NovelToon NovelToon
MENAKLUKKAN HATI TUAN PEMARAH

MENAKLUKKAN HATI TUAN PEMARAH

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:53.1k
Nilai: 5
Nama Author: ratu_halu

‼️
Di harapkan membaca Novel Mengejar Cinta Suami ku terlebih dulu agar mengerti dan paham dengan alur cerita di novel ini...

Dewantara Putra Bima, seorang anak lelaki yang terlahir dari pasangan Luna dan Bima. Dialah penerus kerajaan bisnis keluarga Havidi.

Usianya kini sudah masuk ke angka 28 tahun, usia yang cukup matang untuk masuk ke jenjang pernikahan. Namun ada satu dan lain hal yang membuat dewa masih belum melepas status lajang nya itu....

🍂

Happy Reading di Novel otor ratu_halu yang ke-6..

Enjoy 💜💜💜

‼️
Menerima kritik dan saran dengan bahasa yang sopan!!

Terimakasih 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 13

Selepas berbicara empat mata dengan dad diki, dewa seperti orang linglung, berjalan keluar dari kamar itu sambil melamun. Sampai dia tidak menyadari langkah kaki nya malah membawa dewa ke kamar pengantin, yaitu kamar dia dan cia.

"Ck! Kau ini kenapa dewa ? Mendadak jadi bodoh begini.." rutuk nya dalam hati.

Pria itu masih berdiri di depan pintu kamar, masih menimbang dalam kepala nya untuk masuk ke dalam atau tidak. Sejujurnya ada rasa khawatir di sudut hati nya tentang kejadian cia yang terluka tadi. Namun ego nya yang besar melarang nya untuk bertanya lebih jauh luka itu di sebabkan oleh apa.

"Permisi, tuan.." Seorang pelayan hotel tiba tiba datang mengejutkan dewa..

"Ada apa ?" tanya nya dengan raut wajah tak bersahabat.

"Ini, ada buket bunga untuk nona Alicia.." ucap Pelayan itu dengan takut..

Dewa mengernyit, "Bukankah semua hadiah pernikahan sudah ada tempat nya ? Kenapa di bawa ke sini ?"

"S-saya di minta untuk memberikan langsung bunga ini pada nona Alicia, tuan.." tergagap pelayan itu menjawab pertanyaan dewa. Sungguh tatapan dewa kali ini layak nya singa yang siap menerkam buruan nya...

"Siapa yang menyuruh mu ?"

"Nama nya Tuan Clay, katanya beliau adalah sahabat nya nona Alicia..."

"Clay ? Siapa dia ? Nama nya buruk sekali!! Pasti sama seperti orang nya.."

"Yasudah.. Sini, biar aku yang berikan bunga ini pada istri ku!!" Dewa merebut buket bunga besar dari tangan pelayan hotel itu..

"Baik, tuan.. Terimakasih, saya permisi.." Pelayan itu pun pergi dengan cepat,

"Eh, tunggu, tunggu... Apa yang aku katakan ya tadi ? Istri ku ? Hah ? Istri ? Ih, gila betul si cia ini... Bisa bisa nya dia membuat aku mengatakan kata keramat itu!! Awas saja dia. Huhft..."

Dengan marah dewa menggerakkan handle pintu kamar, beruntung cia tak mengunci nya dari dalam, namun suara pintu yang di buka dengan kasar mengejutkan cia yang sedang berbaring di atas tempat tidur..

"Bisa tidak sih buka pintu itu pelan pelan!!" Hardik cia saat melihat siapa yang datang. Gadis itu pun bangun kemudian duduk sambil menekuk lutut..

Hushhh...

Dewa melemparkan buket bunga itu tepat di atas kasur di hadapan cia..

Cia mengernyitkan kening nya, menatap bingung buket dengan rangkaian bunga mawar putih kesukaan nya..

"Kak dewa memberi ku bunga ? Ya ampun, ko dia bisa tau sih aku suka bunga mawar putih.."

