TAP..
TAP..
...........
Suara langkah kaki seorang pria bergema dilorong sepi nan gelap, mata berwana abu kegelapannya bagaikan elang yang ingin memangsa santapannya, ia terus berjalan mendekat dan terus mendekat tatkala seorang wanita yang ia incar melihatnya dalam jarak dekat.
"Hahaha.. Sayang seharusnya kamu tidak melewati batas, Apa kau tak sabar menunggu hukuman dariku baby? " ucap laki-laki tampan itu semakin mendekat dan memojok wanitanya.
"Mm-menjauh ku mohon menjauh, jangan mendekat apa salahku kenapa kk-kau menculik ku?" ucap sang gadis bergetar dan mundur perlahan
"Menjauh? Kau pikir setelah ini bisa lepas dariku Hem? " Ucap laki-laki tersebut dengan tatapan marah semakin mendekati gadis tersebut.
"Kumohon jangan mendekat hiks, tolong jangan seperti ini aku takut, kumohon menjauhlah. Apa salahku? kenapa kau sangat kejam ha? Kumohon lepaskan aku" sang gadis tersebut terjatuh lemas dengan air mata mengalir..
penasaran? yuk baca sekarang!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadina naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ITKK
Happy Reading guys..
____________oOo____________
Kini Violleta, Eldara, dan Arkena sedang berada di sebuah toko dengan berbagai macam jenis eskrim yang di sediakan ditoko tersebut.
"Wahh... Banyak banget jenis eskrim nya, Leta lu mau pilih yang mana nih?" tanya Eldara kepada Violleta yang tampak bingung memilih.
"Yang mana ya.. Hmm yang rasa matcha aja deh kayaknya." jawab Violleta sambil menunjuk kearah menu yang bewarna hijau tersebut.
"Kalau kak Arkena mau rasa apa?" tanya Eldara dengan suara sedikit lebih lembut.
Namun bukannya menjawab Arkena malah menggeleng kan kepalanya menandakan ia tak mau memakan eskrim tersebut.
"Beneran kakak ngga mau?" tanya Eldara lagi kepada Arkena.
"Iya." balas Arkena sedikit lebih dingin dari sebelum nya.
Eldara yang mendengar hal itu hanya menduduk menahan sedih dan rasa takut akan sikap dingin Arkena tersebut. Menurut Eldara perubahan sikap Arkena cukup besar dan terlalu cepat, sehingga ia sedikit terkejut akan hal itu.
Eldara sungguh merasa aneh dengan perubahan sikap Arkena. Eldara berpikir bahwa Arkena tak menyukai akan kehadirannya di sini, atau karena hal lainnya
Begitu banyak pertanyaan yang berkecamuk di dalam pikiran Eldara saat ini.
'Kak Arkena kenapa ya? Kok sikap nya tidak seramah saat di depan cafe tadi ya? apa kak Ken merasa tidak nyaman karena adanya aku disini.' Suara hati Eldara mulai berisik hingga sampai ke kepalanya.
Violleta yang melihat raut wajah Eldara yang kusut, sontak saja ia meraih lengan gadis itu dan mengajaknya mengeliling toko Eskrim tersebut,
"Ehh ini ada Eskrim panda, lucu banget ya El!!" kini suara Violleta mengalihkan pikiran Eldara tentang Arkena beberapa saat lalu.
"Ah.. Iya ini juga ada bentuk Minimous cute banget ya, ini mochi rasa durian ya?" tanya Eldara sambil menujuk ke arah makanan yang brrbentuk bulat dan sedikit lembek itu saat dipegang.
Eldara pun kini fokus akan celotehan sang besti. Ia juga mengikuti Violleta memilih milih jajanan disana dengan beraneka rasa dan bentuknya yang lucu-lucu.
"Iya, aduhh bisa kalap (boros) ini, ga bisa berhenti tangan aku ambil cemilan disini.." ucap Violleta heboh
"Iya, aku pun juga gitu, udah hampir sekeranjang ini belanjaan ku!!" jawab Eldara ngga kalah heboh.
"Coba aja Erika ikut, pasti dia juga akan heboh dengan barang-barang disini" sahut Violleta dengan menghembuskan nafas beratnya.
Sedang kan Eldara hanya mengangguk kan kepalanya pelan menandakan ia setuju akan ucapan Violleta itu.
Arkena yang mendengar nama Erika disebut sontak saja ia langsung mengalihkan pandangan nya ke arah Violleta.
"Gimana besok kita kesini lagi, tapi kamu harus bawa teman mu yang satu itu Vio, biar kita bisa pergi sama-sama lagi kesini." ucap Arkena cukup antusias.
Eldara yang melihat perubahan sikap Arkena saat membahas Erika, sungguh membuat hatinya cukup sedih dan kecewa.
Arkena benar-benar tak mengharapkan nya disini. tapi, yang ia harapkan ialah Erika sahabat nya.
