"Gue sudah bilang kalau lo itu tulang rusuk gue, mau menjauh seperti apapun juga endingnya lo akan tetap jadi milik gue"
"Bangun gih mimpi lo kayanya ketinggian nanti jatuh sakit"
"Ada lo kan, jadi jatuh juga bakal kepelukan lo"
"Dasar playboy"
"Gue akan berubah jika lo jadi cewek gue Giselle!"
"Sorry selera gue bukan lo"
***
Hidup Giselle yang rumit semakin rumit karena bertemu dengan laki laki tengil disekolah barunya, laki laki yang dikenal buayanya Cendrawasih High School dan laki laki yang dapat julukan sebagai the prince Cakrawala, pertemuan yang tidak sengaja di clup malam membuat Giselle harus berurusan sama laki laki itu, dan parahnya Langit mengincar Giselle sebagai mainan selanjutnya.
Bisakah Langit menakhlukkan hati Giselle, dan akankah Langit tidak terjebak dengan permainannya sendiri?
Yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tikaka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Cari Kesempatan
Mau secinta apa kita sama pasangan kita, kalau dianya gak ada effortnya bukankah meninggalkan adalah jalan terbaik,
Mencintai seseorang yang restu orang tuanya bukan untuk Giselle nyatanya membuat Giselle harus dipukul mundur oleh keadaan, dan lebih parahnya lagi dia harus merelakan dengan sahabatnya sendiri. Kalau ditanya sakit? Pasti Giselle akan menjawab dengan pasti rasanya sangat sakit. Tapi apa boleh buat Giselle harus merelakan walaupun tidak bisa memaafkan.
Rencana nunggu bell sambil melamun nyatanya Giselle harus dibuat merasa sebal dan jengah dengan gadis yang ada disampingnya.
"Lo ngapain ada di sini?" tanya Giselle tanpa mau menatap kearah Stella
Stella menghela nafas dengan menatap kearah Giselle "Gue mau menjelaskan semuanya antara gue sam..."
"Stop! Gue gak mau denger apapun soal lo dan Samudra, mau lo berhianat, mau lo pacaran lama dan mau lo nikah sama Samudra itu bukan urusan gue, lo ingat kan kata kata gue sejak saat itu gue mengetahui hubungan kalian pertemanan kita berakhir"
"Sel gue tau gue salah, dan gue bela belain datang kesini hanya mau klarifikasi ini sama lo gu..."
"Stttt" Giselle meletakan jarinya depan bibirnya "Gue sudah bilang sama lo antara gue, Lo dan Samudra itu sudah clear tidak ada apa apa lagi, mau lo klarifikasi sampai berbusa juga tidak akan merubah takdir kan, lo pilihan mamanya Samudra jadi gue hanya berdoa lo bahagia sama dia" ucao Giselle dengan menahan air matanya agar tidak jatuh.
"Giselle" lirih Stella dengan mata berkaca kaca sambil menahan pergelangan tangan Giselle "Gue kangen sama lo, gue kangen jalan berdua sama lo, cerita dan berbagi masalah sama lo, semenjak lo pindah sekolah gue kesepian Sel, gue gak tau lagi mau curhat sama siapa"
"Giselle, Aelah pantes aja gue cariin kemana mana gue kira lo diculik si Langit, ternyata malah meratapi nasib di sini lo, mana tas ditinggal lagi, habis diapain lo sama Langit sampai kabur kaburan, eh gue ganggu" ucap Bella saat melihat gadis berseragam lain tengah duduk dihalte,
Giselle menggelengkan kepalanya sambil meraih tasnya "Gak sih, gue gak kenal sama dia, yuk jadi main gak? Naik mobil gue aja ya?"
Bella meringis sambil mengandeng lengan Giselle "Nah itu yang jadi masalah"
"Kenapa?"
"Mobil lo keknya ada yang jaili deh, soalnya tadi saat gue nyariin lo ban mobil lo kempes,"
"Ck sialan banget siapa yang berani kempesin mobil gue"
Bella mengidikan bahunya "Gak tau, sekarang kota lihat saja, kalau perlu kita damprat aja kalau ketahuan siapa yang berani sama lo"
Stella menatap dua gadis yang saling akrab dan bergandengan hanya tersenyum miris "Harusnya gue yang ada diposisi itu Sel, harusnya yang selalu ada buat lo dan sedekat itu gue, tapi kenapa dengan bodohnya gue masuk dalam rasa gue dan malah menghianati sahabat sebaik lo Sel"
***
Giselle berdecak sambil menatap ban mobilnya "Gue gak yakin ini kalau gak ada yang kerjain, gak mungkin kan tadi pagi baik baik saja dan sekarang malah terlihat kempes begini?"