"Bisa tidak kalau mau ngasih bunga itu yang sopan, kasih ke tangan aku kan bisa.." Ucap cia dengan hati yang juga ikut berbunga bunga, dia kira buket itu dari dewa,

"Jangan kepede-an!! Untuk apa aku memberi mu bunga murahan seperti itu ?" Cibir dewa dengan nada ketus,

"Terus kalau bukan kakak siapa yang kasih bunga ini ?" tanya cia penasaran, sedikit ada rasa malu karena sudah salah sangka. Tapi dia berpura pura seperti tak terjadi apapun agar dewa tak semakin merendahkan nya..

"Katanya itu dari sahabat mu.. Siapa ya tadi nama nya, susah sekali menyebutkan nama itu, emm, kalau tidak salah Coy.. Iya, nama nya Coy..."

"Hah, Coy ? Coy siapa ?" tanya cia semakin bingung..

"Ya, mana aku tau!" Dewa mengedikkan kedua bahu nya sambil berjalan ke ruang tv di kamar itu. Meninggalkan cia yang masih kebingungan dengan nama yang di sebut dewa tadi..

"Coy ?? Aku rasa aku tak punya sahabat yang nama nya Coy.." Gumam cia sambil mengangkat buket bunga itu,

"CLAY... OMAYGAT!! CLAYTON..." Pekik cia dengan binar bahagia yang terpancar jelas di wajah nya, beruntung kebingungan nya tak berangsur lama, di buket itu ada kartu ucapan serta nama pengirim nya. Tertulis nama Clayton di kertas itu..

Dewa menoleh dengan wajah yang tak suka ketika cia menyebutkan nama seorang lelaki dengan antusias..

"Hei!! Kau mau kemana ?" Dewa menahan langkah cepat cia saat gadis itu hendak keluar kamar dengan terburu buru..

"Ya, mau nemuin Clay lah, apa lagi ?!"

Dewa menggeleng cepat kemudian menghampiri cia, "Nggak! Kamu nggak boleh pergi!!" Ketusnya yang langsung menarik kartu di samping pintu yang mana itu sebagai kunci untuk akses keluar masuk kamar mereka..

"Ih, apa apaan sih, kak ? Kembaliin nggak kartu nya ?" Cia menadahkan tangan nya dengan wajah memerah kesal.

Bukan nya memberikan kartu yang di minta, dewa malah memasukkan benda berbentuk persegi itu ke dalam saku celana nya..

"Ambillah kalau kau bisa !!" sahut nya santai sambil berjalan kembali ke sofa di depan tv

"Astaga! Kak dewa.. Kamu itu apa apaan sih ?"

Dewa pura pura tak mendengar, dia menyalakan televisi dan mengeraskan volume suara nya sampai suara cia yang marah marah hanya terdengar samar di telinga nya..

Cia yang terlanjur kesal akhirnya memilih menyerah meminta kartu itu pada dewa. Gadis itu pun menghentakkan kedua kaki nya menjauh dari suami nya..

"Baiklah, kalau dia tak mau memberikan kartu nya, akan ku buat seseorang yang membuka pintu itu!!"

Cia mengambil ponsel nya, mengetik sebuah pesan disana, ketika pesan itu telah berhasil terkirim, bulan sabit pun kembali terbit di bibir nya..

Tak lama, terdengar bunyi bip tanda pintu sudah tak terkunci, dewa dan cia bersamaan menoleh ke arah suara..

Cia tersenyum lebar saat seorang pelayan hotel datang bersama mom chacha..

"Ko bisa sih kalian kehilangan kartu nya ? Haduh, kalian ini ada ada saja deh.." Ucap mom chacha membuat dewa menatap tajam ke arah cia..

Cia setengah berlari keluar kamar sambil menjulurkan lidah nya pada dewa..

"Thank you, mom.." Tak lupa cia mengucapkan terima kasih pada mommy nya walau dengan suara yang hampir tak terdengar karena gadis itu sudah berada di luar kamar..

Sekali lagi dewa tak percaya ternyata cia secerdik itu..

"S*AL! Aku tak bisa meremehkan nya!!"

Saat dewa dan mom chacha masih ada di kamar, cia bergegas masuk ke dalam lift..

"Hahaha.. Untung aku pintar!" Cia tertawa puas sambil mengatur nafas nya yang tersengal karena habis berlari juga takut dewa mengejarnya dan kembali melarang pergi dengan alasan yang tak jelas..

