NovelToon NovelToon
Menikah Dengan Gadis Desa.

Menikah Dengan Gadis Desa.

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:22.5k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Tidak ingin menikah dengan pria yang usianya hampir dua kali lipat dengan usianya, Lisnawati atau gadis yang akrab di sapa Lilis memilih melarikan diri dari kampung halamannya. dan siapa sangka di saat tengah melarikan diri ke kota ia justru tertabrak mobil yang dikendarai oleh seorang pemuda kota yang tengah patah hati akibat ditinggal menikah oleh sang kekasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

penampilan baru Lilis.

Sepertinya obrolan tentang Lilis pagi ini berhasil merubah mood Shaka menjadi buruk. Sedangkan Rusli, dengan wajah bingungnya pria itu kembali melanjutkan langkahnya melintasi lobby hotel menuju ke arah lift yang akan mengantarkannya ke lantai dua belas, di mana meeting hari ini akan diadakan.

Sebenarnya meeting hari ini adalah meeting yang rutin diadakan sebulan sekali dan di hadiri oleh hampir semua pengusaha sukses tanah air yang tergabung didalamnya, untuk sekedar membahas tentang sentral saham. Dengan begitu absennya Shaka tidak berpengaruh besar pada perkembangan perusahaannya, lagi pula baru kali ini ia tak ikut serta dalam meeting tersebut.

Di dalam lift Rusli terus bertanya-tanya, mengapa pagi ini sikap Shaka sangat aneh.

Ting.

Lift terbuka dan Rusli pun melangkah keluar dari kotak besi menuju room meeting berada.

"Selamat pagi."

"Selamat pagi." Sapaan Rusli kompak di jawab oleh semua yang berada di dalam meeting room.

Rusli menarik salah satu kursi yang melingkari meja berukuran besar kemudian mendudukinya.

Mengingat meeting baru akan di mulai Lima belas menit lagi maka tak heran jika penghuni ruangan tersebut masih terdengar mengobrol santai.

"Apa semalam anda tidak menghadiri acara fashion show yang digelar di hotel XXX, tuan Rusli." tanya seorang rekan sesama pengusaha yang duduk tepat di samping kursi Rusli.

Rusli menggelengkan.

"Semalam saya ada urusan penting, tidak sempat hadir di sana." Ya, sebagai salah satu pemilik perusahaan yang cukup diperhitungkan di tanah air tentu saja Rusli mendapatkan undangan untuk menghadiri acara fashion show tersebut. Namun menemani salah satu kekasihnya merupakan urusan yang lebih penting bagi Rusli, ketimbang menghadiri acara seperti itu.

Sosok Rusli yang terkenal dengan playboy-nya membuat pria itu merasa perlu menyampaikan sesuatu padanya.

"Sepertinya anda kurang beruntung tuan Rusli, padahal semalam modelnya sangat cantik dan kelihatannya masih sangat muda. Buktinya pagi ini model cantik itu menjadi topik hangat dikalangan para pengusaha muda."

Benar saja, sejak tadi sesekali Rusli mendengar beberapa rekannya membahas tentang model cantik, akan tetapi Rusli yang tak paham memilih mengabaikannya.

"Jika anda tidak percaya, lihat saja sendiri!!!." pria itu menunjukkan beberapa Foto serta video yang semalam sengaja diabadikannya melalui kamera ponselnya.

Rusli menajamkan penglihatannya agar memastikan ia tidak salah orang.

"Lilis...." batin Shaka. Senyuman khas yang masih tercetak jelas di ingatannya semakin meyakinkan Rusli jika ia tidak salah orang. gadis yang ada di dalam gambar dan video tersebut tak lain adalah Lilis.

"Apa mungkin karena Lilis menjadi topik obrolan hangat pagi ini, sehingga menyebabkan Shaka pergi begitu saja???."lagi, Rusli membatin.

Seketika Rusli menarik kedua sudut bibirnya ke samping. "Shaka.... Shaka....jangan bilang kalau kau tak suka ada pria lain yang memuji kecantikan Lilis???." Rusli masih setia membatin.

"Bagaimana, cantik bukan???."

Rusli yang baru tersadar dari lamunannya nampak mengangguk membenarkan. "Cantik, wanita itu memang sangat cantik. Hanya saja sahabatku yang terlalu bodoh, menolak menikah dengan gadis secantik dia." jawab Rusli. Tentu saja kalimat terakhirnya hanya di lanjutkan Rusli dalam hati saja.

**

Setelah meninggalkan hotel Shaka tak mood kembali ke kantor, ia memilih mendatangi butik guna mengambil barangnya yang ketinggalan semalam seusai kembali dari acara fashion show.

"Selamat Pagi, tuan Shaka." sapa security yang bertugas menjaga di pos depan.

"Pagi pak." Sejenak ia menghentikan langkahnya, menyaksikan deretan buket bunga di meja pak Doris. Jika tak salah hitung, buket bunga tersebut sekitar tujuh buket.

"Bunga dari siapa nih pak, banyak amat???." tanya Shaka penasaran.

"Kalau dari siapanya sih bapak juga nggak tau tuan, tapi yang jelas semua bunga-bunga ini dianterin sama kang paket buat Non Lilis." jawaban pak Doris sontak menyurutkan senyum manis di bibir Shaka.

Tanpa permisi Shaka mengambil satu-persatu kertas ucapan yang terselip pada masing-masing bucket bunga.

"Selamat pagi cantik, semoga hari ini menyenangkan."

"Selamat pagi cantik....semoga suka dengan bunganya."

Shaka berdecak kesal membaca setiap kalimat yang tertulis di kertas ucapan tersebut. Saking kesalnya pria itu sampai tak ingin membaca semua kartu ucapan tersebut, ia justru memasukkannya ke dalam tong sampah.

