NovelToon NovelToon
Sagara

Sagara

Status: tamat
Genre:Badboy / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Tamat
Popularitas:12.4M
Nilai: 4.8
Nama Author: nenengsusanti

Sagara devano Pradipta, pemuda 18 tahun yang hidup bergelimang harta hingga menjadikannya seorang ketua geng motor paling di segani, sikapnya yang dingin dan tak tersentuh siapa sangka akan luluh oleh seorang Bidadari tak bersayap yang tak sengaja menolongnya saat kecelakaan terjadi.

Mampukah Saga mempertahankan wanita itu saat ia tahu jika dirinya jauh dari kriteria yang di inginkan?
Atau justru Saga akan berjuang dan merubah dirinya menjadi lebih baik?

Yuk, ikuti kisah cucu Daddy Riko dan Mommy Ameera disini 😊😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenengsusanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 20

🍂🍂🍂🍂🍂

Flashback..

Aisyah yang masih membereskan semua barangnya di hampiri oleh anak perempuan manis berlesung pipi di bagian kanan. Ia tersenyum saat Aisyah menoleh padanya.

"Ibu, kita jadi pergi sekarang kan?" tanya anak itu, ia adalah salah satu murid taman kanak-kanak bernama Intan.

"Iya, Sayang. Ayahmu juga sudah menunggu," jawab Aisyah sambil mengusap kepala Intan yang seorang anak piatu. Ibunya meninggal saat melahirkannya karena pendarahan hebat yang di alami.

"Asiiik, nanti kita main ayun ayun ya, Bu."

Aisyah hanya tersenyum di balik cadar coklat mudanya, meski begitu Intan tahu jadi ia pun membalasnya jauh lebih lebar.

Aisyah bangun dan menuntun Intan keluar dari kelas. Sudah banyak yang tahu jika Sang guru itu memang ada hubungan dengan ayah salah satu murid disana tapi masih belum pasti kemana arah hubungan mereka karna sepertinya masih jalan di tempat.

Intan yang melihat ayahnya dari kejauhan langsung berlari untuk memeluk Si pria berkacamata yang seorang Dosen di salah satu Universitas di kota tersebut.

"Ayaaaaaah--, udah lama? aku tadi nunggu Ibu dulu," jelasnya langsung yang melupakan sesuatu yaitu salam.

"Assalamu'alaikum, Mas," sapa Aisyah yang sedikit menunduk.

"Waalaikum salam, jadi kita pergi?" tanya Pria itu yang bernama Haris.

"Iya, kan Intan yang minta antar," jawab Aisyah yang jarang sekali menolak ajakan Si anak kecil itu.

Haris lalu mengangguk, ia kemudian membuka pintu mobil bagian depan untuk putrinya dan pintu belakang untuk Aisyah atau kedua wanita itu justru sama-sama berada di belakangnya.

Bagi Aisyah, duduk di samping Haris yang masih bukan siapa-siapa itu termasuk sangat dekat apalagi ada di dalam mobil, jadi tersinggung atau tidak Aisyah akan tetap memilih di belakang sendiri ataupun berdua dengan Intan.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju salah satu mall di kota tersebut ketiganya sengaja datang ke sana untuk membeli satu gaun yang akan dikenakan oleh Intan di acara ulang tahun temannya besok sore.

Anak itu nampak senang karena tangannya kini digenggam oleh dua orang yang sangat ia sayangi satu tangan kanan oleh ayah dan satu tangan kiri oleh Ibu Aisyah guru sekaligus wanita yang selalu ia inginkan untuk jadi ibu sambungnya kelak.

jika yang tak tahu mungkin akan mengira mereka adalah keluarga yang begitu harmonis meski kenyataannya Aisyah dan Haris tak memiliki hubungan apapun meski semua orang tahu mereka cukup dekat selama ini.

Salah satu toko pun dipilih oleh Aisyah, dengan sangat telaten dan penuh perhatian ia mencoba satu persatu gaun yang pas di tubuh anak kecil berusia 5 tahun tersebut. Kadang ada gelak tawa, rasa kesal, kecewa dan juga gelengan kepala yang dilakukan oleh Intan sebagai bentuk ekspresi atau jawaban yang ia berikan kepada Aisyah sedangkan Haris hanya tersenyum simpul melihat dua wanita kesayangannya itu masih sibuk memilih baju.

"Sudah belum?" tanya Haris.

"Sudah, Mas, Intan memilih yang warna putih ini untuk ia kenakan nanti," jawab Aisyah.

"Baiklah kamu dan Intan tunggu di sini biar bayar dulu."

Haris pun bergegas ke meja kasir kasir untuk melakukan transaksi pembayaran sebelum akhirnya mereka keluar dari toko tersebut kini langkah ketiganya menuju area foodcourt untuk mengisi perut mereka yang sudah terasa lapar dan setelahnya barulah Aisyah dan Haris menemani Intan ke area playground yang ada di mall tersebut untuk bermain sebentar.

Seperti biasa Haris akan memesan makanan untuk mereka bertiga, dan tanpa bertanya pada Aisyah ia sudah tahu apa yang di ingin kan oleh Si wanita bercadar tersebut. Sedikit banyak Haris paham akan semua yang di sukai dan tak disukai hanya dengan mengamatinya saja.

.

.

.

Hampir satu jam memanjakan lidah dengan berbagai menu makan hingga cukup lumayan kenyang, kini mereka beralih ke area bermain anak anak. Intan memang suka kesana hingga tak pernah sekali pun terlewat olehnya.

