NovelToon NovelToon
Sistem Pengganda Uang

Sistem Pengganda Uang

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Playboy / Kebangkitan pecundang / Harem
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: Quesi_Nue

Rian adalah siswa sekolah menengah atas yang terkenal dengan sebutan "Siswa Kere" karna ia memang siswa miskin no 1 di SMA nya.

Suatu hari, ia menerima Sistem yang membantu meraih puncak kesuksesan nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Quesi_Nue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Suatu hari nanti, gue bakal nunjukin ke mereka kalau kerja keras gue nggak akan sia-sia." Gumam Rian.

Rian berjalan ke kantin, dan seperti biasa, beberapa anak kaya duduk di meja mereka sendiri - sendiri, sementara rian memesan makanan dan setelah mengambil makanannya ia memilih meja kosong di pojok.

Sasha datang menghampiri dan duduk di depannya seperti biasanya.

"Kamu baik-baik aja?" tanya Sasha

Rian tersenyum kecil. "Gue masih bisa makan, berarti gue baik-baik aja Sa"

Sasha mendengus pelan. "Jangan pura-pura santai. Kevin dan gengnya pasti lagi nyusun rencana buat ngerjain kamu."

Rian meletakkan sendoknya dan menatap Sasha. "Gue tahu. Tapi gue nggak bakal mundur. Gue udah biasa."

Sasha terdiam sejenak, lalu berkata pelan, "Rian! Kamu itu nggak harus hadapin ini sendirian, tahu?!"

Rian mengangkat alis. "Maksud nya sa?"

Sasha menggigit bibirnya, ragu sejenak sebelum akhirnya berkata, "Gue bisa bantu."

Rian tertawa kecil. "kenapa? mau lawan mereka juga? Mereka bisa aja ngeganggu lo nanti."

Sasha menatapnya serius. "Gue nggak peduli. Gue cuma benci ngelihat mereka ngerendahin orang lain."

Sebelum Rian sempat menjawab, tiba-tiba seseorang menabraknya dari belakang dengan sengaja, membuat makanannya tumpah sedih di meja.

"Oops, maaf ya," ujar Kevin dengan senyum licik. "Sengaja."

Gengnya tertawa di belakangnya.

Sasha menatap Kevin tajam. "Lo nyari masalah, Kev?"

Kevin hanya tersenyum. "Santai, gue cuma gak sengaja, lo jangan baperan gitu." Dia menepuk bahu Rian dengan keras dan berbisik "Lo jangan rebut sasha gw, atau lo berhadapan sama gw."

Tanpa menunggu jawaban, Kevin pergi dengan tawanya yang menyebalkan.

Sasha menoleh ke Rian dengan khawatir. "Dia bilang apa?"

Tapi Rian hanya tersenyum tipis. "Ga ada sha"

Sasha merasa khawatir apabila Rian mengalami masalah lebih jauh lagi walaupun tahu rian adalah siswa jago bela diri namun apabila kevin dan dimas nyuruh bawahan ayah mereka, ia pasti tidak bisa apa - apa.

"Aku tugaskan dulu pengawal pribadi ku jaga kamu." Ucap Sasha dengan menatap mata Rian.

Rian menatap Sasha dengan bingung setelah mendengar perkataannya.

"Pengawal pribadi? serius?" tanyanya, sedikit tidak percaya.

Sasha mengangguk tegas. "Kamu nggak ngerti, Rian. Kevin dan Dimas itu bukan cuma anak kaya biasa. Mereka punya koneksi, dan kalau mereka benar-benar mau, lo bisa dalam bahaya."

Rian mendengus. "Gue cuma dihina dan diajak berantem, bukan mau diculik mafia."

"Kamu itu nggak ngerti, tau gak!" Sasha membanting tangannya ke meja, membuat beberapa siswa di kantin menoleh.

Rian terdiam dan terkejut Sasha yang lemah lembut akan marah begini.

Sasha menarik napas dalam dan menurunkan suaranya. "Dengar, Rian. Gue bukan cuma lebih kaya dari mereka. Keluarga gue adalah yang paling berpengaruh di kota Adana. Kevin dan Dimas itu cuma berani karena mereka terbiasa menang di lingkaran sosial mereka. Tapi kalau gue turun tangan sendiri, bakal ada dampak yang lebih besar."

Rian menatapnya lama. "Jadi lo bilang kalau lo ikut campur langsung, mereka nggak bakal bisa apa-apa?"

Sasha mengangguk. "Bukan cuma mereka. Bahkan orang tua mereka pun nggak akan bisa ngelawan keluarga gue."

Rian menghela napas. Ini pertama kalinya dia menyadari betapa kuatnya posisi Sasha sebenarnya.

"Gue nggak butuh perlindungan, Sha," Ucap Rian.

"Gue bisa hadapi mereka sendiri." lanjutnya

Sasha menyipitkan mata. "Rian, kamu itu keras kepala banget, ya?"

Rian hanya tersenyum kecil.

Sasha menghela napas panjang, lalu meraih ponselnya. "Oke. Kalo kamu nggak mau dijaga secara terang-terangan, gue bakal tetap jaga dari jauh."

Rian mengernyit. "Maksud nya sha?"

