NovelToon NovelToon
Bidadari Penghapus Luka

Bidadari Penghapus Luka

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / nikahmuda
Popularitas:7M
Nilai: 4.6
Nama Author: ujungpena90

Hasna berusaha menerima pernikahan dengan seorang laki-laki yang tidak pernah ia kenal. Bahkan pertemuan pertama, saat keduanya melangsungkan akad nikah. Tak ada perlakuan manis dan kata romantis.

"Ingat, kita menikah hanyalah karena permintaan konyol demi membalas budi. jadi jangan pernah campuri urusan saya."
_Rama Suryanata_


"Terlepas bagaimanapun perlakuanmu kepadaku. Pernikahan ini bukanlah pernikahan untuk dipermainkan. Kamu telah mengambil tanggung jawab atas hidupku dihadapan Allah."
_Hasna Ayudia_

Mampukah Hasna mempertahankan keutuhan rumah tangganya? Atau justru menyerah dengan keadaan?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ujungpena90, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Kehidupan rumah tangga yang begitu jauh maknanya dari rumah tangga yang sebenarnya. Kehidupan yang dijalani oleh dua orang yang berusaha menyatukan perbedaan demi mencapai tujuan yang sama, yaitu ridho sang Pencipta. Namun di pernikahan Rama dan Hasna, mungkin hanya Hasna yang belajar memahami posisinya sebagai seorang istri.

Walau sejak awal mereka menikah, tidak pernah sekalipun Rama mengizinkannya untuk melayaninya sebagaimana mestinya seorang suami. Namun segala kebutuhan Rama, sebisa mungkin ia penuhi. Terkecuali kebutuhan biologis Rama.

Pagi ini Hasna sengaja menyiapkan sarapan untuk Rama. Mengingat lelaki itu tak memberikan penolakan saat makan malam kemarin, yang membuatnya sedikit bernafas lega. Setidaknya ia sudah menjalankan perannya sebagai seorang istri.

Atensi perempuan itu teralihkan saat mendengar suara dari arah tangga. Rama menyeret kopernya di jam sepagi ini? Padahal kemarin malam dia mengatakan akan pergi dengan penerbangan pukul sepuluh. Masih ada beberapa jam lagi, mungkin ke kantor dulu.

"Sarapan dulu, Mas." Ucap Hasna saat Rama kian mendekat.

"Mau aku bantu?" Tawarnya.

"Tidak perlu." Jawab lelaki itu. Kemudian memposisikan diri di kursi meja makan.

Hasna dengan cekatan mengambilkan sarapan untuk suaminya. Rama hanya memperhatikan pergerakan Hasna dari ekor matanya, karena dia tengah berbalas pesan dengan seseorang.

"Silahkan, Mas sarapannya." Ucap Hasna seraya meletakkan sepiring sarapan dihadapan Rama.

Rama meletakkan ponselnya, dan memulai memakan sarapannya. Hening terjadi diantara mereka. Sampai pada akhirnya, Hasna membuka suaranya.

"Mulai pagi ini aku minta izin sama kamu. Aku mau tinggal di rumah kakek untuk sementara."

Rama menghentikan suapannya dan menoleh ke arah Hasna yang duduk tepat disamping kanannya.

"Sesuai permintaan Mas Rama kemarin, aku tidak akan menampakkan diri didepan keluarga mas Rama." Lanjutnya.

Rama masih fokus menyimak perkataan istrinya itu.

"Mas Rama tenang saja, di rumah kakek tidak ada siapa-siapa. Jadi tidak akan ada yang mengadukan kepada siapapun tentang keberadaanku disana." sebisa mungkin Hasna bersikap biasa dihadapan Rama. Walau pada kenyataannya hatinya serasa diremas.

Rama tak menanggapi ucapan Hasna. Dia lebih memilih melanjutkan sarapannya.