Otak cia kali ini bekerja dengan baik, saat dewa tak mau memberikan kartu itu, dia pun langsung mengirim pesan pada mom Chacha bahwa kartu yang menjadi akses untuk membuka pintu kamar nya hilang membuat dia dan dewa tak bisa keluar dari kamar itu.

Tentu lah saat membaca pesan tersebut mom chacha bergerak cepat. Meninggalkan sejenak pesta di ballroom kemudian meminta salah seorang pelayan membawakan kunci cadangan kamar president suit tersebut..

"Sayang, kata nya kamu sakit ? Ko malah balik kesini bukan nya istirahat ?" tanya mami luna yang tak sengaja berpapasan dengan cia yang baru keluar lift..

Cia celingak celinguk ke kanan dan ke kiri, mata nya berkeliling mencari seseorang..

"Cia.. Kamu cari siapa, nak ?" tanya mami luna lagi saat menantu kesayangan nya itu tak menjawab pertanyaan nya.

"Oh, e.. Cia lagi cari orang mi.. Maaf, mi, cia kesana dulu ya.."

Mami luna menatap heran cia yang sudah berjalan menjauh ke arah lobby hotel..

"Mas, permisi.." ucap cia pada resepsionis hotel,

"Iya, nona Alicia.. Ada yang bisa saya bantu ?" tanya resepsionis itu dengan senyum tulus 227.

Seluruh staf hotel sudah tau siapa Alicia, sebab pernikahan Alicia di adakan selama tiga hari tiga malam di hotel tersebut, dan terlebih lagi hotel itu juga di sewa selama satu minggu penuh..

"Apa ada tamu undangan yang bernama Clayton ?" Tanya cia berharap ada nama itu di daftar tamu..

"Maaf, nona.. Tuan Clayton memang datang kesini beberapa waktu lalu, tapi karena beliau bukan bagian dari keluarga besar beliau di tolak masuk ke dalam ballroom oleh para bodyguard keluarga Havidi.."

Mata cia terbelalak saat resepsionis itu memberitahu hal yang amat mengejutkan. Namun setelah nya cia berusaha untuk tetap bersikap normal, jangan sampai keterkejutan nya ini berbuah prasangka dari mata orang orang yang melihat nya...

"Kalau begitu terimakasih.." cia meninggalkan meja resepsionis dengan langkah gontai. Padahal dia ingin sekali bertemu dengan pria itu. Mungkin sudah 3 tahunan mereka tak bersua lagi sejak clayton memutuskan melanjutkan studi nya ke luar negeri...

🍂

Hari berikut nya....

Pagi ini cia dan dewa akan terbang menuju negara yang akan menjadi tempat tinggal mereka.

Namun sebelum berangkat ke bandara cia menyempatkan pulang ke rumah nya untuk sedikit berkemas. Cia tak membawa banyak barang, selain karena repot, cia juga sebenarnya tak memiliki banyak barang berharga.

Saat ini di dalam mobil terasa begitu sunyi, cia beberapa kali melirik ke kursi pengemudi dimana dewa tengah menyetir dengan hati hati. Tangan berurat yang mencengkram kuat kemudi membuat jantung cia berkali lipat debaran nya. Tangan itu adalah tangan yang sama yang menggenggam paksa saat di hotel tadi.

"Apa masih sakit ?"

Cia terlonjak dari lamunan saat suara dewa terdengar menegurnya.

"Hah ?" Cia reflek menatap dewa yang kini juga tengah menatap nya, cia meneguk saliva untuk mengurai kegugupan. Sebelum dewa memalingkan wajah lagi dan fokus kembali ke jalanan di depan, cia lebih dulu mengalihkan pandangan..

"Apa masih sakit ?" tanya dewa sekali lagi, namun kali ini tanpa menoleh

"Apa nya ?" tanya cia bingung,

"Luka itu.." jawab dewa

"Oh.. Ini ?" cia memegang luka di pelipisnya yang dia tutupi dengan riasan sedikit tebal agar tak terlihat.. "Tidak masalah. Ini hanya luka kecil."

