, sayang. Turun." 

"Ohh, udah nyampe ya?" Syera pun melepaskan pelukan nya di pinggang Juan, lalu turun dari sepeda motor Juan dan membuka helm nya. 

Mata nya lekat menatap rumah di depan nya, bisa di bilang sudah tak layak huni. Tapi, entahlah di dalam nya seperti apa.

"Maaf ya, aku udah bilang kalo rumah aku.."

"Gapapa, sayang." Syera memotong ucapan Juan, lalu menggandeng tangan Juan. 

"Aku ngerti kok, kalo kamu mungkin akan sulit beradaptasi disini."

"Aku bakalan coba kok." Jawab Syera, sambil memperlihatkan senyum manis nya. 

Tak lama, Rinda keluar dari rumah sambil membawa baskom berisi cucian yang akan dia jemur di teras. Karena hari sudah sore, juga karena Juan tak bisa mencuci pakaian tepat waktu karena sibuk bekerja, jadilah adik kecil nya yang harus mencuci pakaian. 

"Rinda.." Panggil Juan, membuat gadis kecil itu tersenyum manis.

"Kakak udah pulang? Kenapa disitu, ayo masuk." 

"Kita masuk ya?" Ajak Juan pada Syera, gadis itu mengangguk lalu kedua nya berjalan berdampingan, dengan Syera yang menggenggam tangan Juan dengan erat. Hati nya berdebar tak karuan saat ini, karena akan bertemu dengan sosok ibu nya Juan.

"Wah, kakak bawa kakak cantik. Siapa kak? Pacar kakak?" Tanya Rinda, tersenyum menggoda ke arah sang kakak.

"Ayo kenalan sama kakak cantik, nama nya kak Syera." 

"Sayang, ini Rinda. Adik aku yang waktu itu aku ceritain." Ucap Juan pada Syera, gadis itu nampak tersenyum manis menatap adik perempuan Juan.

"Hallo, Rinda. Senang bertemu sama kamu, nama kakak Syera." 

"Hallo kak Syera, salam kenal." Balas Rinda, kedua nya pun bersalaman. 

"Rin, kakak mu sudah pulang?" Teriak seseorang dari rumah.

"Sudah, Ma." Jawab Rinda. 

"Tuh, Mama udah nyariin kakak." Ucap Rinda. 

"Yaudah, kakak masuk dulu ya. Besok, biar kakak yang nyuci baju." 

"Oke, kak." Jawab Rinda. Syera tersenyum kecil melihat interaksi antara Juan dan adiknya. Ohh, andai saja dia punya adik atau kakak, pasti dia takkan merasa kesepian. Selama ini, dia selalu merasa sendirian karena papa nya terlalu sibuk. 

Itulah, yang membuat nya berubah menjadi gadis yang nakal dan sulit di atur karena pergaulan bebas. 

"Mau kakak bantu?" Tawar Syera pada Rinda, membuat gadis kecil itu mendongakkan kepala nya lalu menggeleng.

"Gak usah kak, kakak masuk aja ke dalam ya." 

"Hmmm, baiklah. Jangan lama ya, kakak tunggu di dalam." Ucap Syera dan Rinda hanya menganggukan kepala nya, masih dengan senyum manis yang tersungging di bibir kecil nya.

Syera pun masuk menyusul Juan yang sudah terlebih dulu masuk, Romlah menatap sosok gadis cantik yang masuk sambil celingukan. 

"Juan.."

"Iya, sayang." Jawab Juan, dengan satu cangkir teh hangat di tangan nya. 

"Nak, siapa dia?" Tanya Romlah pada putra nya, sedangkan Syera memilih bersembunyi di belakang tubuh Juan.

"Kenalkan Ma, ini Syera."

"Ohh, Nak Syera ya." 

"Sa-lam kenal, Bu." Ucap Syera terbata, dengan senyum nya yang terlihat canggung.

"Sayang, jangan bersembunyi." Bisik Juan pada Syera, membuat gadis itu pun langsung keluar dari tempat persembunyian nya, yakni di punggung Juan.

"Cantik sekali, kemarilah Nak." Syera meminta pendapat pada Juan, begitu melihat Juan mengangguk, Syera pun mulai mendekat ke arah ibu nya Juan yang terduduk di kursi roda.

"Apa kabar, Nak? Juan sering bercerita tentang dirimu." 

"Syera baik, Ma. Benarkah itu, Ma?" Tanya Syera dengan senyum nya.

"Iya, Juan mengatakan kalau kamu sangat cantik."

"Hehe, apa iya? Tapi, aku memang perempuan jadi aku cantik." Jawab Syera sambil terkekeh.

"Maaf ya, disini memang begini keadaan nya."

"Tak apa, Ma. Lagi pun, saya disini hanya menumpang untuk sementara waktu sampai saya bisa berdamai dengan keadaan." Jawab nya lirih.

"Tak apa, Nak. Kamu bisa tinggal disini semau kamu, rumah ini akan selalu terbuka untuk kamu." Ucap Romlah, sambil mengusap lembut rambut Syera. Membuat gadis itu memejamkan kedua mata nya, menikmati usapan lembut di kepala nya.