Sasha menekan sesuatu di layar ponselnya dan dalam hitungan detik, dua pria berbadan tegap dalam setelan jas hitam masuk ke kantin, berdiri di dekat pintu dengan ekspresi serius.

"Mulai sekarang, kamu bakal punya bayangan yang ngawasin."

Rian melirik ke arah dua pria itu, lalu kembali menatap Sasha.

"Ini nggak perlu, Sha…"

Sasha tersenyum kecil. "Terlambat. Ini perintah langsung dari aku."

Rian hanya bisa menghela napas. Dia tahu Sasha tidak akan mengubah keputusannya. Namun, di dalam hatinya, dia merasa sedikit lebih tenang, meskipun dia masih belum tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

Saat Rian akhirnya menghela napas dan menyerah dengan perlindungan yang Sasha berikan, gadis itu merasa sedikit lega.

Dia tahu Rian tipe orang yang tidak suka bergantung pada orang lain, tapi dia tidak bisa membiarkan sahabatnya atau lebih tepatnya, orang yang ia cintai menghadapi bahaya sendirian.

"Udah, jangan terlalu dipikirin," kata Sasha dengan nada lebih lembut. "Aku gak mau nggak mau kamu itu celaka."

Rian menatapnya. "Kenapa kamu segitu pedulinya sama aku?"

Sasha terdiam sejenak. Jantungnya berdetak lebih cepat, tapi dia tetap berusaha terlihat tenang.

"Karena kamu itu temen ku," jawab sasha singkat.

Itu bukan kebohongan. Tapi juga bukan seluruh kebenaran.

Sasha sudah lama menyimpan perasaan terhadap Rian. Dia bukan sekadar ingin melindunginya sebagai teman, dia ingin selalu ada untuknya, mendukungnya, dan mungkin, suatu hari nanti, bisa berdiri di sisinya bukan hanya sebagai sahabat.

Tapi dia tahu Rian tidak mudah menerima bantuan, apalagi perhatian lebih dari orang lain.

Sasha menggenggam jemarinya di bawah meja, mencoba menahan rasa gugup saat ini.

"Pokoknya jangan menolak bantuan dari ku lagi," ucap Sasha, berusaha terdengar santai. "Anggap aja ini sebagai investasi dari aku."

Rian menaikkan alis. "Investasi?"

"Iya. Siapa tahu kan nanti kamu sukses dan bisa balas budi ke aku, hehe" Sasha tersenyum kecil dan diakhiri tawa nya.

Rian terkekeh. "Dasar aneh."

Meskipun Rian tidak menyadari perasaan Sasha yang sebenarnya, bagi Sasha, melihatnya tersenyum dan tertawa saja sudah cukup untuknya.

Rian menatap Sasha yang tersenyum kecil di depannya. Bagi kebanyakan orang, Sasha mungkin terlihat seperti gadis kaya yang punya segalanya, kecantikan, kekayaan, dan kekuatan sosial.

Tapi bagi Rian, dia lebih dari itu. Sasha adalah sahabat terbaiknya, Dia adalah seseorang yang selalu ada di saat dia membutuhkannya.

Bahkan, bukan hanya Sasha yang selalu mendukungnya. Dulu saat Sasha mengalami masa terburuk dalam hidupnya, Rian juga ada untuknya.

-Flashback Satu bulan yang lalu-

Hujan deras masih mengguyur kota Adana, menciptakan genangan di jalanan yang sepi.

Rian sehabis berkerja sebagai pelayan restoran pulang ke rumah melewati sebuah taman, padahal ia selalu lewat jalan yang berbeda, tapi ada perasaan yang mengarahkan ia pakai jalan berbeda.

Terlihat gadis di depannya seorang siswi dengan seragam SMA Adana yang tampak berbeda dari kebanyakan siswa lain.

Seragamnya bukan seragam biasa. Bahannya terlihat lebih mewah, lebih mahal, dan potongannya lebih rapi. Di dada seragamnya, terdapat lambang eksklusif yang hanya dikenakan oleh siswa kelas elite mereka yang berasal dari keluarga kaya raya.

Namun, meski penampilannya menunjukkan status sosialnya yang tinggi, wajah Sasha justru penuh dengan kesedihan. Rambutnya basah kuyup, air matanya bercampur dengan hujan yang terus turun membahasi wajahnya yang putih mulus itu.

1
ALAN
min typo/Facepalm/
ALAN
Nah akhir nya, kaya kan dirimu Rian
ALAN
Lanjut thor
ALAN
Lanjut thor, siapa wanita paruh baya itu
Kang ozy
Luar biasa
Hiu Kali
pikir hadiahnya kemampuan trading tingkat tinggi thor.. jadi cepet mengamankan posisi dalam hitungan satu bulan.. jangan lupa nadia juga..kasihan..jangan jadi kacang lupa sama kulitnya..
Hiu Kali
howrang kaya lho thor shasha ini.. afa hiya tabrakan tidak ada penjaganya?
Teguh Aja: Sasha sedang bertengkar dengan ayahnya dan ia kabur dengan sopirnya tanpa membawa hp maupun dompetnya 🙏
total 1 replies
Hiu Kali
jangan lupa suruh rian belajar trading thor.. biyar cepet kayah rayah dia..
ALAN: iya thor bener
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!