NovelToon NovelToon
KAU TELAH MENODAIKU

KAU TELAH MENODAIKU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / One Night Stand / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa
Popularitas:28.6k
Nilai: 5
Nama Author: Agus irawan

Kesucianku direnggut oleh pria tak dikenal, pada malam itu aku terjebak hujan sepulang kerja. Seingat ku, aku di ajak oleh seorang yang mengatas namakan perusahaan untuk mengantarkan ku pulang.

Tapi, aku berakhir di sebuah kamar yang asing bagiku.

"Ya inilah tempatku disekap hingga hari ini, entah bagaimana aku bisa meloloskan diri dari cengkraman Pria ini. Sialnya dia sangat berkuasa hingga membuatku tak berdaya melawannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus irawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MALU MENGAKUI PERASAAN

Begitu mereka menoleh bersamaan pada suara bising--yang mengalihkan perhatian, sesosok orang di sana pergi dengan terburu-buru menutupi wajahnya dengan Hoodie. Sehingga tidak ada yang mengenalinya, meski begitu tetap saja kekhawatiran Cristian akan ketahuan oleh bosnya itu semakin besar.

"Nona... lebih baik kita kembali," Cristian mengajak Reina kembali, kembali yang di maksud Cristian adalah pulang ke rumah.

"Ya sudah kalau begitu," akhirnya Reina menyetujui untuk pulang, meski malas kembali ke penthouse itu tapi memang dia tidak memiliki tempat untuk kembali selain ke penthouse milik suaminya.

Kemudian, Reina berpamitan kepada teman lamanya itu. "Rey, kalau begitu aku pulang ya...," pamitnya pada pria itu, pria itu pun mengangguk mempersilakan Reina pergi. Namun, beberapa saat Reina berbicara kembali, "Boleh aku minta nomor telepon kamu?" tanyanya penuh harap.

"Tentu saja, itu yang aku harap sejak tadi Reina," Reynaldi langsung mengambil ponsel dan bertukar nomor telepon dengan Reina teman lamanya itu.

Setelahnya Reina pergi meninggalkan restoran di dalam mall itu, akhirnya dia kembali ke penthouse megah, lantaran sekarang kedua orang tua Jeffir sudah kembali ke rumahnya.

Reina keluar dari mobil dan segera bergegas masuk ke dalam Penthouse, setelah bertemu dengan teman lamanya, Reynaldi Hutama membuat perasaan Reina terasa lebih ringan, karena saat dia di mall. Cristian terus memintanya untuk kembali, dan tentu saja kembali ke penthouse pria iblis ini.

Reina sudah bertukar nomor ponsel dengan Reynaldi, bahkan berencana untuk bertemu kembali jika ada waktu luang. Tapi, begitu Reina memasuki Penthouse senyumannya langsung pudar saat melihat sosok Jeffir tengah duduk di sofa ruang tamu menatapnya dengan pandangan mengancam.

Reina seolah enggan memasuki Penthouse yang terasa memiliki aura neraka itu. Ia segera berbalik dan hendak pergi meninggalkan penthouse itu sebelum sebuah suara maskulin diktator menginterupsinya, membuat langkahnya otomatis terhenti.

"Kemari kau mau ke mana lagi hem?"

Dengan sangat terpaksa Reina kembali membalikkan tubuhnya dan melangkah masuk ke dalam Penthouse serta menghampiri Jeffir--yang tengah duduk di sofa, dan berhenti melangkah ketika merasa jaraknya dengan Jeffir masih cukup aman.

"Ada apa?" Reina menghindari tatapan Jeffir, dan hanya menunduk memandangi lantai seolah jauh lebih menarik dibanding wajah tampan dan maskulin di hadapannya.

Jeffir berdecak kesal saat melihat Reina berdiri dan hanya memandangi lantai dibandingkan dirinya yang tampan. "Kenapa kau hanya berdiri di sana? Kemari! Duduk di situ!" tunjuk Jeffir pada sofa single di sebelahnya, "Cepat!" perintahnya dengan suara dingin dan tidak sabar.

Reina menghembuskan nafasnya dengan susah payah, berusaha mengatasi rasa takut cemas dan kesal yang sedang bercampur aduk di dadanya, ia melangkah dengan ragu-ragu namun berhasil duduk dengan tegang di sofa single di samping pria iblis itu. Reina sedikit meringis merasakan bagian bawahnya masih terasa sakit akibat ulah pria yang kini menatapnya dengan tajam.

Jeffir masih menatap inten Reina, melipat tangannya di depan dada dengan angkuh.

"Dari mana kau?" tanya Jeffir dengan suara lantang, padahal Jeffir jelas tahu Reina dari mana Reina pergi beberapa saat lalu. Namun, ia ingin tahu wanita itu akan menjawab seperti apa.

"Dari Mall dan makan di restoran, kebetulan bertemu dengan Teman lama saya!"

"Oh begitu," Jeffir cukup puas mendengar jawaban jujur Reina, padahal saat ini Jeffir sedang cemburu tapi dia enggan menunjukkan, dan masih menyangkal perasaannya terhadap perempuan itu.

