" Semua ini karena kamu merebut perhatian semua orang dariku, Kakak tersayangku"~
Ucapan sang adik kesayangan mengantar Kesadaran Claire yang perlahan tertelan kegelapan.. tetapi, karena suatu hal tiba - tiba ia kembali membuka mata ..!!!
.....
' Apa ini? Bukankah aku sudah mati karena minuman sialan itu? Kenapa basah begini...?'
Mataku terbuka dan di sekelilingku adalah ...Air?
Berat, berat sekali tubuhku!!
...
Jadi setelah Kematiannya yang memalukan, ia berpindah tempat ke tubuh gadis gemuk ini!!
what the ... !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bubun ntib, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
1. CLARENCIA 'DEAD ROSE'
NB: cerita hanya karangan belaka. Buntib hanya meminjam nama negara tetapi tidak dengan kebudayaan. Terima kasih
Let,s start
Hiruk pikuk kehidupan malam di bar sudah dimulai sejak malam mulai mengintip di langit. Begitu pula dengan sebuah bar kelas atas di sebuah kawasan elit di Roma, Italia.
Salah satu Bar elit ini sudah di booking seluruhnya hanya untuk merayakan ulang tahun putri kandung Ketua Mafia yang cukup terkenal di sana, Mr. Alfonso.
Di salah satu sudut bar yang tidak ramai, nampak duduk dengan cantik seorang wanita berusia 22 tahunan. Menenggak segelas tequila nya dengan santai dan tanpa ekspresi.
Dia adalah Clarencia. Hanya Clarencia, tanpa nama belakang. Gadis yatim piatu yang diangkat anak oleh Tuan Alfonso. Dia adalah pembunuh yang paling bisa diandalkan di dalam kelompok mafia Tuan Alfonso. Saat itu ia dibawa kala berumur 4 tahun. Terlunta – lunta di jalanan karena ayah dan ibunya meninggal karena kecelakaan.
Hingga saat ini,ia sudah berumur 22 tahun, yang artinya ia sudah 18 tahun tinggal bersama dengan Mr. Alfonso. Disini, di bawah perlindungan ayah angkatnya, Claren tidak hanya disekolahkan sampai jenjang kuliah. Ia dibekali dengan kemampuan menembak, berkelahi, bisnis hingga urusan retas meretas.
Sebenarnya soal retas meretas, Tuan Alfonso tidak mengetahuinya. Claren hanya iseng mempelajarinya dan ia merahasiakannya dari sang ayah angkat. Ini adalah kemampuan Claren yang tersembunyi.
Nama samarannya dalam organisasi mafia milik ayah angkatnya adalah ‘Dead Rose’. Sesuai namanya, ia luar biasa cantik. Tubuh yang putih mulus tanpa cela, body semampai idola semua pria. Alis bak elang yang menukik, belum lagi hidung mancung dan bibir yang sexy. Siapa saja ingin berkenalan dan akrab dengannya. Tetapi, sifatnya begitu dingin dan antisosial. Ia, mematikan!.
Tidak ada yang tidak tahu bagaimana metode kejamnya dalam menghabisi orang yang menjadi targetnya. Ia menjadi idola sekaligus orang yang disegani di kelompok itu. Baik wanita dan pria akan sedikit menunduk hormat jika berpapasan dengannya.
Menjadi seorang mesin pembunuh, menjadikan Claren gadis yang sangat apatis. Ia susah menerima teman. Hanya ada satu orang yang bisa menjadi akrab dengannya. Ehm lebih tepatnya orang ini yang selalu menempel kepada Claren meski selalu ditanggapi dengan dingin. Tapi, Claren juga memperlakukannya dengan baik. Dia adalah Marrabella Alfonso. Putri kandung dari Mr. Alfonso yang berusia 17 tahun saat ini. Secara langsung ia merupakan adik angkat dari Claren.
Hanya Bella yang akrab dengan Claire, begitu nama panggilan Claren yang diberikan oleh bella. Bella selalu menempel ketika kakak angkatnya ini berkunjung ke mansion keluarga Alfonso.
Ya, Claren memang tidak tinggal serumah lagi dengan Alfonso semenjak ia berusia 12 tahun. Claren memilih untuk tinggal di asrama sekolahnya kala itu dan sesekali kembali ke markas jika ia memiliki misi yang harus ia lakukan serta jadwal latihan.
Saat ini Claren tengah menikmati minumannya sebelum Bella mendatanginya dan bergelayut manja di lengannya.
“ Claire~”panggilnya dengan manja. Claren hanya menatapnya acuh. Tetapi jelas terlihat jika sorot matanya melembut menatap Bella.
“ Ayah memanggilmu,” ucap bella mengerucutkan bibirnya lucu. Claren hanya menaikkan alisnya menandakan jika ada apa.
“ Aku mau potong kue, tetapi mau sama Claire,” bujuk Bella. Karena Bella tahu jika Claren sangat tidak menyukai menjadi pusat perhatian.
Benar saja, Claren nampak menghela nafas kasarnya. Tetapi ia berdiri dan berjalan menuju ke tengah bar dimana Bella tersenyum puas karena Claren yang selalu menuruti permintaannya.
“ ha ha ha, oh Claren sayang. Sini nak,” panggil alfonso. Meskipun Claren hanya anak angkat, Alfonso tidak pernah membedakan perlakuannya antara caren dan juga Bella.
Dibelakang Claren, terlihat Bella mengepalkan tangannya erat. Tetapi wajahnya masih tetap tersenyum lucu kala melihat ayahnya memanggil kakak angkatnya dengan nada sayang.
