Little Queen

Sedangkan di kampus dosen yang baru saja masuk dan absen mahasiswa dan saat nama Ara di sebutkan tidak ada yang jawab.

"Mutiara ayu Azalia " panggilnya lagi.

"Ada yang tau di mana dia pergi " ucap dosen, semua mahasiswa menggelang kepala tidak tau.

"Dia sakit " ucap pria yang duduk di samping nya.

"Sejak kapan dia sakit " ucap dosen lagi.

"Tadi " ucap pria itu.

"Baiklah, kita lanjutkan " ucap dosen.

Setelah absen selesai, mereka langsung memulai mata kuliah.

****

Sedangkan Ara yang sudah keluar dari markas, dia melihat jam tangan branded ditangan.

"Dosen pasti sudah masuk " ucap Ara.

"Aku pulang saja " ucap Ara.

Dia memutuskan untuk pulang, karna jika dia kembali ke kampusnya dia juga tidak bisa masuk karna dosen killer kali ini tidak mengizinkan mahasiswa yang telat.

Sedangkan di mansion utama BENATA, wanita cantik yang sedang memakan kue dan cemilan lain nya tiada henti.

"Apa kau tidak kenyang makan dari tadi " ucap Demian.

"Tidak " ucap Vanya tanpa melihat lawan bicara nya.

Bughhhh

"Dasar tidak sopan " ucap Demian kesal.

"Bunda " teriak Vanya .

"Sayang ada apa teriak teriak " ucap Dinda yang membawa air minum

"Kakak melempari kepala Vanya " adu nya.

"Demian " ucap Dinda.

"Habis dia tidak sopan pada Demian bunda, dia menjawab pertanyaan Demian tanpa melihat lawan bicara nya " ucap Demian.

"Vanya kan sedang nonton kakak " ucap Vanya tidak mau mengalah.

"Sayang jika adik mu tidak sopan tegur dia dengan baik-baik jangan di lempar bantal di kepala nya " tegur Dinda.

" Buuueeeekkk " Vanya menjulurkan lidahnya .

"Sudah sudah, sekarang minta maaf " ucap Dinda.

"Tidak " ucap mereka bersamaan.

"Sepertinya itu kakak kalian sampai " ucap Dinda saat mendengar suara motor.

"Aku minta maaf " ucap mereka bersamaan.

Dinda tersenyum, hak ampuh membuat menegur mereka adalah putri nya, karna tanpa dia bicara dengan tatapan elang nya membuat adiknya takut.

"Kakak " ucap Vanya langsung memeluk tubuh Ara.

"Vanya ada apa dengan mu " ucap Ara yang baru saja masuk.

"Bunda " ucap Ara, langsung mencium pipi Dinda.

"Ada apa " ucap Ara .

"Mereka pasti bertengkar kakak " ucap Domani, yang sudah segar dengan pakaian santai nya.

"Benar itu Vanya, Demian " ucap Ara.

"Vanya duluan " ucap Demian.

"Kakak duluan " ucap Vanya .

"Bunda apa mereka sudah minta maaf " ucap Ara.

"Sudah " ucap Dinda.

"Coba ulangi, kakak ingin lihat " ucap Ara.

"Aku ingin minta maaf kakak " ulang Vanya.

"Kakak juga minta maaf " ucap Demian, dan mereka langsung berpelukan.

"Good baby " ucap Ara.

"Kakak sudah makan, atau ingin di masakan " ucap Vanya.

"Memang nya kau bisa masak " ucap Ara

"Kakak lupa, jika kita menang balap tadi jadi yang kalah akan jadi asisten kita, suruh saja asisten kita, benar saudara tampan ku " ucap Vanya.

"Dasar Vanya " Demian kesel.

"Kau memang adik kakak yang baik, seperti kakak ingin minum yang segar segar, kalau makan kasian nanti dapur kesayangan bunda hancur oleh nya " ucap Ara .

"Kakak ingin minum jus, teh atau apapun " ucap Vanya.

"Sepertinya kakak ingin minum teh saja " ucap Ara.

"Saudara tampan ku, apa kau mendengar apa yang di ucapkan kakak cantik ku " ucap Vanya.

"Baiklah " ucap Demian.

Setelah kepergian adik nya, dari sana tinggal mereka.

"Sepertinya bunda tadi dari luar ya, pergi ke mana " ucap Ara.

" Bunda pergi ke klinik Sasa " ucap Dinda

"Bunda kenapa tidak ajak Vanya " ucap Vanya.

"Kenapa kakak Sasa tidak tinggal Sama kita bunda "

Jangan lupa untuk mampir di karya author yang lain dan mohon masukan nya 🙏