NovelToon NovelToon
Anak jeniusku mencari ayah

Anak jeniusku mencari ayah

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Genius / Hamil di luar nikah
Popularitas:392.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Yanti Topato

Aliyha Sutesja, wanita 18 tahun yang hamil di luar nikah, hingga dia usir dari rumahnya. Pria yang menghamilinya hilang bak di telan bumi, Aliyha tak menemukannya lagi.

Sembilan tahun setelah melahirkan seorang anak laki-laki, putranya kini tumbuh dengan IQ di atas rata-rata hingga dalam dua tahun pelajaran kini Darel menduduki kelas 5 Sd.

Di usia yang baru menginjak 9 tahun, Darel sudah mengusai ilmu teknik komputer dan berbagai hal lainnya. Dengan kemampuan yang dimilikinya, Darel berusaha mencari keberadaan ayah kandungnya.

Apakah Darel akan menemukan ayah kandungnya? Apakah Darel akan di terima setelah bertemu dengan ayahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yanti Topato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.9 ~Cari tempat tinggal baru

"Aku, pergi dulu. Aku ingin mengurus mak lampir, dulu." ucap Satya, berlalu sambil mengantongi telapak tangannya.

Aliyha dan Regina kembali ke kamar mereka. Aliyha bersiap-siap untuk bekerja, kini hati menjadi lebih tenang. Beberapa saat tadi, dia berpikir bahwa dia akan kembali ke Surabaya pagi ini, namun kenyataannya tidak begitu dan itu membuatnya merasa sangat beruntung memiliki Satya dan Regina.

"Ya, ampun. Aku tidak menelvon Refika beberapa hari ini. Dia akan berpikir jika aku lupa diri," gumam Aliyha seraya mengambil ponselnya untuk menghubungi Refika.

"Ah, tidak. Nanti saja. Pasti dia sedang bekerja saat ini, aku chat saja."

"Refika, maaf. Aku tidak menghubungimu, akan kuhubungi setelah kau selesai bekerja." pesan yang di kirim untuk Refika.

Sedangkan di seberang sana, Refika sedang menggerutu karena ponselnya rusak lantaran masuk ke dalam tempat pencucian piring saat bekerja.

"Astaga! Harus keluar uang lagi!!" kesal Refika.

Dan Aliyha kini sedang menuju ke tempat di mana dia akan bekerja. Dia bekerja dengan telaten, seperti arahan Satya sebelumnya.

Beberapa saat setelah mendapat jeda dari pekerjaannya, Aliyha kembali melihat ponselnya, membuka pesan yang di kirimnya pada Refika.

"Hanya centang satu. Ponselnya tidak aktif, mungkin dia sedang sibuk." gumam Aliyha.

"Hai, Al. Gimana kerjaannya?" sapa Satya.

"Baik, Mas. Nggak ada masalah," jawab Aliyha dengan senyuman.

"Senyumnya itu, loh." goda Satya membuat Aliyha tersipu malu.

"Jangan gitu, dong Mas."

"Kenapa?" Satya menjadi bingung dengan Aliyha yang tak suka dengan pujiannya.

"Aku jadi malu," ucap Aliyha kemudian menundukan wajahnya karena malu.

"Ayo, jangan suka makan godaan dari buaya!!" ketus Regina yang baru saja datang dan langsung menarik tangan Aliyha untuk ikut dengannya.

"Hei! Kenapa kau begitu tidak suka padaku?" ujar Satya seraya mengikuti langkah mereka.

Regina tak menjawab, dia terus membaqah Aliyha bersamanya.

"Mau kemana, Mba?" tanya Aliyha yang terus mengikuti langkah Regina.

"Ke kantin. Makan! Sudah waktunya minum obat." ucap Regina tanpa menghentikan langkahnya.

"Oh, Kakakku tercinta," ucap Aliyha seraya bergelayut manja di lengan Regina.