‘selalu saja Claire,’ batinnya. Kebencian terlintas dengan cepat di matanya namun segera menghilang.
“ ini putri sulung saya, Tuan Muda Smith,” ucap Tuan Alfonso kepada seorang pemuda yang tengah tersenyum ke arah Claren. Claren hanya mengangguk sopan ke arah Tuan Muda yang sudah ia kenalnya itu meski ia juga hanya terlihat acuh terhadapnya.
“ tentu saja saya kenal dengan putri sulung bapak ini. Namanya begitu terkenal,” ucap Smith dengan senyuman hangat. Binaran matanya bahkan penuh dengan cinta.
Dibelakang Claren, nampak orang yang seharusnya menjadi sorotan utama malah mengepalkan erat tangannya. Hatinya sangat kesal. Benci akan kehadiran sosok yang selalu menjadi bahkan perbandingan dengannya itu.
‘ kenapa? Smith harusnya tersenyum lembut padaku,kenapa malah kepada claren?’ rutuknya dalam hati.
‘bersenang – senanglah, kakak angkatku tersayang. Malam ini akan menjadi malam terakhirmu,’ seringai kejam nampak terlintas di bibir imut milik Marabella.
Benar, Marabella selalu merasa jika sang kakak selalu menarik semua perhatian yang seharusnya menjadi miliknya. Bella memang terlahir lemah sedari kecil. Sang ayah selalu memanjakannya.
Awalnya ia merasa bahagia dengan adanya Claren yang selalu menemaninya ketika sang ayah kerja. Tetapi semua menjadi berubah ketika sang ayah selalu diam – diam memuji Claren karena kecerdasannya.
Claire pintas bisnis, Claire pintar berkelahi, Claire ini, Claire itu. Bella merasa tersisihkan secara tidak langsung.
Puncaknya ketika Tuan Muda Smith ini, yang sedari bangku sekolah menengah sudah Bella incar tetapi malah berdekatan dengan sang kakak. Sejak saat itu Bella semakin menumbuhkan rasa bencinya kepada Claren di dalam hatinya meskipun ia selalu bertingkah imut dan selalu menempel kepada Claren.
Bella tahu jika Claren hanya dekat dengannya. Dengan kata lain Claren tidak pernah merasa terancam jika berdekatan dengan Bella. Hal ini membuat Bella berani merencanakan sesuatu kepada sang kakak. Bella akan menyingkirkan Claren!.
Seperti biasa, Claren yang selalu dibangga – banggakan oleh ayah angkatnya hanya tersenyum formal. Bahkan itu adalah bibir yang sedikit dilengkungkan dan akan kembali menjadi garis lurus dalam waktu dua detik kemudian.
Ia sama sekali tidak merasa bangga akan keberhasilannya. Ia hanya ingin hidup nyaman tanpa harus terlunta – lunta lagi seperti dulu.
Claren kembali meminta ijin untuk menepi lagi. Tuan Alfonso yang tahu kebiasaan sang putri, hanya menggelengkan kepalanya dan mengangguk mengizinkannya.
“ Hei, kita bertemu lagi,” sapa tuan muda Smith dengan senyuman mautnya. Ia mengikuti Claren yang menuju ke sudut ruangan. Claren hanya menanggapinya dengan datar dan acuh. Tuan muda Smith juga sangat paham dengan kebiasaan Claren jadi ia tidak ambil pusing.
“ Tuan muda seharusnya memberi ucapan selamat kepada adikku,” akhirnya suara lembut yang tidak sesuai dengan wajah datar Claren keluar. Membuat Tuan muda Smith terkekeh tetapi setuju. Ia pun langsung beranjak tetapi tidak langsung menuju ke Bella karena Bella tidak tampak dimanapun.
Selang 15 menit kepergian Tuan muda Smith, Bella mendatanginya dengan segelas Tequila kesukaan sang kakak. Ia tersenyum ceria dan menyodorkan gelasnya itu kepada sang kakak.
“ kakak, mari bersulang denganku. Hari ini aku sudah dewasa,” ucapnya ceria. Claren hanya tersenyum lembut dan segera meraih gelas dari tangan Bella dan langsung menyesapnya. Ia sedikit mengernyit ketika menyadari sesuatu yang salah dengan rasa Tequila nya. Ia melirik tajam kepada sang adik.
Ia bisa melihat seringai kejam yang tidak pernah ia lihat dari bibir adiknya.
Tubuh Claren tiba – tiba menegang. Rasa sakit yang sangat segera terasa di seluruh tubuhnya. Semua sendi kesemutan dan kesakitan secara bersamaan. Mata Claren tetap tajam meski rasa sakitnya membuat ia gemetar.
“ Kenapa ?” tanyanya datar. Bella terlihat mendekat dan berbisik ke telinga Claren.
“ Bagaimana rasa racunnya kak? Apakah menyenangkan rasanya? “
“ dengan ini, kakak tidak akan bisa merebut kasih sayang ayah dan juga Tuan muda Smith,”
Claren hanya terkejut sebentar sebelum akhirnya tubuhnya perlahan meluruh. Racunnya sangat mematikan. Ini adalah jenis racun yang tidak berwarna dan tidak bisa dideteksi. dan mirisnya, Bella mendapatkan racun ini dari Claren sendiri untuk berjaga – jaga.
Mata perlahan menutup ketika ia mendengar teriakan histeris dari Bella yang memanggil ayah dn yang lainnya.
Claren hanya menyesalkan kehidupannya harus berakhir di tangan orang yang begitu ia sayang. Dan hanya karena iri ia harus disingkirkan.