Sentuhan yang begitu dia rindukan dari sosok seorang ibu. Melihat ibu Juan, Syera seperti melihat mendiang ibunya. Dia wanita yang paling cantik dan baik, selalu bertutur kata lembut, tak pernah sekalipun Syera mendengar ibu nya marah atau meninggikan nada suara nya, tidak pernah.

"Sudah makan?" Tanya Romlah pada Syera, gadis itu menggelengkan kepala nya.

"Makan dulu sama Juan ya, tadi Mama masak ikan di bumbu merah." 

"Dari mana dapet ikan, Ma?" Tanya Juan sambil nyengir.

"Tadi kolam di depan di kuras, jadi mama di kasih." 

"Ohh, yaudah. Yuk makan dulu." Ajak Juan pada Syera, gadis itu mengangguk lalu berjalan mengekor di belakang Juan.

"Maaf ya, makan nya seadanya."

"Gapapa kok." Jawab Syera, dia makan dengan perlahan. Biasa nya dia akan makan menggunakan sendok, tapi saat ini dia ingin mengikuti kebiasaan Juan, yakni makan langsung dengan menggunakan tangan nya.

"Hati-hati, ikan nya banyak duri."

"Isshh iya, aku udah gede sayang. Gak usah di bilangin gitu juga, aku tau." Jawab Syera sambil terkekeh.

"Awwshhh.."

"Nah kan, ketusuk. Kata aku juga apa hmm?" Juan melihat tangan Syera berdarah karena tertusuk duri ikan.

"Sakit?" Tanya Juan lirih, Syera mengangguk pelan. Juan pun langsung memasukan tangan Syera yang terluka ke dalam mulut nya. 

"Sayang, jangan ihh itu jorok. Kamu lagi makan."

"Gapapa sayang." Jawab Juan. Setelah darah nya berhenti keluar, Juan pun menarik piring milik Syera dan memisahkan daging dan duri nya, agar Syera lebih mudah memakan nya.

"Sayang, apa yang kamu lakukan?"

"Aku memisahkan daging dan duri nya, biar kamu gak ketusuk lagi." Jawab Juan.

"Maaf ya, aku ngerepotin kamu."

"Enggak kok, sayang. Santai aja, kayak sama siapa aja. Aku pacar kamu kan?" Tanya Juan, Syera menganggukan kepala nya.

"Nah, ini udah. Makan lagi ya." 

"Iya, makasih sayang." Syera pun kembali melanjutkan makan nya dengan lahap, perut nya memang sudah sangat lapar. Tadi, dia hanya makan siang semangkuk bakso.

Romlah melihat interaksi antara Juan dan gadis cantik itu, kedua nya terlihat sangat akrab membuat nya tersenyum kecil. Tapi, begitu mengingat status kedua nya yang jauh berbeda, seketika senyum nya redup. 

Dia ingat bagaimana perjuangan nya dulu untuk bisa bersama suami nya, dia berasal dari keluarga berada sedangkan dia sudah miskin dari dulu. Banyak rasa sakit yang dia alami, tapi suami nya selalu meyakinkan nya untuk bertahan, hingga lahirlah Juan. 

Tapi, setelah kehadiran seorang cucu pun tak mampu membuat kedua orang tua suami nya berbahagia, justru semakin menjadi. Mereka mengatakan kalau Juan bukanlah anak dari putra mereka, sakit? Tentu saja. 

Hingga akhirnya, sang suami memutuskan untuk pindah ke tempat yang sangat jauh dari keluarga nya, dan disinilah rumah mereka saat ini. Hingga mereka di karuniai anak kedua, yakni Rinda. 

Namun sayang, Romlah harus menerima kenyataan yang pahit saat suami nya harus meregang nyawa karena tertimpa crane di tempat nya bekerja. Ya, suami nya adalah pekerja proyek. Sejak itu, Romlah pun harus berjuang sendiri untuk menghidupi kedua orang anak nya. 

Tapi, lagi-lagi keberuntungan tidak memihak dirinya, saat sedang berjualan kue, dia malah tertabrak mobil yang mengakibatkan kaki nya lumpuh permanen, dan yang lebih parah nya lagi, orang yang menabrak nya tidak bertanggung jawab sama sekali.

.......

🌻🌻🌻🌻🌻

1
Ade Tri Yuliana
Luar biasa
s
batal
s
ya ampun
s
memangut
s
seharusnya syera
ruhe
Kecewa
ruhe
keren visual xu zhibin di ambil🤩
Cinta Alona putri
lnjut thor
Muliati Muliati
Biasa
Muliati Muliati
Buruk
Farida Rapalawa
Luar biasa
Bapak Adi
huhhhh lagi seru sinyal ga mendukung 😭
Bapak Adi
juaaannnn
Falentino Fahrudin
mantap.Lanjutkan cerita nya...
Anik Suprihatin
Kecewa
Anik Suprihatin
Buruk
Juan Sastra
bagus thorrr puas juga bacanya
Juan Sastra
salah sendiri kucing di titipin ikan ya makanlah,, apa lagi ikannya emang kesenangan di makan ggak nolaklah
Juan Sastra
heemm haredang banget thorrr
Juan Sastra
kok juan ggak ada ketegasan,, lapor polisi kek atau setidaknya melaporlah sama tuannya,, percuma dong byar pengawal jika anaknya tetap dlm bahaya,, jika hanya untuk begitu doang orang lain mah bisa nolongin,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!