"Kita tunggu disini saja, biarkan Intan bermain," ujar Haris pada Aisyah.

"Iya, Mas."

"Aish, kita sudah buka satu dua kali pergi bersama seperti ini, Intan sudah sangat nyaman denganmu. Aku single dan begitu pun denganmu, bisakah aku menghalalkanmu dengan cepat?"

Jangan kan untuk pergi, untuk bicara seperti ini saja sepertinya Haris pun sudah berkali-kali tapi ia belum mendapatkan jawaban yang pasti dari Aisyah. Wanita cantik itu seolah hanya mendengar saja tanpa mau buka suara.

"Apalagi yang kamu ragukan dariku, aku menyayangi orang yang disayangi putriku, Aish," lanjut Haris, jika ia bisa rasanya ingin sekali meraih tangan Aisyah untuk lebih meyakinkan wanita tersebut, tapi sayangnya itu tak mungkin terjadi karna untuk menatap matanya secara sengaja dan lama saja sangat lah sulit.

"Maaf, Mas. Aku belum punya jawaban. Selama ini jujur saja aku hanya membantu Intan karena ia meminta tolong padaku."

"Tapi kamu tak hanya menolong tapi juga sudah mengisi kekosongan dalam hatinya yang haus kasih sayang seorang ibu," ujar Haris.

Aisyah benar-benar bagai pelita dalam kehidupan Haris dan Intan semenjak jantung rumah mereka tak ada, tutur kata yang lembut, pelukan hangat serta perhatian yang begitu besar membuat Intan memiliki rasa yang lain pada ibu gurunya itu. Yang awalnya pergi tanpa sengaja kini berlanjut dengan rencana meski dengan tujuan yang jelas dan siang hari yang pastinya harus di tempat yang ramai juga termasuk Mall.

"Tapi bisakah besok kamu menemani Intan ke acara ulang tahun itu? aku ada urusan di jam yang sama," pinta Haris.

"Biar ku beri jawaban malam nanti, aku minta izin Bapak dan ibu dulu, Mas."

"Baiklah, aku tunggu malam nanti dengan harapan kamu mau pergi bersama Intan, aku hanya percaya padamu, Aish."

Belum juga wanita itu menjawab, suara tangis begitu sangat mereka kenal terdengar cukup keras hingga Aisyah dan Haris bangun dari duduk secara bersamaan.

"Intan!" pekik keduanya secara reflek saat benar-benar yakin jika itu memang suara Si bocah berlesung pipi.

Dengan cepat Aisyah berlari di susul juga oleh Haris yang masuk ke area bermain. Disana mereka menyaksikan langsung Intan memang sedang menangis sambil mengamuk, dan jalan satu-satunya Aisyah harus lebih dulu menenangkan Intan yang mulai tantrum dengan cara menjerit hingga berguling di lantai.

Dari inilah yang kadang membuat Haris berpikir berkali-kali untuk menikah lagi sebab ia cukup tahu diri jika putrinya memiliki sifat kurang bagus saat merajuk kesal atau marah. Ia tak yakin ada wanita yang bisa menerima adat dan sifat Intan dan sialnya itu justru adalaha Aisyah....

1
Mei Andari
Luar biasa
Ainal Fitri
kyk nya klo Abi yg minta langsung Ara bkal ngasih nich 😉
Rahma Inayah
pengen ..cucu yg bayk dan lucu serta gemoy raa bisa km kasih ke Abi ...
Irma Juniarti
sabar ya Abi,semoga keinginan kalian para orang tua terkabulkan seiring jalanya waktu aminnnn 🤲🙏
Sugiharti Rusli
kita lihat apa nanti tanggapan si SyaaRaa yah dengan keingainan ayah mertuanya dan mungkin kedua ortunya juga
Sugiharti Rusli
cuma namanya orangtua berharap segera mendapatkan cucu pasti bisa memberi kebahagiaan lebih nanti,,,
Sugiharti Rusli
selama pernikahan ini memang Agam yang menahan diri dan tidak memberikan tekanan berlebih ke sang istri yah
Sugiharti Rusli
tentu dengan kamu sebagai nahkoda rumah tangga kalian yang bisa menuntun ke rumah tangga samawa
Sugiharti Rusli
semoga sedikit demi sedikit SyaaRa paham akan perannya dan bertambah dewasa dalam bersikap
Sugiharti Rusli
betul sekali Gam, bahkan perjalanannya ga semudah yang terlihat, kecuali dengan ridho dan pertolongan Allah
nuraeinieni
aby pengen gendong cucu ara,wujudkan ra,biar aby,umi,panda dan ibun bahagia timang cucu.
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kl bilang harus dikabulkan ya Raa 🤗
mang tri
hayolohhh ra, mau ga kabulin?
Ramadhani Kania
sabar y kalian clon kakek nenek....
dyah EkaPratiwi
semoga bisa segera terwujud ya
Al Fatih
nah novel gini yang susah di cari kemarin aku kan baca novel islami kn, isinya ada adegan 21+ gilaa kali ya yang bikin novel
*💞 𝘍𝘭𝘰𝘸𝘦𝘳𝘴 💞*
sabar ya Abi..anak mantu mu masih pendekatan ☺️
nuraeinieni
betul sekali;yg orang lain liat indah,belum tentu yg jalaninya,ada kerikil yg harus di lewati dgn kesabaran,saling pengertian,saling terbuka,dan berbagi cerita,luang kan waktu utk pasangan.
pipi gemoy
next Thor ✌🏼🙏🏼
Happyy
💖💖💖👍🏻👍🏻👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!