Shaka berlalu meninggalkan pak Doris hendak masuk ke dalam butik. Ia nyelonong begitu saja menuju ruangan mama Vivi.

Shaka memutar handle pintu kemudian melangkah masuk. kedua bola matanya memicing seketika mendapati seorang wanita yang tengah duduk dengan posisi membelakangi pintu masuk, sementara mama Vivi sendiri sedang tidak ada di ruangannya.

"Apa yang anda lakukan di ruangan mama saya???."

Merasa wanita itu kurang sopan berada di ruang kerja mamanya tanpa keberadaan pemilik ruangan ataupun Lilis selaku asisten pribadi mama Vivi, suara Shaka terdengar naik satu oktaf.

Sontak gadis itu menoleh ke sumber suara. Ia berdiri menghadap ke arah berdirinya Shaka. "Maaf....tapi mama anda sendiri yang meminta saya untuk menyelesaikan laporan keuangan bulan kemarin di ruangannya, tuan." ucap gadis itu.

Suara itu, tentu saja Shaka sangat mengenal pemilik suara tersebut. tapi apa mungkin gadis yang kini berada di hadapannya beneran Lilis, gadis udik itu???. Shaka tak bisa berkata-kata, mulutnya sampai menganga menyaksikan penampilan baru Lilis. Rambut sepinggang nya yang kini telah di potong hingga sebatas bahu dibiarkan tergerai indah lengkap dengan voni yang semakin menegaskan usia mudanya. pakaian yang kini dikenakan Lilis pun bukan lagi pakaian yang biasa digunakan oleh gadis itu, pakaian yang membuatnya mendapat julukan gadis udik dari seorang Shaka Prayoga. Ya, mama Vivi yang melihat penampilan memukau Lilis semalam berinisiatif untuk merubah penampilan gadis itu.

"Shaka...tumben kamu ke sini, sayang????." suara mama Vivi dari ambang pintu menarik kesadaran Shaka.

"Mama..." Shaka mengelus tengkuknya untuk menetralkan perasaannya. Tujuannya datang ke butik pun hilang begitu saja dari pikirannya.

"Oh iya, kebetulan kamu ke sini Ka, bisa nggak mama minta tolong nganterin lilis buat nganterin gaun ini ke rumah pelanggan??."mama Vivi meminta Lilis untuk mengantarkan langsung gaun seharga ratusan juta tersebut pada pelanggannya untuk memastikan barangnya tiba dengan aman tanpa lecet sedikitpun.

"Bisa mah." jawaban Shaka cukup mengejutkan mama Vivi. pasalnya, Shaka selalu menolak jika berhubungan dengan Lilis tapi kali ini putranya itu justru bersedia tanpa melontarkan alasan apapun untuk menolak.

"Ya udah kalau gitu. Lis sebaiknya kamu anterin sekarang, soalnya pelanggan mau mengenakan gaunnya siang ini!!."

"Baik, Tante." Lilis beranjak untuk mengambil gaun yang dimaksud. Tak lama kemudian, Lilis pun kembali dengan sebuah paper bag di tangannya.

Tanpa berkata apapun Shaka beranjak keluar dari butik menuju mobilnya berada.

"Duduk di depan!!! Saya bukan driver pribadi kamu!!!." intonasi Shaka terdengar pelan namun tegas di saat Lilis hendak membuka pintu belakang.

Tanpa membantah, Lilis mengikuti instruksi dari pemilik mobil. Kini mereka berdua telah berada di mobil.

Sejenak Shaka menoleh ke arah pos security di mana saat ini berjejer bucket bunga dengan berbagai jenis di meja pak Doris.

"Kenapa nggak di terima bunga-bunga itu, bukannya semua itu dikirim sama penggemar kamu???." entah apa maksud dari pertanyaan Shaka tersebut, yang jelas kalimat itu terucap begitu saja dari mulutnya.

Lilis mengulas senyum tipis. "karena saya tidak membutuhkan bunga-bunga, tuan." jawab Lilis apa adanya.

Jangan lupa like, koment, vote, give, and subscribe ya sayang sayangku 😘😘😘😘😘🥰🥰🥰🥰🥰🙏🙏🙏🙏🙏🙏

1
Badelan
bisa kena tikung nih shaka
Nofita Sari
bagus
Ani
😃😃😃😃😃😃😃 bahagianya diriku melihat dirimu terkalahkan oleh gadis desa.. menantu mama Vivi harus strong lah. dan gak plin plan
secret
good lika, sahabat yg baik
s n d i
jadi bucin kan shaka
Ani
bukan istirahat tapi tuan mu lagi olahraga biar cepat dapet momongan 😊😊😊😊😊
Selvia: 😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅😅
total 1 replies
secret
next Thor 💪🏻
Selvia: 💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪
total 1 replies
dalen maharini
Lanjuuut yg byk! thor
KOPKAR 3G
seru
Lovely_88
Biar berjalan'y waktu Shaka bs ngebuktiin cinta'y ama lilis dan kesetiaan'y jgn sampai ada pelakor2 y thor
secret
baguuss, semangat thoorrr
secret
geramnya sm si taro
Lovely_88
Shaka harus ngeyakinin perasaan'y tulus jg cinta ama lilis donk kalau mau lilis percaya g ragu2.
Fadhil
mantap shaka tunjukan keseriusan kamu/Good//Good//Good/
secret
next thor, semangat
Fadhil
sabar lis es balok pasti akan mencair
Marlina Armaghan
lanjut thor
Ani
semoga ibunya Tari lebih bijak dengan melaporkan niat jahat dari suami dan anaknya 😥😥😥😥😥
Marlina Armaghan
sweet banget shaka..
Rini
/Smile//Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!