"Hei, apa yang kau lakukan? Jangan lebay, orang-orang akan salah paham nanti." ujar Regina seraya mengangkat kepala Aliyha yang menempel di bahunya.

Aliyha hanya terkikik. Regina begitu menyayanginya, namun begitu ketus. Sedangkan Satya terus mengikuti mereka hingga di kantin, kemudian duduk semeja dengan mereka berdua.

"Kenapa kau selalu mengikuti kami?" tanya Regina pada Satya.

"Apa kau lupa?"

"Apa?"

"Aku suaminya..., dan kau tidak bisa melarang seorang suami mengikuti istrinya." ucap Satya santai.

"Haa! Semalam saja kau terlihat begitu frustasi, saat aku mengatakan kau suaminya di depan dokter itu!" ketus Regina, dia tidak akan pernah akur dengan seorang pria, siapapun itu.

Aliyha membiarkan saja dua orang di sampingnya itu beradu argumen dan dia memesan makanan untuknya sendiri, karena dia memang sudah lapar.

"Lalu, katamu tadi. Kau akan mengurus mak lampir- mak lampir itu. Lalu di mana mereka sekarang?" tanya Regina.

"Hm, mereka sudah tidak di sini." jawab Satya.

"Ini Neng, makanannya." ucap ibu kantin itu, pada Aliyha.

"Makasih, Bu." jawab Aliyha dengan senyumannya.

"Ah, itu senyumnya manis sekali." ucap Satya, dia akan sangat bahagia melihat Aliyha saat tersenyum.

"Hei, aku mengajakmu dan kau memesan makanan untukmu sendiri," ujar Regina.

"Mba Regina sama Mas Satya, selesein dulu adu-aduan, baru makan." ucap Aliyha seraya menyendok makanan ke mulutnya.

"Haiss, menyebalkan. Bu!" panggil Regina.

Selesai dengan makan siang mereka, ketiganya kembali melanjutkan pekerjaan masing-masing.

Hari-hari berikutnya, Aliyha semakin terbiasa dengan pekerjaannya. Regina selalu memperhatikan Aliyha bagai seorang kakak pada adiknya, dan Satya sudah tak masalah dengan kehamilan Aliyha, bahkan dia mau jika harus bertanggung jawab untuk kehamilannya, tapi dia tak ingin Aliyha menganggapnya hanya mengasihaninya. Dia ingin Aliyha tahu bahwa dia benar-benar tulus pada Aliyha.

*

*

Dua bulan kemudian, perut Aliyha sudah sedikit membesar hingga dia tak mungkin unyuk menutupinya lagi.

Aliyha memutuskan untuk mencari kontrakan untuknya sendiri, walau tak terlalu besar asalkan nyaman untuk di tinggali.

"Kenapa harus pindah sih, Al?" tanya Regina.

"Mba Regina, taukan, kalau aku sedang hamil. Aku tidak mau menjadi bahan cemo di sini, Mba. Lebih baik aku cari kontrakan aja," jelas Aliyha.

"Lalu, kamu mggak akan ke mari lagi? Nggak akan kerja?"

"Kerja, sih Mba. Tapi akan lebih nyaman aja kalau, kerja dari tempat lain." jawab Aliyha.

"Terus?"

"Ya, terus. Begitu, Mba." ucap Aliyha.

"Ya, sudah. Kalau begitu kita cari kontrakan sama-sama, biar aku juga bisa tinggal sama kamu." ucap Regina.

"Mba, juga?" kejut Aliyha.

"Iya,"

"Mba, aku nggak mau nyusahin Mba Regina." ujar Aliyha lirih.

Regina mendekat ke arah Aliyha lalu memegang kedua pundaknya. "Kamu tau, kamu sudah mba anggap adik sendiri. Jadi, ke mana pun kamu, Mba akan selalu ikut. Kamu tau, Mba juga nggak punya siapa-siapa di sini, sebelum kamu datang." jelas Regina.

