Langit yang terlihat cerah berwarna biru di sertai oleh suara ketukan roda kayu yang terus berderak. Seorang anak laki laki sedang berbaring dengan santai di gerobak kereta kuda diatas muatan sambil memandang langit.
Dari langit biru menjadi langit kelabu, perubahan apa yang akan mengguncang dunia yang terbelakang ini.
Perubahan apa saja yang dilakukan Arthur dalam usahanya untuk membuat dunia ini menjadi dunia yang makmur bagi semua orang.
Mulai dari :
- Sosial & Budaya
- Ekonomi Industri
- Pertanian & Peternakan
- Teknologi perang & Industri Sipil
- Pendidikan dan lain sebagainya.
Tentunya, setiap perubahan pasti akan diwarnai dengan nyala api perang dan butuh sebuah pengorbanan.
Nantikan kisah Arthur yang akan merubah wajah dunia ini menjadi asap hitam yang membumbung ke langit.
Catatan Author : Semoga cerita ini dapat menambah wawasan bagi pembaca dan adik adik sekalian yang masih sekolah apabila ada kesamaan tokoh dan tempat mohon di maafkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NoComent, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 22 : Pengepungan Benteng SkyWolf
Waktu menunjukkan siang hari dan matahari cerah, terik panas di atas kepala.
Pummp...!
Suara terompet peperangan berbunyi dari kamp musuh!
Menara pengepungan berbaris rapi sepanjang 1 km.
Bergerak lambat dengan di dorong beberapa prajurit, lantai satu tangga berisi prajurit berpedang, tangga lantai 2 berisi prajurit penombak dan lantai paling atas berisi pemanah.
Mesin pertempuran di kerahkan, mendekati area jarak tembak sekitar 150 meter di bawah benteng.
Setengah jam kemudian mesin pertempuran mendekati jarak tembak. Komandan lapangan memerintahkan untuk memuat proyektil.
Proses pengisian proyektil agak berjalan lambat, menunggu 10 menit kemudian mesin pertempuran siap di luncurkan.
"Siege siap, Tembak!"
Wuung!
Wuung!
Wuung!
Dengan teriakan perintah komandan lapangan, proyektil berhasil di tembakan ke arah benteng musuh.
Boom!
Beberapa area benteng terkena proyektil batu, sementara hanya dua proyektil yang mendarat di area atas benteng. Sisanya setengah mengenai sasaran, dan lainnya miss target atau gagal dalam peluncuran karena kegagalan mesin pertempuran.
Hanya beberapa korban tewas seketika yang terkena hantaman batu seberat 100kg secara langsung, lainnya terluka karena dampak percikan proyektil batu yang pecah
Kegagalan mesin pertempuran diakibatkan kelebihan beban proyektil, tali penghubung terputus, penyangga beban proyektil patah dan bagian utama tiang penggerak macet atau patah juga.
Setelah putaran pertama serangan proyektil, giliran pasukan pemanah memasuki jarak tembak sekitar 100 meter dilindungi oleh menara pengepungan.
"Panah, tembak!"
Shua!
Shua!
Shua!
Panah menghujam ke langit dan mendarat di atas benteng.
Barisan prajurit yang menjaga Benteng berlindung di bawah pelindung tembok dan mengangkat perisai, sehingga korban jiwa sangat sedikit yang terkena dampak.
Mesin pertempuran sudah siap melancarkan proyektil kedua ke arah benteng.
"Komandan, mesin pertempuran sudah siap meluncurkan proyektil kedua!"
Tanpa basa-basi komandan langsung memerintah unit mesin pertempuran untuk segera meluncurkan proyektil.
"Siege siap, tembak!"
Wuung!
Wuung!
Wuung!
Proyektil batu terangkat ke langit dan mengarah ke benteng musuh.
Boom!
Kembali mengenai tembok benteng dan beberapa mengenai bagian atas benteng. Kali ini tembakan lebih akurat dan sedikit meningkatkan dampak dan moral tentara.