"Oh ya, kemarin Nayla sempat chat aku, dia minta dibawakan oleh-oleh dari Jepang. Mama juga berpesan agar selalu menghubungi selama disana. Takut khawatir katanya. Kalau bisa hubungi mama sebelum chek in." Terlihat sekali senyuman yang dipaksakan.

Hasna menjeda ucapannya yang terasa tercekat dikerongkongan.

"Mas tidak perlu khawatir, aku akan me-non aktifkan ponsel, supaya tidak ada yang menghubungiku selama satu minggu kedepan."

Setelah menyelesaikan perkataannya, Hasna kembali memakan sarapannya.

Rama merogoh dompet di saku celananya. Ia mengambil satu kartu debit dari sana, kemudian menyodorkan di hadapan Hasna.

"Pakailah untuk keperluan kamu." Ucap Rama

Sejenak diperhatikannya kartu yang disodorkan suaminya itu. Ada sedikit rasa senang sekaligus kecewa dihati perempuan berjilbab panjang itu.

Senang saat sang suami masih mengingat akan kebutuhan istrinya. Walau sejatinya Hasna terlampau mampu secara finansial.

Namun juga kecewa, karena ia tak diperlakukan selayaknya perempuan bersuami.

"Apa ini adalah nafkah?" Ucap Hasna. Perempuan itu menoleh ke arah Rama.

Pertanyaan Hasna sukses membuat sudut hati laki-laki itu merasa tercubit. Hampir satu bulan ia melupakan kewajibannya menafkahi sang istri. Walaupun ia tak menganggap kehadiran Hasna, tapi perempuan itu selalu bersikap selayaknya seorang istri.

Dan lagi, ia tak pernah meminta dan menuntut Rama untuk memenuhi kebutuhannya.

"Anggap saja seperti itu." Ucap Rama datar.

"Terima kasih, semoga nafkahnya berkah ya, Mas." ucap perempuan itu tulus.

Lagi, hati Rama lagi-lagi tercubit oleh ucapan istrinya. Ada sedikit rasa bersalah di hatinya.

***

Sesuai dengan apa yang disampaikan pada Rama tadi pagi, kini Hasna telah berada dirumah almarhum kakek Rusdi. Rumah ini terlihat begitu terawat selama dua minggu ia tinggalkan.

Mbak Marni, asisten rumah tangga rumah ini yang merawatnya. Dia akan datang seminggu sekali untuk sekedar bersih-bersih. Dan beruntungnya mbak Marni baru tadi pagi jadwal membersihkan rumah ini. Itu artinya, selama satu minggu kedepan, Hasna akan benar-benar menempati rumah ini seorang diri.

Setelah bersih-bersih, Hasna mulai menata beberapa stok makanan di dalam kulkas. Tadi pagi ia sempat mengabarkan pada seluruh pekerjanya bahwa selama satu minggu dia tidak akan datang ke tempat katering, toko maupun restoran, karena ada urusan penting.

Ponsel di meja makan berbunyi, menandakan panggilan masuk. Segera ia raih, ternyata dari mertuanya.

Menghela nafas dalam sebelum menjawab panggilan, karena akan memulai kebohongan demi kebohongan yang akan dia katakan pada mertuanya itu.

"Assalamu'alaikum, Ma." Sapa perempuan itu.

"Wa'alaikum salam, sayang. Lagi siap-siap ya?" Terka mertuanya

"I-iya ma." Jawab Hasna gugup.

"Pantas saja mama gak di bolehin sama Rama buat vcall. Nanti ganggu katanya. Taunya beneran kamu lagi siapin bawaan." Kekeh beliau. Hasna Hanya tersenyum kecut mendengar ucapan mama mertua.

"Masih ada waktu setengah jam sayang, sebelum Rama tiba. Soalnya tadi Rama bilang dia jemput kamu dulu, setelah memberikan arahan pada sekretarisnya. Pasti sekarang lagi dijalan." Sambung beliau.

