"Chesy Leona Haidee" Pewaris tunggal Haidee Enterprise. Perempuan yg dikenal cantik, cerdas, tegas, pekerja keras, bebas, misterius & angkuh. Kesehariannya selalu dikelilingi oleh bodyguard yg selalu menjaga & melindunginya kemana pun dia pergi. Kehidupan yg glamour membuatnya sulit di dekati tetapi dia adalah perempuan yg cerdas hingga membuatnya bisa memimpin raksasa perusahaan milik keluarganya.
Suatu hari dia bertemu Lelaki menyebalkan bernama "Axio Ethan Julian" seorang barista sebuah kedai kopi, yg membuatnya kesal & marah, tetapi justru Ethan tidak mau meminta maaf & melawan Leona. Leona meluapkan kekesalannya pada Ethan tetapi Ethan tidak memperdulikan kemarahan Leona terhadapnya. Hingga akhirnya ide gila muncul di kepala Leona, dia harus bisa menjebak Ethan untuk membalas lelaki itu yg berani melawannya, karena selama ini Leona tidak pernah sekalipun di permalukan oleh seseorang. Dendamnya pada Ethan sudah memuncak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Golden Watermelon Sugar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam
"Ya ampun...... Uhhhhhh ya... Hmmmpppttt..... Terus bergerak sayang.... Jangan berhenti.... " Teriak Robert dengan suara setengah berteriak. Terlalu nikmat hingga sejak awal kedua nya berteriak seperti orang kesurupan.
"Ahhhh..... Oh ya Tuhan.... Aku benar-benar bisa gila jika kau selalu memberiku kenikmatan seperti ini setiap hari .." Teriak Leona.
"Tetapi aku sudah gila sejak awal kita melakukan hal ini dulu.... " Sahut Robert. "Ahhh... "
"Sekarang kau yang diam dan nikmatilah aku, kita harus mencapai nya bersama-sama.... " Ucap Robert lagi.
Leona berhenti dan kali ini Robert yang bergerak. Ritme nya sangat cepat sekali, hingga Leona harus menecengkeram selimut di bawahny. "Astagaaaa........ Ohhhh... "
Robert mulai merasa pening di kepala nya, menandakan bahwa dia akan mencapai puncaknya. "Aku akan sampai.... Apa kau juga???" Tanya Robert.
"Tahan.... Bergeraklah lebih cepat....!!" Jawab Leona.
"Oke....."
Robert semakin mempercepat gerakannya. Suara mereka semakin tidak karuan, dengan di iringi suara kulit mereka yang juga ikut beradu.
Hingga akhirnya kedua nya sudah tidak bisa lagi menahan diri.
"Ooohhhh.... Ohhh.... A... ku.... . " Ucap Leona.
Tubuh Leona menegang dan mengeraang panjang. "Ahhhhhhhh.....!!!" Di ikuti suara Robert yang tersenggal ketika dia mengeluarkan dan menyemprotkan cairan hangat di dalam tubuh Leona.
Robert memeluk punggung Leona, dan napas mereka sama-sama terengah.
***
Malam harinya....
Ethan tampak sibuk di dapur, dia membuat makan malam sederhana untuk Gemma. Dan ini untuk membalas kebaikan Gemma hari ini yang sudah membuatkan sarapan dan makan siang untuknya. Meskipun makan siang nya hancur dan tidak bisa di nikmati karena insiden menabrak perempuan gila tadi pagi. Sampai saat ini Ethan merasa kesal sekali sebenarnya pada perempuan yang tidak tahu diri itu.
Ethan meminta Gemma untuk duduk saja di sofa dan dia akan membuat sesuatu untuk perempuan itu. Hingga akhirnya selesai juga Ethan membuatnya. Sangat sederhana, yaitu spaghetti bolognese sebagai menu makan malamnya dengan Gemma.
"Maaf hanya ini... " Ucap Ethan sambil meletakkan dia piri ng bolognese buatannya di atas meja.
"Tidak apa, ini akan jadi makan malam yang istimewa... Terima kasih... "
Ethan tersenyum. "Tadi saat aku dalam perjalanan ke tempat kerja, ada seorang perempuan gila yang menyebrang tanpa melihat kanan kiri dan aku menabraknya... Tentu bukan salahku menabraknya karena dia berada di jalur yang salah... Jadi sepenuh nya salah dia..."
"Kau menabraknya seseorang???" Tanya Gemma.
"Ya, aku menabraknya tetapi dia lah yang bersalah. Dan aku jatuh begitu juga dengannya, bekal yang kau berikan juga akhirnya jatuh dan tidak bisa di makan... Aku sangat menyesal sekali... Kau membuatnya adengan sepenuh hati dan jadi mubazir karena jatuh di jalanan... Maaf... "
"Tidak masalah.. Itu kecelakaan tapi bagaimana denganmu??? Apa ada yang terluka???"