"Kirain dia nanya masih sakit buat tangan ini yang di tarik nya tadi, huh.. Dasar nggak peka!!" Cia mengusap pergelangan tangan nya yang memerah karena di tarik paksa dewa saat di hotel tadi. Sebelum dewa bersedia mengantarkan cia, sempat terjadi perdebatan antara pria itu dengan mami nya. Ketika cia meminta izin pulang pada kedua orang tua dan pada mertua nya, para orang tua itu langsung menyuruh dewa sebagai suami untuk mengantarkan.

Tapi dewa langsung menolak, dia malah memanggil supir pribadi keluarga havidi untuk mengantarkan cia pulang.

Sebenarnya cia tak masalah, pergi sendiri pun dia bisa. Hanya saja para orang tua itu ngotot sekali agar diri nya dan dewa pergi bersama.

Padahal tanpa keluarga mereka tau, semalaman dewa tak tidur di kamar yang sama dengan cia.

Akhirnya dewa pun mengalah karena mami luna sudah memberikan nya ceramah panjang di depan keluarga mereka yang lain, dan dengan sedikit kasar dewa menarik tangan cia sampai membuat gadis itu meringis ngilu. Kaki cia terseret karena harus menyeimbangi langkah dewa yang panjang dan terkesan terburu buru...

"Luka kecil bagi mu tapi tidak bagi ku! Kau itu harus lebih berhati hati. Menjaga diri sendiri saja tidak bisa, apalagi nanti kau akan tinggal di luar negeri, disana dunia jauh lebih kejam!!" pungkas dewa

Cia tak bisa menebak raut wajah pria itu, wajah dewa terlihat datar dan dingin. Tapi kalimat awal yang di ucapkan pria itu membuat cia sulit untuk mengartikan makna nya..

"Kenapa diam saja ? Kau itu tuli atau bagaimana ? Dengar tidak sih apa yang aku katakan tadi ?" Sentak dewa yang sekali lagi membuat kuping cia terasa panas..

"Bisa tidak sih kakak itu kalau bicara nggak pake marah marah ? Iya, iya, aku denger.." Jawab cia sekena nya, dia kembali memalingkan wajah..

"Cepat turun!" Saat cia masih melamun sambil melihat ke luar jendela ternyata mobil mewah dewa sudah sampai di depan rumah besar milik kedua orang tua gadis itu..

Tanpa berkata apapun cia turun dari mobil itu..

"Dasar bocah!" gumam dewa yang tentu nya masih bisa di dengar cia karena pintu mobil belum tertutup sempurna..

BUGH!

Cia menutup pintu mobil dengan kuat hingga terdengar bunyi yang cukup keras. Sebenarnya tak ada niat cia untuk menutup pintu sampai seperti itu, tapi karena ucapan dewa yang lagi lagi membuat nya dongkol akhirnya cia melakukan itu.

Gegas cia masuk ke dalam rumah, dia hanya punya waktu beberapa menit saja karena tak mungkin cia membiarkan dewa menunggu terlalu lama..

"Mau apa kau kembali kesini ?" Langkah cia terhenti saat suara seseorang terdengar berbicara ketus pada nya.

Cia menoleh namun hanya sesaat sebelum kembali berjalan cepat menuju kamar nya..

"Heh ? Berani kau mengabaikan pertanyaan ku, hah ?" Suara itu semakin cempreng terdengar memenuhi ruangan di rumah itu. Namun cia tak punya waktu untuk meladeni ucapan kakak perempuan nya tersebut.

Sesampai nya dia di kamar, cia langsung mengeluarkan koper besar nya dari dalam lemari. Dengan teliti cia mulai memilah dan memilih barang apa yang akan dia masukkan ke dalam koper. Memang sih terkesan serba mendadak, dari mulai pertunangan, pernikahan nya hingga saat keberangkatan nya, semua terkesan tanpa persiapan, tapi memang itu kenyataan nya. Cia belum sempat berkemas karena beberapa hari kebelakang di sibukkan dengan persiapan pertunangan dan pernikahan nya.