Kemudian, Jeffir beralih pada kantong plastik yang di tenteng Reina. "Apa itu?" tunjuk Jeffir pada kantong plastik yang di tenteng Reina.

Reina melihat ke arah mana Jeffir menunjuk dan tatapannya terjatuh pada kantong yang di tentengnya, "Ini belanjaanku memang kenapa?"

"Apa isinya?" Jeffir seolah seperti seorang polisi yang sedang menginterogasi pencuri, tatapannya penuh selidik.

"Hanya beberapa kotak susu dan cemilan,"

Jeffir kembali mendapatkan jawaban yang di inginkannya. "Kalau begitu berikan padaku satu kotak susu, " namun setelah berpikir lagi, Jeffir mengacungkan dua jemarinya." Ah tidak, berikan aku dua kotak susu!"

"Huh!" Reina lalu mendongak menatap Jeffir dengan kebingungan yang tergambar jelas di wajah pria itu, sehingga Reina tidak mampu memahami sikap pria itu, entah apa yang pria itu inginkan membuat Reina terdiam.

"Astaga apa kau tuli? Berikan dua kotak susu itu padaku!" Jeffir menyentak memaksa Reina memberikan dua kotak susu miliknya pada pria itu, dan dengan gelagapan terkesiap rasa takut Reina mengambil dua kotak susu itu lalu memberikannya pada pria iblis itu.

Reina menatap tidak mengerti dengan tingkah aneh Jeffir, dan sebenarnya Jeffir sendiri pun tidak mengerti dengan sikapnya dan dengan apa yang barusan dia lakukan menyadari tatapan Reina, Jeffir berdeham lalu melonggarkan dasi yang ia pakai. Jeffir sungguh masih merasa hatinya sangat kesal, jika mengingat Reina yang tertawa lepas bersama pria yang ia temui di restoran di dalam mall.

Rasanya ingin kembali meniduri wanita itu dengan kejam agar wanita itu memohon pengampunan padanya. Tapi Jeffir kembali mengingat kejadian kemarin malam ketika ia memerkosa Reina dari malam sampai pagi di dalam mobil di pinggir jalan umum, memikirkan kejadian itu jika sekarang ia kembali meniduri Reina dengan paksa maka akan merusak perempuan itu. Bukan masalah kalau rusak secara fisik karena akan mudah disembuhkan dengan mudah, tapi jika kerusakan secara mental atau Reina gila itu tentu saja akan sangat merugikan Jeffir.

Jeffir berpikir jauh hingga ke sana, karena dia tidak ingin merusak apa yang selalu bisa menguntungkannya. Jeffir tidak ingin rugi sedikit pun karena sekarang Reina dia anggap barang berharganya.

Jeffir mengambil map di atas meja yang tidak jauh darinya, dan melempar pada Reina agar selalu mengingat perjanjiannya.

"Itu salinan dari perjanjian kita. Berguna untuk mengingatkanmu bahwa kau sekarang milikku!" Jeffir langsung bangkit meninggalkan ruangan itu, sedang Reina mengerutkan dahinya heran pada sikap aneh pria itu saat ini.

Sementara Cristian hanya berdiri seperti patung, tapi dapat melihat kejadian getir itu namun dia hanya seorang bawahan yang tidak bisa menolong Reina, dia pun takut kehilangan pekerjaannya, hanya bisa menyemangati perempuan itu untuk tetap bersabar hingga kesedihan berubah kebahagiaan, tapi entah kapan itu terjadi.

"Nona... saya harap Anda bisa bersabar, semoga nanti Tuan Jeffir bisa berubah. Syukur-syukur Tuan bisa memperlakukan Anda dengan baik," ucap Cristian agar mental Reina tetap terjaga.

"Terima kasih Cristian, hanya kamu yang mengerti perasaanku saat ini. Terima kasih untuk semuanya," lirih.

Reina mengambil map itu dan membaca isi perjanjian itu dengan tatapan sedih, dia meremas map itu dengan kedua tangannya yang terkepal kuat. Tanpa map sialan itu Reina akan tetap ingat perjanjiannya, perjanjian itu adalah rantai yang membelenggunya pada Jeffir, lantas bagaimana Reina bertahan.

1
Joko Tingkir
kelanjutannya mana
Bruno Runtukahu
lanjut
Agus Irawan
Halo teman-teman terus ikuti kisah Reina ya, maaf enggak bisa up banyak-banyak soalnya enggak bisa kaya author lain mikirnya. Aku ada kesibukan lain juga di dunia nyata.

Meskipun lambat up semoga kalian dengan setia menunggu kelanjutan cerita ini big love you untuk pembaca semua ♥️♥️♥️
Agus Irawan
terima kasih kak ♥️
naddia_amoraa
mampirrr
naddia_amoraa: sama sama , semangat berkaryaa
Agus Irawan: terima kasih sudah mampir kak
total 2 replies
𝐀'𝐃69°
ikutin alurnya dlu thor
bagus ceritanya 👍👍👍
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
Nikodemus Yudho Sulistyo
Mampir dlu ke satu bab. penasaran siapa pelakunya
Agus Irawan: terima kasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!