"Kita lihat aja nanti kak, dia kadang susah diajak keluar." balas Violleta akan pernyataan Arkena tersebut.
"Kamu kirim aja nomornya dia dek, nanti kakak yang akan ngomong sama dia" ucap Arkena mengejutkan Violleta dan Eldara, Fixs kalau kakaknya tertarik dengan Erika..
Violleta pun langsung saja memandang ke arah Eldara yang tampak benar-benar kecewa akan sikap Arkena.
Ia pun langsung menggenggam tangan sahabat itu, untuk menenangkan perasaan kecewa sahabat nya itu.
"Emm.. Nanti aja kak, aku kesana dulu ya sama Eldara, kayaknya ada beberapa cemilan yang masih ingin kami beli." kini Eldara langsung saja menarik tangan Eldara tanpa menunggu jawaban sang kakak.
______________oOo______________
"El, Are you okey? Aku tau kamu pasti merasa sakit hatikan saat mendengar ucapan kak ken tadi?" ucap Violleta dengan rasa penuh bersalah, walaupun bukan dia yang memberikan permasalahan tersebut.
Eldara yang melihat raut muka Violleta yang tidak Enak hati kepadanya pun sontak langsung menggenggam tangan sang sahabat.
"Ehh.. Kenapa lu merasa bersalah kayak gini Let? gw ngga apa-apa kok, lagian gw ngga serius dengan ucapan gw yang kemarin-kemarin, santai aja kali tegang amat lu" bohong Eldara, ia tak mau Violleta merasa bersalah dengan nya.
Lagian bukan sepenuhnya salah Arkena, perasaan seseorang bisa saja datang tiba-tiba. Sebagai Mana Eldara mencintai Arkena secara tiba-tiba, begitu juga dengan Arkena yang mencintai Erika secara Tiba-tiba pula.
Kini ia lebih memilih mengalah dari pada memaksakan perasaannya ini, belum berperang saja sudah kalah apalagi kalau berperang.. Bisa-bisa ia akan mati di tengah jalan.
"Kamu seriusan El? Tapi aku lihat dari tatapan kamu kayak kecewa dan juga sedih gitu" Violleta mencoba meminta Eldara berterus terang akan perasaannya saat ini.
"Ya iyalah, lagian lu tau gw kayak gimanakan, gw cuman mengagumi kakak lu aja, ngga lebih.. Kalau gw benar-benar suka takutnya cowo gw di Korea marah wkwk.." ucap Eldara dengan gaya centilnya. Ia berusaha menutupi kesedihan nya dengan sikapnya yang over absurd itu.
" Huftt... Aku kira selama ini kamu suka sama kakak ken beneran, soalnya dari semester 1 sampai sekarang kita udah mau semester 4 kamu terus-terusan bahas tentang kak ken tanpa henti." ucap Violleta penuh rasa lega.
"Bercanda kali, lu taukan gw ini orang nya heboh, pasti ada aja yang mau gw bahas.. Apalagi dengan kegantengan kakak lu yang di luar batas normal itu, jadi wajarlah kaum hawa kayak gw ini ter Arkena-kena." balas Eldara dengan joks jablay nya.
"Hmmm.. Yaudahlah yuk kita bayar, kamu udah selsai dengan belanjaan kamu kan?" tanya Violleta kepada Eldara.
"Ia udah nih yuk kita pulang, capek banget nih batre Energi gw tinggal 5% nih" jawab Eldara
Violleta dan Eldara pun mengakhiri berbelanja mereka, dan mulai berjalan ke Arah kasir untuk membayar semuanya.
Saat Eldara ingin membayar semuanya, Arkena tiba-tiba datang dan langsung mengulur kartu Debit nya.
Sontak saja Eldara menolak akan prilaku pria tersebut, ia tak mau merepotkan Arkena, lagian mereka tidak terlalu dekat apalagi dengan sikap Arkena yang tidak terlalu humble kepadanya.. Malahan semakin membuat Eldara merasa tidak enak dengan hal itu.
"Ngga usah kak, aku bisa bayar sendiri kok" ucap Eldara sambil meraih tangan Arkena yang sedang memegang kartu tersebut.
"Saya mampu membayar nya.. Lagian saya yang mengajak kamu kesini" ucap Arkena dingin kepada Eldara.
Mau tak mau Eldara pun menerima bayaran dari Arkena tersebut, jika Eldara membantah pun akan terasa sia-sia saja, malahan hal itu akan membuat Arkena makin tidak menyukainya karena melihat pemnolokan yang merendahkan harga diri pria itu.
****
Kini Arkena telah sampai di depan gerbang rumah Eldara yang terlihat lumayan besar, ia pun menurunkan gadis cerewet tersebut.
Sebelum benar-benar turun, Eldara berucap terimakasih dan minta maaf karena Eldara telah merasa merepotkan Arkena hari ini, Arkena pun membalasnya dengan deheman dan anggukan saja.
___________oOo___________