"Ma kasih, ya Mba." Haru Aliyha, lalu masuk ke pelukan Regina.

Aliyha dan Regina bersiap-siap untuk mencari tempat tinggal baru untuk mereka. Saat yang sama Satya datang ke tempat mereka untuk mengajak mereka jalan-jalan.

"Ternyata kalian sudah siap," ujar Satya saat melihat mereka tengah mengunci pintu kamar.

"Mau apa, kamu?" tanya Regina.

"Jemput kalian,"

Regina menatap Aliyha, yang berada di sampingnya.

"Kau memberitahunya?" tanya Regina pada Aliyha.

Aliyha menggelengkan kepalanya.

"Apa kau lupa? Aku suaminya saat ke klinik, jadi aku harus mengontrol keadaannya." ledek Satya seraya meraih jemari Aliyha dan membawahnya pergi.

"Hei, Enak saja! Jangan main di bawah-bawah anak orang." ujar Regina merebut Aliyha dari Satya.

"Tapi, dia membawah anakku!" ucap Satya sedikit keras hingga Regina harus membekap mulutnya.

"Sekali lagi kau mengatakan itu, akan ku jahit mulutmu!" ancam Regina.

Beberapa orang yang berada tak jauh dari sana mendengarkan perkataan Satya.

"Wah, sih Aliyha! Ternyata tak sepolos wajahnya. Dia hamil anak Pak Satya," ujar salah seorang dari mereka.

"Iya, pasti karna itu dia mendapat pekerjaan di sini. Hasil jual diri," Ujar yang lainnya dan mereka mulai membicarakan kehamilan Aliyha sekarang.

Satya membawah mereka ke mobilnya, walau pun Regina tak setuju dengannya.

"Katakan. Kita mau ke mana sekarang?" tanya Satya yang telah duduk di belakang kemudi.

"Makannya, jangan sok tahu!" ujar Regina.

"Kita mau cari kontrakan, Mas." jawab Aliyha.

"Apa? Kenapa?" kejut Satya.

"Aliyha mau pindah! Perutnya sudah mulai kelihatan, dia nggak mau di tanya-tanya orang. Makannya pindah." jawab Regina.

Aliyha hanya diam tak menyambung ucapan Regina, dia sudah memprediksi apa yang akan terjadi jika orang-orang di perusahaan tahu. Dan dia memutuskan itu, agar tak selalu mendengar cemohan orang-orang di sana.

.

.

.

.

Ayo, giftnya segera dikirim, ya... Author nungguin😅

1
Cherly_Lenda Akay
Luar biasa
Mazree Gati
sukurlah klo end,,untung aku lihat akhirnya dulu..
Mazree Gati
jangan sampai bertemu tapi nggak mengundurkan diri kan tolol blok
Ririn Nursisminingsih
yg cerdas dong alya..
Ririn Nursisminingsih
hadeh alya mnding mngundurkan diri...yg cerdas dong..
Tria Putri Menti
Lumayan
Andariati Afrida
Luar biasa
NAI.IN
lanjutin seson dua dong kak
Les Tary
kok ceritanya gantung sih Thor gimana endingnya
Les Tary
jgn" Kenan CEO yg lg sedang menyamar😀😀
Ni Ketut Patmiari
Luar biasa
D'mok Pilled
next sis
D'mok Pilled
best.
Suwojo Hadi
ending yg menggantung
Puji Wati
lanjutin dong yang jelas ending nya
Norah Selen
lau gini2 aja ceritanya bagaimna gue beri dokongan engga ada endingnya
Norah Selen
ngapa hnya segini ceritanya thor ngga ada kelanjutanya bikin stress ngabacanya
Mahira Kaylasahra
aku kangen thooor lanjut donk semangt 💪💪
Risti Anggriani
lanjut
Randa kencana
ceritanya sangat menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!