Obrolan ringan yang terjadi diantara mereka. Bu Diana memberikan banyak nasehat tentang pernikahan, berdasarkan pengalamannya. Begitu juga tentang sifat putranya. Beliau berharap besar pada pernikahan mereka.

"Doain kami ya, Ma. Semoga pernikahan kami langgeng." Ucap Hasna diiringi setetes butiran bening yang jatuh dari sudut matanya. Sekuat tenaga Hasna mengontrol emosinya, agar tak terdengar suara yang mulai bergetar.

"Pasti sayang, doa yang terbaik buat kalian. Mama sayang sama kalian berdua. Posisi kalian juga sama dihati mama. Hasna jangan sungkan ya sama mama. Anggap mama seperti mama kandung Hasna." Ucap Bu Diana lembut, namun itu justru membuat Hasna merasa sangat bersalah dengan kebohongan yang telah ia dan Rama ciptakan.

"Ya sudah, mama tutup dulu ya teleponnya. Kamu baik-baik disana. Jangan lupa kasih mama kabar."

"Iya ma."

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

Hasna meletakkan kembali ponselnya ditempat semula. Ucapan mama mertua seakan terus berputar dikepalanya. Keinginan beliau melihat putra dan menantunya hidup bahagia. Bukan keinginan yang sulit sebenarnya. Namun begitu mustahil untuk dikabulkan.

***

Di tempat lain, Marissa harus menelan kekecewaan, karena dia tak diajak ikut serta diperjalanan bisnis sang bos. Padahal dia sangat antusias menyiapkan segala keperluan selama disana. Bahkan dia rela membeli beberapa potong baju untuk membuat Rama terpesona pada dirinya.

"Sialan, kenapa jadi begini. Seharusnya Rama mengajakku ke Jepang. Kenapa hanya berdua dengan Ivan?" Ucapnya meluapkan kekesalan.

"Kemarin dia memintaku memesan tiga tiket. Tapi hanya berdua saja mereka pergi. Apa jangan-jangan Rama diam-diam memiliki kekasih? Ahhhh..... tidak mungkin. Itu tidak boleh sampai terjadi. Rama harus menjadi milikku." Gumam Marissa penuh kekesalan.

Pandangan gadis itu beralih pada koper biru yang berada di sudut ruang tamunya. Dia sudah menyiapkan segalanya. Bahkan koper pun ia letakkan di tempat yang mudah ia jangkau jika sewaktu-waktu Rama atau Ivan menjemputnya.

Ternyata kenyataan tidak sesuai dengan angan gadis itu. Satu jam yang lalu Ivan mengabarkan via WA bahwa untuk sementara kantor ia yang menghandle. Dan meminta untuk mengosongkan jadwal Rama untuk beberapa hari kedepan.

Marissa sungguh kecewa mengetahui chat yang dikirimkan asisten pribadi Rama itu. Karena terlalu fokus dengan penampilannya, bahkan ia tak mendengarkan ada beberapa panggilan dan berakhir pada chat yang dikirimkan Ivan.

Bruuk....

Dengan penuh kekesalan, Marissa melemparkan koper yang telah ia siapkan. Hingga isinya berhamburan kemana-mana. Bahkan nafas gadis berambut sebahu itu terdengar memburu.

Sejenak ia berdiam, mengatur emosi yang sempat memuncak. Karena mau tidak mau ia harus segera ke kantor.

***

Sesuai permintaan Hasna, Rama menghubungi orang tuanya sebelum chek in. Sesuai dengan prediksinya, sang mama pasti menanyakan keberadaan Hasna. Rama mengatakan bahwa istrinya itu tengah berada di toilet. Alasan yang cukup membuat ibunya percaya.

Setelah mengakhiri sambungan telepon, Ivan sang asisten memberitahukan bahwa pesawat akan lepas landas tiga puluh menit lagi.

Rama hanya pergi berdua dengan sang asisten. Namun setelah pertemuan, Ivan langsung kembali ke tanah air guna menghandle perusahaan.