Ethan menggelengkan kepala nya. "Aku tidak apa-apa, tetapi sepedaku mengalami sedikit kerusakan dan aku aku akan membawa nya untuk di betulkan besok... "
Gemma mengehela napasnya. Merasa lega sekaligus bersyukur Ethan tidak mengalami hal apapun yang berarti. "Syukurlah.... Yang penting kau baik-baik saja... Lalu bagaimana dengan perempuan itu??? Apa dia bertanggung jawab dan memberimu uang ganti rugi???" Tanya Gemma.
"Itulah yang membuatku kesal sekali kepada perempuan gila itu, dia sama sekali tidak bertanggung jawab... Dan malah menyalahkanku padahal dia yang bersalah... Dia angkuh dan sombong sekali, jika bukan perempuan, aku pasti akan memukulnya... Dia perempuan kaya yang arogan.."
"Perempuan kaya????"
Ethan kembali mengangguk. "Ya dia perempuan kaya, itu terlihat dari pakaian nya dan juga segala accessories yang di gunakan nya... Dia berjalan sambil menatap tablet yang ada di tangannya sehingga tidak fokus pada jalanan... Aku senang sekali karena tablet itu rusak terlempar ke tengah jalan....! Setidaknya dia mendapatkan karma atas keteledoran nya sendiri."
"Dia pasti memarahi mu ya????" Tanya Gemma lagi.
"Bukan memerah lagi, tapi dia mengomel dan mengancamku, bahkan tadi aku bertemu lagi dengannya, dia membeli minuman di tempatku... "
"Lalu???"
"Ya aku bersikap seperti biasa melayani pelanggan dengan baik, tetapi aku bisa melihat wajahnya yang penuh kemarahan itu. Bodoh amat, aku tetap harus bersikap profesional kan??? Jangan sampai aku jatuh dalam masalah di tempat kerja jika tidak melayani customer dengan baik.."
"Kau benar... Seburuk apapun situasi nya kita harus tetap profesional.. "
Gemma dan Ethan melanjutkan makan malam mereka. Gemma memuji masakan buatan Ethan. Lelaki itu memasak dengan sepenuh hati dan rasanya sangat enak. Senyum Ethan juga tidak lepas dari wajahnya. Dia senang sekali Gemma datang ke apartemen nya dan perempuan ith terlihat sangat cantik sekali.
***
Dengan wajah masam, Leona menghadiri undangan pesta dari salah satu klien nya. Dia datang bersama dengan Kaia tentu nya. Pesta itu terlihat sangat ramai, dengan banyak tamu yang datang, tamu kelas atas. Leona merasa sangat malas sekali sebenarnya dan ingin di rumah saja, di bandung harus bertemu dengan orang-orang yang sangat membosankan ini.
Saat masuk, beberapa orang tampak menganyalami Leona. Dan Leona membalas itu sambil tersenyum meskipun hanya setengah hati. Kaia lah yang coba mencairkan suasana.
Mereka berjalan dan menemui si pemilik pesta. Leona mencoba bersikap sopan dan mengobrol dengan mereka. Cukup lama dan Leona pun di persilahkan menikmati hidangan yang ada.
Leona mengambil Champagne dan dia memilih mengobrol dengan Kaia.
"Leona sayang....!" Seorang wanita menghampiri Leona dan Kaia, wanita itu langsung memeluk Leona dan cipika-cipiki. Sementara Leona langsung memasang wajah kesal. Inilah yang tidak dia sukai. "Apa kabar??? Mama senang sekali kau datang kesini... "
Leona hanya menatap dingin Mama nya tanpa mengatakan apapun.
"Ah iya, Mama ingin mengenalkanmu pada seseorang... Sebentar ya?? Mama akan memanggilnya... "
"Kai... Nenek lampir itu selalu saja bersikap seenak nya... Aku harus pergi sebelum dia membuat mood ku semakin rusak, kau tetaplah disini, untuk menghormati undangan yang kita Terima..."
"Baiklah Na.. Tetapi kau harus berpamitan dulu pada pemilik pesta.. "
"Oke... Ayo segera dan hubungi Robert agar mengantarku pulang"
"Ya... Ayo kau harus berpamitan.. " Kaia dan Leona pun berjalan dan menemui pemilik pesta. Leona berpamitan untuk pulang dengan alasan merasa sakit kepala. Walaupun sebenarnya dia hanya ingin menghindari Mama nya. Leona sudah tahu dan hafal sekali dengan tingkah dan sikap Mama nya. Wanita itu selalu saja berusaha untuk mencari laki-laki yang di anggap nya cocok untuk Leona, dan Leona sama sekali tidak pernah merasa tertarik dengan sebuah hubungan.
Kaia mengantar Leona sampai di depan dan mobil sudah menunggu. Leona masuk dan pergi dari tempat pesta itu, meninggalkan Kaia. Kaia pun kembali lagi ke dalam untuk melanjutkan pesta.
"Kaia.... Tante sejak tadi mencarimu dan juga Leona... Dimana dia??? Tante ingin mengenalkan seseorang.. "
Kaia tersenyum. "Maaf tante, Leona baru saja pergi, dia merasa pusing dan ingin pulang, meminta ku tetap berada disini untuk kesopanan.. "
"Apa...?? Pulang...!! Kenapa kau membiarkannya pulang..??"
★★★