NovelToon NovelToon
Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Aku Diceraikan Suamiku Di Depan Selingkuhannya

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Selingkuh / Cerai / Pelakor / Penyesalan Suami
Popularitas:409.2k
Nilai: 4.6
Nama Author: Budy alifah

Diceraikan di depan selingkuhan suami dengan alasan dia tak cantik lagi,itu rasanya hancur. Tapi, tidak membuat Niken menyerah begitu saja.

Dia bertahan di dalam rumah tangga itu, bukan karena dia masih mencintai suaminya. Melainkan karena tidak sudi hartanya di nikmati madunya.

Bagaimana kisahnya? yuk cus baca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Budy alifah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

"Niken, ada perlu apa kamu ke mari?” tanya Mas Pras dengan wajah tak senang.

“Ada hal penting yang ingin aku sampaikan,” ujarku dengan masuk meskipun belum dipersilahkan oleh tuan rumah.

Aku duduk tanpa persetujuan dia juga, “Di mana Hani?” tanyaku menoleh ke arah pintu tempat Mas Pras yang tak kunjung pergi dari depan pintu.

“Mbak Niken, ada apa kamu datang ke mari?” samber Hani dengan wajah tak sukanya.

Kebenciannya naik berkali-kali lipat pastinya, dan aku menyukainya.

“Kalian duduk lah, aku ingin membicarakan hal penting kepada kalian,” kataku dengan menunjuk sofa kosong di depanku.

“Kamu mau apa sih, Mbak?” dengusnya keras.

“Begini, aku datang ke mari untuk memita harta gono gini,” kataku to the point.

“Apa? Aku tak salah dengar?” kata Hani tak percaya dengan lontaran kalimat kubaru saja.

“Niken, kamu jangan aneh-aneh. Kamu sengaja mau mempersulit hidupku?” ucap Mas Pras dengan menunjuk wajahku. Hembusan napas kasar terdengar nyaring di telingaku yang menandakan dia kesal sekali dengan permintaanku ini.

“Aku memiliki hak mendapatkan bagian harta yang adil. Aku juga ikut konribusi selama pernikahan kita,” kataku.

“Hak katamu Mbak, jelas-jelas kamu bukan bagian dari keluarga ini. Apa kontribusimu?” ucapnya dengan nada tajam.

“Kamu mau tanya apa kontribusiku?” ujarku dengan menatap Mas Pras. Dia harusnya masih ingat pengorbananku selama menjadi istrinya.

“Mas,coba katakan kepada istrimu,” pintaku.

“Niken, kita sudah hidup masing-masing. Berhentilah mengganggu kami,” jawaban yang sangat tidak kusukai. Ia tampak tak mau membagi harta yang kita hasilkan bersama dulu.

“Mbak, kamu itu sudah mantan. Jadi tidak berhak dengan harta kami berdua. Ini hasil kerja keras Mas Pras,” papar Hani.

“Mas Pras, kamu jangan tutup mata dong. Rumah ini 75% aku yang membayarnya. Dan mobil yang masih kau pakai ke mana-mana itu aku juga ikut andil. 50% dari pembayaran itu juga aku yang membayar,” kataku panjang lebar agar Hani tidak mengira kalau kekayaan yang mereka punya itu murni milik Mas Pras.

“Mas, benarkah yang dikatakan oleh Mbak Niken?” ucap Hani cemas, ia menggoyangkan lengan suaminya yang mulai bungkam saat aku membeberkan fakta yang sebenarnya.

“Tak hanya itu Hani, semua perabotan dan biaya renovasi juga aku yang membayarnya,” imbuhku. Rumah ini masih sama, tak ada barang yang diganti dengan begitu semua harta didalam ini aku juga berhak.

“Mas, katakan sesuatu jangan diam saja,” Hani kelihatan gemas mendengar ocehanku.

“Hani, sertifikat rumah ini juga atas namaku,” kataku dengan tawa kecil. Aku bahagia melihat wajah tegang kedua manusia yang membuat hidupku menderita ini.

Mas Pras tampak kelimpungan dia pasti tak berani menjawab karena semua bukti ada padaku. Bukti pembayaran, tanda tangan perjanjian jual beli.

Mas Pras memang orang yang miskin yang aku ajak sukses, sayangnya dia menjadi serakah saat sudah berada di atas.

Kulipat kaki kanan di atas kaki kiriku, “Aku tidak serakah kok, aku hanya meminta separuh harga rumah dan mobil.”

“Niken, kau memerasku. Jangan lupa aku juga memberikan uang banyak dalam waktu tiga tahun bersamamu,” katanya tak mau kalah.

“Mas, uang banyak juga untuk keperluan kamu dan keluargamu. Memangnya kau pernah membelikanku apa? Cincin kawin kecil itu?” ketusku.

Bodohnya aku dulu mau menerima pinangannya dengan emas berapa gram saja yang sudah kujual.

“Kedatanganku hari ini hanya untuk membicarakan ini. Oiya, jatah bulanan Sanjaya 10 juta saja. Pikirkan baik-baik atau kamu akan kehilangan semuanya,” kataku lantas meninggalkan rumah mereka.

 

“Sayang, apa perlu kamu meminta harta itu?” tanya Naufal ketika aku baru saja pulang dari rumah Mas Pras dan Hani. “Apa hartaku kurang?”

Aku duduk di sampingnya, kemudian menyenderkan kepalaku di bahunya, “Ini bukan soal harta, Sayang.”

“Lantas?” tanyanya dengan mengusap kepalanya.

“Rumah, mobil itu semua ada hasil jerih payahku. Aku tak sudi mereka dengan tenang dan nyaman memakainya,” kataku dengan kesal. Dadaku masih saja bergemuruh jika membahas tentang mereka.