***

Alhamdulillah sudah nambah bab baru.

Terima kasih sekali buat teman-teman yang sudah mampir dan memberikan dukungannya. Baik itu dengan cara like, comment, vote dan juga gift.

Semoga kalian terhibur ya....

1
sari emilia
drakor lg kopypaste lg
Nurhayati Nia
sumpah thor aku ampe nyesek banget miris banget hati aku liat hasna yang tak di akui oleh suami nya sendiri 😭😭😭
Nurhayati Nia
sungguh kejamnya dirimu wahai ramaa
Nurhayati Nia
Hai thorr aku singgah
sari emilia
mk nya dah tuhir2 tu ga ush so2an nonton2 sgl ga berpaedah buang2 wakru...dosa jg....mk nya jd sial kn ban kempes d tangkap pol pp...mrs ga kl itu dosa yg kalian lakukn nonton tontonan yg ta senonoh kepergok petugas itu bkti teguran kl kalian itu melakukn dosa ga ngesa...kl aku ogah noton2 nontoh bioskop itu hy u org bodoh...mending d drmh atau istirahat d hotel kn aman
Yeppo🦌
bukannya dengan Rama tidak mengakui istrinya itu termasuk udah jatuh talak ya ??
maaf kalo salah 🙏
sari emilia
hitungan dokter itu slh...aku 2x hamil hitungn dokter sll slh hitungan aku n suami sll bnr....mn ada ngitung org hamil ky gitu...km menghitung ms pembuahan jd beda jauh dgb hitungn dokter yg sll meleset
Langit Jingga
kangen dehh dg kk otor.
Langit Jingga
semoga mkin byak pembaca y ,like n komen y utk karya inii.
.kereeen
sari emilia
yang bodoh itu hasna...kl aku ogah d perlakukn ky gtu apa lg aku chantik py kerjaan cuek aja lg...lk2 kl udh d cuekin pasti dia penasaran
sari emilia
kl aku aja ogah tebar pesona dgn lk2 spt itu msh ada kevin kn...bs jd teman...apa lg kl kt wanita yg bekerja ga ush pusing2 mikir lk2 ky gtu basi udh bkn jaman nya...buang aja k tong sampah...toh bkn kt yg mau nikah sm dia so kecakepan...lk2 model gtu d tukang loak,tukang besi d pemulung byk d obral murah 1000 dpt 10 pics
sari emilia
lk2 d dunia tu ga spt dlm novel ya cpt n mudah melupakn kecuali pr mk nya pr kl d tinggal mati atau berpisah dgn suami nya byk yg lbh sk dgn kesendiran sampai akhir hayatnya....tp kl d novel ini kebalik krn kiblat nya k drakor
sari emilia
perasaan d kamlung sy kl lk2 d tinggal pacar kwin kemudian d nikahkn org tuanya apalg kl cantik mrk seneng bnr tu....tp kl d novel ko sm semua ya apa krn penulis novel saling copypaste ya jd alurnya tu mirip semua tokoh aja yg beda
Langit Jingga: kyak y lomba kak jadi sama alur y
total 1 replies
sari emilia
bnr jg pr butuh kepastian kl yg muda dah mapan msh lempeng mding tua tp py tyjuan pasti kl cpt matikn resty dpt byk warisan 😄😄
Mira Ratmi rahayu
jahat sekali yaa rama
Mira Ratmi rahayu
kepedean kamu marissa
Mira Ratmi rahayu
yaa udah tamat,,,tp bagus kok ceritanya kusuka kusuka,,,slamat dan sukses slalu yaa author,,,,moga cepat dpt wangsit dan segera menetas crita barunya...😍😍😍😘😘😘😘
Mira Ratmi rahayu
Luar biasa
Mira Ratmi rahayu
hasna tugasmu jd istri berat kali
Mira Ratmi rahayu
selamat mengarungi bahtera rumahtangga hasna dan rama,baik2lah kalian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!