"Mana gue gak bawa mobil juga lagi, terus gimana dong?" tanya Bella
"Hai cantik, uluh uluh ban nya kempes ya ck kasian banget sih mana cuaca lagi panas panasnya" ledek Elang dengan menoel dagu Bella
"Apa sih lo toal toel, sudah ketularan playboynya Langit? Oh iya Lang tadi lo dicariin sama anak kelas sebelah, katanya kenapa setiap di VC lo gak pernah angkat sekarang? Biasanya lo selalu VC dan sleep call sama dia?"
Langit yang tengah menatap Giselle berdecak "Gak usah rusak suasana deh lo, ini udah tau gue lagi berusaha mengejar cintanya ayang Giselle malah lo bawa cewek lain"
"Heh buaya muara, ini itu pesan dari si Princessnya ips, gue cuma nyampain sama lo doang"
"Bilang sama dia gak usah ganggu gue lagi, hati gue sudah full sama nama Giselle"
"Ogah, lo kira gue tukang pos nyampein pesan lo, tinggal lo pencet nomornya lo telfon bilang sendiri beres kan, ngapain nyuruh nyuruh gue" saut Bella dengan sebal
Leo menggelengkan kepalanya sambil menekan kepala Bella "Diam atau kepala lo copot, gak lemes apa sudah siang ngegas mulu"
"Ck apaan sih lo, lepasin gak!"
"Kalian ini gak capek ya ribut mulu, gak dikelas gak di sini gak dimana mana, kerjaannya ribut mulu, kuping gue panas anjir, mana cuaca lagi panas panasnya, heran gue"
"Dari pada lo nunggu taxi atau ojek dan disini kepanasan, mending naik motor gue, selain gratis bonus lain, lo bisa meluk gue sepuasnya, angin alami dijamin lo akan ketagihan naik boncengan gue"
Giselle terkekeh sambil mendekatkan wajahnya tepat didepan wajah Langit "Orang keberapa gue yang sudah lo gombali dengab gombalan receh dan juga duduk dijok motor lo?"
"Ini gue jawab jujur ya, kalau yang gue gombali sih gak terhitung tapi kalau yang duduk di jok motor gue keknya belum ada sih, masih lo doang iya kan El,Leo?"
Kedua temannya mengangguk dengan tatapan malasnya,
"Ya iya lah belum ada yang duduki orang jok motornya baru ganti kemarin" saut Leo
Langit terkekeh sambil menangkup pipi gadis yang ada didepannya "Pengen gue cium aja sih lo Sel, gemes banget"
"Najiss" ucap Giselle sambil hendak meninggalkan Langit.
"Gue anterin Sel, hitung hitung buat kemarin lo kan sudah anterin gue pulang jadi gue akan balas kebaikan lo, adil kan?"
"Hah? Maksudnya gimana? Giselle anterin Langit?" ucap Bella dengan tatapan cengonya "Lo sudah masuk dalam kandang macannya Langit Sel?"
"Gak usah mikir aneh aneh, kemarin gue anterin dia karena dia drama motor mogok dan ketahuan mama, kaya gak tau aja mulut Langit gimana, cabut yuk gerah gue lama lama disini"
"Gue anterin sayang" tahan Langit
"Dih geli, jangan panggil gue sayang anjir,"
"Bakal gue panggil lo sayang kalau lo gak mau bareng gue"
"Oke gue bareng lo, Puas?"
Bella menujuk dirinya "Gue bijimane? Aihh nasib nasib harus pesan taxi lagi"
"Lo sama Elang" ucap Langit sambil menyodorkan helm kearah Giselle.
"Gue sama Elang? Oke deh lumayan uang jajan gue bisa gue tabung jadi gak perlu pesan taxi" jawab Bella sambil memasukan uang kedalam sakunya
Langit, Leo dan juga Elang tergelak mereka bertiga bedecak sambil menggelengkan kepalanya.
"Ada ya spesies model lo Bel? Gue kira bakal mencak mencak dan nolak, la lo?"
Bella mengidikan bahunya "Lah ngapain mencak mencak dan nolak, rezeki gak boleh ditolak, karena gak akan datang dua kali, jadi yum gas anterin gue pulang"
"Agak laen temen lo Sel"
Ternyata Giselle pulang si Stella masih berada dihalte jadi dia tau kalau Giselle dibonceng sama laki laki, bahkan Giselle dengan sengaja memeluk erat pinggang Langit.
"Giselle sama siapa?"
Harapan ku semoga di tempat baru,Gizelle lebih strong,Tegas dan jadi cewek yg tangguh,jangan lemah,Jangan suka ngerendahin harga diri demi cowok..☺️