Naufal mengusap kepalaku dengan lembut, “Sayang, kapan kamu akan berhenti mendendam?” tanya Naufal.

“Sampai mereka hancur,” jawabku lugas.

Aku berubah menjadi orang yang jahat saat ini, tidak bisa melihat kenangan indah sampai lahirnya Sanjaya. Semua tertutup kebencianku terhadapnya.

“Apa perlu aku pecat dia?” tanya Naufal. Sebenarnya membuat Mas Pras hancur itu sangat mudah. Dipecat dan menyebarkan fitnah agar tidak menerima di setiap relasi Naufal itu sudah cukup.

Menurutku hancur terlalu cepat itu sakitnya hanya sebentar, jadi aku membuat dendam ini berjalan perlahan. Sehingga mereka bisa merasakan sakitnya seperti tergores-gores benda tajam.

“Jangan.”

“Kenapa? Kamu masih kasihan sama dia?” Naufal menautkan kedua alisnya. Seperti tak senang dengan jawabanku.

“Bukan, biarkan Maya melakukan pekerjaannya. Jika waktunya tepat, aku akan meminta kamu memecat dia,” pintaku.

“Baiklah, ayo kita istirahat,” ajaknya pergi ke kamar.

 

Pagi yang lumayan mendung, aku masih berguling di kamarku. Bahkan aku terlambat bangun sampai tidak tahu Naufal sudah pergi ke kantor.

"Sayang, kenapa kamu tidak bangunkan aku tadi?" proresku. Aku menjadi orang pemalas dan manja semenjak menikah dengan Naufal karena dia terus memanjakanku.

"Kamu kelihatan capek banget, nggak teka aku," ucapnya.

"Aku nanti datang bawakan kamu makan siang ya, ada di kantor kan?" tanyaku.

"Iya, aku tunggu. Ajak Sanjaya juga ya, kangen," ungkapnya yang membuat aku tersenyum dan semakin jatuh cinta kepadanya.

"Iya sayang, i love you." kataku sembari mematikan sambungan teleponnya.

"Mbak Niken, ada tamu," panggil Mbak Pur sembari mengetuk pintu.

"Siapa Mbak?" tanyaku sembari berjalan menuju pintu.

"Kurang tahu Mbak."

"Ya sudah, buatkan minuman untuk dia," katanya sembari aku menuruni tangga untuk menemui tamu di pagi hariku.

"Hani, ngapain kamu ke rumahku?" tanyaku dengan terheran-heran.

Hani tak kunjung menjawab, ia masih asyik memandangi ruang tamuku.

"Hani," panggilku dengan suara lebih keras.

"Ah, iya." katanya dengan gelagapan. "Ini rumahmu, Mbak?" ucapnya dengan mata yang masih bergerilya memandangi ruangan.

"Kamu ke mari hanya untuk melihat rumahku?" ujarku sembari melipat kedua tangan di dada.

"Oh, bukan," katanya mulai fokus.

"Katakan ada kepentingan apa kau datang ke mari?" tanyaku tak sabar mendengar keinginannya sampai membawa ke rumahku.

"Soal harta gono-gini yang kau bicarakan semalam, bisa tidak kamu melupakan, Mbak," pintanya.

Aku berdesis, "Jadi, kau datang pagi hanya untuk membahas ini?"

Hani mengangguk cepat, "Mbak, kamu kan sudah kaya. Suamimu juga bos Mas Pras, apa masih kurang sampai meminta harta gono gini."

Aku mencondongkan tubuhku, "Aku tidak peduli. Aku tetap akan mengambil hakku dan anakku."

1
ros
pasti Hani yg jumpa aina
abdul adul
Luar biasa
guntur 1609
keoedean banget loe pras
guntur 1609
kejam
Dewi Nurani
sebenci bencinya orang tua tak akan mengalahkan kasih sayang pada anaknya , kenapa sekeras itu pada kesalahan anak
padahal ck paribasa indung mah lautan hampura
Iyas Masriyah
Luar biasa
MashMellow🍭
sebenarnya disini bukan salah hana seorang, tangan kalau ditepuk sebelah xkan berbunyi,
mama.niken pun bersalah di sini, kenapa xtampar mama niken jugak
MashMellow🍭
jangan salahkan mama jugak niken, diri sendiri pun xdapat berdamai dgn diri sendiri. baygkan harta gono gini sudah bahagi 2 tapi masih juga meyuruh maya memeras duit pras.
MashMellow🍭
patutlah emaknya niken berdendam , sebab niken pun jenis tang berdendam sooo sama dapat kirafahlah, tapi saygnya niken x mencium bau syurga kerana menderhaka kepada ibu sendiri.
syska
Luar biasa
Wisteria
amit amit anak kadal
Wisteria
ya iya lah orang tua mana yg g sakit hati anak lebih milih orang baru ketimbang orang tua apa lg orangtuanya tulus g nekoh"
Wisteria
ini kalo dialok pakek kataku aku kurang srek dr atas dialoknya si A eh ternyata yg bicara si B jd kadang g nyambung
Soraya
tamat mksh thor karyanya👍
arniya
keren...
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
harusnya pasang cctv
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
si prs nih kayaknya masih butuh Niken dah
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
nyesek kan jadi Niken ... memperjuangkan Pras taunya laki gak tau diri 😭
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
Hani terlalu manja 🤣🤣🤣 sukurin kau Pras membuang berlian demi batu kali
🍁Angela❤️⃟Wᵃf❣️
uhuyy cinta lama belum kelar nih ceritanya 😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!