......................
Sementara dari pihak Arthur, sibuk berlindung juga membalas serangan dengan menembak panah dan panah torsi dari atas benteng.
Komandan Sebastian sibuk mengawasi jalannya pertempuran dan memerintahkan prajurit untuk membela.
"Perisai, angkat!"
Setelah putaran pertama serangan musuh selesai, giliran mesin pertempuran kami yang membalas.
"Siapkan proyektil panah besi, segera balas serangan!"
Segera prajurit mengarahkan panah torsi dengan sudut ke atas 45⁰ dengan arah menara pengepungan.
"Panah, tembak!"
Shuut!
Shuut!
Shuut!
Suara mendesing dan melengking dari panah besi bergema di langit atas benteng.
Blarr!
Sekali kena langsung menghancurkan bagian depan menara pengepungan musuh dan prajurit di belakangnya juga ikut tertusuk dan tewas seketika.
Dari beberapa tembakan panah torsi hanya dua yang berhasil dengan akurat merobohkan menara pengepungan, sisanya tidak akurat atau mengenai samping menara.
Akurasi senjata dingin yang sangat buruk di era sekarang ini, hanya dapat mengisi target yang terlihat besar, seperti menara pengepungan.
Menara pengepungan sudah mencapai 3 meter di depan benteng SkyWolf. Pemanah di atas menembakan panah untuk melindungi prajurit yang hendak menerobos tembok.
Beberapa prajurit berhasil mendarat di atas tembok dan terjadi pertempuran di atas benteng.
Semakin lama semakin banyak menara pengepungan yang mendarat di atas tembok benteng.
Semakin banyak pula prajurit yang berhasil naik keatas tembok.
Dentang!
Dentang!
Duel antara prajurit berpedang, saling adu pedang dan memblokir pedang dengan perisai.
Jleb!
Jleb!
Beberapa prajurit tertusuk di bagian organ vital dan tewas selama pertempuran baik prajurit dari pihak bertahan maupun pihak yang menyerang.
Tombak musuh mencoba masuk menusuk dan memukul, terjadi huru-hara di atas benteng SkyWolf.
"Bertahan!" Teriak beberapa prajurit.
"Balas dendam kawanku!" Teriak beberapa prajurit dengan mata memerah.
Dentang!
Clang!
Clang!
Mulai banyak korban berjatuhan, bahkan ada prajurit yang berjuang sampai akhir walaupun dadanya tertusuk tombak lawan. Menyeret musuh dan jatuh dari ketinggian benteng.
Arthur juga tidak menganggur sebagai ksatria Level 4 dia mampu melindungi bagian timur benteng agar tidak di tembus.
Ini menjadi pengalaman pertempuran pertama Arthur. Dengan sengitnya Medan perang, Arthur tidak merasakan mual dengan pembunuhan pertama sepanjang dua kehidupan.
Clang!
Dentang!
Dentang!
Sementara komandan Sebastian berduel dengan komandan musuh dan terlihat seimbang.
Banyak menara pengepungan mulai rusak dan terbakar, karena di siram minyak dan panah api serta lemparan batu dan panah besi.
Hari mulai menjelang sore, hari pertempuran yang melelahkan akhirnya berakhir dengan mundurnya musuh.
Pummp!
Pummp!
Sinyal mundur berbunyi, dan komandan musuh berteriak, "mundur!".
Menara pengepungan bergerak mundur, dan yang rusak parah di tinggalkan.
Kehancuran di atas benteng juga terlihat cukup mengerikan, mayat rekan dan musuh mengepel lantai atas benteng. Beberapa bagian benteng rusak dan jebol dan harus di perbaiki.
Staff medis mengobati prajurit yang terluka, baik luka ringan ataupun berat.
Hari malam pun tiba, giliran cahaya bulan yang bersinar.
ga nyambung sama judulnya..
bisa perang tp, jgan terlalu lama..
soalnya ini industri bukan perang judulnya..🤔🤔🤔