Bukan hanya itu, awal nya cia pun tak tau bahwa diri nya akan di bawa tinggal di Jerman oleh Dewa, sebab sebelum nya tak ada pembicaraan tentang hal itu. Mami luna baru mengatakan nya di hari kedua pernikahan nya...

Akhirnya cia memutuskan hanya membawa beberapa lembar pakaian musim dingin karena memang di Jerman saat ini sedang musim dingin, buku diary nya, serta beberapa barang lain seperti dokumen dokumen penting...

🍂

🍂

🍂

1
rohani dewisartika
kenapa di bab ini aku cengeng ya 🥹🥹,
Nuni
Luar biasa
sum mia
aamiin aamiin aamiin ya rabbal alamiin , makasih do'anya kak , sebaliknya juga semoga kakak sekeluarga selalu sehat bahagia rejeki melimpah aman slamet lancar manfaat berkah barokah . aamiin 🤲
sum mia
Alhamdulillah... makasih kak udah mau menyelesaikan novel ini , meski mungkin kak othor gak dapat apa-apa dari karya kakak ini , tapi masih mau lanjut hingga selesai .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
belum up lagi kak....
sum mia
mungkinkah mereka bisa berlanjut tanpa gangguan dari putri kecilnya , kita tunggu saja bab selanjutnya .
sum mia
dan bisa dipastikan setelah buka puasa akan minta terus si Dewa nanti , pengen lagi dan lagi yang enak-enak . 🤭😂
sum mia
itu si Dewa kuat banget nahan sampai empat bulan , kalau yang lain mah udah diterjang dari kemarin-kemarin . awas Dewa pelan-pelan saja jangan grusa grusu biar semua aman dan terkendali .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
uuuuhhh.... seneng banget sekali baca langsung bertubi-tubi tiga bab . semalam pas baca malah ketiduran , baru bisa lanjut lagi .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia: aamiin 🤲... maksih juga doanya . love you full 😍😍😍🥰🥰🥰
bluesky: Sehat terus kak, semoga rezeki mu selalu lancar ya, makasih atas dukungan nya selama ini 💜💜💜💜💜💜
total 2 replies
sum mia
terima kasih kak udah doble up , tetap semangat semoga selalu sehat , rejeki melimpah aman slamet manfaat lancar berkah barokah . aamiin 🤲🙏
sum mia
selamat atas kelahiran putri cantiknya Dewa dan Cia , Alhamdulillah ibu dan bayinya sehat dan selamat .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
dan akhirnya Cia menyadari kesalahannya , bahwa Dewa gak semudah itu bisa percaya pada Al , bagaimana sikap Al selama ini pada Alicia tentu siapapun tak kan mudah percaya begitu saja dengan perubahan Al .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
seneng kalau ada masalah segera dibicarakan dan segera terselesaikan , jadi masalah gak sampai berlarut-larut .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
begitu posesifnya Dewa sama Alicia , membuktikan kalau Dewa begitu sangat mencintai Cia , tapi kadang juga ngeselin ya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
dan lagi-lagi akhirnya kakak adik bisa akur ,. terimakasih kak Udah mau up lagi

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
pokoke aku selalu menunggumu untuk up lagi kak 😍😍🥰🥰🥰
sum mia
kebahagiaan dirasakan oleh Cia Dewa dan keluarga dengan hamilnya Alicia , saking kawatir dan posesifnya Dewa pada Cia bahkan Al Shiva pun tak boleh sekalipun bahkan sedetikpun bertemu dengan Cia . semua karena ulah dan sikap Al juga yang bikin Dewa gak percaya sama kakak iparnya itu .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
musim pancaroba kak ... musim pula orang sakit , dikampungku pun orang sakit silih berganti .
sakitnya sudah dialami semoga tingal sehatnya , pun rejeki melimpah lancar berkah barokah . aamiin 🤲🙏
sum mia
Alhamdulillah kabar kita baik kak , terimakasih karena masih mau up , kirain tadinya mau berhenti ditengah jalan . tapi Alhamdulillah masih lanjut meski jarang up , dan kita-kita akan selalu menunggu up selanjutnya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍 😍 😍
sum mia
pokoke selalu ditunggu up selanjutnya kak . i love you full 😍😍😍🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!